Suaka Margasatwa Ale Aisio
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan. (Oktober 2025) |
Suaka Margasatwa Ale Aisio adalah kawasan konservasi yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.[1] Kawasan ini ditetapkan sebagai suaka margasatwa karena memiliki keanekaragaman hayati yang penting, khususnya sebagai habitat bagi Rusa Timor (Rusa timorensis) dan berbagai jenis satwa liar lainnya.[butuh rujukan]
Sejarah
Secara administratif, wilayah Suaka Margasatwa (SM) Ale Aisio mencakup Kecamatan Amanuban Selatan yang meliputi Desa Batnun, Oekiu, Nuemuke, Bena, dan Oebelo, serta Kecamatan Kualin yang meliputi Desa Toineke dan Desa Kiufatu. Kawasan ini terletak pada koordinat 10°04′1.84″–10°08′22.75″ LS dan 124°15′37.28″–124°23′0.40″ BT, dengan batas wilayah di utara berbatasan dengan Desa Kiubaat, Fatutnana, dan Nunusunu; di selatan dengan Laut Timor; di barat dengan Desa Pollo dan Laut Timor; serta di timur dengan Desa Kualin dan Desa Tuafanu.[2]
SM Ale Aisio pertama kali ditunjuk sebagai kawasan konservasi melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 89/Kpts-II/1983 tanggal 2 Desember 1983 dengan luas 5.918 hektar. Tata batas kawasan dilakukan pada tahun 1997 dengan panjang batas 45,3 km dan jumlah pal batas sebanyak 440 buah, sehingga luas kawasan ditetapkan menjadi 5.601,10 hektar. Pada tahun 2014, penetapan kawasan ini diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 3911/MENHUT-VII/KUH/2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada tahun yang sama, keluarlah Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.6424/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 22 Oktober 2014 yang menetapkan luas definitif kawasan menjadi 5.432,08 hektar. Dengan terbitnya keputusan tersebut, proses pengukuhan kawasan hutan SM Ale Aisio dinyatakan selesai.[2]
Kondisi ekosistem
Secara ekologi, kawasan SM Ale Aisio termasuk dalam tipe ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah dengan curah hujan tahunan antara 1.750–2.000 mm. Kawasan ini memiliki lapisan kanopi rapat, kelembaban yang tinggi, serta keanekaragaman hayati yang melimpah. Berdasarkan ketinggian tempat yang kurang dari 1.000 meter di atas permukaan laut, kawasan ini diklasifikasikan ke dalam zona hutan hujan bawah.[2]
Flora
Vegetasi di SM Ale Aisio cukup beragam, terdiri dari jenis pohon hutan asli maupun tanaman kayu komersial. Jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan di kawasan ini antara lain asam (Tamarindus indica), jati (Tectona grandis), angsana atau kayu merah (Pterocarpus indicus), kesambi (Schleichera oleosa), lontar (Borassus flabellifer), beringin (Ficus sp.), jambu hutan (Eugenia sp.), ampupu (Eucalyptus urophylla), kabesak (Vachellia nilotica), dan pilang (Vachellia leucophloea).[2]
Fauna
Kawasan ini juga menjadi habitat penting bagi berbagai jenis satwa liar, baik mamalia, reptil, maupun burung. Satwa yang tercatat antara lain rusa timor (Rusa timorensis), babi hutan (Sus vitatus), kuskus (Phalanger sp.), biawak timor (Varanus timorensis), serta ular sanca timor (Python timoriensis). Dari kelompok burung terdapat ayam hutan (Gallus gallus), perkici dada kuning (Trichoglossus haematodus), dan kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea). Keberadaan rusa timor menjadi salah satu alasan utama kawasan ini ditetapkan sebagai suaka margasatwa.[3]
Lihat pula
- Suaka Margasatwa Egon Ilimedo
- Suaka Margasatwa Danau Tuadale
- Suaka Margasatwa Perhatu
- Suaka Margasatwa Harlu
Referensi
- ^ Media, Kompas Cyber (2023-10-19). "Daftar Lengkap 79 Suaka Margasatwa di Indonesia". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2025-09-29.
- ^ a b c d "Suaka Margasatwa Ale Aisio - BBKSDA NTT". bbksdantt.ksdae.kehutanan.go.id. Diakses tanggal 2025-09-29.
- ^ "Ale Aisio Wildlife Reserve, NT, ID". iNaturalist. Diakses tanggal 2025-09-29.