Raja' bin Haiwah
Raja' bin Haiwah adalah seorang ahli kaligrafi Islam, arsitek sekaligus penasihat khalifah bagi Dinasti Umayyah. Ia merupakan salah seorang arsitek yang merancang Kubah Shakhrah dalam lingkungan Masjid Al-Aqsa di Palestina. Selain itu, ia merupakan penasihat bagi Sulaiman bin Abdul Malik selaku khalifah ke-7 bagi Kekhalifahan Umayyah.[1]
Keilmuan
Raja' bin Haiwah merupakan salah satu tabiin yang tergabung sebagai murid dalam Madrasah Syam di Syam.[2] Ia berguru kepada tiga orang yaitu Mu'adz ibn Jabal, Ubadah dan Abu Darda'. Ketiganya merupakan guru yang diutus oleh Khalifah Umar bin Khattab untuk mengajarkan tentang Islam bagi penduduk Syam masing-masing di Palestina, Hims, dan Damaskus.[3] Selain itu, Raja' bin Haiwah juga meriwayatkan hadis dari sahabat nabi yang tinggal di Kufah yaitu Adi bin 'Umairah (m. 40 H).[4]
Raja' bin Haiwah mengadakan kegiatan pendidikan dan pengembangan ilmu hadis di Madrasah Syam.[5] Ia merupakan seorang tabiin yang menjadi guru dan ulama bagi penduduk Syam setelah kematian para sahabat nabi yang menjadi gurunya di Madrasah Syam.[6] Raja’ Bin Haiwah merupakan perawi hadis dari para sahabat nabi terutama Mu'adz bin Jabal, Abu Darda’, Ubadah bin ash-Shamit.[7] Ia merupakan salah seorang ulama dari kalangan tabiin yang memulai pencatatan atas hadis-hadis yang diriwayatkan dari Muhammad sebagai nabi Islam.[8]
Pemerintahan
Raja’ Bin Haiwah merupakan seorang cendekiawan yang berpengaruh bagi Kekhalifahan Umayyah.[9] Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, Raja’ Bin Haiwah bekerja sebagai arsitek bersama dengan Yazid bin Salam. Keduanya ditugaskan oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan untuk memimpin proses pelaksanaan pembangunan Kubah Shakhrah yang dimulai pada tahun 66 H dan diselesaikan antara tahun 72–73 H.[10]
Raja’ Bin Haiwah kemudian menjadi salah seorang yang diberi penghormatan khusus pada masa Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik dan Khalifah Umar bin Abdul Aziz.[11] Pada masa pemerintahan Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik, Raja’ Bin Haiwah menjabat sebagai wazir dan sekretaris khalifah bersama dengan Umar bin Abdul Aziz.[12] Setelah kematian Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik pada tahun 99 H atau 717 M, Raja’ Bin Haiwah membacakan surat wasiat dari Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik di hadapan keluarga istana dan para pejabat kekhalifahan yang ada di Damaskus. Isi surat wasiat tersebut menyatakan pengangkatan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah. Semua pihak kekhalifahan menyepakati wasiat tersebut karena telah menduga isinya.[13] Diketahui bahwa Raja’ Bin Haiwah merupakan tokoh yang merekomendasikan kepada Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik untuk memilih Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah penggantinya.[14] Rekomendasi tersebut disampaikannya meskipun dia mengetahui bahwa Umar bin Abdul Aziz bukan keturunan dari khalifah. Dalam sejarah Islam, masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz menjadi salah satu masa keemasan bagi keilmuan dan penerapan ajaran Islam.[9]
Kematian
Raja’ Bin Haiwah meninggal pada tahun 112 H.[11]
Referensi
Catatan kaki
- ^ Ahmad Rofi', Usmani (Oktober 2016). Dawami, I., dan Intan, N. (ed.). Islamic Golden Stories: Tanggung Jawab Pemimpin Muslim. Sleman: Penerbit Bunyan. hlm. 6. ISBN 978-602-291-266-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: editors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Gunawan Hsb, Akmal Rizki. Sejarah Perkembangan Pemikiran Tafsir Al-Qur'an (PDF). Tangerang: Daar Al-Mutsaqqaf Ar-Rasyid. hlm. 91–92. ISBN 978-623-8404-06-3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Siswanto (November 2013). Aziz, Abdul (ed.). Dinamika Pendidikan Islam: Perspektif Historis (PDF). Surabaya: Pena Salsabila. hlm. 45. ISBN 978-602-9045-48-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Supian, Aan (2019). Zikri, M. (ed.). Etika Politik dan Pemerintahan Islam dalam Perspektif Hadis (PDF). Bengkulu: Penerbit CV. Zigie Utama. hlm. 55. ISBN 978-623-7558-09-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Alwi, Z., dkk. (2021). Hakis dan Nurachma, S. (ed.). Studi llmu Hadis Jilid 1 (PDF). Depok: Rajawali Pers. hlm. 80. ISBN 978-623-231-939-4. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Lubna (2020). Usman (ed.). Pendidikan Islam: Dinamika Pertumbuhan dan Perkembangannya dari Masa ke Masa (PDF). Mataram: Sanabil. hlm. 36. ISBN 978-623-317-024-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ ash-Shalabi 2017, hlm. 315-316.
- ^ Umar, Atho'illah (Februari 2020). Hakim, Lukman (ed.). Manahijul Muhadditsin: Sejarah Penulisan Kitab Hadis dari Abad Pertama hingga Abad Empat (PDF). Surabaya: Dimar Jaya Press. hlm. 29. ISBN 978-623-90259-3-9. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ a b Syamsuddin (Februari 2017). Nurbaya, Nunik Siti (ed.). Sejarah Dakwah. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. hlm. 142. ISBN 978-602-7973-30-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Zaghrut, Fathi (Agustus 2014). Bencana-Bencana Besar Dalam Sejarah Islam. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar. hlm. 235. ISBN 978-979-592-682-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ a b ash-Shalabi 2017, hlm. 316.
- ^ Arif, M., dkk. (Desember 2021). Ghozali, Mahbub (ed.). Dialektika Keilmuan Ushuluddin: Epistemologi, Diskursus & Praksis (PDF). Bantul: Q-Media. hlm. 123. ISBN 978-602-6213-69-3. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Indra, Gandhi Liyorba (Juli 2021). Fitri, Yeni (ed.). Kajian Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Kontemporer (PDF). Batu: Literasi Nusantara. hlm. 101. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Dahlan, A., dkk. (Agustus 2024). Dahlan, A., dan Budianto, D. (ed.). Menggapai Takwa: Kumpulan Khutbah Jumat Setahun (PDF). Gaza Library Publishing. hlm. 76. ISBN 978-623-6579-71-8. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
Daftar pustaka
- ash-Shalabi, Ali Muhammad (Mei 2017). Simbolon, Ali Akbar (ed.). Biografi Umar bin Abdul Aziz [Sîratu Umar Bin Abdil Aziz] (PDF). Diterjemahkan oleh M. Faqih FR, Chep. ISBN 978-979-039-327-1. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)