More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kritik terhadap pascamodernisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kritik terhadap pascamodernisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kritik terhadap pascamodernisme

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • English
  • Español
  • فارسی
  • 한국어
  • Português
  • Українська
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kritik terhadap postmodernisme biasanya terkait dengan pendapat bahwa postmodernisme itu sama sekali tidak jelas esensinya dan terlalu bermusuhan dengan gagasan absolut seperti kebenaran. Kritik terhadap postmodernisme menganggap aliran tersebut sebagai aliran yang tidak berarti, mendukung obskurantisme, dan menggunakan gagasan relativisme budaya, moralitas, dan pengetahuan yang terlalu berlebihan. Kritik ini biasanya dialamatkan kepada cabang-cabang khusus postmodernisme yang bermacam-macam, seperti filsafat postmodern, arsitektur postmodern, dan sastra postmodern. Kritik ini juga bisa dibatasi pada kecenderungan-kecenderungan tertentu dalam aliran postmodernisme, seperti post-strukturalisme, relativisme budaya, dan "teori". Contohnya, seorang filsuf dapat mengkritik seorang postmodern dari Prancis, tetapi masih menyukai film postmodernis.

Ketidakjelasan

[sunting | sunting sumber]

Ahli bahasa Noam Chomsky menyatakan bahwa postmodernisme sama sekali tidak ada artinya karena tidak memberikan sumbangsih apapun terhadap pengetahuan analitis atau empiris.[1] Sementara itu, Richard Dawkins pernah menulis dalam ulasan buku Intellectual Impostures karya Alan Sokal dan Jean Bricmont:[2]

Bayangkan Anda adalah seseorang yang berpura-pura menjadi cendekiawan tanpa ada satu pun hal yang bisa dikatakan, tetapi memiliki ambisi yang tinggi untuk sukses di dunia akademi, menghimpun pengikut-pengikut yang takzim, dan memiliki siswa di berbagai belahan dunia yang menandai halaman-halaman bukumu dengan stabilo kuning. Gaya sastra apa yang akan Anda gunakan? Bukan gaya yang jelas, tentu saja, karena gaya bahasa yang jelas akan menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki substansi.

Skandal Sokal

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Skandal Sokal

Seorang profesor fisika dari Universitas New York yang bernama Alan Sokal pernah menulis sebuah artikel yang sengaja dibuat dengan gaya bahasa seperti para penulis postmodernisme, tetapi sebenarnya tidak memiliki substansi yang berarti. Artikel ini tenyata malah diterima oleh jurnal postmodernisme Social Text. Kemudian Sokal menulis buku Fashionable Nonsense yang membongkar praktik-praktik postmodernisme.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Postmodernism Generator

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Noam Chomsky on Post-Modernism
  2. ^ Richard Dawkins (1998/2007). Postmodernism disrobed. Retrieved 28 February 2016. Originally published in Nature 394:141–43.


Ikon rintisan

Artikel bertopik filsafat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kritik_terhadap_pascamodernisme&oldid=26096749"
Kategori:
  • Postmodernisme
Kategori tersembunyi:
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik filsafat
  • Semua artikel rintisan Juli 2024

Best Rank
More Recommended Articles