More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kredo Para Rasul - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kredo Para Rasul - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kredo Para Rasul

  • Afrikaans
  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Bikol Central
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Català
  • Čeština
  • Kaszëbsczi
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Eʋegbe
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • فارسی
  • Suomi
  • Føroyskt
  • Français
  • Gaeilge
  • गोंयची कोंकणी / Gõychi Konknni
  • עברית
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Ilokano
  • Italiano
  • 日本語
  • Tyap
  • 한국어
  • Kernowek
  • Latina
  • Lingua Franca Nova
  • Ladin
  • Lombard
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Malagasy
  • മലയാളം
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • Li Niha
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Nouormand
  • Sesotho sa Leboa
  • Kapampangan
  • Polski
  • Português
  • Runa Simi
  • Română
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Tagalog
  • Українська
  • اردو
  • Vèneto
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikisumber
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Pengakuan Iman Rasuli)
Credo Apostolorum dari sekitar tahun 1300 (Bibliothèque Mazarine naskah nomor 0924, folio 150 verso). Kedua belas butir pengakuan iman berturut-turut dinisbatkan kepada: 1. Petrus, 2. Andreas, 3. Yohanes, 4. Yakobus anak Zebedeus, 5. Tomas, 6. Yakobus anak Alfeus, 7. Filipus, 8. Bartolomeus, 9. Matius, 10. Simon orang Zelot, 11. Yudas Tadeus, 12. Matias.
Bagian dari seri tentang
Kekristenan
Simbol utama Kekristenan
  • Yesus
  • Kristus
  • Yesus menurut Kristen
  • Lahir
  • Kiprah
  • Wafat
  • Kebangkitan
  • Kenaikan
  • Alkitab
  • Dasar
  • Perjanjian Lama
  • Perjanjian Baru
  • Injil
  • Kanon
  • Gereja
  • Syahadat
  • Perjanjian Baru dalam Kitab Yeremia
Teologi
  • Allah
  • Tritunggal
    • Bapa
    • Anak/Putra
    • Roh Kudus
  • Apologetika
  • Baptisan
  • Kristologi
  • Sejarah teologi
  • Misi
  • Keselamatan
  • Sejarah
  • Tradisi
  • Maria
  • Rasul
  • Petrus
  • Paulus
  • Bapa Gereja
  • Kristen Perdana
  • Konstantinus
  • Konsili
  • Agustinus
  • Skisma Timur–Barat
  • Perang Salib
  • Aquinas
  • Luther
  • Reformasi
  • Denominasi
  • Kelompok
Barat
  • Adventis
  • Anabaptis
  • Anglikan
  • Baptis
  • Kalvinis
  • Katolik
  • Injili
  • Kekudusan
  • Lutheran
  • Metodis
  • Pentakosta
  • Protestan
Timur
  • Ortodoks Timur
  • Ortodoks Oriental
  • Gereja Asyur di Timur
Nontritunggal
  • Gereja Mormon
  • Pentakosta Keesaan
  • Saksi Yehuwa
Topik terkait
  • Seni rupa
  • Anikonisme
  • Kritik
  • Ekumenisme
  • Liturgi
  • Musik (Pesparawi)
  • Agama lain
  • Doa
  • Khotbah
  • Simbolisme
Christian cross Portal Kristen
  • l
  • b
  • s

Syahadat Para Rasul (bahasa Latin: Symbolum Apostolorum) atau Syahadat Rasuliah (bahasa Latin: Symbolum Apostolicum) adalah nama dari salah satu syahadat atau "perlambang akidah" Kristen. Umat Protestan di Indonesia mengenalnya dengan nama Pengakuan Iman Rasuli.

"Nama tersebut pertama kali muncul sekitar tahun 390 (Epistola 42.5 dari Ambrosius). ... Bentuknya yang sekarang tampaknya berasal dari Ispanya-Galia ..."[1]. Kemungkinan besar syahadat ini adalah hasil pengembangan Perlambang Roma Lama, syahadat lawas dalam bahasa Latin dari abad ke-4. Lantaran sudah digunakan di dalam upacara-upacara peribadatan Gereja Latin sejak abad ke-8, tidak heran jika syahadat ini digunakan oleh berbagai cabang modern Kekristenan Barat, termasuk dalam ibadat dan pendidikan agama di lingkungan Gereja Katolik, Lutheran, Anglikan, Presbiterian, Metodis, Moravian, dan Kongregasional.

Syahadat ini lebih pendek dari Syahadat Nikea-Konstantinopel yang digunakan sejak tahun 381, tetapi tatanannya jelas-jelas masih mencerminkan akidah Tritunggal, lantaran memuat kalimat-kalimat yang menegaskan keberimanan kepada Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus.[2] Syahadat ini tidak menyentuh isu-isu Kristologis yang ditakrifkan di dalam Syahadat Nikea. Dengan demikian, syahadat ini tidak secara eksplisit menyinggung ihwal keilahian Yesus maupun keilahian Roh Kudus. Itulah sebabnya di dalam tradisi Gereja latin Abad Pertengahan, syahadat ini diyakini muncul mendahului Syahadat Nikea.

Ungkapan "Syahadat Para Rasul" pertama kali muncul di dalam sepucuk surat dari Sinode Milan tahun 390, mencerminkan keyakinan yang beredar pada masa itu bahwa masing-masing rasul menyumbang salah satu dari dua belas butir pernyataan iman yang terkandung di dalam syahadat tersebut.[3][4]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Penyebutan syahadat dengan istilah Latin symbolum (perlambang)—dalam arti "tanda pengenal umat Kristen", dari makna kata Yunani σύμβολον, yang berarti 'lambang atau tanda pengenal'—mula-mula muncul sekitar pertengahan abad ke-3 di dalam surat-surat Santo Siprianus dan Santo Firmilianus. Surat-surat Santo Firmilianus pada khususnya membahasakan rumusan Tritunggal dengan frasa "perlambang Tritunggal", dan menyifatkannya sebagai unsur yang tak terpisahkan dari upacara pembaptisan.[5] Istilah Symbolum Apostolicum muncul untuk pertama kalinya di dalam sepucuk surat dari sebuah muktamar di Milan kepada Paus Sirisius sekitar tahun 390. Surat yang kemungkinan besar ditulis oleh Ambrosius ini memuat kalimat yang berbunyi, "hendaklah mereka menghormati Perlambang Para Rasul, yang oleh Gereja Roma senantiasa dijaga dan dipelihara dengan tidak bercacat".[6][7] Istilah Ambrosius ini mengacu kepada Perlambang Roma Lama, cikal bakal[8] dari pernyataan iman yang kini dikenal dengan nama Syahadat Para Rasul.[9][10] Riwayat yang mengatakan bahwa syahadat ini disusun bersama-sama oleh para rasul, dan bahwa masing-masing rasul menyumbangkan satu butir pernyataan iman, sudah beredar pada masa itu.[7]

Para rasul menyusun syahadat dengan ilham dari Roh Kudus, iluminasi sebuah naskah dari abad ke-13

Syahadat Roma Lama berevolusi dari rangkaian kalimat sederhana bersendikan nas Matius 28:19,[7] yang merupakan bagian dari Amanat Agung. Syahadat lawas ini diduga sudah dirumuskan secara tertulis pada akhir abad ke-2 (sekitar tahun 180).[7][11][12]

Rumusan tertuanya terdapat di dalam risalah Testamentum in Galilaea D[omini]. N[ostri]. I[esu]. Christi yang ditulis dalam kisaran waktu antara tahun 150 sampai 180. Rumusan tersebut berbunyi, "[aku percaya] akan Bapa Yang Mahakuasa, – dan akan Yesus Kristus, Juru Selamat kita; – dan akan Roh Kudus, Paraklitos, akan Gereja yang kudus, dan akan pengampunan dosa." Jelas rumusan ini tidak mengandung uraian Kristologis yang terkandung di dalam Syahadat Roma Lama.[13]

Meskipun butir-butir tunggal pernyataan iman yang terkandung di dalam Syahadat Para Rasul – bahkan butir-butir pernyataan iman yang tidak terkandung di dalam Perlambang Roma Lama – terdapat di dalam risalah-risalah Ireneus, Tertulianus, Novasianus, Marselus, Rufinus, Ambrosius, Agustinus, Nisetas, dan Esebius Galus,[14] rangkaian kalimat pernyataan iman yang kini dikenal dengan nama Syahadat Para Rasul pertama kali muncul di dalam risalah De singulis libris canonicis scarapsus (Petikan dari kitab-kitab tunggal yang kanonik) peninggalan Santo Pirminius (Migne, Patrologia Latina 89, 1029 dst.), yang ditulis dalam kisaran waktu antara tahun 710 sampai 714.[15] Menurut Bettenson dan Maunder, rangkaian kalimat tersebut pertama kali muncul di dalam risalah Dicta Abbatis Pirminii de singulis libris canonicis scarapsus (idem quod excarpsus, petikan), sekitar tahun 750.[16]

Kemungkinan besar rangkaian kalimat pernyataan iman yang kini disebut Syahadat Para Rasul terumuskan di kawasan selatan Galia sekitar pertengahan abad ke-5.[17] Sebuah syahadat yang nyaris identik dengan syahadat saat ini ditemukan di dalam catatan Faustus dari Riez. Kemungkinan besar Faustus memiliki teks yang identik dengan teks Syahadat Para Rasul saat ini, karena teks asli catatan Faustus tidak dapat direkonstruksi secara pasti. Sebuah versi yang identik dengan Syahadat para Rasul saat ini, kecuali kata infera alih-alih inferos, tercatat pada akhir abad ke-5. Meskipun demikian, Syahadat Roma Lama masih menjadi teks standar peribadatan yang dipakai Gereja Roma sepanjang abad ke-4 hingga abad ke-7. Syahadat Roma Lama baru tergantikan oleh Syahadat Para Rasul versi "Galia" pada penghujung abad ke-8, yakni pada masa pemerintahan Karel Agung, yang mewajibkan pemakaian syahadat tersebut di seluruh wilayah kedaulatannya.[18][7]

Frasa descendit ad inferos (yang turun ke tempat penantian) tidak terdapat dalam Syahadat Nikea. Frasa ini menggemakan nas Efesus 4:9,[19] "κατέβη εἰς τὰ κατώτερα μέρη τῆς γῆς" (turun ke bagian bumi yang paling bawah).[20] Frasa ini pertama kali muncul di dalam salah satu dari dua versi Rufinus, yakni Syahadat Akuilea, dan tidak muncul lagi dalam versi manapun sampai tahun 650.[21] Frasa persekutuan para kudus juga tidak terdapat di dalam Perlambang Roma Lama maupun Syahadat Nikea. Penyifatan Allah sebagai "pencipta langit dan bumi" juga tidak terdapat dalam Syahadat Nikea tahun 325, tetapi tercantum di dalam Syahadat Nikea yang disempurnakan tahun 381 (Syahadat Nikea-Konstantinopel).

Gereja Ortodoks Timur tidak menggunakan Syahadat Para Rasul, bukan lantaran tidak mengamini butir-butir pernyataan imannya, melainkan lantaran syahadat ini perlu diketepikan demi terwujudnya agama Kristen yang berdiri di atas landasan Syahadat Nikea. Delegasi Ortodoks dalam Konsili Firenze tahun 1431-1449 secara terbuka menggugat tradisi barat yang menisbatkan Syahadat Para Rasul kepada Kedua Belas Rasul. Lorenzo Valla juga sudah menunjukkan bahwa tradisi ini sebetulnya tidak andal.[22] Gereja Roma tidak mengatakan bahwa butir-butir pernyataan iman itu langsung bersumber dari para rasul sendiri. Katekismus Gereja Roma justru menjelaskan bahwa "syahadat itu dinamakan Syahadat Para Rasul karena pantas dianggap sebagai ikhtisar yang tepat dari iman para rasul."[23]

Teks

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah Syahadat Para Rasul, yang terdiri atas dua belas butir pernyataan iman, dalam bahasa aslinya, yakni bahasa Latin, dan terjemahannya ke dalam bahasa Indonesia.[24] Kata-kata yang digarisbawahi adalah kata-kata yang tidak tercantum di dalam Perlambang Roma Lama yang dicatat Tiranius Rufinus.

Credo
Pendarasan syahadat dalam bahasa Latin menurut pelafalan gerejawi

Bermasalah memainkan berkas ini? Lihat bantuan media.

1. Credo in Deum Patrem omnipotentem, Creatorem caeli et terrae,

Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi,

2. et in Iesum Christum, Filium Eius unicum, Dominum nostrum,

dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang Tunggal, Tuhan kita,

3. qui conceptus est de Spiritu Sancto, natus ex Maria Virgine,

yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan Maria,

4. passus sub Pontio Pilato, crucifixus, mortuus, et sepultus,

yang menderita sengsara dalam pemerintahan Ponsius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan,

5. descendit ad inferos, tertia die resurrexit a mortuis,

yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati,

6. ascendit ad caelos, sedet ad dexteram Dei Patris omnipotentis,

yang naik ke Surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa,

7. inde venturus est
iudicare vivos et mortuos.

dari situ Ia akan datang
mengadili orang yang hidup dan yang mati.

8. Credo in Spiritum Sanctum,

Aku percaya akan Roh Kudus,

9. sanctam Ecclesiam catholicam,
sanctorum communionem
,

Gereja Katolik yang kudus,
persekutuan para Kudus,

10. remissionem peccatorum,

pengampunan dosa,

11. carnis resurrectionem,

kebangkitan badan,

12. vitam aeternam. Amen.[25]

kehidupan kekal. Amin.

Terdapat pula teks Yunani berterima, tersaji bersama teks Latinnya di dalam Psalterium Græcum et Romanum, yang keliru dinisbatkan kepada Paus Gregorius Agung. Teks tersebut pertama kali disunting oleh Uskup Agung James Ussher pada tahun 1647, berdasarkan sebuah naskah yang tersimpan di perpustakaan Kolese Corpus Christi, Cambridge. Teks Latin selaras dengan "Syahadat Pirminius" suntingan Charles Abel Heurtley (De Fide Symbolo, terbit tahun 1900, hlm. 71). Empat terjemahan lain ke dalam bahasa Yunani dengan sedikit variasi ditemukan oleh Carl Paul Caspari, dan dipublikasi pada tahun 1879 (Alte und neue Quellen zur Geschichte des Taufsymbols, jilid 3, hlmn. 11 dst.).[26]

Tradisi yang menisbatkan masing-masing butir pernyataan iman kepada salah seorang dari kedua belas rasul dapat ditelusuri jejaknya sampai abad ke-6. Di ranah seni rupa keagamaan Barat, Credo Apostolorum adalah sebutan bagi penggambaran sosok dua belas rasul, masing-masing didampingi satu butir pernyataan iman. Tradisi artistik ini berkembang dari Abad Pertengahan Madya hingga ke zaman Barok.

Pemenggalan teks menjadi butir-butir pernyataan iman maupun urut-urutan penisbatannya kepada kedua belas rasul tidak pernah sepenuhnya terbakukan. Sebagai contoh, Pelbartus Ladislaus dari Temesvár, yang menulis pada akhir abad ke-15, memenggal butir kelima menjadi dua butir, dan menggabungkan butir kesebelas dan kedua belas menjadi satu butir pernyataan iman, dengan urut-urutan penisbatan sebagai berikut:

  • Butir 1 dari Petrus,
  • Butir 2 dari Yohanes,
  • Butir 3 dari Yakobus anak Zebedeus,
  • Butir 4 dari Andreas,
  • Butir 5a dariFilipus,
  • Butir 5b dari Tomas,
  • Butir 6 dari Bartolomeus,
  • Butir 7 dari Matius,
  • Butir 8 dari Yakobus anak Alfeus,
  • Butir 9 dari Simon orang Zelot,
  • Butir 10 dari Yudas Tadeus,
  • Butir 11–12 dari Matias.[27]

Versi Protestan Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Versi berikut umumnya digunakan oleh denominasi-denominasi Kristen di Indonesia yang menggunakan kredo ini.[28]

Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, khalik langit dan bumi.
Aku percaya/Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita.
Yang dikandung dari(pada) Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
Yang menderita (sengsara) di bawah pemerintahan Pontius Pilatus.
Disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam Kerajaan Maut.
Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.
Naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha Kuasa.
Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus.
(Dan adanya satu) Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus,
Pengampunan dosa,
Kebangkitan daging/tubuh/orang mati,
Dan hidup yang kekal.
Amin.

Baca juga

[sunting | sunting sumber]
  • iconPortal Kristen
  • Gereja yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik
  • Keterlahiran Yesus dari perawan
  • Sengsara Yesus
  • Takrif Kalsedon

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Williard, H. (2022). Apostles’ Creed. In The Oxford Dictionary of the Christian Church. : Oxford University Press. Temu balik tanggal 30 Mei 2025
  2. ^ Bayes, Jonathan F. (2010-09-09). The Apostles' Creed: Truth with Passion (dalam bahasa Inggris). Wipf and Stock Publishers. ISBN 978-1-60899-539-4.
  3. ^ Rogers, Jack (1985), Presbyterian Creeds, Westminster John Knox Press, hlm. 62–63, ISBN 978-0-66425496-4.
  4. ^ Orr, James. "The Apostles' Creed". International Standard Bible Encyclopedia. Reformed. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 Juni 2011. Diakses tanggal 19 Mei 2011.
  5. ^ Thurston, Herbert. The Apostles' Creed in the Catholic Encyclopedia, editions of 1907 (dalam bahasa Inggris). New York: Robert Appleton Company. Diarsipkan dari asli tanggal 17 Juli 2018. .
  6. ^ Ambrose of Milan. "Letter 42:5". Tertullian.org. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 5 Juni 2011. Diakses tanggal 19 Mei 2011.
  7. ^ a b c d e "Apostles' Creed", Dictionary of the Christian Church, Oxford University Press, 2005, hlm. 90, ISBN 978-0192802903.
  8. ^ Denzinger, Henry (1957). The Sources of Catholic Dogma (Edisi 30th). B. Herder Book Co. hlm. 4.
  9. ^ Day, Gardiner Mumford (1963), The Apostles' Creed: an interpretation for today, Scribner, hlm. 33.
  10. ^ McGiffert, Arthur Cushman (2008), The Apostles' Creed: Its Origin, Its Purpose, and Its Historical Interpretation, BiblioBazaar, hlm. 42, ISBN 978-0559851995.
  11. ^ Bettenson, Henry, ed. (1963), Documents of the Christian Church (Edisi 2), London, hlm. 23.
  12. ^ Lynch, Joseph (1992), The Medieval Church, London and New York: Longman, hlm. 7.
  13. ^ Denzinger, Henry (1957), "The Sources of Catholic Dogma" (PDF) (Edisi 30th), B. Herder Book Co, hlm. 3, diakses tanggal 31 Agustus 2024
  14. ^ Creeds of Christendom, with a History and Critical notes, vol. II. The History of Creeds, Christian Classics Ethereal Library, July 13, 2005, diakses tanggal 19 Mei 2011
  15. ^ Kelly, JND (1972), Early Christian Creeds (Edisi 3), London: Longman, Green & Co, hlm. 398–434.
  16. ^ Bettenson, Henry; Maunder, Chris (1999), Documents of the Christian Church (Edisi 3), New York: Oxford University Press, hlm. 26.
  17. ^ "Origin of the Creed", Catholic Encyclopedia, New advent.
  18. ^ Clemens Blume, Das Apostolische Glaubensbekenntniß (1893), 186f.
  19. ^ Efesus 4:9
  20. ^ Trillhaas, Wolfgang, "Creeds, Lutheran Attitude Toward", dalam Bodensieck, Julius (ed.), The Encyclopedia of the Lutheran Church, vol. A–E, Minneapolis: Augsburg, hlm. 629.
  21. ^ Grudem, Wayne A (2004), Systematic Theology: An Introduction to Biblical Doctrine, Leicester, Inggris; Grand Rapids, Michigan: Inter-Varsity Press; Zondervan, hlm. 586. Bdk. Rufinus, "Commentary on the Apostles' Creed", newadvent.org, diakses tanggal 1 Oktober 2016
  22. ^ Dorothea Sattler. "Apostolisches Glaubensbekenntnis. I. Dogmen- und Theologiegeschichte". In: Walter Kasper (penyunting). Lexikon für Theologie und Kirche. edisi ke-3, jld. 1, Herder, Freiburg im Breisgau 1993, c. 878f.
  23. ^ Patristic Bible Commentary, Catechism of the Catholic Church on the Apostles' Creed, mengutip Santo Ambrosius, Expl. symb. 7: PL 17, 1196.
  24. ^ Komisi Liturgi KWI. Puji Syukur (Edisi 2010). Jakarta: Penerbit OBOR. hlm. 13. ISBN 978-979-565-009-6.
  25. ^ "Symbolum Fidei" [Faith symbol]. Catechismus Catholicae Ecclesiae (dalam bahasa Latin). Vatican. June 25, 1992. Diakses tanggal 5 Agustus 2014.
  26. ^
    • Bird, Michael F. (July 5, 2016). What Christians ought to believe: an introduction to Christian doctrine through the Apostles' Creed. New York City: HarperCollins. hlm. 185. ISBN 978-0-310-52093-1.
    • Creeds of Christendom, with a History and Critical notes, vol. II. The History of Creeds, CCEL, February 19, 2009, diakses tanggal 29 September 2016.
  27. ^ Sermones Pomerii de sanctis II. Pars aestivalis. Sermo XXVII.: Item in divisionis apostolorum festo. Hagenau 1499.
  28. ^ "Pengakuan Iman Rasuli | Gereja Reformed Injili Indonesia BSD". Diakses tanggal 26 September 2025.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Syahadat Para Rasul.
  •  Wikisource Latin memiliki teks asli yang berkaitan dengan artikel ini: Symbolum Apostolicum*
  • "Audio recordings and texts of the Apostle's Creed and other Christian prayers" (dalam bahasa Inggris). (bersama teks dan transliterasi aproksimatif ke dalam abjad Latin)
  • "St. Thomas Aquinas on the Apostle's Creed" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 20 Juni 2015. Diakses tanggal 29 Januari 2019.

Terjemahan-terjemahan Indonesia

[sunting | sunting sumber]
  • "Pengakuan Iman Rasuli".
  • Madah Bakti No. 114, hlm. 130-132
  • Puji Syukur No. 1
  • l
  • b
  • s
Doa dalam Gereja Katolik
Doa dalam Misa
  • Anak Domba Allah
  • Bapa Kami
  • Kemuliaan
  • Kidung Kemuliaan
  • Kudus
  • Pernyataan Tobat
  • Syahadat Nicea
  • Syahadat Para Rasul
  • Tanda Salib
  • Tuhan Kasihanilah Kami
Kanak-kanak Samuel sedang berdoa
Doa Maria
  • Alma Redemptoris Mater
  • Ave Maris Stella
  • Ave Regina Caelorum
  • Doa Fatima
  • Malaikat Tuhan
  • Magnificat
  • Memorare
  • Ratu Surga
  • Rosario
  • Salam Maria
  • Salve Regina
  • Sub Tuum Praesidium
  • Tiga Salam Maria
Doa lainnya
  • Adorasi Ekaristi
  • Adoro Te Devote
  • Angele Dei
  • Ave Verum Corpus
  • Datanglah, Roh Kudus
  • Doa di depan Salib Kristus
  • Doa pagi
  • Doa Santo Fransiskus
  • Doa Santo Mikael
  • Doa Tobat
  • Doa Yesus
    • Doa hening
  • Jalan Salib
  • Jiwa Kristus
  • Kidung Simeon
  • Kidung Zakharia
  • Komuni Spiritual
  • Litani
    • Litani Orang Kudus
  • Kredo Athanasius
  • Mazmur Pertobatan
    • De Profundis
    • Miserere mei
  • O salutaris hostia
  • Requiem Aeternam
  • Syukur atas Komuni
  • Tantum Ergo
  • Terpujilah Allah
  • Te Deum
  • Triduum
  • Veni Creator Spiritus
  • Veni Sancte Spiritus
Catatan: Doa-doa yang dicetak miring dapat mendatangkan indulgensi
  •  Portal Kristen
  • Category Kategori
  • l
  • b
  • s
Puji Syukur Gereja Katolik
Halaman-halaman Awal
  • Pengantar (vi)
  • Isi Buku (vii)
  • Petunjuk Penggunaan Buku (xvii)
  • Daftar Singkatan (xxvi)
  • Daftar Singkatan Alkitab (xxvii)
Sampul Puji Syukur
Pokok-Pokok Iman dan Pedoman Hidup Kristen
  • Pengakuan Iman Para Rasul (1)
  • Pengakuan Iman Kristen (2)
  • Hukum Kasih (3)
  • Amal Kasih (4)
  • Sabda Bahagia (5)
  • Sepuluh Perintah Allah (6)
  • Lima Perintah Gereja (7)
Kebiasaan Orang Kristen
  • Berhimpun untuk Perayaan Ekaristi/Sabda
  • Membaca Kitab Suci
  • Melaksanakan Ibadat Harian
  • Berdoa bersama dalam Keluarga
  • Berdoa secara Pribadi
  • Terlibat dalam Kehidupan Jemaat
  • Terlibat dalam Masyarakat
  • Berpuasa dan Berpantang
  • Memeriksa Batin
  • Mengaku Dosa di Hadapan Imam
Doa-Doa Dasar
  • Tanda Salib (9)
  • Bapa Kami 1 (Missale Romanum) (10)
  • Bapa Kami 2 (Mat 6:9-13) (11)
  • Bapa Kami 3 (Luk 11:2c-4) (12)
  • Kemuliaan (13)
  • Salam Maria (14)
  • Malaikat Tuhan (Angelus) (15)
  • Ratu Surga (Regina Caeli) (16)
  • Kidung Zakharia (Benedictus) (17)
  • Kidung Maria (Magnificat) (18)
  • Kidung Simeon (Nunc Dimittis) (19)
  • Terpujilah (20)
  • Doa Iman (21)
  • Doa Harapan (22)
  • Doa Kasih 1 (23)
  • Doa Kasih 2 (24)
  • Doa Tobat 1 (25)
  • Doa Tobat 2 (26)
  • Syukur Atas Pengampunan (27)
  • Madah "Allah" Tuhan Kami" (Te Deum) (28)
Doa-Doa Liturgis
Lingkaran Harian
  • Ibadat Pagi (Laudes) (29-47)
  • Doa Pagi (1) (48)
  • Doa Pagi (2) (49)
  • Doa Pagi (3) (50)
  • Ibadat Sore (Vesper) (51-66)
  • Doa Sore (1) (67)
  • Doa Sore (2) (68)
  • Ibadat Penutup (Completorium) (69-79)
  • Doa Malam (1) (80)
  • Doa Malam (2) (81)
  • Doa Malam (3) (82)
Lingkaran Mingguan
  • Bacaan (83)
  • Doa (84)
  • Doa Persatuan Anggota Tubuh Kristus (85)
Lingkaran Tahun Gereja
  • Doa Masa Adven (86)
  • Doa Masa Natal (87)
  • Doa Masa Prapaskah (88)
  • Doa Masa Paskah (89)
  • Novena Roh Kudus (90-92)
  • Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus (93)
  • Doa Roh Kudus (94)
Puji Syukur - editio typica cetakan tahun 2012
Disusun oleh Komisi Liturgi Konferensi Waligereja Indonesia
  •  Portal Katolik
  • Category Kategori
  • l
  • b
  • s
Pengakuan Iman (Syahadat, Kredo) Kristen
Pengakuan Iman Kristen
  • Pengakuan Iman Rasuli
  • Pengakuan Iman Nicea
  • Pengakuan Iman Kalsedon
Pengakuan Iman Kristen Katolik
  • Kredo Damasus
  • Kredo Athanasius
  • Kredo Sirmium I
  • Kredo Rheims
  • Kredo Lateran IV
  • Kredo Lyon II
  • Kredo Trente
  • Kredo Gregorius XIII
  • Kredo Urbanus VIII
Pengakuan Iman Kristen Protestan
  • Pengakuan Iman Augsburg
  • Pengakuan Iman Belanda
  • Pengakuan Iman Helvetik
  • Pengakuan Iman Schleiteim
  • Pengakuan Iman Westminster
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kredo_Para_Rasul&oldid=27885769"
Kategori:
  • Pernyataan iman Kristen
  • Teologi Kristen
  • Liturgi Kristen
Kategori tersembunyi:
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Galat CS1: periode diabaikan
  • CS1: volume bernilai panjang
  • CS1 sumber berbahasa Latin (la)
  • Artikel mengandung aksara Latin
  • Articles with hAudio microformats
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles