More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pita frekuensi Ka - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pita frekuensi Ka - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pita frekuensi Ka

  • العربية
  • বাংলা
  • Català
  • English
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • עברית
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Sunda
  • தமிழ்
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pita radio
ITU
1 (ELF) 2 (SLF) 3 (ULF) 4 (VLF)
5 (LF) 6 (MF) 7 (HF) 8 (VHF)
9 (UHF) 10 (SHF) 11 (EHF) 12 (THF)
EU / NATO / US ECM
  • A
  • B
  • C
  • D
  • E
  • F
  • G
  • H
  • I
  • J
  • K
  • L
  • M
  • N
IEEE
  • HF
  • VHF
  • UHF
  • L
  • S
  • C
  • X
  • Ku
  • K
  • Ka
  • V
  • W
  • mm
TV dan radio lainnya
  • I
  • II
  • III
  • IV
  • V
  • VI
  • VII
  • l
  • b
  • s

Pita frekuensi Ka (Inggris: Ka Band atau Kurtz-above band) adalah pita gelombang mikro dari spektrum elektromagnetik dengan jangkauan antara 18 GHz – 40 GHz. Pita frekuensi Ka uplink memiliki jangkauan frekuensi antara 27.5 GHz - 31 GHz dan pita frekuensi Ka downlink memiliki jangkauan frekuensi antara 18,3 GHz -18,8 GHz dan 19,7 GHz – 20,2 GHz. Standar frekuensi ini dikeluarkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers).

Keuntungan

[sunting | sunting sumber]

Pita frekuensi Ka memiliki beberapa keuntungan antara lain:

  • Tersedianya lebar pita frekuensi yang cukup besar, berkisar 27,5 GHz s/d 31 GHz.
  • Tidak memerlukan antena berukuran besar. Kecilnya diameter antena pada sisi pengguna akhir, berkisar 60 cm s/d 70 cm membuat biaya yang dikeluarkan pengguna lebih rendah.
  • Mampu menurunkan secara drastis latency/keterlambatan data yang biasa terjadi ketika data dikirimkan ke satelit dan ditransmisikan kembali ke bumi.

Kekurangan

[sunting | sunting sumber]
  • Satelit yang menggunakan pita frekuensi Ka memerlukan lebih banyak tenaga untuk mentransmisikan sinyal jika dibandingkan dengan satelit yang menggunakan pita frekuensi C.
  • Semakin tinggi frekuensi Ka maka semakin rentan terhadap perubahan kondisi atmosfer, khususnya hujan,[1] dimana daya emisi yang diterima akan teredam dan suhu sistem noise meningkat di sisi penerima. Hal ini menyebabkan kualitas hubungan, rasio sinyal terhadap noise akan menurun akibat nilai temperatur, suhu sistem pada sisi penerima meningkat dan penguatan pada antena penerima menurun.[2]

Aplikasi

[sunting | sunting sumber]

Saat ini pita frekuensi Ka diaplikasikan untuk telekomunikasi satelit, antara lain untuk keperluan internet, video conference, video telephone, data broadcasting, voice (telepon) rural/remote area, tele-medecine, tele-education, SCADA, local television (broadcasting) satellite data relay services, Inter Satellite Links (ISL), news gathering dan PC Networks.[2] Namun demikian sebagian besar aplikasi yang akan dilayani oleh pita frekuensi Ka adalah aplikasi Internet dan Multimedia.

Alokasi frekuensi Deep Space Network (DSN) dan Near Earth Network (NEN) dalam MHz
Penamaan band Pita Deep space (untuk space stations yang berjarak lebih dari 2.000.000 km dari Bumi) Pita Near space (untuk space stations yang jaraknya kurang dari 2.000.000 km dari Bumi)
Up-link (Bumi ke luar angkasa) Down-link (Antariksa ke Bumi) Up-link (Bumi ke luar angkasa) Down-link (Antariksa ke Bumi)
S band 2110–2120 2290–2300 2025–2110 2200–2290
X band 7 145–7 190 8 400–8 450 7 190–7 235 8 450–8 500
K band * * * 25 500–27 000
Ka-band 34 200–34 700 31 800–32 300 * *

* = Tidak ada penugasan atau tidak didukung oleh DSN

Satelit

[sunting | sunting sumber]

Satelit-satelit yang menggunakan pita frekuensi Ka antara lain:

  • PCG (Hongkong/Singapura)
  • Sirius 4
  • DirecTV 11
  • Nimiq 4
  • Hylas
  • Badr 5

Perbandingan sebutan standar pita radio

[sunting | sunting sumber]
Perbandingan sebutan pita frekuensi
Spektrum

elektromagnetik

Frekuensi IEEE EU,
NATO,
US ECM
ITU Aplikasi dan penggunaan
no. sing.
Frekuensi

radio

A  
3 Hz 1 ELF Komunikasi bawah air, Komunikasi dengan kapal selam, Transportasi dan pigging pipa minyak dan gas (pemeliharaan pipa, inspeksi, pembersihan, dll.)
30 Hz 2 SLF Komunikasi kapal selam
300 Hz 3 ULF Komunikasi bawah laut, komunikasi dalam tambang. Aplikasi militer. Aplikasi transmisi sinyal melalui bumi (TTE), misalnya pertambangan
3 kHz 4 VLF Navigasi, sinyal waktu, komunikasi kapal selam, monitor detak jantung nirkabel, geofisika. Suar navigasi
30 kHz 5 LF Navigasi, sinyal waktu, penyiaran gelombang panjang AM (Eropa dan sebagian Asia), RFID, radio amatir.. Penyiaran bergerak maritim. Sistem navigasi. Penyiaran radio (AM di Eropa dan sebagian Afrika dan Asia)
300 kHz 6 MF Siaran AM (gelombang menengah), radio amatir, suar longsor. Penyiaran darat. Penyiaran bergerak maritim. Penyiaran radio (AM di Eropa dan sebagian Afrika dan Asia)
3 MHz HF 7 HF Siaran gelombang pendek, radio pita warga, radio amatir dan komunikasi penerbangan lintas cakrawala, RFID, Radar VHF Pita A. Tautan data taktis. radar lintas cakrawala, komunikasi radio pembentukan tautan otomatis (ALE) / gelombang langit insiden vertikal dekat (NVIS), telepon radio laut dan seluler.. Penyiaran tetap. Penyiaran seluler. Penyiaran penerbangan. Penyiaran bergerak laut. Penyiaran radio
30 MHz VHF 8 VHF Penyiaran radio (FM), siaran televisi, komunikasi darat-ke-pesawat dan pesawat-ke-pesawat dengan jarak pandang yang jelas, komunikasi darat bergerak dan komunikasi laut bergerak, radio amatir, radio cuaca. Penyiaran tetap. Penyiaran seluler. Penyiaran penerbangan. Penyiaran bergerak laut. Navigasi radio. Radar VHF Pita B
250 MHz B
Gelombang

mikro

300 MHz UHF 9 UHF Siaran televisi, oven microwave, perangkat/komunikasi microwave, radio astronomi, telepon seluler, LAN nirkabel, Bluetooth, wireless network protocol, LTE 4G (450, 700, 800, 850, 900, 1500, 1800, 1900, 2100, 2300, 2500, 2600, 3500 MHz), IEEE 802.11 (Wi-Fi), ZigBee, GPS dan radio dua arah seperti radio seluler darat, FRS dan GMRS, radio amatir, radio satelit, Sistem kendali jarak jauh, ADSB. Penyiaran tetap. Komunikasi seluler. Akses Internet Nirkabel. Walkie talkie. Penyiaran penerbangan, Penyiaran bergerak laut. Radio amatir. Televisi. Navigasi radio. Komunikasi meteorologi. Komunikasi ruang angkasa. Radar UHF pita C. Radar Pita D (Pita L). Radar Pita E (Pita S). Tautan data taktis
500 MHz C
1 GHz L D
2 GHz S E
3 GHz F 10 SHF Astronomi radio, perangkat/komunikasi gelombang mikro, telepon seluler, LAN nirkabel, Bluetooth, wireless network protocol, IEEE 802.11 (Wi-Fi), DSRC, radar paling modern, satelit komunikasi, penyiaran televisi kabel dan satelit, DBS, radio amatir, radio satelit. Penyiaran tetap dan komunikasi titik ke titik (komunikasi titik ke titik menggunakan antena parabola dan antena horn). Penyiaran seluler. Navigasi radio. Komunikasi ruang angkasa dan satelit. Radar Gelombang Mikro. Radar Pita F (Pita S). Radar Pita G (Pita C). Radar Pita I/J NATO (Radar Pita X dan Ku). Radar Pita K NATO (Radar Pita K dan Ka)
4 GHz C G
6 GHz H
8 GHz X I
10 GHz J
12 GHz Ku
18 GHz K
20 GHz K
27 GHz Ka
30 GHz 11 EHF Astronomi radio, relai radio gelombang mikro frekuensi tinggi, penginderaan jarak jauh gelombang mikro, radio amatir, senjata berenergi terarah, pemindai gelombang milimeter, LAN nirkabel (802.11ad). Komunikasi satelit. Eksplorasi bumi dan luar angkasa. Seluler 5G. Radar Pita K NATO (Radar Ka). Radar Pita V. Radar Pita W
40 GHz V L
60 GHz M
75 GHz W
100 GHz
110 GHz mm
300 GHz 12 THF Pencitraan medis eksperimental untuk menggantikan sinar-X, dinamika molekuler ultracepat, fisika materi terkondensasi, spektroskopi domain waktu terahertz, komputasi/komunikasi terahertz, penginderaan jarak jauh, Karakterisasi material. Alternatif sinar X untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi. Astronomi
3 THz  

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Radio
  • Frekuensi radio
  • Spektrum elektromagnetik
  • Spektrum frekuensi radio
  • Radar
  • Antena (radio)
  • Antena dipol
  • Antena susun
  • Antena loop
  • Jajaran radar dipindai elektronik pasif
  • Jajaran radar dipindai elektronik aktif
  • Gelombang radio
  • Sistem peringatan dini
  • Pesawat peringatan dini
  • Pemandu lalu lintas udara
  • Pengawas lalu lintas udara
  • Pelayanan lalu lintas penerbangan
  • Tautan data taktis
  • Tautan telekomunikasi
  • Transmisi data
  • Multisiar
  • Komunikasi laser di luar angkasa
  • Komunikasi optis ruang bebas
  • International Telecommunication Union (ITU). Badan Khusus PBB yang bertanggung jawab atas banyak hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi.
  • Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia
  • Institute of Electrical and Electronics Engineers, Organisasi profesional amal Amerika untuk teknik listrik, teknik elektronik, dan disiplin ilmu terkait lainnya.

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Mirabito, Michael M.A., and Barbara L. Morgenstern, E: "The New Communication Technologies: Applications, Policy, and Impact (Fifth Edition)", Ch.7. UK: Focal Press, 2004
  2. ^ a b Setiawan, Eddy, E: "Pengenalan Umum Pita Frekuensi Ka dan Industri Satelit Telekomunikasi Pita Lebar Dunia", ASSI Newsletter Number 4, Volume I, April 2000

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • LyngSat
  • Channel 11 - Connecting The World Diarsipkan 2008-12-29 di Wayback Machine.
  • forum.ecoustics.com Diarsipkan 2008-02-13 di Wayback Machine.
  • elektroindonesia.com
  • tech-faq.com
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pita_frekuensi_Ka&oldid=27534264"
Kategori:
  • Spektrum radio
  • Spektrum elektromagnetik
  • Pita frekuensi gelombang mikro
Kategori tersembunyi:
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles