More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Muara Kedang, Bongan, Kutai Barat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muara Kedang, Bongan, Kutai Barat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Muara Kedang, Bongan, Kutai Barat

  • Banjar
  • Bahasa Hulontalo
  • Bahasa Melayu
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "Muara Kedang, Bongan, Kutai Barat" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Muara Kedang
Kampung
[[File:Kalimantan Timur, Indonesia
Peta lokasi Kampung Muara Kedang|250px|Location of Muara Kedang]]
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Timur
KabupatenKutai Barat
KecamatanBongan
Kode Kemendagri64.07.12.2011 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Jumlah penduduk- jiwa
Kepadatan- jiwa/km²


Muara Kedang adalah salah satu kampung di kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.

Batas wilayah desa Muara Kedang adalah sebagai berikut:

Utara Desa Jantur, Muara Muntai, Kutai Kartanegara
Timur Desa Perian, Muara Muntai, Kutai Kartanegara
Selatan Desa Jambuq Makmur dan Muara Gusiq
Barat Desa Penawai

Muara Kedang adalah sebuah kampung atau desa yang berada di sisi Sungai Bongan anak sungai Mahakam yang bermuara ke Desa Jantur Kecamatan Muara Muntai ,Kutai Kartanegara . Nama Muara Kedang berasal dari pertemuan dua anak sungai ( Kedang ) yakni Kedang Kanan dan Kedang Kiwa ( kiri ) . Mayoritas penduduknya beragama Islam , Pemerintah Kabupaten Kutai saat pemerintahan dijabat oleh Bupati Adji Raden Padmo 1960 - 1964, sebelum pemekaran menjadi Kutai Timur ,Kutai Barat dan Bontang , pada tanggal 1 Juni 1963 membentuk kecamatan Perantara yaitu Kecamatan Bongan dengan ibu kota Kecamatan adalah Muara Kedang . Pada Tahun 1966 Bongan resmi menyandang predikat Kecamatan depinitif oleh pemerintah Kabupaten Kutai dengan Ibu kota Kecamatan adalah Muara Kedang .

Ketika Kabupaten Kutai di Mekarkan dan membentuk Kutai Barat pada tahun 2000, Bongan menjadi bagian dari wilayah Kutai Barat, dengan demikian status Bongan dengan ibu kota Muara Kedang dengan pembentukan Kutai Barat selisih 34 tahun. Namun Sejak Tahun 2012 Pemerintah Memindahkan Ibukota Kecamatan ke Jambuk Makmur . Penduduk Muara Kedang sebagian besar sebenarnya berasal dari Suku Banjar yang melakukan migrasi ke Kesultanan Kutai akibat adanya perebutan tahta karena adu domba Belanda . Saat kedatangan Suku Banjar ke wilayah Muara Kedang , saat itu sudah ada penduduknya yakni Dayak Benuaq . Setelah terjadinya asimilasi antar kedua suku tersebut maka saat ini orang mengenal mereka sebagai suku Kutai. Hal itu dikarenakan bahasa keseharian atau lingua pranca mereka memakai bahasa Kutai dengan (dialek) bahasa Kutai Muara Ancalong.

Pendiri

[sunting | sunting sumber]

Muara Kedang Mulanya adalah wilayah kewedanaan yang statusnya sedikit dibawah kabupaten dan setingkat diatas kecamatan , sekaligus wilayah tanah pusaka Kesultanan Kutai yang di sebut Tanah Tijak, pada masa pemerintahan Aji Muhammad Parikesit yang berkuasa sejak 14 November 1920 sampai dengan 21 Juni 1960, wilayah ini adalah tempat Sultan untuk berlibur sambil berburu . Sultan Muhammad Parikesit menganugerahkan penghargaan serta jabatan kepada seorang tokoh yang berasal dari kerabat Kesultanan Banjar untuk memimpin wilayah tersebut , dengan Gelar DJaya . DJaya pertama adalah DJaya Wangsa atau Djaya Tuha yang namanya aslinya belum diketahui tersebut , merupakan kerabat Kesultanan Banjar . Walau nama aslinya belum diketahui , Djaya Wangsa diketahui keturunan Banjar - Arab bermarga Alaydrus . Setelah Djaya Wangsa atau Djaya Tuha mangkat , maka jabatan digantikan oleh anaknya Gusti Abdus Samad dengan Gelar DJaya Moeda. Jabatan Djaya kadangkala di sebut juga sebagai kiai, diangkatnya pemimpin dari suku Banjar sebagai Djaya di Muara Kedang juga untuk menebus kesalahan Sultan Muhammad Sulaiman yang melaporkan Mangkubumi Kesultanan Banjar Pangeran Perbatasari kepada S.W. Tromp asisten residen Belanda untuk Kutai dan pantai Timur Kalimantan, pada 30 Maret 1885."

Gusti Abdus Samad atau Djaya Moeda adalah kerabat Kesultanan Banjar dari Pangeran Antasari dan Pangeran Perbatasari yang ditangkap Belanda dan dibuang Ke Tondano Sulawesi Utara .

  • l
  • b
  • s
Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
Kampung
  • Bukit Harapan
  • Deraya
  • Gerunggung
  • Jambuk
  • Jambuk Makmur
  • Lemper
  • Muara Gusik
  • Muara Kedang
  • Muara Siram
  • Penawai
  • Pereng Taliq
  • Resak
  • Siram Jaya
  • Siram Makmur
  • Tanjung Sari
  • Tanjung Soke


Ikon rintisan

Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muara_Kedang,_Bongan,_Kutai_Barat&oldid=27192381"
Kategori:
  • Kampung di Indonesia
  • Kampung di Kalimantan Timur
  • Artikel kampung April 2025
  • Bongan, Kutai Barat
  • Kampung di Kabupaten Kutai Barat
Kategori tersembunyi:
  • Artikel yang tidak memiliki referensi April 2025
  • Pages using infobox settlement with no coordinates
  • Semua daerah tingkat IV di Indonesia
  • Semua kampung di Indonesia
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan kelurahan di Indonesia
  • Semua artikel rintisan April 2025
  • Rintisan kelurahan April 2025

Best Rank
More Recommended Articles