More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Makam raja-raja Tallo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Makam raja-raja Tallo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Makam raja-raja Tallo

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kompleks Makam raja-raja Tallo aberada di Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar dan terletak dengan ketinggian 8 meter di atas permukaan laut. Makam raja-raja Tallo ini dulunya adalah bukit kecil di tepi laut dan sungai, yang sekarang menjadi permukiman penduduk. Di dalam kompleks makam tersebut, terdapat 81 buah makam dalam keadaan utuh maupun yang sudah rusak. Kompleks makam tersebut adalah kumpulan keluarga bangsawan dan raja Kerajaan Tallo. Adapun raja-raja petinggi dan Kerajaan Tallo yang dimakam adalah raja Tallo ke-7 (1598-1641), raja Tallo ke-9, raja Tallo ke-12 (1770-1778), raja Tallo ke-13, dan raja Tallo ke-15 yang pernah menjadi raja Gowa ke-30 (1811-1825). Secara historis raja yang pertama kali memeluk agama Islam di kerajaan Gowa-Tallo adalah I Malingkaan Daeng Manyonri Karaeng Katangka pada tanggal 22 September 1605 bertepatan pada malam jumat, 9 jumadil awal 1014, dengan gelar Sultan Abdullah Awwalul Islam. Setelah itu disusul oleh raja Gowa ke-14, I Mangerangi Daeng Manrabia, dengan gelar Sultan Alauddin. Dua tahun kemudian seluruh rakyat Gowa hampir memeluk agam Islam yang ditandai dengan upacara salat jumat bersama yang dipertama kali dilaksanakan di Mesjid Tallo pada tanggal 9 November 1607. Dalam waktu yang bersamaan di Bandar Makassar, pedagang-pedagang Melayu dan orang-orang Makassar sudah memeluk agama Islam di Benteng Somba Opu dengan melaksanakan salat jumat di Masjid Mangalekana.[1]

Komplek makam raja-raja Tallo berada di sudut sebelah timur laut dalam lingkup benteng Tallo. Namun, benteng Tallo itu saat ini hanya dapat ditemui sisa-sisanya saja pada sisi barat, utara dan selatan. Sedangkan, di dalam areal benteng, kecuali makam, telah dijadikan sebagai lahan hunian penduduk setempat.

Kerajaan Tallo adalah salah satu kerajaan yang terdapat di wilayah Sulawesi Selatan yang merupakan hasil dari pembagian kekuasaan Kerajaan Gowa yang dilakukan oleh Raja Gowa ke VI Tunatangka Lopi (1445-1460). Pembagian ini menghasilkan dua kerajaan yang dikuasai masing- masing oleh putera raja, yaitu Batara Gowa Tuniawanga Ri Paralekkanna sebagai Raja Gowa ke VII (1460) dan Kerajaan Tallo dikuasai oleh Karaeng Loe Ri Seri sebagai raja pertama.

Keberadaan Kerajaan Tallo tidak terlepas dari keberadaan Kerajaan Gowa, ini merupakan keunikan. Kerajaan ini memiliki kemampuan dalam menyusun berbagai sistem pemerintahan, termasuk strategi militer.

Makam dari raja-raja Tallo tersebut kini lebih dikenal dengan Kompleks Makam Raja-raja Tallo.

Dua kerajaan ini kembali bersatu melalui persekutuan pada tahun 1528 dan menghasilkan Kerajaan Makassar yang pernah dipimpin oleh salah satu raja yang termahsyur, Sultan Hasanuddin.

Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah pusat kerajaan ini sekarang berada di wilayah Kota Makassar dan kabupaten lainnya.

Situs Cagar Budaya Kompleks Makam Raja Tallo telah ada sejak abad XVII dan digunakan sebagai pemakaman kerajaan hingga abad XIX.

Riwayat Penanganan :

Pada tahun 1974/1975 dan 1981/1982 kompleks makam raja-raja Tallo dipugar oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Bangunan makam yang dipugar hingga mendekati bentuk aslinya ini sekarang tampak asri, tertata apik dengan pepohonan yang rindang, dan dapat dijadikan sebagai suatu objek wisata budaya.

Saat ini, Makam raja-raja Tallo berada di bawah pengelolaan Museum dan Cagar Budaya, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Duli, A., dkk. (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 205. ISBN 978-602-8405-50-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)


Ikon rintisan

Artikel bertopik tempat pemakaman ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Makam_raja-raja_Tallo&oldid=27569181"
Kategori:
  • Makam di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik tempat pemakaman
  • Semua artikel rintisan Juli 2025

Best Rank
More Recommended Articles