More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Neil Ferguson (epidemiolog) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Neil Ferguson (epidemiolog) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Neil Ferguson (epidemiolog)

  • العربية
  • English
  • Français
  • Italiano
  • 日本語
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Українська
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Neil Ferguson
OBE FMedSci
LahirNeil Morris Ferguson
1968 (umur 56–57)
KebangsaanBritish
AlmamaterUniversity of Oxford (MA, DPhil)
Karier ilmiah
BidangEpidemiology
InstitusiImperial College London
DisertasiContinuous interpolations from crystalline to dynamically triangulated random surfaces (1994)
Pembimbing doktoralJohn F. Wheater[1]
Situs webwww.imperial.ac.uk/people/neil.ferguson

Neil Ferguson adalah ahli wabah. Ia memiliki latar belakang biologi matematis, yang memiliki spesialisasi wabah penyakit menular manusia dan binatang. Ia direktur Abdul Latif Jameel Institute for Disease and Emergency Analytics (J-IDEA), Kepala Departemen Pengetahuan Wabah Penyakit Menular di School of Public Health dan Wakil Dekan Academic Development di Fakultas Pengobatan, di Imperial College, London. Ferguson menggunakan modelling matematis untuk memperoleh beberapa wabah penyakit menular termasuk flu babi tahun 2009 di Kerajaan Inggris dan epidemi Ebola di Afrika Barat tahun 2016. Ia juga meneliti penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, seperti demam zika, demam kuning, demam dengi, dan malaria.[2]

Pada bulan Februari 2020, di tengah merebaknya pandemi novel coronavirus, yang dimulai di China, Ferguson dan timnya menggunakan model statistik untuk memperkirakan bahwa kasus Covid 19 sebenarnya kurang terdeteksi di China.[3] Ia melaporkan bahwa pada 18 Maret 2020, ia memperlihatkan gejala tertular Covid 19 dan melakukan isolasi mandiri. Diperkirakan Ferguson tertular saat mendatangi Konperensi Pers di Downing Street dua hari sebelumnya, sekaligus juga bertemu Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.[4]

Masa kecil dan pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Neil Ferguson lahir di Cumbria dan besar di Mid Wales. Ia melewati sekolah tingkat atas di SMA Llanidloes. Ayahnya adalah seorang psikolog pendidikan, sementara ibunya penjaga perpustakaan yang kemudian menjadi pendeta Anglikan.[5]

Ia menerima Master of Arts in Physics tahun 1990 di Lady Margaret Hall, Oxford dan gelar Doctor of Philosophy degree in theoretical physics empat tahun kemudian di Linacre College, Oxford. Riset doktoralnya meneliti interpolasi dari crystalline menjadi permukaan acak yang tertriangulasi secara dinamis, disupervisi oleh John F. Wheate.[6]

Penelitian

[sunting | sunting sumber]

Covid 19

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Februari 2020, saat merebaknya novel coronavirus (hingga Maret 2020), yang bermula di China, menggunakan model statistikal yang mempertimbangkan angka kematian dan kesembuhan di China, wisatawan dari luar China, dan mereka yang terkontak yang sudah pulang, Ferguson, Azra Ghani, dan tim memperkirakan bahwa angka resmi penularan yang ada saat ini jauh dari angka sebenarnya di lapamgan. Pada bulan yang sama ia memperkirakan hanya 10 persen kasus yang terdeteksi di China. Ia mencatat bahwa jumlah tes kit yang ada patut dipertanyakan, dan Ferguson menghitung bahwa hanya satu dari tiga kasus yang terjadi di UK terdeteksi. Ia menyatakan bahwa "Diperkirakan bahwa dua pertiga dari kasus perjalanan dari China hingga saat ini belum terdeteksi. Kemungkinan besar mereka yang tidak terdeteksi akan mulai membentuk rantai penularan begitu masuk ke sebuah negeri." Ia juga mengklaim bahwa novel coronavirus bisa mempengaruhi 60 persen populasi UK, dalam skenario terburuk dan memperkirakan bahwa, "akibat dari epidemi ini bisa sebanding dengan pandemi influenza sepanjang abad 20."[7]

Ebola

[sunting | sunting sumber]

Tahun 2014, sebagai Direktur di UK Medical Research Council's centre untuk analisis dan modeling penyebaran penyakit di Imperial, Ferguson memberikan analisis data untuk WHO, berdasarkan pandemi yang terjadi di Afrika Barat. Pada tahun yang sama, ia menerbitkan paper bersama Christopher J. M. Whitty di Nature dengan judul "Infectious disease: Tough choices to reduce Ebola transmission", guna menjelaskan respon pemerintah Kerajaan Inggris terhadap mewabahnya Ebola di Sierra Leone, termasuk juga proposal untuk membangun dan mendukung pusat-pusat isolasi mandiri untuk masyarakat jika mereka dicurigai terkena penyakit tersebut.[8]

Flu babi

[sunting | sunting sumber]

Saat merebaknya flu babi di Kerajaan Inggris pada tahun 2009, ia menulis dalam sebuah artikel berjudul "Closure of schools during an influenza pandemic", yang diterbitkan Lancet Infectious Diseases, bahwa penutupan sekolah perlu dilakukan untuk mencegah semakin menularnya penyakit ini, memperlambat penyebarannya, dan menunda-nunda waktu untuk memberi kesempatan pengembangan vaksinnya. Timnya melaporkan bahwa efek ekonomi dan ketenagakerjaan dari penutupan sekolah akan terjadi karena dokter dan perawat yang ada di sana kebanyakan perempuan, yang setidaknya setengahnya memiliki anak-anak berumur di bawah 16 tahun. Mereka mempelajari pola ini pada pandemik flu 1918, influenza pada 1957 dan flu 1968.[9]

Mereka juga memperhatikan pola penyebaran influenza di Perancis saat libur sekolah Perancis, yang memperlihatkan bahwa terjadi penurunan kasus flu saat sekolah ditutup dan merebak kembali saat libur usai. Mereka mencatat bahwa saat terjadi demonstrasi guru saat terjadi musim flu 1999-2000, kunjungan ke dokter dan angka penyakit pernapasan berkurang hingga 1/5 - 2/5 nya.[9]

Dalam laprannya kepada House of Lords tahun 2009, Ferguson merekomendasikan untuk menghentikan flu babi bisa dilakukan dengan cara mengobati kasus yang sudah diisolasi dengan antivirus, usaha-usaha kesehatan publik seperti penutupan sekolah, pembatasan perjalanan di sekitar daerah terdampak, dan penggunaan antiviral prophylaxis terhadap populasi yang terjangkit dan penggunaan vaksin bila telah tersedia." Ia juga mempertanyakan kenapa tidak ada usaha memvaksinasi petugas kesehatan pada saat tersebut.[9]

Publikasi

[sunting | sunting sumber]

Berikut beberapa hasil penelitiannya yang telah diterbitkan:[10][11][12]

  • Closure of schools during an influenza pandemic[13]
  • "Travel patterns in China"[14]
  • Identification of MERS-CoV in dromedary camels[15]
  • Infectious disease: Tough choices to reduce Ebola transmission[16]
  • Modeling the impact on virus transmission of Wolbachia-mediated blocking of dengue virus infection of Aedes aegypti[17]
  • Assessing the epidemiological effect of wolbachia for dengue control[18]
  • Countering the Zika epidemic in Latin America[19]
  • Challenges and opportunities in controlling mosquito-borne infections[20]
  • All reports published on COVID-19[21]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Ferguson dianugerahi gelar kehormatan Order of the British Empire (OBE) pada tahun 2002 dalam 2002 New Year Honours untuk sumbangsihnya dalam permodelan penyakit mulut dan kaki pada tahun 2001 di Kerajaan Inggris. Ia juga terpilih sebagai Fellow of the Academy of Medical Sciences (FMedSci) pada tahun 2005.[22]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama dphil
  2. ^ Neil Ferguson di Indeks Scholar Google. dari situs Google Scholar
  3. '^ New virus in China 'will have infected hundreds. dari situs BBC
  4. ^ Top Government adviser Neil Ferguson self-isolates after developing coronavirus symptoms. dari situs telegraph.co.uk
  5. ^ Neil Ferguson, a virus modeller sounds the alarm. dari situs ft.com
  6. ^ Continuous interpolations from crystalline to dynamically triangulated random surfaces. dari situs bodleian<
  7. ^ Coronavirus fatality rate estimated by Imperial scientists. dari situs imperial.ac.uk
  8. ^ Infectious disease: Tough choices to reduce Ebola transmission. dari situs ebola antropology
  9. ^ a b c Swine flu, Schools Should Close to Halt Spread of Virus:: Ministers Told. dari situs telegraph
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama gs
  11. ^ Templat:EuropePMC
  12. ^ Neil Ferguson publications indexed by the Scopus bibliographic database. (perlu berlangganan)
  13. ^ Cauchemez, Simon; Ferguson, Neil M; Wachtel, Claude; Tegnell, Anders; Saour, Guillaume; Duncan, Ben; Nicoll, Angus (2009). "Closure of schools during an influenza pandemic". The Lancet Infectious Diseases. 9 (8): 473–481. doi:10.1016/S1473-3099(09)70176-8. ISSN 1473-3099. PMID 19628172.
  14. ^ Jones, James; Garske, Tini; Yu, Hongjie; Peng, Zhibin; Ye, Min; Zhou, Hang; Cheng, Xiaowen; Wu, Jiabing; Ferguson, Neil (2011). "Travel Patterns in China". PLoS ONE. 6 (2): e16364. doi:10.1371/journal.pone.0016364. ISSN 1932-6203. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link)
  15. ^ Ferguson, Neil M; Van Kerkhove, Maria D (2014). "Identification of MERS-CoV in dromedary camels". The Lancet Infectious Diseases. 14 (2): 93–94. doi:10.1016/S1473-3099(13)70691-1. ISSN 1473-3099. PMID 24355867.
  16. ^ Whitty, Christopher J. M.; Farrar, Jeremy; Ferguson, Neil; Edmunds, W. John; Piot, Peter; Leach, Melissa; Davies, Sally C. (2014). "Infectious disease: Tough choices to reduce Ebola transmission". Nature. 515 (7526): 192–194. doi:10.1038/515192a. ISSN 0028-0836.
  17. ^ Ferguson, Neil M.; Hue Kien, Duong Thi; Clapham, Hannah; Aguas, Ricardo; Trung, Vu Tuan; Bich Chau, Tran Nguyen; Popovici, Jean; Ryan, Peter A.; O’Neill, Scott L.; McGraw, Elizabeth A.; Long, Vo Thi; Dui, Le Thi; Nguyen, Hoa L.; Vinh Chau, Nguyen Van; Wills, Bridget; Simmons, Cameron P. (2015). "Modeling the impact on virus transmission ofWolbachia-mediated blocking of dengue virus infection ofAedes aegypti". Science Translational Medicine. 7 (279): 279ra37–279ra37. doi:10.1126/scitranslmed.3010370. ISSN 1946-6234. PMC 4390297. PMID 25787763.
  18. ^ Lambrechts, Louis; Ferguson, Neil M; Harris, Eva; Holmes, Edward C; McGraw, Elizabeth A; O'Neill, Scott L; Ooi, Eng E; Ritchie, Scott A; Ryan, Peter A; Scott, Thomas W; Simmons, Cameron P; Weaver, Scott C (2015). "Assessing the epidemiological effect of wolbachia for dengue control". The Lancet Infectious Diseases. 15 (7): 862–866. doi:10.1016/S1473-3099(15)00091-2. ISSN 1473-3099. PMC 4824166. PMID 26051887.
  19. ^ Ferguson, N. M.; Cucunuba, Z. M.; Dorigatti, I.; Nedjati-Gilani, G. L.; Donnelly, C. A.; Basanez, M.-G.; Nouvellet, P.; Lessler, J. (2016). "Countering the Zika epidemic in Latin America". Science. 353 (6297): 353–354. doi:10.1126/science.aag0219. ISSN 0036-8075. PMC 5475255. PMID 27417493.
  20. ^ Ferguson, Neil M. (2018). "Challenges and opportunities in controlling mosquito-borne infections". Nature. 559 (7715): 490–497. doi:10.1038/s41586-018-0318-5. hdl:10044/1/61974. ISSN 0028-0836. Ikon gembok hijau terbuka
  21. ^ https://www.imperial.ac.uk/mrc-global-infectious-disease-analysis/news--wuhan-coronavirus/ Imperial College, MRC Centre for Global Infectious Disease Analysis (15 February 2020)
  22. ^ Professor Neil Ferguson OBE FMedSci. dari situs acmedsci.ac.uk
  • l
  • b
  • s
Pandemi Covid-19
  • SARS-CoV-2 (virus)
  • Penyakit koronavirus 2019 (Covid-19)
Lokasi
Afrika
Barat
  • Benin
  • Burkina Faso
  • Tanjung Verde
  • Gambia
  • Ghana
  • Guinea
  • Guinea Khatulistiwa
  • Pantai Gading
  • Liberia
  • Mali
  • Mauritania
  • Niger
  • Nigeria
  • Senegal
  • Sierra Leone
  • Togo
Selatan
  • Afrika Selatan
  • Botswana
  • Eswatini
  • Namibia
  • Zambia
Tengah
  • Angola
  • Kamerun
  • Republik Afrika Tengah
  • Republik Demokratik Kongo
  • Republik Kongo
Timur
  • Etiopia
  • Gabon
  • Jibuti
  • Kenya
  • Madagaskar
  • Mauritius
  • Mayotte
  • Rwanda
  • Réunion
  • Seychelles
  • Sudan
  • Sudan Selatan
  • Tanzania
  • Zimbabwe
Utara
  • Aljazair
  • Kepulauan Canaria
  • Libya
  • Maroko
  • Mesir
  • Tunisia
Amerika
Utara
dan
Tengah
  • Amerika Serikat
  • Anguilla
  • Antigua dan Barbuda
  • Aruba
  • Bahama
  • Barbados
  • Belanda Karibia
    • Bonaire
    • Saba
    • Sint Eustatius
  • Belize
  • Bermuda
  • Curaçao
  • Dominika
  • El Salvador
  • Greenland
  • Grenada
  • Guadeloupe
  • Guatemala
  • Haiti
  • Honduras
  • Jamaika
  • Kanada
  • Kepulauan Cayman
  • Kepulauan Turks dan Caicos
  • Kepulauan Virgin Amerika Serikat
  • Kepulauan Virgin Britania Raya
  • Kosta Rika
  • Kuba
  • Martinik
  • Meksiko
  • Montserrat
  • Nikaragua
  • Panama
  • Puerto Riko
  • Pulau Navassa
  • Republik Dominika
  • Saint Kitts dan Nevis
  • Saint Lucia
  • Saint Martin
  • Saint Pierre dan Miquelon
  • Saint Vincent dan Grenadine
  • Saint-Barthélemy
  • Sint Maarten
  • Trinidad dan Tobago
Selatan
  • Argentina
  • Brasil
  • Bolivia
  • Chili
  • Ekuador
  • Guyana
  • Guyana Prancis
  • Kolombia
  • Paraguay
  • Peru
  • Suriname
  • Uruguay
  • Venezuela
Asia
Barat
  • Arab Saudi
  • Armenia
  • Azerbaijan
  • Bahrain
  • Georgia
  • Irak
  • Iran
  • Israel
  • Kuwait
  • Lebanon
  • Oman
  • Palestina
  • Qatar
  • Suriah
  • Siprus
  • Turki
  • Uni Emirat Arab
  • Yaman
  • Yordania
Selatan
  • Afganistan
  • Bangladesh
  • Bhutan
  • India
  • Maladewa
  • Nepal
  • Pakistan
  • Sri Lanka
Tengah dan Utara
  • Kazakhstan
  • Kirgizstan
  • Rusia
  • Tajikistan
  • Turkmenistan
  • Uzbekistan
Tenggara
  • Brunei Darussalam
  • Filipina
  • Indonesia
  • Kamboja
  • Laos
  • Malaysia
  • Myanmar
  • Singapura
  • Thailand
  • Timor Leste
  • Vietnam
Timur
  • Tiongkok daratan
  • Hong Kong
  • Jepang
  • Korea Selatan
  • Korea Utara
  • Makau
  • Mongolia
  • Taiwan
Eropa
  • Albania
  • Andorra
  • Azerbaijan
  • Belarus
  • Bosnia dan Herzegovina
  • Britania Raya
    • Pulau Man
  • Georgia
  • Islandia
  • Kazakhstan
  • Kosovo
  • Liechtenstein
  • Makedonia Utara
  • Moldova
  • Monako
  • Montenegro
  • Rusia
  • San Marino
  • Serbia
  • Swiss
  • Turki
  • Ukraina
  • Vatikan
Uni Eropa
  • Austria
  • Belanda
  • Belgia
  • Bulgaria
  • Ceko
  • Denmark
  • Estonia
  • Finlandia
  • Hungaria
  • Irlandia
  • Italia
  • Jerman
  • Kroasia
  • Latvia
  • Lituania
  • Luksemburg
  • Malta
  • Norwegia
  • Polandia
  • Portugal
  • Prancis
  • Rumania
  • Slovenia
  • Slowakia
  • Spanyol
  • Swedia
  • Yunani
Oseania
  • Australia
  • Fiji
  • Guam
  • Hawaii
  • Kaledonia Baru
  • Kepulauan Mariana Utara
  • Kepulauan Marshall
  • Federasi Mikronesia
  • Papua Nugini
  • Polinesia Prancis
  • Samoa
  • Selandia Baru
  • Vanuatu
Kapal pesiar
  • Costa Smeralda
  • Diamond Princess
  • Grand Princess
  • MS Braemar
  • MS Westerdam
  • SuperStar Aquarius
  • World Dream
Penutupan
  • Argentina
  • Tiongkok
    • Hubei
  • Ceko
  • India
  • Italia
  • Malaysia
  • Paraguay
  • Spanyol
  • Venezuela
Lainnya
  • Antarktika
Institusi
Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit
  • Amerika Serikat
  • Eropa
  • India
  • Indonesia
  • Korea Selatan
  • Singapura
  • Tiongkok
Rumah sakit
  • Pusat Medis Regional Gunung Dabie
  • Rumah Sakit Fangchang
  • Rumah Sakit Huoshenshan
  • Rumah Sakit Leishenshan
  • Rumah Sakit Pusat Wuhan
  • Hotel Xinjia Express
  • Wisma Atlet Kemayoran
Organisasi
  • Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Indonesia)
  • Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi
  • Komisi Kesehatan Nasional
  • Organisasi Kesehatan Dunia
  • Institut Virologi Wuhan (Tiongkok)
  • Institut Virologi Nasional India
  • Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih (AS)
  • Tim Tanggap COVID-19 Imperial College (Britania Raya)
Masalah
Masalah dan
pembatasan
  • Evakuasi
  • HAM
  • Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia
  • Kelangkaan barang terkait pandemi koronavirus
    • Ventilator
    • Ventilator sumber terbuka
    • Paru-paru buatan
  • Kesehatan Jiwa selama pandemi koronavirus
  • Misinformasi
  • Dampak pandemi Covid-19 di media sosial
  • Pembatasan perjalanan
  • Upaya negara
Pengobatan
  • Case Fatality Rate (CFR)
  • Pembatasan sosial
  • Penelitian pengobatan
  • Penelitian reposisi obat penyakit koronavirus 2019
  • Penelitian vaksin
    • Sputnik V
  • Tes penyakit
  • Pengendalian bahaya di tempat kerja
Sosial ekonomi
  • Dampak keuangan
    • Perang harga minyak
    • Penurunan pasar saham dunia
    • Senin Hitam (2020)
    • Kamis Hitam (2020)
  • Ilmu pengetahuan dan teknologi
    • Tenaga kesehatan
  • Kegiatan keagamaan
  • Olahraga
    • Olimpiade Musim Panas 2020
  • Pendidikan
  • Penerbangan dan pariwisata
  • Perfilman
  • Pertelevisian
  • Politik
    • Pembatasan Sosial Berskala Besar
  • Seni dan budaya
  • Xenofobia dan rasisme
  • Pembunuhan George Floyd terkait pandemi koronavirus 2019–2020
    • Unjuk rasa pembunuhan Floyd terkait pandemi koronavirus 2019–2020
  • Kerusuhan rasial Amerika Serikat 2020 terkait pandemi koronavirus 2019–2020
    • Black Lives Matter
Kronologi
  • Akhir 2019–awal 2020
  • Februari
  • Maret
  • April
  • Mei 2020
  • Respons Organisasi Kesehatan Dunia
Varian
Varian yang diwaspadai
  • Alpha
  • Beta
  • Gamma
  • Delta
  • Omicron
Varian yang diperhatikan
  • Lambda
  • Mu
  • Sebelumnya
    • Epsilon
    • Zeta
    • Eta
    • Theta
    • Iota
    • Kappa
Transmisi lintas-spesies
  • Cluster 5
Tokoh
Ahli kesehatan/
pelapor pelanggaran
  • Ai Fen
  • Corona Rintawan
  • Li Wenliang
  • Liu Wen
  • Xie Linka
  • Zhang Wenhong
Peneliti
  • Andrea Crisanti
  • Awang Bulgiba Awang Mahmud
  • Christian Drosten
  • Neil Ferguson
  • George F. Gao
  • Guan Yi
  • John Todd
  • Kentaro Iwata
  • Li Lanjuan
  • Luc Montagnier
  • Ma Xiaowei
  • Moncef Slaoui
  • Roberto Burioni
  • Sarah Gilbert
  • Shi Zhengli
  • Trudie Lang
  • W. Ian Lipkin
  • Wang Chen
  • Wang Guangfa
  • Yuen Kwok-yung
  • Zeng Guang
  • Zhong Nanshan
Pejabat
WHO
  • Tedros Adhanom (Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia)
  • Bruce Aylward (Ketua Tim Misi Covid-19 WHO-Tiongkok)
  • Maria Van Kerkhove (Technical Lead for Covid-19 response)
  • Michael J. Ryan (Direktur Eksekutif WHO Health Emergencies Programme)
Indonesia
  • Achmad Yurianto
Negara lain
  • Anders Tegnell (Swedia)
  • Angelo Borrelli (Italia)
  • Anthony Fauci (Amerika Serikat)
  • Ashley Bloomfield (Selandia Baru)
  • Catherine Calderwood (Skotlandia)
  • Chen Shih-chung (Taiwan)
  • Chris Whitty (Inggris)
  • Deborah Birx (Amerika Serikat)
  • Doni Monardo (Indonesia)
  • Fahrettin Koca (Turki)
  • Fernando Simón (Spanyol)
  • Francisco Duque III (Filipina)
  • Frank Atherton (Wales)
  • Gregor Smith (Skotlandia)
  • Jaap van Dissel (Belanda)
  • Jérôme Salomon (Prancis)
  • Jung Eun-kyeong (Korea Selatan)
  • Li Keqiang (Tiongkok)
  • Łukasz Szumowski (Polandia)
  • Noor Hisham Abdullah (Malaysia)
  • Sotiris Tsiodras (Yunani)
  • Theresa Tam (Kanada)
  • Tony Holohan (Irlandia)
Lainnya
  • Chen Qiushi
  • Li Zehua
Kematian
  • Daftar tokoh yang meninggal dunia
  • Portal Portal
  • Category Kategori
  • Commons page Commons
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neil_Ferguson_(epidemiolog)&oldid=26548479"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai
  • Peneliti Virus Corona
  • Kelahiran 1968
  • Orang hidup
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Halaman yang mengandung pranala ke konten yang hanya dapat diakses dengan berlangganan
  • Articles with hCards
  • Tokoh yang perlu dikategorikan lebih spesifik

Best Rank
More Recommended Articles