More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahasa Proto-Nordik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Proto-Nordik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Proto-Nordik

  • Asturianu
  • تۆرکجه
  • Brezhoneg
  • Català
  • Dansk
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • Latina
  • Lietuvių
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Українська
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Proto-Nordik)

Bahasa Proto-Nordik (juga disebut sebagai Bahasa Nordik Awal, Proto-Skandinavia, atau Proto-Jermanik Utara) merupakan bahasa dalam rumpun bahasa Indo-Eropa yang dituturkan di Skandinavia dan dianggap sebagai evolusi dari dialek utara bahasa Proto-Jermanik pada masa abad pertama Masehi.

Bahasa Proto-Nordik
Nordik Awal
WilayahSkandinavia
EraAbad ke-2 sampai ke-8th
Rumpun bahasa
  • Indo-Eropa
    • Jermanik
      • Proto-Nordik
Tampilkan klasifikasi manual
  • bahasa manusia
    • Indo-Eropa
      • Jermanik
        • Jermanik Utara Edit nilai pada Wikidata
          • Proto-Nordik
Tampilkan klasifikasi otomatis
Sistem penulisan
Elder Futhark
Kode bahasa
ISO 639-3–
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
1be
 qdl "Runik" (mungkin dimaksudkan sebagai bahasa Nordik kuno)
Glottologolde1239  (Runik kuno (mungkin))[1]
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Punah

EXSingkatan dari Extinct (Punah)
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Extinct

Proto-Nordik diklasifikasikan sebagai bahasa yang telah punah (EX) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [2][3]
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Tentang artikel
Pemberitahuan
Templat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek.
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.

{{PW Bahasa|importance=|class=}}


Terjadi [[false positive]]? Silakan laporkan kesalahan ini.

20.36, Minggu, 10 Agustus, 2025 (UTC) •
hapus singgahan
Sebanyak 1.584 artikel belum dinilai
Artikel ini belum dinilai oleh ProyekWiki Bahasa
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak
Artikel ini adalah bagian dari seri:
Topik Indo-Eropa
Bahasa

  • Bahasa-bahasa rumpun Indo-Eropa

Sintas
  • Albania
  • Armenia
  • Balti-Slavi
    • Balti
    • Slavi
  • Kelti
  • Jermani
  • Heleni
    • Yunani
  • India-Iran
    • India-Arya
    • Irani
  • Itali
    • Romawi
Punah
  • Anatolia
  • Tokharia
  • Paleo-Balkan
  • Dacia
  • Iliria
  • Liburnia
  • Mesapia
  • Misia
  • Payonia
  • Frigia
  • Trakia

Reka Ulang
  • bahasa Proto-Indo-Eropa
    • Fonologi: hukum bunyi, Aksen, Ablaut

Hipotetis
  • Dako-Trakian
  • Greko-Armenia
  • Greko-Arya
  • Greko-Frigia
  • Indo-Het
  • Italo-Keltik
  • Trako-Iliria

Tata bahasa
  • Kosakata
  • Akar kata
  • Kata kerja
  • Kata benda
  • Kata ganti
  • Kata bilangan
  • Partikel

Lain-lain
  • Proto-Anatolia
  • Proto-Armenia
  • Proto-Jermanik (Proto-Nordik)
  • Proto-Keltik
  • Proto-Italik
  • Proto-Yunani
  • Proto-Balto-Slavik (Proto-Slavik)
  • Proto-Indo-Iran (Proto-Iran)
Filologi
  • Pustaka bangsa Het
  • bahasa Luwian Hieroglif
  • Linear B
  • Regweda
  • Avesta
  • Homer
  • Behistun
  • Prasasti Galia
  • Prasasti Latin
  • Prasasti Runa
  • Ogam
  • Alkitab Gotik
  • Alkitab Armenia
  • Aksara Tokaria
  • sumber tertulis Irlandia Kuno
Asal usul
  • Tanah air
  • Bangsa
  • Masyarakat
  • Agama

Arus utama
  • Hipotesis Kurgan
  • Migrasi Indo-Eropa
  • Suku bangsa nomaden Eurasia

Alternatif dan yang masih diragukan
  • Hipotesis Anatolia
  • Hipotesis Armenia
  • Teori Keluar dari India
  • Tanah air Baltik
  • Teori kontinuitas Paleolitik
Arkeologi
Zaman tembaga

Stepa Pontus

  • Domestikasi kuda
  • Kurgan
  • Budaya Kurgan
  • Budaya stepa
    • Bug–Dniester
    • Sredny Stog
    • Dnieper–Donets
    • Samara
    • Khvalynsk
    • Yamnaya
      • Mikhaylovka
      • Novotitorovka

Kaukasus

  • Maykop

Asia Timur

  • Afanasievo

Eropa Timur

  • Usatovo
  • Cernavodă
  • Cucuteni

Eropa Utara

  • Corded Ware
    • Baden
    • Dnieper tengah

Zaman perunggu

Stepa Pontus

  • Kereta perang
  • Yamnaya
  • Katakombe
  • Multi-cordoned Ware
  • Poltavka
  • Srubna

Stepa Utara/Timur

  • Abashevo
  • Andronovo
  • Sintashta

Eropa

  • Amphora globular
  • Corded ware
  • Beaker
  • Unetice
  • Trzciniec
  • Zaman Perunggu Nordik
  • Terramare
  • Tumulus
  • Urnfield
  • Lusatian

Asia Selatan

  • Baktria–Margiana
  • Yaz
  • Kubur Gandara

Zaman Besi

Stepa

  • Chernoles

Eropa

  • Trako-Kimmeri
  • Hallstatt
  • Jastorf

Kaukasus

  • Kolkhis

India

  • Tembikar abu-abu dicat
  • Tembikar Hitam Utara
Bangsa dan Masyarakat
Zaman perunggu
  • Anatolia (Orang Het)
  • Armenia
  • Mikenai
  • Orang Indo-Iran
Zaman besi

Indo-Arya

  • Bangsa Indo-Arya

Iran

  • Iran
    • Skit
    • Persia
    • Medes
    • Parthia

Asia Timur

  • Wusun
  • Yuezhi

Eropa

  • Bangsa Kelt
    • Galia
    • Keltiberia
    • Keltik luar
  • Kimeria
  • Yunani
  • Italik
  • Jermanik
  • Paleo-Balkan/Anatolia
    • Trakia
    • Dacia
    • Iliria
    • Frigia
Zaman Pertengahan

Asia Timur

  • Tokharia

Eropa

  • Baltik
  • Slavia
  • Albania
  • Suku bangsa Norse/Skandinavia Pertengahan
  • Abad Pertengahan

Indo-Arya

  • India abad pertengahan

Iran

  • Persia Raya
Agama dan mitologi
Rekonstruksi
  • Agama Proto-Indo-Eropa
  • Agama Proto-Indo-Iran
  • Agama Iran Kuno

Historis
  • Het

India

  • Weda
    • Hindu
  • Buddha
  • Jainisme
  • Sikh

Iran

  • Persia
    • Majusi
  • Kurdi
    • Yazidisme
    • Yarsanisme
  • Skithia
    • Ossetia

Lain-lain

  • Armenia

Eropa

  • Paleo-Balkan
  • Yunani
  • Romawi
  • Kelt
    • Irlandia
    • Scot
    • Breton
    • Wales
    • Kernowyon
  • Jermanik
    • Anglo-Saxon
    • Jerman daratan
    • Paganisme Nordik
  • Baltik
    • Latvia
    • Lithuania
  • Slavia
  • Albania
Praktik peribadatan
  • Penyembahan api
  • Korban kuda
  • Sati
  • Titik balik matahari musim dingin/Yule
Kajian Indo-Eropa
Sarjana
  • Marija Gimbutas
  • J. P. Mallory
Lembaga
  • Copenhagen Studies in Indo-European
Terbitan
  • Encyclopedia of Indo-European Culture
  • The Horse, the Wheel and Language
  • Journal of Indo-European Studies
  • Indogermanisches etymologisches Wörterbuch
  • Indo-European Etymological Dictionary
  • l
  • b
  • s

Bahasa ini merupakan bentuk paling awal dari bahasa yang secara karakteristik merupakan bahasa Jermanik utara dan dituliskan menggunakan inskripsi tertua Skandiavia, yakmi Elder Futhark yang dituturkan sekitar abad ke-2 sampai abad ke-8 masehu (yang merupakan zaman besi Romawi akhir dan zaman besi Jermanik). Bahasa ini kemudian berevolusi menjadi dialek bahasa Nordik Kuno yang dituturkan di zaman viking awal, yakni sekitar tahun 800 masehi, yang kemudian bahasa ini berevolusi kembali menjadi bentuk moderen dari bahasa Jermanik utara (Bahasa Faroese, bahasa Islandia, tiga bahasa kontinental Skandinavia, dan dialeknya).

Fonologi

[sunting | sunting sumber]

Fonologi dari bahasa Proto-Nordik mungkin tidak jauh berbeda dengan bahasa Proto-Jermanik. Meskipun demikian, beberapa penuturan fonem mungkin berubah seiring berjalannya waktu, namun pada umumnya, komposisi sitem dari fonem dan distribusinya masih belum berubah.

Konsonan

[sunting | sunting sumber]
Konsonan Proto-Nordik
  Dwibibir Gigi Rongga-gigi Langit-langit Langit-langit belakang Bib.-langbel.
Sengau m n (ŋ) (ŋʷ)
Hentian p  b t  d k  ɡ kʷ  ɡʷ
Frikatif ɸ  (β) θ  (ð) s z h  (ɣ) hʷ
Getar r
Hampiran j w
Sisian l
  1. Konsonan /n/ terasimilasi dengan konsonan langit-langit belakang setelahnya. Konsonan ini dapat berupa [ŋ] sebelum konsonan langit-langit belakang dan [ŋʷ] sebelum konsonan bibir–langit-langit belakang.
  2. Tidak seperti pendahulunya yakni Proto-Jermanik, konsonan /x/ dalam Proto-Jermanik, diturunkan sebagai /h/ dan mungkin tidak lagi merupakan frikatif. Konsonan ini juga menghilang kecuali pada inisial kata.
  3. [β], [ð] dan [ɣ] merupakan alofoni dari /b/, /d/ dan /ɡ/, dan hanya terjadi pada posisi mediun paling tengah dari suatu kata. Konsonan letup muncul saat konsonan dipanjangkan (geminasi), dan juga setelah konsonan sengau. Pada akhir kata, konsonan [b], [d] dan [ɡ] di-nirsuarakan dan digabung dengan /p/, /t/, /k/.
  4. Pelepasan akurat dari fonem /z/, secara tradisional dituliskan sebagai ʀ pada transkripsi runik Nordik (simbol ini bukanlah simbol fonetik /ʀ/) masih belum jelas. Konsonan ini juga merupakan desis rongga-gigi dalam bahasa Proto-Jermanik (seperti dalam Gotik), dan mengalami rhotasikask dan digabung dengan konsonan /r/ pada masa mendekati akhir peeiode tulisan runik. Konsonan ini mungkin pernah diucapkan sebagai [ʒ] atau [ʐ], yang kemudian menjadi konsonan yang mendekati konsonan getar pada periode berikutnya. Bunyi ini masih ditulis sebagai hurufnya sendiri pada tulisan runik Nordik timur kuno sekitar akhir dari milenia pertama (abad ke-11).

Vokal

[sunting | sunting sumber]

Tidak seperti konsonan, sistem vokal dari bahasa Proto-Nordik entah mengapa berbeda dengan bahasa Proto-Jermanik. Vokal /ɛː/ diturunkan posisi lidahnya menjadi /ɑː/, dan sebagai bentuk tak tertekan ɑi dan /ɑu/ berkembang menjadi /eː/ dan /ɔː/. Perpendekan vokal pada akhiran kata telah menghilangkan vokal overlong bahasa Proto-Jermanik.

Vokal lisan (oral)
Depan Belakang
pendek panjang pendek panjang
Tertutup i iː u uː
Tengah e eː o ɔː
Terbuka ɑ ɑː
Vokal sengau
Depan Belakang
pendek panjang pendek panjang
Tertutup ĩ? ĩː ũ? ũː
Tengah ɔ̃ ɔ̃ː
Terbuka ɑ̃? ɑ̃ː
  1. vokal /o/ telah berkembang dari /u/ melalui mutasi-a. Vokal ini juga terdapat akhir kata sebagai hasil dari perpendekan dari vokal Proto-Jermanik, yakni /ɔː/.
  2. Vokal sengau panjang /ɑ̃ː/, /ĩː/ dan /ũː/ terjadi hanya setelah /h/. Keberadaan vokal ini ditunjukkan di perubahan tatanan bahasa pertama abad ke-12 dan masih dapat dijumpai pada bahasa Elfdalian moderen.
  3. Semua vokal sengau lainnya terjasi pada akhir kata, namun masih belum jelas asal usulnya, entah mereka menghidupkan kembali vokal ini pada masa Proto-Nordik atau sudah digabungkan dengan vokal lisan. Vokal /ɔ̃/ merupakan vokal kontrastif, dan kemudian berevolusi menjadi /u/ (mutasi-u) dan kemudian berevolusi kembali menjadi turunannya menjadi /ɑ/.
  4. Vokal belakang mungkin memiliki alofoni depan dan madya disaat /i/ atau /j/ mengikuti vokal tersebut, sebagai hasil dari mutasi-i:
    • /ɑ/ > [æ], /ɑː/ > [æː]
    • /u/ > [ʉ], /uː/ > [ʉː] (pada kemudian hari menjadi /y/, /yː/)
    • /ɔː/ > [ɞː] (pada kemudian hari menjadi [œː] atau [øː])
    • /o/ pada awalnya tidak terjadi setelah /i/ atau /j/, namub kemudian diperkenalkan kembali sebagai analogi (yang dapat dilihat pada penuturan orang "tanduk" Gallehus). Alofoni dari vokal ini kemungkinan berupa [ɵ], dan pada kemudian hari menjadi [ø].
  5. Menjelang akhir dari zaman Proto-Nordik, vokal tertekan /e/ mengalami pemecahan vokal menjadi diftong penaikkan /jɑ/.
  6. Juga pada masa menjelanh akhir dari zaman Proto-Nordik, mutasi-u mulai terjadi dan menciptakan alofoni vokal bulat dari vokal takbulat.

Diftong

[sunting | sunting sumber]

Setidaknya diftong berikut merupakan diftong yang masih ada pada bentuk masa kini dari bahasa Nordik, yakni: /æi/, /ɑu/, /eu/, /iu/.

  1. /ɑu/ pada kemudian hari dibulatkan menjadi /ɒu/ dikarenakan mutasi-u.
  2. /eu/ kemudian mengalami pemecahan menjadi triftong yakni /jɒu/ (seperti dalam bahasa Proto-Balto-Slavia). Vokal ini juga terdapat pada Gunish kuno, namun disederhanakan menjadi penaikkan panjang /joː/ atau /juː/ pada daerah lainnya.
  3. Karena /iu/ terjadi hanya pada lingkungan fonem dengan mutasi-i, pelepasan fonemnya dapat dikedepankan sebagai [iʉ]. Kemudian vokal ini berkembang lebih jauh sebagai [iy], yang lalu menjadi /yː/.

Aksen

[sunting | sunting sumber]

Bahasa Nordik Kuno memiliki aksen penekana yang jatuh pada suku kata (silabel) pertama, seperti layaknya pendahulunya, bahasa Proto-Jermanik. Beberapa studi juga mengajukan gagasan bahwa bahasa Proto-Nordik juga memiliki aksen pola titik nada terpisah yabg diambil dari bahasa Proto-Indo-Eropa dan telah berevolusi menjadi aksen nada pada bahasa Swedia dan bahasa Norwegia moderen, yang kemudian diketahui berevolusi sebagai stød dari bahasa Denmark moderen.[4][5] Teori tahap lanjut lebih baru menyatakan bahwa setiap suku kata panjang pada bahasa Proto-Nordik dan suku kata pendek lainnya menerima penekanan, yang ditandai sebagai pola titik nada dan berujung pada perkembangan perbedaan dari aksen nada (tonal) pada bahasa Swedia dan bahasa Norwegia.[6] Dan beberapa ahli linguistik juga telah berasumsi bahwa bahkan rudimen dari perbedaan fonem pertama sekalipun tidak muncul sampai periode Nordik Kuno.[7][8][9][10]

Keterkaitan

[sunting | sunting sumber]

Inskripsi Runik

[sunting | sunting sumber]
Fotograf komposit dari inskripsi batu Einang (sekitar tahun 400 Masehi)

Contoh yang masih ada dari bahasa Proto-Nordik semuanya ditulis sebagai inskripsi runik Elder Futhark. Terdapat sekitar 260 inskripsi Elder Futhark yang selamat dari Proto-Nordik yang digunakan pada periode paling awal yakni abad ke-2.

Contoh

[sunting | sunting sumber]
  • Tanduk Emas Gallehus 2, Jutland Selatan, Denmark tahun 400 Masehi, ek hlewagastiz holtijaz horna tawido, "Aku, Hlewagastis dari Holt, telah membuat tanduk". Perhatikan bahwa suffiks ija dipakai kembali.
  • Batu Nada, Østfold, Norwegia, tahun 400 Masehi. ek wiwaz after woduride witadahalaiban worahto. [me]z woduride staina þrijoz dohtriz dalidun arbija sijostez arbijano, "Aku, Wiwaz, setelah setelah tukang roti Woduridaz ditempa. Bagi saya Woduridaz, (yang merupakan sebuah) batu, tiga putri (telah) disiapkan (sebagai), pewaris paling mulia.
  • Batu Einang, dekat Fagernes, Norwegia pada abad ke-4 masehi. Batu ini mengandung pesan [ek go]dagastiz runo faihido ([Aku, Go]dguest telah menggambarkan rahasianya) drew the secret), dalam bentuk O–N ek goðgestr rún fáða. Empat huruf pertama dari inskripsi ini tidak selamat dan telah terlepas, dan nama tersebut bisa saja berupa Gudagasti atau sesuatu yang mirip.
  • Tombak Kragehul , Denmark, sekitar tahun 500 Masehi, yang berbunyi: ek erilaz asugisalas muha haite, gagaga ginuga, he...lija... hagala wijubi... yang mungkin berarti "Aku, Eril dari Asgisl, yang (sebelumnya) bernama Muha, ga-ga-ga (yang) perkasa-ga (ga mungkin merupakan singkatan dari penanda tak terhingga), (hilang) aku berkonsentrasi (dalam) badai".
  • Batu Runik Björketorp, Blekinge, Swedia, yang merupakan salah satu dari tiga menhir namun hanya satu dari batu-batu ini yang memiliki suatu sumpah yang dituliskan oleh seseorang pada abad ke-6 masehi yang berbunyi: "haidʀ runo runu falh'k hedra ginnarunaʀ argiu hermalausʀ ... weladauþe saz þat brytʀ uþarba spa" yang berarti "disini, aku telah menutupi rahasia dari runik kuat ini, sangatlah kuat. Sesiapapun yang merusak penanda ini akan dihantam dengan kemarahan (dari kami) untuk selamanya. Kematian yang sangat pedih akan menimpa (sesiapapun). Aku dapat melihatnya."
  • Batu runik Rö , di Bohuslän, Swedia, yang ditulis pada abad ke-5 masehi dan merupakan inskripsi awal terpanjang, yang berbunyi: "Ek Hrazaz/Hraþaz satido [s]tain[a] ... Swabaharjaz s[a]irawidaz. ... Stainawarijaz fahido." yang berarti "Aku, Hrazaz/Hraþaz telah menaikkan batu ini ... Swabaharjaz dengan luka cukup parah. ... Stainawarijaz ((milik)-Penjaga batu) telah dipahat."

Kata pinjam

[sunting | sunting sumber]

Banyak dari kata dalam bahasa Jermanik awal yang masih selamat dengan perubahan yang relatif sedikit sebagai pinjaman dari bahasa Finnik. Beberapa dari kata-kata ini juga mungkin memiliki asal dari bahasa Proto-Jermanik ataupun lebih kuno dari ini, namun beberapa kata juga tercermin dari perkembangan yang spesifik dari bahasa Nordik. Beberapa contoh (dengan bentuk direkonstruksi dari bentuk bahasa Proto-Nordik) yaitu:

  • Kuningas dalam bahasa Estonia atau Finlandia < *kuningaz "raja" (Bentuk Nordik kuno: kunungr, konungr)
  • Ruhtinas dalam bahasa Finlandia "pangeran" < *druhtinaz "penguasa" (Bentuk Nordik kuno: dróttinn)
  • Sairas dalam bahasa Finlandia "sakit" < *sairaz "(agak) sakit" (Bentuk Nordik kuno: sárr)
  • Juust dalam bahasa Estonia, juusto dalam bahasa Finlandia "keju" < *justaz (Bentuk Nordik Kuno: ostr)
  • lammas dalam bahasa Estonia atau Finlandia "domba" < *lambaz "anak domba" (Bentuk Nordik kuno: lamb)
  • Hurskas dalam bahasa Finlandia "Bijak" < *hurskaz "bijak, berpikir dengan cepat" (Bentuk Nordik kuno: horskr)
  • Runo dalam bahasa Finlandia "puisi, runik" < *rūno "rahasia, misteri, runik" (Bentuk Nordik kuno: rún)
  • Vaate dalam bahasa Finlandia "garmen" < *wādiz (Bentuk Nordik kuno: váð)
  • Viisas dalam bahasa Finlandia "harapan, doa" < *wīsaz (Bentuk Nordik Kuno: víss)

Beberapa lapisan perpanjangan dari kata pinjam dari bahasa Proto-Nordik juga terdapat pada bahasa Sámi.[11][12]

Lainnya

[sunting | sunting sumber]

Beberapa nama dalam bahasa Proto-Nordik juga ditemukan dalam karya-karya bangsa Latin, seperti nama suku perdalaman seperti Suiones (*Sweoniz, "Swedes"). Nama lainnya juga diambil dari beberapa manuskrip seperti Beowulf.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Older Runic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. ; ;
  2. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  3. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022.
  4. ^ Kristensen, Marius (1902-01-01). "Kock A. Die alt- und neuschwedische Akzentuierung· unter Berücksichtigung der andern nordischen Sprachen". Indogermanische Forschungen. 13 (1): 54–56. doi:10.1515/if-1902-0130. ISSN 1613-0405. S2CID 170224007.
  5. ^ Hamp, Eric P. (1959). "Final Syllables in Germanic and the Scandinavian Accent System". Studia Linguistica. 13 (1–2): 29–48. doi:10.1111/j.1467-9582.1959.tb00392.x. ISSN 0039-3193.
  6. ^ Riad, Tomas (1998). "The Origin of Scandinavian Tone Accents". Diachronica International Journal for Historical Linguistics. Founded by E.F.K. Koerner, General Editor, 1984–2001. 15 (1): 63–98. doi:10.1075/dia.15.1.04ria. ISSN 0176-4225.
  7. ^ Kristoffersen, Gjert (2004). "The development of tonal dialects in the Scandinavian languages. Analysis based on presentation at ESF-workshop 'Typology of Tone and Intonation'". Cascais, Portugal. Diarsipkan dari asli tanggal 17 Juli 2011. Diakses tanggal 23-12-2021.
  8. ^ Elstad, Kåre (1980). Some Remarks on Scandinavian Tonogenesis. I: Nordlyd: Tromsø University Working Papers on Language and Linguistics 3. hlm. 61–77.
  9. ^ Öhman, Sven (1967). Word and sentence intonation : a quantitative model. Speech Transmission Laboratory, Dept. of Speech Communication, Royal Institute of Technology. OCLC 825888933.
  10. ^ Bye, Patrick (2004). "Evolutionary typology and Scandinavian pitch accent" (PDF). hum.uit.no. Kluwer Academic Publishers. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 10 April 2008. Diakses tanggal 20-12-2021.
  11. ^ Theil, Rolf (2012). "Urnordiske lån i samisk". Dalam Askedal, John Ole; Schmidt, Tom; Theil, Rolf (ed.). Germansk filologi og norske ord. Festskrift til Harald Bjorvand på 70-årsdagen den 30. juli 2012 (dalam bahasa Norwegia). Oslo: Novus forlag. Diakses tanggal 31 Desember 2021.
  12. ^ Aikio, Ante (2012). Grünthal, Riho; Kallio, Petri (ed.). "An Essay on Saami Ethnolinguistic Prehistory" (PDF). Mémoires de la Société Finno-Ougrienne (266, A Linguistic Map of Prehistoric Northern Europe). Helsinki: Finno-Ugrian Society: 76.
Ikon rintisan

Artikel bertopik linguistik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Proto-Nordik&oldid=27496914"
Kategori:
  • Galat CS1: nama tampilan
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Bahasa yang telah punah
  • Artikel bahasa Juli 2025
  • Artikel Bahasa belum dinilai NA
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: pranala luar
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Galat CS1: tanggal
  • CS1 sumber berbahasa Norwegia (no)
  • Artikel bahasa lama dengan kode ISO
  • Artikel bahasa tanpa kode ISO 639-3 tetapi memiliki kode Linguist List
  • Artikel bahasa tanpa kode ISO 639-3 tetapi memiliki kode Glottolog
  • Artikel bahasa tanpa referensi
  • Semua artikel bahasa
  • Artikel bahasa yang membutuhkan penilaian
  • Artikel bahasa dengan kotak info bahasa
  • Halaman dengan teks IPA polos
  • Artikel mengandung aksara non-Indonesia
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik linguistik
  • Semua artikel rintisan Juli 2025

Best Rank
More Recommended Articles