Pulau Kaget
3°25′01″S 114°30′17″E / 3.41681689397°S 114.504705875°E
| Koordinat | 3°25′01″S 114°30′17″E / 3.41681689397°S 114.504705875°E |
|---|---|
| Negara | Indonesia |
| Provinsi | Kalimantan Selatan |
| Kabupaten | Kabupaten Barito Kuala |
| Luas | 320 ha |
| Populasi | - |
![]() | |
Pulau Kaget adalah sebuah delta yang terletak di tengah-tengah Sungai Barito termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Tabunganen, Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pulau Kaget terletak dekat muara sungai Barito.
Barito Kuala memiliki beberapa delta yang disebut pulau. Delta tersebut terdiri dari Pulau Kembang, Pulau Bakut, Pulau Sugara, Pulau Alalak, Pulau Sewangi dan Pulau Kaget. Pulau tersebut terdapat di tengah-tengah Sungai Barito yang membelah Barito Kuala [1]
Asal muasal Pulau ini dinamakan 'Pulau Kaget' adalah karena sebagian orang yang ketika memasuki lokasi tersebut akan merasa kaget karena riuh suara yang dihasilkan oleh bekantan.[2]
Pulau ini terbentuk dari endapan lumpur di muara Sungai Barito, dimana alirannya membawa sedimen akibat dari pengikisan tepi dan dasar sungai. Sedimen ini berkumpul di muara sungai dan membentuk daratan yang ditumbuhi pepohonan hingga menjadi hutan lebat yang dihuni oleh berbagai macam hewan.[3]
Pulau Kaget sudah ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 788/Kptsum11/1976 dengan luas 85 Ha. Kondisi alam pulau ini cukup kritis karena adanya penebangan pohon, khususnya pohon rambai padi yang merupakan sumber makanan bagi bekantan (Nasalis Larvatus). Bekantan merupakan maskot fauna Provinsi Kalimantan Selatan.
Pulau Kaget merupakan habitat bagi kera hidung panjang bekantan (Nasalis Larvatus), elang laut perut putih (Heliaetus Leucogaster), elang bondol (Haliastur Indus), elang hitam (Ictinaetus Malayensis), elang tikus (Elanus Caeruleus), elang (Spilornis Sheela), raja udang biru (Halyconchloris), burung madu kelapa (Anthereptes Malaccensis), burung madu (Nectarinia Jugularis). Selain itu, jenis flora yang terdapat di Pulau Kaget adalah rambai (Sonneratia Alba), panggang (Ficus sp), Jambu (Eugeni sp), tancang (Bruguiera sp), rengas (Gluta renghas), nipah (Nypa fructians), pandan (Pandanus sp), bakung (Crinum asiaticum), jeruju (Achantus illicifolius), dungun (Heretiera littoralis), dan lain-lain[4]
Pulau Kaget merupakan lokasi tempat Said Abdul-Rahman Alkadrie merompak kapal Inggris.[5]
Kawasan pulau Kaget juga merupakan salah satu objek wisata yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala. Tidak jauh dari Banjarmasin, Pulau Kaget dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dengan speed boat. Dan dapat menempuh dengan 'Kelotok' yang memakan waktu sekitar satu setengah jam.
Pustaka
- ^ Liputan6.com (2022-03-15). "6 Fakta Menarik Barito Kuala, Punya Jembatan Gantung Terpanjang di Indonesia". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-08-30. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)
- ^ Setyaningrum, Puspasari (23/02/2023). "Pulau Kaget, Habitat Alami Bekantan di Tengah Sungai Barito". Kompas. Diakses tanggal 2025-08-30.
- ^ Batubara, Rido Miduk Sugandi; Rusandi, Andi; Yusuf, Muhammad; Roroe, Pingkan Katharina; Sidqi, Muhandis; Sinaga, Simon Boyke; Solihin, Akhmad (2015). Kalimantan Selatan: Antara Laut Jawa dan Selat Makassar. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. hlm. 55. ISBN 978-979-709-854-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ "Suaka Margasatwa Pulau Kaget". BKSDA Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 2025-08-30.
- ^ (Belanda) (1855)Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde. Vol. 3. hlm. 569.


