More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Mu'adz bin Jabal - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mu'adz bin Jabal - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mu'adz bin Jabal

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Башҡортса
  • বাংলা
  • کوردی
  • English
  • فارسی
  • Français
  • Hausa
  • עברית
  • Italiano
  • Қазақша
  • Kurdî
  • Bahasa Melayu
  • پنجابی
  • Română
  • Русский
  • Simple English
  • Soomaaliga
  • Shqip
  • Türkçe
  • ئۇيغۇرچە / Uyghurche
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biografi ini tidak memiliki referensi atau sumber sehingga isinya tidak dapat dipastikan. Bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus.
Cari sumber: "Mu'adz bin Jabal" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah.
Cari sumber: "Mu'adz bin Jabal" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Infobox orangMu'adz bin Jabal

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(ar) معاذ بن جبل Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran600 dekade Edit nilai pada Wikidata
Madinah Edit nilai pada Wikidata
Kematian638 Edit nilai pada Wikidata (28/38 tahun)
Suriah Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
AgamaIslam Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
SpesialisasiFikih dan tafsir al quran Edit nilai pada Wikidata
Pekerjaanmuhaddith (en) Terjemahkan, Faqih Edit nilai pada Wikidata
MuridAnas bin Malik Edit nilai pada Wikidata
KonflikDaftar ekspedisi Muhammad, Pertempuran Badar, Pertempuran Uhud dan Pertempuran Khandaq Edit nilai pada Wikidata
Lain-lain
Gelar bangsawanHafiz Galat: Kedua parameter tahun harus terisi! Edit nilai pada Wikidata


Mu'adz bin Jabal (Bahasa Arab:معاذ بن جبل) adalah sahabat nabi dari kaum Anshar yang berbai'at kepada Rasulullah sejak pertama kali. Sehingga ia termasuk orang yang pertama kali masuk Islam (as-Sabiqun al-Awwalun). Mu'adz terkenal sebagai cendekiawan dengan wawasannya yang luas dan pemahaman yang mendalam dalam ilmu fiqh, dan bahkan Rasulullah menyebutnya sebagai sahabat yang paling mengerti yang mana yang halal dan yang haram. Mu'adz juga merupakan duta besar Islam yang pertama kali yang dikirim Rasulullah.

Nama panjangnya adalah Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus al-Khazraji, sedangkan nama julukannya adalah “Abu Abdurahman”. Ia dilahirkan di Madinah dan memeluk Islam pada usia 18 tahun. Fisiknya gagah, berkulit putih, berbadan tinggi, berambut pendek dan ikal, dan bergigi putih mengkilat. Muadz termasuk dalam rombongan berjumlah sekitar 72 orang Madinah yang datang berbai’at kepada Rasulullah. Setelah itu ia kembali ke Madinah sebagai seorang pendakwah Islam di dalam masyarakat Madinah. Ia berhasil mengislamkan beberapa orang sahabat terkemuka misalnya Amru bin al-Jamuh. Rasulullah mempersaudarakannya dengan Ja’far bin Abi Thalib. Rasulullah mengirimnya ke negeri Yaman untuk mengajar. Rasulullah mengantarnya dengan berjalan kaki sedangkan Mu’adz berkendaraan, dan Nabi bersabda kepadanya: ” Sungguh, aku mencintaimu“.[1] Mu’adz bin Jabal wafat tahun 18 H ketika terjadi wabah hebat di Syam, tempat ia mengajar sebagai utusan khalifah Umar bin Khattab, waktu itu usianya 33 tahun.

Kefaqihan Mu'adz

[sunting | sunting sumber]

Sebagai seorang sahabat dengan tingkat keimanan dan keyakinan yang tinggi, Mu’adz bin Jabal tidak pernah absen dari medan pertempuran yang diikuti oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, keistimewaan terbesar Mu’adz bukan semata-mata terletak pada keberanian di medan jihad, melainkan pada kefakihan dan pemahaman mendalamnya terhadap ajaran Islam.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahkan pernah bersabda, "Umatku yang paling tahu tentang halal dan haram adalah Mu’adz bin Jabal." Hal ini menjadi pengakuan tertinggi atas keluasan ilmunya.

Suatu ketika, saat Rasulullah mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman sebagai seorang qadhi (hakim), beliau bertanya, "Wahai Mu’adz, dengan apa engkau akan memutuskan suatu perkara?"

Mu’adz menjawab, "Dengan Kitab Allah."

Beliau bertanya lagi, "Jika tidak engkau temukan dalam Kitab Allah?"

Mu’adz menjawab, "Maka dengan sunnah Rasulul-Nya."

Beliau kembali bertanya, "Jika tidak engkau temukan dalam sunnah Rasulull-Nya?"

Mu’adz menjawab, "Aku akan berusaha maksimal berijtihad dengan pendapatku."

Mendengar jawaban tersebut, wajah Rasulullah pun berseri-seri, lalu beliau bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan petunjuk kepada utusan Rasulullah terhadap sesuatu yang membuat Rasulullah ridha."[2]

Ijtihad Mu’adz bin Jabal

[sunting | sunting sumber]

Loyalitas Mu’adz bin Jabal terhadap Kitab Allah dan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menghalangi akalnya untuk menggunakan ijtihad. Akalnya tidak terkungkung oleh kebekuan berpikir, bahkan mampu menyingkap berbagai fakta besar yang selama ini menanti untuk diungkap oleh mereka yang berani dan cerdas. Kemampuan dan keberanian Mu’adz dalam berijtihad berdasarkan logika dan pemahaman yang mendalam bisa jadi merupakan rahasia di balik keunggulannya dalam bidang fikih. Ia bahkan melampaui sahabat-sahabat lain dalam aspek ini, dan ia menyandang status uang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya:

“Manusia yang paling mengetahui tentang halal dan haram.”[2]

Riwayat-riwayat sejarah menggambarkan betapa cemerlangnya akal Mu’adz bin Jabal serta ketegasan sikapnya dalam memutuskan perkara. Salah satu riwayat tersebut berasal dari ‘Idz bin ‘Abdillah, yang mengisahkan:

"Suatu hari, aku masuk ke masjid bersama beberapa sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pada awal masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Aku duduk dalam sebuah majelis yang dihadiri lebih dari tiga puluh orang. Masing-masing dari mereka meriwayatkan satu hadis dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di tengah-tengah majelis tersebut, terdapat seorang pemuda berkulit coklat cerah, tutur katanya indah, wajahnya tampan, dan ia adalah yang termuda di antara seluruh yang hadir.

Jika salah seorang dari mereka mengalami kebingungan atau kesulitan mengingat suatu hadis, mereka akan menanyakannya kepada pemuda itu. Ia pun memberikan jawaban yang jelas dan tepat. Ia tidak berbicara kecuali bila ditanya, dan ketika ia menjawab, semua mendengarkan.

Seusai majelis, aku mendekatinya dan bertanya, 'Siapakah engkau, wahai hamba Allah?'

Ia menjawab, 'Aku adalah Mu’adz bin Jabal.'"[2]

Mu'adz Wafat

[sunting | sunting sumber]

Kedudukan ilmu yang tinggi serta rasa hormat kaum Muslimin kepadanya telah diraih Mu'adz bin Jabal sejak masa hidup Rasulullah ﷺ hingga setelah wafatnya. Ia meninggal dunia pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab dalam usia yang belum genap 33 tahun.[2]

Keistimewaan Mu'adz Bin Jabal Ra

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah di antara keistimewaan Mu'adz bin Jabal Ra:

  1. Seorang Tokoh dari kalangan Anshor yang ikut berba'iat iman kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pada Baiat Aqabah II. Artinya beliau adalah Assabiqunal awwalun dari golongan Anshor.
  2. Memilihi Kefaqihan atau kealiman yang tinggi dalam hukum syariat Islam. Hingga beliau dipuji oleh Rosulallah sholallahu alaihi wasallam, "Umatku yang paling tahu persoalan yang halal dan yang haram ialah Mu'adz bin Jabal ra.
  3. Karena kealiman beliau akan Hukum Islam, beliau DIutus Rosulallah sholallahu alaihi wasallam untuk berdakwah di Yaman. Bahkan beliau dipuji Rosulallah sholallahu alaihi wasallam, "Segala Puji bagi Allah yang memberikan taufik kepada utusan Rosulallah (Mu'adz) sebagaimana yang diridhoi oleh Rosulallah."
  4. Kealimannya di akui oleh sahabat-sahabat yang lain. DIkisahkan, dimasa Khalifah Umar, suatu ketika A'idzullah bin Abdillah masuk masjid bersama beberpa sahabat. Dia berkata, "Aku duduk disuatu majlis yang dihadiri oleh lebih dari tiga puluh orang, masing-masing menyebutkan hadits yang mereka terima dari Rosulallah sholallahu alaihi wasallam. Pada Majlis yang berbentuk lingkaran itu adan anak muda yang sangat tampan, hitam manis warna kulitnya, bersih, manis tutur katanya dan termuda usianya di antara mereka. Jika mereka terdapat pada suatu hadits, mereka menanyakan pada anak muda itu dan ia pun segera memberikan fatwanya. Ia tidak pernah berbicara kecuali bila diminta. tatkala majlis berakhir, aku mendekati anak muda itu dan menanyakan siapa namanya. ia pun menjawab, "Saya adalah Mu'adz bin Jabal".
  5. Kealimannya dipuji oleh Umar bin Khattab ra. Dalam kepemimpinannya, Sayyidina Umar ra sering meminta pendapat dan nasihat dari Mu'adz bin Jabal. bahkan Umar pernah berkata, "JIka bukan karena Mu'adz bin Jabal, Umar pasti celaka".
  6. Menjadi Rujukan sahabat dalam fatwa dan pendapat. Shahar bin Hausyab berkata, "Bila para sahabat berbicara dan di antara hadir Mu'adz bin Jabal, mereka pasti meminta pendapatnya karena kewibawannya".Dan jika para sahabat berbeda pendapat dalam suatu hal, mereka menyerahkan perkara itu pada Mu'adz untuk memutuskannya.
  7. Hanya berbicara ketika diminta. Meski beliau memiliki keilmuan yang tinggi, namun beliau bukan orang yang suka berbicara untuk menunjukkan kepandaiannya. Beliau lebih banyak diam, di Majlis Ilmu pun lebih banyak diam. beliau akan bicara jika diminta untuk bicara. Namun ketika beliau mulai berbicara, akan membuat semua orang terpukau. bahkan seseorang yang mengenalnya berkata, "Seolah-olah dari mulutnya keluar cahaya dan mutiara".
  8. Beliau adalah pemimpin golongan Ulama (sayyidul Ulama'). Umar ra mendengar bahwa Rosulallah sholallahu alaihi wasallam Bersabda, "MU'adz bin Jabal adalah pemimpin golongan ulama pada hari kiamat".
  9. Seandainya beliau tidak wafat diusia Muda, yaitu hampir 33 tahun, Umar bin Khattab hendak menjadikannya sebagai Khalifah yang menggantikannya. Umar ra berkata, "Sekiranya saya mengangkat Mu'adz sebagai pengganti (sebagai amirul mukminin), lalu ditanya oleh Allah mengapa saya mengangkatnya, saya akan menjawab, Aku mendengar Nabi-Mu bersabda, "Bila Ulama menghadap Allah, Mu'adz pasti berada di antara mereka".
  10. Senantiasa mengingat kematian. Dikisahkan, suatu ketika Rosulallah ﷺ bertemu dengan Mu’adz bin Jabal, beliau berkata, “Apa kabarmu pagi hari ini wahai Mu’adz?”. Mu’adz ra menjawab, “Aku menghadapi pagi ini sebagai orang yang beriman, Wahai Rosulallah ﷺ”. Rosulallah bersabda, “Setiap kebenaran ada hakikatnya, lantas apakah hakikat keimananmu”. Mu’adz pun berkata, “Setiap pagi hari aku menyangka tidak akan menemui lagi waktu sore. Setiap berada diwaktu sore aku menyangka tidak akan mencapai diwaktu pagi lagi. Tiada satu Langkahpun yang kulangkahkan, kecuali aku menyangka tiada yang diiringi lagi dengan Langkah lainnya. Seolah-olah kusaksikan setiap umat jatuh berlutu, dipanggil buku catatannya. Dan aku seolah-olah menyaksikan penduduk sugra menikmati kesenangan surga, sedangkan penduduk neraka menederita siksa didalamnya. Rosulallah ﷺ bersabda, “Engkau memang mengetahuinya, karena itu peganglah kuat-kuat dan jangan engkau lepaskan”.
  11. Dipuji Abdullah Bin Mas'ud seperti Nabi Ibrahim as, "Mu'adz adalah hamba yang tunduk pada Allah dan berpegang teguh kepada agama-Nya. Kami menganggap Mu'adz seperti Nabi Ibrahim as. Mu'adz senantiasa menyeru manusia untuk menjadi orang yang berilmu dan ahli Dzikir.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Siyar A'lam An-Nubala, Mu'adz bin Jabal Radyallah 'anhu
  2. ^ a b c d Muhammad Khalid, Khalid (2024). BIOGRAFI 60 SAHABAT NABI ﷺ. Solo: Insan Kamil. hlm. 131–132. ISBN 978-979-1296-60-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ Muhammad Khalid, Khalid (Rabiul Akhir, 1439 H). Biografi 60 sahabat Nabi. Jakarta Timur: Ummul Quro. hlm. 145–159. ISBN 9786029896886. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • www.biografi-center.blogspot.com
  • l
  • b
  • s
As-Sabiqun al-Awwalun
  • Abbas bin Abdul Muthalib
  • Abdullah bin Abdul-Asad
  • Abdullah bin Jahsy
  • Abdullah bin Mas'ud
  • Abdullah bin Rawahah
  • Abdullah bin Zubair
  • Abdurrahman bin Auf
  • Al-Arqam bin Abi al-Arqam
  • Abu Bakar Al-Shiddiq
  • Abu Dzar Al-Ghiffari
  • Abu Hudzaifah bin Utbah
  • Abu Martsad al-Ghanawi
  • Abu Ubaidah bin al-Jarrah
  • Aisyah
  • Ali bin Abi Thalib
  • Amir bin Fuhairah
  • Ammar bin Yasir
  • Arwa binti Kuraiz
  • Asma' binti Abu Bakar
  • Bilal bin Rabah
  • Fatimah binti al-Khattab
  • Hamzah bin Abdul Muthalib
  • Ja'far bin Abi Thalib
  • Khabbab bin 'Art
  • Khadijah binti Khuwailid
  • Miqdad bin Aswad
  • Mua'dz bin Jabal
  • Muawiyah bin Abu Sufyan
  • Mus'ab bin Umair
  • Sa’id bin Al-Ash
  • Sa'ad bin Abi Waqqas
  • Said bin Zayd bin Amru
  • Shafiyah binti Huyay
  • Shuhaib ar-Rumi
  • Sumayyah binti Khayyat
  • Thalhah bin Ubaidillah
  • Ubaidah bin Harits
  • Ubay bin Ka'ab
  • Umar bin Anbasah
  • Umar bin Khattab
  • Ummu Aiman
  • Ummu al-Fadl Lubaba
  • Utsman bin Affan
  • Utsman bin Mazh'un
  • Waraqah bin Naufal
  • Yasir bin Amir
  • Zaid bin Haritsah
  • Zubair bin Awwam bin Khuwailid
  • l
  • b
  • s
Daftar Sahabat Nabi Islam Muhammad
Abbad bin Bisyr · Abbas bin Abdul-Muththalib · Abdullah bin Abbas · Abdullah bin Abdul-Asad · Abdullah bin Abdullah bin Ubay · Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi · Abdullah bin Ja'far · Abdullah bin Mas'ud · Abdullah bin Rawahah · Abdullah bin Salam · Abdullah bin Umar · Abdullah bin Ummi Maktum · Abdullah bin Zubair · Abdurrahman bin Abi Bakar · Abdurrahman bin Auf · Abu Ayyub al-Anshari · Abu Bakar · Abu Dujanah · Abu Dzar Al-Ghifari · Abu Hudzaifah bin Utbah · Abu Hurairah · Abu Lubabah bin Abdul-Mundzir · Abu Martsad al-Ghanawi · Abu Musa al-Asy'ari · Abu Qatadah · Abu Sufyan bin Harb · Abu Sufyan bin al-Harits · Abu Thalhah al-Anshari · Abu Ubaidah bin al-Jarrah · Abu al-Ash bin ar-Rabi' · Abu Darda · Abu Bashir · Abu Sa'id al-Khudri · Attab bin Usaid · Al-Ala' bin al-Hadhrami · Al-Barra' bin Malik · Al-Harits bin Hisyam · Al-Nahdiah · Ali bin Abi Thalib · Amir bin Abi Waqqash · Amir bin Fuhairah · Amr bin al-Jamuh · Amr bin Tsabit · Ammar bin Yasir · Amr bin al-Ash · An-Nu'man bin Muqarrin · An-Nu'man bin Malik · Anas bin Malik · Aqil bin Abi Thalib · Arfajah al-Bariqi · Aus bin ash-Shamit · Basyir bin Sa'ad · Bilal bin Rabah · Bilal bin al-Harits · Al-Fadhl bin al-Abbas · Fatimah binti Asad · Fatimah binti Hizam · Fairuz ad-Dailami · Ghaurats bin Harits · Habbab bin Mundzir · Habibah binti Ubaidillah · Hakim bin Hazm · Halimah As-Sa'diyah · Hamzah bin Abdul-Muththalib · Hanzhalah bin Abi Amir · Haritsah binti al-Muammil · Hasan bin Ali · Hatib bin Abi Baitah · Hisyam bin al-Ash · Hudzaifah bin al-Yaman · Hujr bin Adi · Husain bin Ali · Ikrimah bin Abu Jahal · Ja'far bin Abi Thalib · Jarir bin Abdullah al-Bajali · Julaybib · Khabbab bin al-Arat · Khadijah binti Khuwailid · Khalid bin Sa`id · Khalid bin Walid · Khawlah binti Tsa'labah · Khubaib bin Adi · Khunais bin Hudzafah · Khuzaimah bin Tsabit · Khawlah binti Hakim · Layla binti al-Minhal · Lubabah binti al-Harith · Lubaynah · Malik bin Nuwairah · Marwan bin al-Hakam · Miqdad bin Amr · Mua'dz bin Jabal · Muawiyah bin Abu Sufyan · Muhammad bin Maslamah · Mughirah bin Syu'bah · Mush'ab bin Umair · Qatadah bin an-Nu'man · Qudamah bin Mazh'un · Rabi'ah bin Aktsam · Rabi'ah bin al-Harits · Rukanah al-Mutthalibi · Sa'ad bin ar-Rabi' · Sa'ad bin Abi Waqqash · Sa'ad bin Mu'adz · Sa'ad bin Ubadah · Shafiyyah binti Abdul Muthalib · Sa'id bin al-Ash · Sa'id bin Amir al-Jumahi · Sa'id bin Zaid · Salim bin Ma'qil · Salman al-Farisi · Shuhaib ar-Rumi · Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi · Sufyan bin 'Auf · Sumayyah binti Khayyat · Syaibah bin 'Utsman · Tamim ad-Dari · Thalhah bin Ubaidillah · Thariq bin Syihab · Thulaib bin Umair · Tsuwaibah · Tsumamah bin Utsal · Ubadah bin ash-Shamit · Ubadah bin Al-Khasykhasy · Ubaidah bin al-Harits · Ubay bin Ka'ab · Umamah binti Abi al-Ash · Umar bin Khattab · Ummi Hani · Ummi Kultsum binti Ali · Ummu Ruman · Ummi Syarik · Ummi Ubays · Uqbah bin Amir · Urwah bin Mas'ud · Usamah bin Zaid · Usaid bin Hudhair · Utbah bin Ghazwan · Utsman bin Affan · Utsman bin Mazh'un · Utsman bin Hunaif · Wahb bin Umair · Wahb bin Sa'ad · Wahsyi bin Harb · Yazid bin Abu Sufyan · Zaid bin Arqam · Zaid bin Haritsah · Zaid bin Tsabit · Zainab binti Ali · Zubair bin Awwam · Zunirah al-Rumiyah
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mu%27adz_bin_Jabal&oldid=27587881"
Kategori:
  • Pemeluk Islam pertama
  • Sahabat Nabi
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Galat CS1: tanggal
  • Artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Semua artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Halaman dengan label Wikidata belum diterjemahkan
  • Pages using navbox columns without the first column
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juli 2025

Best Rank
More Recommended Articles