Rajawali Nusindo
Jenis perusahaan | Perseroan terbatas |
---|---|
Industri | Perdagangan dan distribusi |
Didirikan | 31 Mei 2004 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Iskak Putra[1] (Direktur Utama) Satriadi Indarmawan[2] (Komisaris Utama) |
Jasa | Perdagangan dan distribusi alat kesehatan, obat, barang konsumen yang bergerak cepat, hasil perkebunan, alat perkebunan, dan sarana perkebunan |
Pendapatan | Rp 3,753 triliun (2020)[3] |
Rp 62,250 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 2,377 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 483,715 milyar (2020)[3] |
Pemilik | Rajawali Nusantara Indonesia |
Karyawan | 1.700 (2020)[3] |
Situs web | www |
PT Rajawali Nusindo adalah adalah bagian dari ID FOOD yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga tahun 2020, perusahaan ini memiliki 43 kantor cabang yang tersebar di seantero Indonesia.[3]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1863 dengan nama Kian Gwan, yang kemudian menjadi bagian dari Oei Tiong Ham Concern (OTHC). Pada tahun 1961, sesuai keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang, semua aset OTHC di Indonesia disita oleh pemerintah dan kemudian diletakkan di bawah pengawasan Jaksa Agung. Pada bulan Juli 1963, Jaksa Agung menyerahkan pengawasan terhadap aset-aset OTHC ke Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, dan Pengawasan. Pada tahun 1964, pemerintah Indonesia pun resmi membentuk Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) untuk mengelola aset-aset milik OTHC, termasuk perusahaan ini.
Pada bulan Februari 1971, nama dari perusahaan ini diubah menjadi PT Rajawali Impor Ekspor, dan pada bulan Juni 1971, nama dari perusahaan ini kembali diubah menjadi PT Perusahaan Impor Ekspor Rajawali Nusindo. Pada bulan Mei 1995, nama dari perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang. Pada bulan Juni 2001, perusahaan ini digabung ke dalam Rajawali Nusantara Indonesia, tetapi kemudian kembali dipisah pada bulan Mei 2004.[4] Pada bulan September 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan kantor cabang baru di Pematangsiantar.[5]
Pada bulan Maret 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan kantor cabang baru di Semarang.[6] Pada bulan Desember 2021, sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19, Kereta Api Indonesia bekerja sama dengan perusahaan ini untuk menyelenggarakan tes cepat antigen di hampir semua stasiun besar di Indonesia.[7] Pada bulan Juni 2022, perusahaan ini mulai mengoperasikan gudang baru di Cikarang.[8] Pada bulan Oktober 2022, perusahaan ini mengakuisisi 14,65% saham GIEB Indonesia.[9] Pada bulan Juni 2023, perusahaan ini mulai mengoperasikan kantor cabang baru di Serang.[10]
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021.
- ^ a b c d e f "Laporan Tahunan 2020". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021.
- ^ "Sejarah Perusahaan". Rajawali Nusindo. Diakses tanggal 21 Oktober 2021.
- ^ Waristo, Waristo (12 September 2019). "PT Rajawali Nusindo buka cabang di Pematangsiantar". LKBN Antara. Diakses tanggal 11 Mei 2025.
- ^ Inang, Inang (13 Maret 2021). "PT Rajawali Nusindo Resmikan Kantor Baru di Semarang, Hendi: Ini Bukti Investasi Masih Jalan". Kompas.com. Diakses tanggal 11 Mei 2025.
- ^ Indonesia, C. N. N. "KAI Tambah Stasiun Layani Tes Antigen Jadi 25". ekonomi. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-12-26. Diakses tanggal 2020-12-27.
- ^ Qothrunnada, Kholida (26 Juni 2022). "Genjot Bisnis, Rajawali Nusindo Bangun Gudang Canggih di Cikarang". Detikcom. Diakses tanggal 11 Mei 2025.
- ^ Yati, Rahmi (14 Oktober 2022). "Rajawali Nusindo Caplok Saham GIEB Indonesia". Bisnis.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-27. Diakses tanggal 15 Oktober 2022.
- ^ Puspa, Anitana Widya (16 Juni 2023). "Rajawali Nusindo Tambah Kapasitas Distribusi Lewat Gudang Baru di Serang". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 11 Mei 2025.