Penghalang beta
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
| Penghalang beta | |
|---|---|
| Kelas obat-obatan | |
Propranolol | |
| Pengenal kelas | |
| Sinonim | Penghalang-β |
| Penggunaan | Hipertensi, aritmia, dll. |
| Kode ATC | C07 |
| Data klinis | |
| Drugs.com | Drug Classes |
| Consumer Reports | Best Buy Drugs |
| WebMD | MedicineNet RxList |
| Pranala luar | |
| MeSH | D000319 |
| Dalam Wikidata | |
Penghalang beta (bahasa Inggris: beta blocker) adalah kelas obat yang digunakan untuk mengatur ritme jantung abnormal dan menjaga jantung dari serangan jantung berulang setelah serangan jantung pertama.[1] Penghalang beta digunakan pula untuk mengobati darah tinggi, walaupun tidak lagi jadi pilihan utama.[2]
Pada 1964, James Black[3] menyintesiskan penghalang beta—propranolol dan pronetalol pertama yang dianggap sebagai salah satu sumbangsih terpenting dalam bidang kedokteran dan farmakologi pada abad ke-20.[4]
Daftar penghalang beta

Nonselektif
Penghalang beta nonselektif menunjukkan antagonisme β1 dan β2.[5]
- Propranolol[5]
- Busindolol (memiliki aktivitas pemblokiran α1 tambahan)[6]
- Karteolol[7]
- Karvedilol (memiliki aktivitas pemblokiran α1 tambahan)[5]
- Labetalol (memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik dan aktivitas penghambatan α1 tambahan)[5]
- Nadolol[5]
- Oksprenolol (memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik)[8]
- Penbutolol (memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik)[5]
- Pindolol (memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik)[5]
- Sotalol (tidak dianggap sebagai "penghalang beta biasa")[5]
- Timolol[5]
Selektif β1
Penghalang beta selektif β1 juga dikenal sebagai penghalang beta kardioselektif.[5] Secara farmakologis, blokade beta reseptor β1 di jantung akan bekerja pada cAMP. Fungsi cAMP sebagai pembawa pesan kedua dalam sel jantung adalah memfosforilasi LTCC dan reseptor rianodin untuk meningkatkan kadar kalsium intraseluler dan menyebabkan kontraksi. Blokade beta reseptor β1 akan menghambat cAMP dari fosforilasi, dan akan mengurangi efek ionotropik dan kronotropik. Perhatikan bahwa obat mungkin kardioselektif, atau bekerja pada reseptor β1 di jantung saja, tetapi masih memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik.
- Asebutolol (memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik, ISA)[5]
- Atenolol[5]
- Betaksolol[5]
- Bisoprolol[5]
- Seliprolol (memiliki aktivitas simpatomimetik intrinsik)[9]
- Metoprolol[5]
- Nebivolol[5]
- Esmolol[10]
Nebivolol dan bisoprolol merupakan beta blocker yang paling kardioselektif β1.[11]
Selektif β2
Selektif β3
Antagonis selektif β1 dan agonis β3
Referensi
- ^ Freemantle N, Cleland J, Young P, Mason J, Harrison J (June 1999). "beta Blockade after myocardial infarction: systematic review and meta regression analysis". BMJ. 318 (7200): 1730–7. doi:10.1136/bmj.318.7200.1730. PMC 31101. PMID 10381708.
- ^ James PA, Oparil S, Carter BL, Cushman WC, Dennison-Himmelfarb C, Handler J, Lackland DT, LeFevre ML, MacKenzie TD, Ogedegbe O, Smith SC, Svetkey LP, Taler SJ, Townsend RR, Wright JT, Narva AS, Ortiz E (2014). "2014 evidence-based guideline for the management of high blood pressure in adults: report from the panel members appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8)". JAMA. 311 (5): 507–20. doi:10.1001/jama.2013.284427. PMID 24352797.
- ^ "Sir James Black, OM". The Telegraph. Maret 23, 2010. Diarsipkan dari asli tanggal Maret 27, 2010. Diakses tanggal Maret 25, 2010.
- ^ Stapleton MP (1997). "Sir James Black and propranolol. The role of the basic sciences in the history of cardiovascular pharmacology". Texas Heart Institute Journal. 24 (4): 336–42. PMC 325477. PMID 9456487.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q "Comparison of Oral Beta-Blockers". pharmacist.therapeuticresearch.com. Therapeutic Research Center. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal Oktober 18, 2017. Diakses tanggal April 30, 2017.
- ^ Rosendorff C (June 1993). "Beta-blocking agents with vasodilator activity". Journal of Hypertension Supplement. 11 (4): S37 – S40. doi:10.1097/00004872-199306003-00009. PMID 8104240.
- ^ "CARTEOLOL". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). U.S. National Library of Medicine. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal Oktober 18, 2017. Diakses tanggal Oktober 18, 2017.
- ^ "oxprenolol". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). U.S. National Library of Medicine. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal Oktober 18, 2017. Diakses tanggal Oktober 18, 2017.
- ^ "Celiprolol". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). U.S. National Library of Medicine. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal Oktober 18, 2017. Diakses tanggal Oktober 18, 2017.
- ^ Volz-Zang C, Eckrich B, Jahn P, Schneidrowski B, Schulte B, Palm D (1994). "Esmolol, an ultrashort-acting, selective beta 1-adrenoceptor antagonist: pharmacodynamic and pharmacokinetic properties". European Journal of Clinical Pharmacology. 46 (5): 399–404. doi:10.1007/BF00191900. PMID 7957532. S2CID 12809602.
- ^ Sinha SS, Gurm HS (February 2014). "The double jeopardy of chronic obstructive pulmonary disease and myocardial infarction". Open Heart. 1 (1): e000010. doi:10.1136/openhrt-2013-000010. PMC 4189253. PMID 25332777.
- ^ "Butaxamine". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). U.S. National Library of Medicine. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal Oktober 18, 2017. Diakses tanggal Oktober 18, 2017.
- ^ "ICI 118551". ChEBI (dalam bahasa Inggris).
- ^ "SR 59230A". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov (dalam bahasa Inggris). U.S. National Library of Medicine. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal Oktober 18, 2017. Diakses tanggal Oktober 18, 2017.

