Museum Perkebunan Indonesia 2
Museum Perkebunan Indonesia (MUSPERIN) - 2 merupakan salah satu cagar budaya di Kota Medan yang didirikan sebagai pusat informasi tentang sejarah perkebunan di Indonesia. Museum ini berlokasi di Jalan Pemuda No.10, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara. MUSPERIN juga memiliki satu cabang lain di Medan yang berada di Jalan Brigjen Katamso No. 53 Kota Medan, Sumatera Utara. Museum ini berada di bangunan yang menjadi bagian dari APA (Algemeene Proefstation der AVROS / Algemeene Vereniging voor Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra), merupakan Asosiasi Umum Perkebunan Karet di Pantai Sumatera Timur. Saat ini, AVROS dikenal sebagai Balai Kerja Sama Perusahaan Perkebunan Sumatera (BKS-PPS).[1] PT. Perkebunan Sumatera Utara membangun beberapa infrastruktur di Kota Medan, diantaranya adalah jembatan besi di atas Sungai Deli pada tahun 1915, stasiun kereta api di Medan pada tahun 1920, Harrison and Crosfield (Lonsum) Medan. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00 WIB.
Pendirian
Pada tahun 1910, pengiriman hasil perkebunan ke luar negeri harus melalui asosiasi tertentu dan tidak dapat dilakukan secara bebas. Untuk itu, didirikan Musperin II sebagai kantor asosiasi yang menaungi kegiatan perkebunan. Asosiasi ini awalnya bernama AVROS, kemudian berganti menjadi BKS-PPS pada tahun 1964. Selain menangani distribusi hasil perkebunan ke luar negeri, kantor ini juga mencatat data tenaga kerja perkebunan yang berasal dari luar Sumatera. Sebagai salah satu bangunan bersejarah, Musperin II menjadi bagian dari perjalanan panjang sektor perkebunan di Sumatera maupun Indonesia. Perkebunan juga menjadi salah satu sektor yang turut mendorong perkembangan Kota Medan. Berbagai hasil perkebunan dari wilayah ini dikirim ke luar negeri, salah satunya melalui Pelabuhan Belawan, yang dikenal sebagai salah satu pelabuhan tertua di Sumatera Utara.
Museum Perkebunan II diresmikan pada Desember 2018. Namun baru terbuka untuk umum pada akhir Februari tahun 2022.[2] Museum ini diresmikan oleh Ketua Dewan Pembina Museum Perkebunan Indonesia Soeadji Kartasasmita, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, dan Menteri Pertanian kala itu, Bungaran Saragih.
Ruangan
Tiket masuk umum ke dalam museum ini adalah Rp 25.000 per orang, sedangkan tiket masuk turis asing sebesar Rp 35.000 per orang. Bangunan BKS-PPS terdiri dari 4 lantai, namun pengunjung dapat mengakses 3 lantai bangunan BKS-PPS, mulai dari lantai pertama, kedua, dan lotengnya. Sedangkan, di lantai 3 tidak memiliki koleksi museum. Di lantai pertama, pengunjung dapat melihat berbagai peninggalan, seperti mesin ketik, miniatur, dan patung yang menyerupai pekerja perkebunan masa dulu. Sementara itu, di lantai kedua, pengunjung bebas menikmati pemandangan indah Kota Medan sekaligus mengabadikan foto. Sama seperti lantai kedua, lantai ketiga juga salah satu spot foto tetapi dengan ruangan yang lebih tertutup. Lantai keempat adalah lantai yang masih terjaga keasliannya, terbukti dari lantainya yang masih menggunakan kayu asli sejak dibangun. Terdapat peninggalan, seperti sepeda ontel, karung pekerja perkebunan, dan lonceng masa dulu.[3]
Selain itu, museum ini dilengkapi dengan Avros Cafe dengan fasilitas WiFi yang berada di samping ruang pameran. Lalu, mereka juga menyediakan ruang rapat yang disediakan untuk kapasitas lebih dari 20 orang dan menara dengan Lonceng Jam Tua yang sudah berdentang sejak zaman kolonial.
MUSPERIN menyediakan pemandu museum gratis setelah memesan tiket masuk untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai sejarah dan koleksi museum.
Koleksi
Koleksi yang dipamerkan di museum kebanyakan berasal dari Rotterdamsche Lloyd, yaitu sebuah maskapai pelayaran Belanda yang beroperasi sejak tahun 1839, bertugas melayani jalur Indonesia dan negara-negara timur. Selain itu, museum juga banyak memamerkan hasil perkebunan dari PT Sucofindo, PTPN 2, PTPN 3, dan kantor BKS-PPS sendiri.
Contoh koleksi yang berasal dari Rotterdamsche Lloyd adalah lukisan wanita batak, miniatur kapal, dan patung yang merepresentasikan pekerja perkebunan dahulu. Sementara barang antik yang kebanyakan berasal dari BKS-PPS sendiri yaitu mesin tik, mesin hitung, dan lift surat.
Museum memamerkan produk hilir berupa bibit kelapa sawit, coklat, lilin, teh, dan gula dari masing-masing perusahaan.[4] Museum juga memamerkan produk hilir berupa bibit kelapa sawit, coklat, lilin, teh, dan gula dari masing-masing perusahaan.
Referensi
- ^ Sihite, Felicia Gisela br. "Museum Perkebunan Indonesia 2 di Medan: Lokasi, Jam Buka, HTM, Fasilitas". detiksumut. Diakses tanggal 2025-05-18.
- ^ SINAGA, NIKSON (2018-12-07). "Museum Perkebunan II Dibuka untuk Umum Februari Tahun Depan". kompas.id. Diakses tanggal 2025-05-18.
- ^ Mariz, Sakinah Annisa. "MUSPERIN 2 : Meneroka Sejarah Panjang Perkebunan di Indonesia". Sakinah Menulis. Diakses tanggal 2025-05-18.
- ^ Harahap, Salamah. "Menilik Museum Perkebunan Indonesia II: Sejarah, Daya Tarik, Tiket Masuk". detiksumut. Diakses tanggal 2025-05-18.