More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. PSP Padang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PSP Padang - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PSP Padang

  • English
  • Minangkabau
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini bukan mengenai PSP Pohuwato.
Artikel ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Tulisan tanpa sumber dapat dipertanyakan dan dihapus sewaktu-waktu.
Cari sumber: "PSP Padang" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
PSP Padang
logo
Nama lengkapPersatuan Sepak bola Padang
JulukanPandeka Minang
Berdiri1928; 96 tahun lalu (1928)
StadionStadion Agus Salim
Padang, Indonesia
(Kapasitas: 20.000)
PemilikPT. PSP Padang Minang Mandiri
KetuaIndonesia Hendri Septa
ManajerIndonesia Irwan Afriadi[1]
PelatihLowong[2]
LigaLiga 4
Kostum kandang
Kostum tandang
Kostum ketiga

PSP Padang (atau singkatan dari Persatuan Sepakbola Padang) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang bermarkas di Padang, Sumatera Barat. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Haji Agus Salim, Padang, berbagi dengan Semen Padang FC. PSP Padang saat ini bermain di Liga 4 Sumatera Barat. Pada tahun 2020, tim yunior PSP Padang berhasil menjuarai Piala Soeratin U 15 di Solo.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Masa-Masa Awal

[sunting | sunting sumber]

Menyebut nama PSP Padang (Persatuan Sepak bola Padang), mengingat sejarah panjang persepak bolaan tanah air, sebab PSP Padang memang bukan tim kemarin sore, Pandeka Minang (julukan PSP) terlahir lebih dulu dari republik ini, pada tahun 1928.

Tahun 1928, dengan nama Sport Vereniging Minang (SVM) yang diketuai oleh Dr. Hakim dalam ini bernaung organisasi sepak bola Padang yang dikenal engan Ilans Padang Electal (IPE), yang menjadi cikal bakal lahirnya PSP Padang

Usia IPE tidak berlangsung lama, karena Pemerintah Kolonial Belanda kemudian mengubah dan membentuk organisasi pemain sepak bolaan Padang pada tahun 1935 dengan nama Voetballbond Padang En Omstreken, masa ini diketuai oleh orang Belanda yang "gila bola" yaitu Meneer Vander Lee. Masa meneer ini pertandingan dimalam hari digelar di Lapangan Dipo (kini, Taman Budaya Padang).

Seiring dengan gejolak politik dalam negeri, pada tahun 1942, Belanda menyerahkan kekuasaannya kepada Jepang. Aksi pertama Jepang adalah membumihanguskan segala hal yang berbau Belanda, tak terkecuali VPO. Keganasan negeri matahari terbit ini menyebabkan tak ada prestasi sepak bola Padang yang mencuat baik secara tim maupun individu.

Kendati demikian, kehadiran Jepang itu ada hikmahnya. Ketika itu St. Mantari bersama tokoh-tokoh sepak bola Padang lainnya berinisiatif mengganti nama VPO menjadi Persatuan Sepak bola Padang, dan Yusuf St. Mantari menjadi ketua umum pertama dengan nama PSP. Ternyata padda masa itu, Jepang sama sekali tidak mengusiknya. dalam catatan itu pula nama PSP dipakai untuk pertama kalinya.

Banyak Direkrut Timnas

[sunting | sunting sumber]

Ismail Lengah muncul sebagai ketua umum periode 1950-1953 yang kemudian diteruskan oleh Ahmad Husein (1955-1957). Masa ini dibangun Stadion Imam Bonjol yang merupakan stadion kebanggaan warga Padang.

Dekade 1953 ini, pemain yang memperkuat PSP menjadi pemain yang bermaterikan tim PON III Sumatra Tengah di Medan berhasil mengukir prestasi yang mengejutkan. Dengan materi Pemain Ahmad Terbang, Ibrahim Kijang, Mahmud Endah, mereka berhasil merebut juara III di PON IV. Kala itu, Sumatera Barat bernama Sumatra Tengah dan di PON IV pun pemain Paneka Minang mendominasi skuat Sumatra Tengah dan berhasil mencapai final. Sayangnya, di final, mereka ditaklukkan Sumatera Utara dengan skor 1-2.

Efeknya jelas, pada tahun 50-an, pemain PSP banyak dipanggil untuk membela tim nasional, seperti Yus Etek, Mizarmi, Lim Tek An, dan Arifin.

Di era itu, PSP sering menjamu klub-klub asing, seperti klub beken Austria, Salzburg FC, FC Lokomotiv Moskwa, Mozambik Afrika, dan klub Red Star Belgrade asal Yugoslavia yang pernah juara Liga Champions UEFA pun pernah datang.

Pada tahun 1953-1959, persepak bolaan terhenti karena terjadinya gejolak PSSI. Baru pada tahun 1959-1966, PSP Padang kembali melahirkan pemain yang membela Merah Putih. Selain Yus Etek yang masih bertahan, muncul nama-nama baru seperti Sagar Koto, Zulfar Djeze dan Oyong Liza, kapten timnas pada era itu, yang menjadi andalan timnas.

PSP Padang mengikuti turnamen HUT PSSI di Jakarta pada tahun 1982. PSP dimotori Suhatman Imam dengan pemain lainnya seperti Marvin Efeni, Arif Pribadi dan Tukijan. Hasilnya tidak mengecewakan, PSP mampu menjadi kampiun pada turnamen yang diselenggarakan badan sepak bola tertinggi di Inddonesia itu setelah menundukkan PSA Ambon 3-2. Tropi plus sebuah mobil dibawa pulang ke Padang.

Masih pada tahun 1980-an, persisnya pada era kepemimpinan Syahrul Ujud (wali kota Padang waktu itu), kali pertama PSP masuk ke Divisi Utama. Pada tahun itu pula berdiri stadion yang diberi nama Stadion Agus Salim yang merupakan bekas arena Pacuan Kuda Rimbo Kaluang.

PSP diarsiteki oleh Jenniwardin (1986-1987). Sayangnya, PSP tak mampu mengimbangi tim-tim perserikatan lainnya. Alhasil, tim PSP yang bermaterikan permain seperti: Dahlan, Mai, Aldi Hendra Susila dan Delfi Adri menemui nasib tragis, terlempar ke Divisi I.

Perubahan nama

[sunting | sunting sumber]
  • IPE (Illans Padang Electal) 1928–1935 (IPE adalah bagian dari SVM (Sport Vereniging Minangkabau atau Ikatan Olahraga Minangkabau))
  • VPO (Voetballbond Padang en Omstreken) 1935–1942
  • PSP (Persatuan Sepakbola Padang) 1942–sekarang

Stadion

[sunting | sunting sumber]
Stadion Agus Salim, Padang
  • Lapangan Dipo (kini Taman Budaya Padang), 1928-1960.
  • Stadion Imam Bonjol (awalnya bernama Lapangan Banteng saat didirikan Kol. Ahmad Husein, Komandan Divisi IX Banteng), 1957-1983.
  • Stadion Haji Agus Salim dengan kapasitas 20.000 kursi yang didirikan saat Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XIII 1983. Stadion yang dibangun pada tahun 1985 ini, juga merupakan kandang bagi klub Semen Padang FC, Minangkabau FC serta PSPS Pekanbaru, 1985-sekarang

Pemain

[sunting | sunting sumber]
Ketua Umum PSP Padang Mahyeldi bermain dengan seragam PSP Padang

Penjaga Gawang

[sunting | sunting sumber]
  • Sukirman, SH
  • Iswadi
  • Andre Syarifuddin
  • febry heryadi

Pemain Belakang

[sunting | sunting sumber]
  • Abdil Amar
  • Mamaudou Cisse
  • Ivan Agam Tarmizi
  • Jumaidi Rais
  • Alwis Docos. S
  • Romuald Noah

Pemain Tengah

[sunting | sunting sumber]
  • Romus Saputra
  • Imran Hadi
  • Nofrizal
  • Fajar Subrata
  • Medisono
  • Yusra Antoni

Pemain Depan

[sunting | sunting sumber]
  • Efriandi
  • Ronni Mandro
  • Olivier Wandjou
  • Edo Multivano
  • Isra Mahendra

Daftar Ketua Umum

[sunting | sunting sumber]
Waktu Nama Catatan
1928–tidak diketahui Belanda Dr. Hakim Ketua Sport Vereniging Minangkabau dimana IPE bernaung
1928–tidak diketahui Belanda Meneer Van der Lee Ketua VPO
1942-1950 Belanda Yusuf St. Mantari
1950-1953 Indonesia Ismail Lengah
1953-1959 Tidak ada Padang bergolak karena PRRI
1959-1966 Indonesia Sentot Sujono
1967-1969 Indonesia Letkol Sudarmaji
1969-1973 Indonesia Kol. Hutapea
1973-1975 Indonesia Mayor CPM Mus Subagio
1976-1982 Indonesia Hasan Basri Durin
1983-1993 Indonesia Syahrul Ujud
1993-2003 Indonesia Zuiyen Rais
2004-2009 Indonesia Yusman Kasim
2009-2019 Indonesia Mahyeldi Ansharullah
2019-sekarang Indonesia Hendri Septa

Pemain Terkenal

[sunting | sunting sumber]

Lokal

[sunting | sunting sumber]

1928-1960-an

  • Indonesia Mahyudin Panah Baracun
  • Indonesia Mansyur Bacau (zaman IPE)
  • Indonesia Tjia Piet Kay
  • Indonesia Munajab
  • Indonesia Amir Syofyan (zaman VPO)
  • Indonesia Ahmad Terbang
  • Indonesia Yus Etek
  • Indonesia Ibrahim Kijang
  • Indonesia Mahmud
  • Indonesia Endah
  • Indonesia Mizarmi
  • Indonesia Lim Tek An
  • Indonesia Arifin
  • Indonesia Amir
  • Indonesia Nono
  • Indonesia Barjak
  • Indonesia Bermawi
  • Indonesia Abidin
  • Indonesia Idris
  • Indonesia Sofyan Latif
  • Indonesia Tanjis
  • Indonesia Albar

1960-1980

  • Indonesia Nasir Tanjung
  • Indonesia Sagar Koto
  • Indonesia Oyong Liza
  • Indonesia Ishak Liza
  • Indonesia Zulfar Djezed
  • Indonesia Tugino

  • Indonesia Anis Mukhtar
  • Indonesia Djamalus Yunus
  • Indonesia Azwar Pawang
  • Indonesia Anas Kahar
  • Indonesia Sakirman Aki
  • Indonesia Tugino
  • Indonesia Hasan
  • Indonesia Rusdi Endy al.Dendy
  • Indonesia Rusli
  • Indonesia Ikrar Dinata
  • Indonesia Jenniwardin
  • Indonesia Irawadi Uska al.Codot
  • Indonesia Suhatman Imam
  • Indonesia Havid
  • Indonesia Amna Rahim
  • Indonesia Novrizal Cai
  • Indonesia Murni
  • Indonesia Putra Buana
  • Indonesia Hasan
  • Indonesia Gusril

1980-1990

  • Indonesia Arif Pribadi
  • Indonesia Tukijan Teguh
  • Indonesia Marvin Effendi
  • Indonesia Elwardi
  • Indonesia Hardison
  • Indonesia Idrus Ali
  • Indonesia Suhirman
  • Indonesia Joni Effendi
  • Indonesia Dahlan

  • Indonesia Ahmad Idris
  • Indonesia Agussuardi Bin
  • Indonesia Anna Syahrial
  • Indonesia Delviadri
  • Indonesia Afdal Yusra
  • Indonesia Hendra Susila
  • Indonesia Abdul Azis
  • Indonesia Wellyansyah
  • Indonesia Toni Tanjung
  • Indonesia Ana Syahrial

1990-sekarang

  • Indonesia Luzardi
  • Indonesia Romus Saputra
  • Indonesia Syafril M
  • Indonesia Satria Peri
  • Indonesia Woryani
  • Indonesia Doni Saferi
  • Indonesia Andre Syarifuddin
  • Indonesia Abdul Faisal al. Buya
  • Indonesia Jumaidi Rais
  • Indonesia M. Sukron Caniago
  • Indonesia Febri Setiadi Hamzah
  • Indonesia Nofrizal
  • Indonesia Ronni Mandro
  • Indonesia Nil Maizar

Asing

[sunting | sunting sumber]
  • Brasil Antonio Claudio al. Toyo

Uji Coba Tim PSP Kontra Tim Asing

[sunting | sunting sumber]
  • Mozambik (PSP menang 5-2)
  • Colombus dari Afrika (PSP Menang 3-1)
  • FC Lokomotiv Moskwa (PSP Kalah 0-7)
  • Bulgaria (PSP Kalah 1-6)

Periode 1953-1963

[sunting | sunting sumber]
  • PS Putra Sicincin (PSP Kalah 1-2 dan 3-5)
  • São Paulo FC (PSP Kalah 1-2) di Lapangan Imam Bonjol Padang
  • Middlesex Wanderer (PSP Kalah 1-5)
  • Korea Utara (PSP Kalah 0-2)
  • Kelang Selangor (PSP Menang 6-3)
  • Hilir Perak (PSP Menang 3-1)
  • Seremban (PSP Menang 3-1)

Uji Coba ke Luar Negeri

[sunting | sunting sumber]
  • Indo Malay (Seri 1-1) di Malaysia tahun 1976
  • Kuala Langsat (PSP Kalah 3-5) di Malaysia

Prestasi

[sunting | sunting sumber]
  • 1953
    • Perunggu PON III di Medan
  • 1957
    • Perak PON IV di Makasar
  • 1975
    • Juara Turnamen Sepak Bola Bukit Barisan
  • 1976
    • Runner-up Turnamen Yunior U-18 Piala Suratin (Kalah 0-1 vs Persebaya)
  • 1984
    • Runner-up Turnamen Yunior U-18 Piala Suratin (Kalah 1-2 vs Persikasi Bekasi)
  • 1985
    • Juara Turnamen Sepak Bola HUT PSSI ke-50
  • 1996
    • Juara Kompetisi Divisi I PSSI
  • 1997-2001
    • Peserta Kompetisi Divisi Utama LI IV - LI VII
  • 2005
    • Masuk ke Kelompok Divisi II PSSI
    • Juara III Divisi II PSSI (lolos ke Divisi I PSSI)
  • 2006
    • Juara III Wilayah I Kompetisi Divisi I
  • 2007
    • Juara Grup I & Semifinaslis Divisi I 2007 (lolos ke Divisi Utama PSSI)
  • 2020
    • Juara 1 Piala Suratin U 15

Catatan Lainnya

[sunting | sunting sumber]
  • Tahun 1936 dalam rangka HUT VPO (Voetballbond Padang en Omstreken) di Lapangan Dipo pertandingan sepak bola telah dilangsungkan malam hari.
  • Lapangan Banteng atau Stadion Imam Bonjol didirikan tahun 1957 oleh Komandan Divisi Banteng Kol. Inf. Ahmad Husain al. Harimau Kuranji
  • Stadion Gelora Haji Agus Salim dibangun tahun 1983, dan awalnya digunakan untuk pelaksanaan MTQ XIII di Padang memanfaatkan Pacuan Kuda Rimbo Kaluang.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • PSP Padang Diarsipkan 2012-07-28 di Wayback Machine. di situs resmi Divisi Utama Liga Indonesia (LPIS).
  • fauna identitas Sumatera Barat ialah Kuau raja

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Khusus
  1. ^ https://padangkita.com/psp-padang-grand-launching-tim-dan-jersei-ini-daftar-lengkap-pemain/
  2. ^ https://sumbar.antaranews.com/berita/517349/manajer-tunggu-keseriusan-ketua-umum-lanjutkan-perjuangan-psp-padang-ikuti-liga-3-2022
Umum
  • Tulisan dan data-data di halaman ini mayoritas disadur dari Harian Padang Ekspres edisi 1 Januari 2011.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • l
  • b
  • s
Tim sepak bola di Sumatera Barat
Liga 1
  • Semen Padang FC
Liga 2
  • -
Liga Nusantara
  • -
Liga 4 2024-25
  • Batang Anai FC
  • GMR FC Tanah Datar
  • Gumarang FKNB
  • Josal FC Piaman
  • PSPP Padang Panjang
  • Ricefield Town FC
Tidak Aktif
  • Absolute FC Solok
  • Arasko FC
  • Dualipa FC
  • Excellent FC
  • Gasliko 50 Kota
  • KLA-Dentist FC
  • Kompak Kampung Pisang FC
  • Limkos FC
  • Minang Sejagat FC
  • Minangkabau FC
  • Persada FC
  • Persepak Payakumbuh
  • Persepar Pariaman
  • Persiju Sijunjung
  • Persikas Kab. Solok
  • Persikopa Kota Pariaman
  • Persis Solok
  • PES Pessel Pesisir Selatan
  • Piaman FC
  • PS Aroma Taram
  • PS Dharmasraya
  • PS GAS Sawahlunto
  • PS Machudum's
  • PS Mentawai
  • PS Pasbar
  • PSBS Batusangkar
  • PSKA Agam
  • PSKB Bukittinggi
  • PSKPS Pasaman
  • PSLA Sicincin
  • PSP Padang
  • Rosiade FC
  • SC BJPE 50 Kota
  • SEL 50 Kota FC
  • Sukur FC
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=PSP_Padang&oldid=27005695"
Kategori:
  • Klub sepak bola di Sumatera Barat
Kategori tersembunyi:
  • Artikel yang tidak memiliki referensi Maret 2025
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles