Masjid Al-Khadra
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. (April 2025) |
Masjid Al-Khadra | |
---|---|
مسجد الخضرة | |
![]() | |
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Cabang/tradisi | Sunni |
Lokasi | |
Lokasi | Nablus, Tepi Barat, Palestine |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Mamluk |
Peletakan batu pertama | 1288 |
Rampung | 1290 |
Spesifikasi | |
Panjang | 186 meter (610 ft) |
Lebar | 72 meter (236 ft) |
Menara | 1 |
Tinggi menara | 30 meter (98 ft) |
Masjid Al-Khadra (Arab: مسجد الخضرة, romanisasi: Masjid al-Khadra, artinya: "Masjid Hijau") juga dikenal sebagai Masjid Hizn Sidna Yaq'ub (terjemahan: "Kesedihan Tuan Kami Ya'qub"), adalah sebuah masjid yang terletak di lereng bawah Gunung Gerizim, di bagian barat daya Kota Tua Nablus, Tepi Barat, Palestina. Masjid ini berbentuk persegi panjang, dengan menara setinggi 30 meter.[1]
Sejarah
Menurut tradisi setempat umat Muslim, masjid ini dibangun di lokasi tempat Ya'qub menangis setelah diperlihatkan jubah Yusuf yang berlumuran darah, yang menyiratkan bahwa Yusuf telah diterkam dan terbunuh. Di sebelah kanan halaman masjid, terdapat sebuah ruangan kecil yang diyakini sebagai tempat Ya'qub duduk dan menangis[2] Oleh karena itu, masjid ini juga dikenal dengan nama "Kesedihan Tuan Kami Ya'qub".[3]
Menurut tradisi Samaritan, Masjid Al-Khadra awalnya adalah sebuah sinagoga yang dihancurkan oleh Tentara Salib. Mereka percaya bahwa nama Arabnya, "Al-Khadra" ("Hijau"), berasal dari istilah Samaritan "Mahallat Khadra" ("Tempat yang Hijau").[4] Arkeolog Michael Avi-Yonah mengidentifikasi Masjid Al-Khadra sebagai sinagoga yang dibangun oleh Imam Tinggi Samaritan Akbon pada tahun 362 M.[5]
Sinagoga ini kemudian dibangun kembali pada tahun 1137 oleh Ab Giluga, seorang Samaritan dari Acre. Namun, beberapa sarjana Barat percaya bahwa pada tahun 1170-an, di lokasi ini berdiri gereja dan menara lonceng Tentara Salib, mengingat adanya unsur arsitektur Gotik dalam bagian-bagian masjid saat ini.[4] Geografer Arab Yaqut al-Hamawi mencatat bahwa pada tahun 1225, saat Nablus berada di bawah kekuasaan Ayyubiyah, bangunan ini dikembalikan menjadi sinagoga Samaritan, yang ia sebut sebagai "masjid besar" yang dihormati oleh kaum Samaritan.[6] Prasasti dalam bahasa Samaritan yang ditemukan di dinding menara kemungkinan berasal dari periode ini.[7]
Pada tahun 1242, Ksatria Templar merusak bangunan ini, dan pada tahun 1260, bangunan tersebut dihancurkan oleh Mongol.[8] Pada tahun 1290, bangunan ini diubah menjadi masjid oleh Kesultanan Mamluk, di bawah pemerintahan Sultan Qalawun, sebagaimana dibuktikan oleh prasasti peresmian yang ditemukan di masjid.[9] Sebagian besar struktur masjid mencerminkan arsitektur Mamluk dengan mihrab di dalamnya.[1]
Intifada Kedua
Menurut pemerintah Palestina dan organisasi Gush Shalom, selama Intifada Kedua, dalam Pertempuran Nablus tahun 2002, buldozer Israel menghancurkan 85% dari bangunan masjid, termasuk mihrab era Mamluk.[10][11][12] Imam saat ini, Maher Kharaz (Singa Putih), dipecat dari jabatannya oleh Otoritas Palestina pada tahun 1996 dalam upaya penertiban terhadap imam-imam militan, tetapi kemudian diangkat kembali pada tahun 2006.[13][14] Kharaz yaitu seorang anggota Hamas secara terbuka menentang Fatah dan sering menentang Otoritas Palestina dalam khutbah Jumatnya.[15] Ia akhirnya ditangkap pada 23 September 2007 dalam operasi penindakan terhadap Hamas yang dilakukan oleh Fatah.[16][17][18]
Referensi
- ^ a b Pringle, 1993, pp.112.
- ^ Feyerick (1996) p 148
- ^ Luke, 1922, p.102.
- ^ a b Pringle, 1993, p.111
- ^ Avi-Yonah, Michael. Discussion: Mount Ephraim and Benjamin, 35. Neapolis - (Nablus) Diarsipkan 2016-10-12 di Wayback Machine. Studium Biblicum Franciscum - Jerusalem. 2000-12-19.
- ^ al-Hamawi quoted in le Strange, 1890, p. 512
- ^ Herbermann, 1913, p.417
- ^ Pringle, 1993, pp.112-113.
- ^ Dumper, Stanley and Abu-Lughod (2007) p 266
- ^ Report on the Destruction to Palestinian Institutions in Nablus and Other Cities (Except Ramallah) Caused by IDF Forces Between March 29 and April 21, 2002 Diarsipkan October 21, 2008, di Wayback Machine. Gush Shalom. 2002-04-22.
- ^ Destruction of Nablus Old City, a war crime, Palestinian minister Diarsipkan 2012-02-14 di Wayback Machine. Arabic News. 2002-08-13.
- ^ Gresh (2004) p 171
- ^ Ha'aretz 30 June 2007 Hamas preacher defies PA gov't ban on incitement in mosques By The Associated Press
- ^ Jpost[pranala nonaktif permanen] 23 September 2007 Palestinian forces arrest prominent Hamas preacher
- ^ Hamas preacher defies government order to stop talking politics in mosques International Herald Tribune and Associated Press. 2007-06-28.
- ^ Seattle Times 1 November 2007 Abbas takes textbook approach to security By Karin Laub The Associated Press
- ^ Guardian 2 November 2007 Fatah targets mosques in latest anti-Hamas campaign
- ^ UN Doc Diarsipkan 2008-02-06 di Wayback Machine. Chronological Review of Events Relating to the Question of Palestine, Monthly media monitoring review September 2007
Bacaan lebih lanjut
- Dumper, Michael (2007). Cities of the Middle East and North Africa: A Historical Encyclopedia. ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-919-5.
- Feyerick, Ada (1996). Genesis: World of Myths and Patriarchs. NYU Press. ISBN 0-8147-2668-2.
- Gresh, A. (2004). The New A-Z of the Middle East: Second Edition. I.B.Tauris. ISBN 1-86064-326-4.
- Herbermann, G. (1913). The Catholic Encyclopedia: An International Work of Reference on the Constitution, Doctrine, and History of the Catholic Church. Encyclopedia press, inc.
- Le Strange, Guy (1890). Palestine Under the Moslems: A Description of Syria and the Holy Land from A.D. 650 to 1500. London: Committee of the Palestine Exploration Fund. OCLC 1004386.
- Luke, H. (1922). The Handbook of Palestine. Macmillan and Co. hlm. 102.
Khadra Mosque Nablus.
- Pringle, D. (1993). The Churches of the Crusader Kingdom of Jerusalem: A Corpus. Cambridge University Press. ISBN 0-521-39037-0.