More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pietisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pietisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pietisme

  • Afrikaans
  • Alemannisch
  • العربية
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Български
  • Català
  • Čeština
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Frysk
  • עברית
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Interlingua
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • Қазақша
  • 한국어
  • Latina
  • Malagasy
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Rumantsch
  • Română
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • Türkçe
  • Українська
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari seri tentang
Gereja Metodis
John Wesley
John Wesley
Latar belakang
  • Sejarah
  • Anglikanisme
  • Arminianisme
  • Kebangunan Besar Pertama
  • Moravianisme
  • Nonkonformisme
  • Pietisme
  • Teologi Wesleyan
Doktrin
Standar doktrinal
  • Alkitab
    • Perjanjian Lama
    • Perjanjian Baru
  • Kredo
    • Pengakuan Iman Nicea
    • Pengakuan Iman Rasuli
  • Pasal-Pasal Agama
  • Khotbah pada Beberapa Kesempatan
  • Catatan Penjelasan Atas Perjanjian Baru

Kepercayaan dan praktik yang khas

  • Jaminan iman
  • Preservasi orang-orang kudus yang bersyarat
  • Imamat am orang percaya
  • Empat sumber otoritas teologis
  • Teologi kovenan
  • Penebusan pengganti
  • Kebenaran yang diimpartasikan
  • Hukum moral
  • Kelahiran baru
  • Kehendak bebas
  • Kekudusan lahiriah
  • Anugerah yang mendahului
  • Kehadiran nyata
  • Pengudusan
  • Sabatarianisme Hari Minggu
  • Kesempurnaan Kristen
  • Pandangan tentang dosa
  • Karya kesalehan
  • Karya belas kasihan
Ibadah
  • Kebaktian Minggu Para Metodis
  • Kebaktian Pembaharuan Perjanjian
  • Pertemuan kemah
    • Tabernakel
  • Kebangunan rohani kemah
  • Kebangunan rohani pondok jerami
  • Perjamuan kasih
  • Kebaktian malam berjaga
Tokoh
    • John Wesley
    • Charles Wesley
  • Richard Allen
  • Francis Asbury
  • Thomas Coke
  • John William Fletcher
  • William Law
  • William Williams Pantycelyn
  • Howell Harris
  • Albert Outler
  • James Varick
  • Countess of Huntingdon
  • Phoebe Palmer
  • George Whitefield
  • Uskup
  • Teolog
  • Kelompok
  • Gereja
  • Gereja Metodis Bebas
  • Gereja Metodis Bersatu
  • Dewan Metodis Sedunia
  • Gereja Metodis Global
  • Gereja Methodist Indonesia
  • Gereja Kristen Wesley Indonesia
  • Denominasi Metodis lainnya
Organisasi
  • Koneksionalisme
  • Konferensi Umum
  • Sirkuit Metodis
  • Pastoral charge
  • Pertemuan kelas
    • Gerombolan bertobat
Kelompok yang berkaitan
  • Gerakan kekudusan
  • Gerakan kekudusan konservatif
  • Pentakostalisme kekudusan
  • Gerakan Injili
Topik berkaitan lainnya
  • Santo dalam Metodisme
  • Pandangan Metodis tentang alkohol
  • Pengkhotbah lokal Metodis
  • Pengkhotbah itineran
    • Penunggang sirkuit
  • Penatalayan
  • Homoseksualitas dan Metodisme
  • Penahbisan wanita dalam Metodisme
  • Uskup dalam Metodisme

Kekristenan • Protestanisme

 Portal Kristen
  • l
  • b
  • s

Pietisme adalah sebuah gerakan di lingkungan Lutheranisme dan kemudian Protestantisme secara umum, yang berlangsung dari akhir abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-18.[1][2]

Gerakan ini bermula sebagai reaksi terhadap ritual-ritual yang mekanis dan formal yang mewarnai pelayanan di gereja Lutheran yang saat itu telah mapan, tetapi semakin kurang kebebasan untuk mengungkapkan iman secara lebih spontan.[3][4]

Dengan menekankan kesalehan dan penghayatan iman pada perkembangan gereja-gereja Protestan sesudah reformasi.[3][4] pada saat yang sama pengikutnya berusaha menjaga apa yang telah diajarkan para reformator agar tidak terjadi penyimpangan.[4] Gerakan ini menjadi sangat berpengaruh di seluruh Protestantisme dan Anabaptisme, karena mengilhami pendeta Anglikan (John Wesley) untuk memulai gerakan Methodis, dan juga Alexander Mack untuk memulai gerakan Brethren.[2] Di kalangan Reformatoris pun semangat Pietis juga meninggalkan jejak, terutama dalam sayap Injili di Gereja Anglikan, juga gerakan eksperimental dalam Gereja Reformasi Belanda.

Pietisme, terutama komunitas Persaudaraan Moravia pada abad ke-18, juga berperan besar sebagai inspirasi berbagai badan-badan penginjilan di Eropa, termasuk London Missionary Society, Nederlandsch Zendelinggenootschap, dan Rheinische Missionsgesellschaft. Banyak misionaris yang mempelopori penginjilan di Hindia Belanda datang dari pelatihan Pietistik, seperti Joseph Kam, Nicolaas Graafland dan Ludwig Nommensen.

Pendahulu

[sunting | sunting sumber]

Diawali dari pernyataan protes dari berbagai pihak atas kekurangan Gereja, banyak yang menganjurkan kebangkitan kembali kekristenan yang praktis dan saleh.[5][6] Di antara mereka adalah para mistikus Kristen Jakob Boehme (Behmen); Johann Arndt, yang karyanya, "Kekristenan Sejati", menjadi terkenal di mana-mana dan disambut; Heinrich Müller, yang menggambarkan bejana baptisan, mimbar, pengakuan dosa dan altar sebagai "empat berhala dungu dari Gereja Lutheran"; teolog Johann Valentin Andreae, pendeta istana dari tuan tanah Hesse; Schuppius, yang berusaha memulihkan tempat Alkitab di mimbar; dan Theophilus Grossgebauer (meninggal 1661) dari Rostock, yang dari mimbarnya dan lewat tulisan-tulisannya mengangkat apa yang disebutnya "seruan peringatan seorang pengawal di Sion."[6]

Tokoh-tokoh

[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan gerakan ini selanjutnya, yaitu: Philip Jacob Spener (1635-1705), August Hermann Francke (1663-1727) di Jerman dan Nicolaus Ludwig Graf von Zinzendorf (1700-1760) pada gereja-gereja Moravia.[1][7][8]

Ajaran

[sunting | sunting sumber]

Kaum Pietis sangat menekankan:

  • (1) iman yang berpusat pada Alkitab (bukan pada ajaran gereja),[6]
  • (2) rasa berdosa, pengampunan, pertobatan, kesucian hidup, dan persekutuan sebagai sesuatu yang khas dalam kehidupan kristiani,[6]
  • (3) pengungkapan iman secara bebas melalui nyanyian, kesaksian dan semangat menginjili.[2]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • J.G. Walch, Historische und theologische Einleitung in die Religionsstreitigkeiten der evangelisch-lutherischen Kirche (1730);
  • A Tholuck, Geschichte des Pietismus und des ersten Stadiums der Aufklärung (1865);
  • H. Schmid, Die Geschichte des Pietismus (1863);
  • M. Goebel, Geschichte des christlichen Lebens in der Rheinisch-Westfälischen Kirche (3 vol., 1849-1860).
  • J.A Dorner dan W. Gass, Histories of Protestant theology.
  • Heppe, Geschichte des Pietismus und der Mystik in der reformierten Kirche (1879), which is sympathetic;
  • A. Ritschl, Geschichte des Pietismus (5 vols., 1880-1886), which is hostile; and
  • C. Sachsse, Ursprung und Wesen des Pietismus (1884).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 244-245.
  2. ^ a b c Jan S. Aritonang. Berbagai Aliran di dalam dan di sekitar Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995. Hlm. 253-256. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Aliran" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ a b C. De. Jonge. Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Hlm. 78-82.
  4. ^ a b c (Indonesia) Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 161.
  5. ^ (Inggris) Jean Comby with Diarmaid MacCulloch. How to Read Church History Vol. 2 From the Reformation to the present day. New York: Crossroad, 1989. Hlm. 106-108.
  6. ^ a b c d (Inggris) Williston Walker. A History of The Christian Church. New York: Charles Scribner's Sons, 1946. Hlm. 496-501.
  7. ^ Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 142-143.
  8. ^ Thomas van den End. Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009. Hlm. 232-234.


Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Artikel Fr. Nippold dalam Theol. Stud. und Kritiken (1882), hlm. 347?392;
  • H. von Schubert, Outlines of Church History, ch. xv. (Eng. trans., 1907); dan
  • Artikel Carl Mirbt, "Pietismus," dalam Herzog-Hauck Realencyklopädie für prot. Theologie u. Kirche, akhir vol. xv.

Public Domain Artikel ini menyertakan teks dari suatu terbitan yang sekarang berada pada ranah publik: Chisholm, Hugh, ed. (1911). "perlu nama artikel ". Encyclopædia Britannica (Edisi 11). Cambridge University Press. ;

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Ortodoksi Lutheran
  • Gereja Moravian
  • Gereja Brethren
  • Laestadianisme
  • Neo-Lutheranisme

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • New Schaff-Herzog Encyclopedia of Religious Knowledge, Vol. IX: Pietism
  • "The Roots and Fruits of Pietism" Diarsipkan 2006-12-05 di Wayback Machine. oleh Ronald R. Feuerhahn, 1998
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pietisme&oldid=27758439"
Kategori:
  • Lutheranisme
  • Sejarah Lutheran
  • Methodisme
  • Teologi Kristen
  • Sejarah Gereja
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan kesalahan referensi
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid
  • Artikel Wikipedia yang memuat kutipan dari Encyclopaedia Britannica 1911 tanpa parameter artikel
  • Artikel Wikipedia yang memuat kutipan dari Encyclopaedia Britannica 1911
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles