Mesir Suryadi
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. (Maret 2025) |
Mesir Suryadi | |
---|---|
![]() | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 2004 – 1 Oktober 2009 | |
Daerah pemilihan | Nusa Tenggara Barat |
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 1999 – 1 Oktober 2009 | |
Grup parlemen | Perwakilan Daerah (dari 2004) Golkar (sampai 2004) |
Daerah pemilihan | Nusa Tenggara Barat |
Masa jabatan 1 Oktober1987 – 1 Februari 1991 | |
Grup parlemen | Delegasi Daerah |
Informasi pribadi | |
Lahir | Lombok Timur, Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda | 17 Februari 1943
Meninggal | 26 Januari 2023 Banten, Indonesia | (umur 79)
Partai politik | Golkar |
Suami/istri | Endang Herawati |
Anak | 4 |
Almamater | Universitas Mataram (S.H.) |
![]() ![]() |
Mesir kembali ke politik pasca kejatuhan Presiden Soeharto pada 1998. Ia kembali ke posisi lamanya sebagai Wakil Ketua Golkar Nusa Tenggara Barat dan menjadi Ketua setahun kemudian.[1] Mesir kembali terpilih sebagai anggota DPRD Nusa Tenggara Barat untuk ketiga kali pada pemilu 1999 dan hanya menjabat dalam waktu singkat sebelum dipindahkan ke Jakarta sebagai utusan daerah untuk Nusa Tenggara Barat di Majelis Permusyawaratan Rakyat.[1]
Kehidupan awal dan pendidikan
Mesir lahir pada 17 Februari 1943 di Lombok Timur pada masa Pendudukan Jepang Hindia-Belanda. Ayahnya, Abdul Muin, bekerja sebagai kepala desa dan ibunya, Darwati merupakan ibu rumah tangga. Ia mengenyam pendidikan SMP di Lombok Timur pada 1956 s.d 1959 dan pindah ke Mataram untuk melanjutkan pendidikannya di SMA pada 1859 s.d 1962.[1]
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, Mesir masuk ke sekolah guru.[2] Setelah lulus ia mulai mengajar ilmu hukum di Univesitas Mataram pada 1964. Ia terlibat dalam pembentukan cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Nusa Tenggara Barat yang pada saat itu dibentuk untuk melawan pengaruh organisasi mahasiswa komunis.[3]
Pada masa itu, Nusa Tenggara Barat mengalami krisis pangan karena kesalahan pemerintah dalam menanggani kekeringan. Sebagai anggota terkemuka dari HMI, Mesir membantu mengatur bantuan sosial oleh HMI untuk menyediakan pangan untuk masyarakat yang kelaparan dan mengatur unjuk rasa kepada Gubernur NTB Ruslan Tjakraningrat.[4] Ruslan diturunkan dari jabatannya pada 1966 karena gagal menanggulangi kelaparan.[5] dan Mesir menjadi Ketua HMI di Nusa Tenggara Barat pada tahun berikutnya.[4]
Mesir juga terlibat dalam berbagai organisasi mahasiswa di universitas. Ia adalah komandan resimen mahasiswa universitas dari 1967 s.d 1971 dan menjadi anggota terkemuka Komite Nasional Pemuda Indonesia dan Senat Mahasiswa Universitas. Ia lulus dari universitas dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1979.[1]
Karier

Mesir memulai kariernya sebagai guru selama masa studinya di Universitas Mataram. Setelah menyelesaikan pendidikan hukumnya, Mesikr bekerja di beragam perusahaan swasta. Ia kemudian bergabung dengan Golkar berdekatan dengan kelulusannya dari universitas dan menjadi anggota biro multimedia partai. Pada Pemilu tahun 1982, ia dinominasikan partai untuk maju sebagai anggota dewan perwakilan daerah provinsi. Ia terpilih dan menjadi wakil ketua DPRD provinsi. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Golkar di Nusa Tenggara Barat.[1][6]
Mesir terpilih kembali untuk masa jabatan kedua sebagai anggota DPRD Nusa Tenggara Barat. Ia menjadi ketua DPRD dan menjadi anggota ex-officio dari MPR RI.[7] Namun, pada awal 1990 Mesir diturunkan dari jabatannya di DPRD oleh Golkar karena tuduhan "melanggar displin organisasi"[8] Mesir pada awalnya diberikan opsi untuk mengundurkan diri tetapi menolak, ia merasa bahwa akan dianggap bersalah jika melakukan itu.[9] Beberapa bulan kemudian, pada 1991 ia diberhentikan dari keanggotaan sebagai anggota ex-officio di MPR-RI.[10] Keputusan tersebut mendatangkan protes dari berbagai organisasi di Nusa Tenggara Barat, termasuk HMI.[7]
Mesir Suryadi (17 Februari 1943–26 Januari 2023) merupakan seorang politikus Indonesia asal Nusa Tenggara Barat. Ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 2004 hingga 2009. Sebelum terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Mesir adalah seorang aktivis mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam dan terlibat aktif dalam politik lokal di Nusa Tenggara Barat, dengan jabatan tertinggi sebagai ketua DPRD provinsi tersebut dari tahun 1987 s.d.1990.
Pada 2003, Mesir dinominasikan sebagai kandidat Gubernur Nusa Tenggara Barat, dan menghadapi petahana Harun Al-Rasyid dan ketua DPRD Nusa Tenggara Barat Lalu Serinata, dimana keduanya berasal dari Golkar. Mesir kalah telak oleh Lalu Serinata.[11] Satu tahun kemudian, Lalu Serinata menggantikan Mesir sebagai Ketua Golkar Nusa Tenggara Barat.[12] Mesir dianggap sebagai lawan politik oleh pada pendukung Lalu Serinata. Ketika Lalu ditangkap karena kasus korupsi pada akhir 2008, pendukung Lalu menuduh Mesir yang mengatur penangkapan dan mereka mendatangi tempat tinggal pribadinya.[12][13]
Setelah kehilangan posisinya di partai, Mesir dinominasikan sebagai anggota DPR oleh Golkar pada Pemilu 2004. Ia meraih 42.665 suara dan meraih kursi anggot dewan.[14] Mesir bertugas di Komisi VIII DPR RI yang menanggani isu sosial dan agama. Ia juga menjadi anggota badan anggaran dari 2004 s.d 2007 dan anggota badan urusan rumah tangga dari 2007 s.d 2009. Mesir terlibat dalam perumusan berbagai undang-undang, seperti undang-undang tentang kementerian negara dan dewan penasihat serta undang-undang tentang kesejahteraan sosial.[15]
Mesir pensiun dari dunia politik setelah masa jabatannya di DPR berakhir pada 2009. Pada 2011, ia menjadi Ketua Palang Merah Indonesia Nusa Tenggara Barat sampai dengan 2016.[16] Ia wafat pada 26 Januari 2023 di Bandara Udara Soekarno-Hatta pada 26 Januari 2023 saat perjalanan pulang ke Nusa Tenggara Barat. Mesir dimakamkan esok harinya.[17]
Referensi
- ^ a b c d e Suryakusuma, Julia I. (2001). Panduan Parlemen Indonesia. Jakarta: Yayasan API. hlm. 1108.
- ^ Profil dan Program Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) 2004 – 2009. Jakarta: General Elections Commission. 2009. hlm. 505.
- ^ Sali, Darsono Yusin (2018). Pergulatan HMI di Pulau Seribu Masjid: Sejarah dan Aksi. Uwais Inspirasi Indonesia. hlm. 19–25. ISBN 978-602-5891-46-5.
- ^ a b Sali, Darsono Yusin (2018). Pergulatan HMI di Pulau Seribu Masjid: Sejarah dan Aksi. Uwais Inspirasi Indonesia. hlm. 77–80. ISBN 978-602-5891-46-5.
- ^ "Indonesians said among Reds caught in Malaysia". The Leader Post. 5 October 1966. Diarsipkan dari asli tanggal 16 January 2023. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ General Elections Institution (1987), Buku Pelengkap IX Pemilihan Umum 1987: Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat [Supplement IX of the 1987 General Elections: Summary of Biography and Battle Records of the Members of the People's Consultative Assembly], Jakarta, hlm. 261–262 Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
- ^ a b Sali, Darsono Yusin (2018). Pergulatan HMI di Pulau Seribu Masjid: Sejarah dan Aksi. Uwais Inspirasi Indonesia. hlm. 191–193. ISBN 978-602-5891-46-5.
- ^ "Redaksi Yth: Kasus Ketua DPRD NTB". Kompas. 17 April 1990. hlm. 4. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ "M Suryadi: Takkan Bikin Surat Mengundurkan Diri". Kompas. 9 April 1990. hlm. 1. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ Tim Penyusun (1992). Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 1987–1992 (PDF). Jakarta. hlm. 7, 72. Diakses tanggal 11 October 2020. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
- ^ "Serinata Gubernur NTB Periode 2003-2008". Liputan 6. 22 July 2003. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ a b "Musda Golkar Yogyakarta Ricuh". Liputan 6. 7 December 2004. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ Hakim, Adhar; Setiawan, Rony (31 October 2008). "Pendukung Mantan Gubernur NTB Mengamuk". Liputan 6. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ "H. Mesir Suryadi, S.H". Viva. 21 October 2008. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ Tim Penyusun (2009). "Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2004–2009". Secretariat General of the People's Representative Council. Jakarta. hlm. 1046–1047. Diakses tanggal 26 January 2023.
- ^ Yani, Ahmad (26 January 2023). "H Mesir Suryadi Meninggal Dunia, Diduga Kena Serangan Jantung". Radio Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 January 2023.
- ^ Imansyah, Nur (26 January 2023). "Politisi senior Golkar di NTB H Mesir Suryadi meninggal dunia". Antara News. Diakses tanggal 30 January 2023.