More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Partai Kebangsaan Indonesia Wanita - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Partai Kebangsaan Indonesia Wanita - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Partai Kebangsaan Indonesia Wanita

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Partai Kebangsaan Indonesia Wanita, atau disingkat Parkiwa adalah salah satu partai politik yang pernah ada di Indonesia sebagai seksi partai khusus perempuan yang merupakan afiliasi Partai Kebangsaan Indonesia. Parkiwa hadir sebagai bentuk emansipasi perempuan dalam ranah politik dengan regulasi dan komite otonom dengan mengkhususkan diri pada lini edukasi, keterampilan, dan pemberdayaan kaum perempuan.[1]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Partai Kebangsaan Indonesia Wanita atau Parkiwa tidak bisa dilepas dari nama Partai Kebangsaan Indonesia dan Paguyuban Pasundan. Sejarahnya, setelah pendudukan Jepang berakhir, Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Maklumat 3 November 1945[2] Nomor X tentang pembentukan partai-partai politik. Berdirinya partai-partai politik oleh Pemerintah Republik Indonesia dipandang sebagai partisipasi aktif dari kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara serta dapat memperkuat perjuangan bangsa mempertahankan kemerdekaan.

Keluarnya maklumat tersebut menyebabkan partai-partai di Indonesia hidup kembali seperti Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Islam Masyumi, Partai Buruh Indonesia, Partai Rakyat Sosialis, dan sebagainya. Putera-puteri Tanah Pasundan atau ParaHyang di Jawa Barat berusaha merespon ini dengan upaya untuk berpartisipasi, organisasi yang popular saat itu, Paguyuban Pasundan, tidak langsung aktif kembali disebabkan figur Raden Oto Iskandar di Nata yang aktif berkontribusi di era revolusi dan dianggap sebagai figur yang dapat memimpin kembali Paguyuban Pasundan hilang secara misterius bersama beberapa tokoh kemerdekaan lainnya.

Namun kemudian muncul sebuah partai yang konon didalangi Belanda dengan nama Partai Rakyat Pasundan (PRP) yang mempunyai visi yang tidak sejalan dengan Paguyuban Pasundan. Hal tersebut memicu para anggota Paguyuban Pasundan untuk menghidupkan kembali organisasinya. Maka berdirilah kembali Paguyuban Pasundan di Bandung, Yogyakarta, dan Jakarta dalam waktu hampir bersamaan. Selanjutnya Bandung ditetapkan sebagai pusat Pengurus Besar Paguyuban Pasundan dengan ketuanya R. S. Suradiradja.

Dalam kongres Paguyuban Pasundan tanggal 29-31 Januari 1949 di Bandung, diputuskan untuk mengubah nama Paguyuban Pasundan menjadi Partai Kebangsaan Indonesia (PARKI) dengan maksud untuk memperluas perjuangan di bidang politik. Partai tersebut kemudian mengikuti pemilihan umum pertama Republik Indonesia pada tahun 1955. Namun suara yang didapat dalam pemilu tersebut sangat minim. Kekalahan tersebut menimbulkan perpecahan di tubuh PARKI. Akhirnya melalui referendum dalam kongres luar biasa PARKI tanggal 29 November 1959, partai tersebut memutuskan untuk mengubah namanya kembali menjadi Paguyuban Pasundan.

Partai Kebangsaan Indonesia (PARKI) adalah partai politik yang pernah ada di Indonesia dan berpartisipasi sebagai peserta Pemilu 1955.[1][3][4][5] Parki juga mempunyai seksi partai khusus perempuan bernama Partai Kebangsaan Indonesia Wanita atau disingkat Parkiwa sebagai bentuk emansipasi perempuan dalam ranah politik dengan regulasi dan komite otonom.[1]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Paguyuban Pasundan
  • Partai Kebangsaan Indonesia

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "The Women's Movement in Postcolonial Indonesia: Gender and Nation in a New Democracy.". RoutledgeCurzon - Taylor & Francis Group, London & NewYork. ISBN 978-0-415-30838-0, ISBN 0-415-30838-0. 2005. ;
  2. ^ "Sejarah Pemilu: Maklumat Hatta Nomor X Tahun 1945". Ppln.nl. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-05-29. Diakses tanggal 26 Juli 2015. ;
  3. ^ Pringgodigdo, A. G. & Shadily, Hassan. (1973). Ensiklopedi Umum. Kanisius & Yayasan Dana Buku Franklin Jakarta. ISBN 978-979-413-522-8.
  4. ^ (ed.) Freek Colombijn and Joost Coté. (2014). Cars, Conduits, and Kampongs: The Modernization of the Indonesian City, 1920-1960. KITLV. e- ISBN 978-90-04-28072-4.
  5. ^ Andrias Darmayadi, "Materi V Pancasila & UUD 45"[pranala nonaktif permanen]; Elib Universitas Ilmu Komputer. Diakses 26 Juli 2015

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Kementrian Penerangan. (1951).Kepartaian di Indonesia. Djakarta.
  • Pringgodigdo, A. G. & Shadily, Hassan. (1973). Ensiklopedi Umum. Kanisius & Yayasan Dana Buku Franklin Jakarta. ISBN 978-979-413-522-8.
  • Martyn, Elizabeth. (2005).The Women's Movement in Postcolonial Indonesia: Gender and Nation in a New Democracy. RoutledgeCurzon - Taylor & Francis Group, London & NewYork. ISBN 978-0-415-30838-0, ISBN 0-415-30838-0.
  • (ed.) Freek Colombijn and Joost Coté. (2014). Cars, Conduits, and Kampongs: The Modernization of the Indonesian City, 1920-1960. KITLV. e- ISBN 978-90-04-28072-4.
  • Ekajati, E. S. (2004). Kebangkitan Kembali Orang Sunda: Kasus Paguyuban Pasundan, 1913-1918. Bandung: Pusat Studi Sunda bekerja sama dengan Kiblat.
  • Suharto. (2002). Pagoejoeban Pasoendan 1927-1942: Profil Pergerakan Etno-Nasionalis. Bandung: Satya Historika.
  • Peran Intelektual di Paguyuban Pasundan. Harian Kompas Selasa, 13 Maret 2007.
  • Bertrand, Jacques. (2004). Nationalism and Ethnic Conflict in Indonesia. Cambridge Asia-Pacific studies. Cambridge, UK: Cambridge University Press.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Situs Resmi Paguyuban Pasundan[pranala nonaktif permanen]
  • (Indonesia) Situs Resmi Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan Diarsipkan 2008-09-01 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Paguyuban Pasundan Bukan Etnik, Tetapi Kultural.
  • (Indonesia) Ketokohan Daerah: "Lemah Dewasasana" Intelektual Sunda.
  • (Indonesia) Orang Sunda Mencari Jati Diri (Andreas Bintoro)
  • l
  • b
  • s
Bekas partai politik di Indonesia
Partai didirikan masa pra-kemerdekaan
  • Chung Hwa Hui
  • Gerakan Rakyat Indonesia
  • Indische Partij
  • Insulinde
  • Paguyuban Pasundan
  • Partai Fasis Indonesia
  • Partai Indonesia
  • Partai Indonesia Raya
  • Partai Islam Indonesia
  • Partai Katolik
  • Partai Komunis Indonesia
  • Partai Nasional Indonesia
  • Partai Syarikat Islam Indonesia
  • Partai Tionghoa Indonesia
Partai didirikan masa Orde Lama dan Baru
  • Masyumi
  • Nahdlatul Ulama
  • Partai Persatuan Indonesia Raya
  • Partai Buruh Indonesia
  • Partai Angkatan Komunis Muda
  • Partai Tani Indonesia
  • Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia
  • Gerakan Pilihan Sunda
  • Partai Kebangsaan Indonesia
  • Partai Kebangsaan Indonesia Wanita
  • Persatuan Rakjat Desa
  • Partai Rakyat Indonesia Merdeka
  • Partai Kristen Indonesia
  • Partai Kasih Demokrasi Indonesia
  • Partai Sosialis Indonesia
  • Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
  • Persatuan Tarbiyah Islamiyah
  • Partai Rakyat Nasional
  • Partai Demokrasi Indonesia
  • Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba)
  • Partai Persatuan Dayak
  • Partai Rakyat Sosialis
  • Partai Demokrat Tionghoa Indonesia
Partai didirikan masa Reformasi
  • Partai Abul Yatama
  • Partai Aliansi Demokrat Indonesia
  • Partai Bintang Reformasi
  • Partai Buruh (1998)
  • Partai Cinta Damai
  • Partai Damai Sejahtera
  • Partai Daulat Rakyat
  • Partai Demokrasi Kasih Bangsa
  • Partai Indonesia Baru
  • Partai Islam Demokrat
  • Partai Katolik Demokrat
  • Partai Keadilan Sejahtera
  • Partai Kebangkitan Muslim Indonesia
  • Partai Kebangkitan Ummat
  • Partai Kebangsaan Merdeka
  • Partai Kristen Nasional Indonesia
  • Partai Masyumi Baru
  • Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong
  • Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba baru)
  • Partai Nasional Bangsa Indonesia
  • Partai Nasional Demokrat
  • Partai Nasional Indonesia (PNI–Supeni)
  • Partai Nasional Indonesia - Front Marhaenis
  • Partai Nasional Indonesia - Massa Marhaen
  • Partai Nasional Indonesia Marhaenisme
  • Partai Pekerja Indonesia
  • Partai Pelopor
  • Partai Penegak Demokrasi Indonesia
  • Partai Perjuangan Indonesia Baru
  • Partai Persatuan
  • Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia
  • Partai Pilihan Rakyat
  • Partai Politik Islam Indonesia Masyumi
  • Partai Rakyat Demokratik
  • Partai Rakyat Indonesia
  • Partai Sarikat Indonesia
  • Partai Solidaritas Pekerja
  • Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia
  • Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia
  • Partai Syarikat Islam Indonesia (baru)
  • Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 (baru)
  • Partai Ummat Islam
  • Partai Umat Muslimin Indonesia
  • Partai Uni Demokrasi Indonesia
  • Daftar partai
  • Politik Indonesia
  • Portal Portal:Politik
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Partai_Kebangsaan_Indonesia_Wanita&oldid=25399366"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Mei 2021
  • Partai politik Sunda
  • Partai politik yang sudah bubar di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: butuh URL
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles