Sujono
Letda Sujono | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Tidak Di Ketahui Tidak Di Ketahui |
Meninggal | 14 Mei 1965![]() |
Kebangsaan | ![]() |
Almamater | Akademi Militer |
Penghargaan sipil | ![]() |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | ![]() |
Masa dinas | —1965 |
Pangkat | ![]() |
Satuan | Infanteri |
Pangkat terakhirnya adalah Capa Inf., tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) dinaikan pangkat 2 tingkat lebih tinggi menjadi Letnan Dua Inf (Anumerta). | |
![]() ![]() |
Letnan Dua (Anumerta) Sujono adalah seorang tentara Indonesia yang gugur dalam peristiwa Bandar Betsy pada tanggal 14 Mei 1965.
Karier
Beliau merupakan prajurit TNI yang menjaga Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)Karet IX Bandar Betsy yang kini namanya berubah menjadi PTPN III Bandar Betsy. Beliau kala itu masih berpangkat Pelda (Pembantu Letnan dua)
Peristiwa Bandar Betsy
Pada tanggal 14 Mei 1965, saat itu Sujono yang masih berpangkat Pelda (Pembantu Letnan Dua) bertugas menjaga kebun. Massa pengikut Partai Komunis Indonesia mencoba menduduki berbagai perkebunan milik negara (kini di kenal dengan PTPN), mereka tiba di Bandar betsy dalam upaya perebutan paksa kebun. Pelda Sujono mencoba mempertahankan kebun dengan menahan massa, namun ia ditangkap dan kemudian dikeroyok dengan peralatan tani seperti cangkul arit dan lain lain hingga tewas.[1] Ada pendapat yang mengatakan ia disiksa terlebih dahulu lalu dibunuh.[butuh rujukan]
Penghargaan
Untuk mengenang aksi heroik Peltu Sudjono, pemerintah menganugerahkan penghargaan berupa kenaikan pangkat dari sebutan Peltu Sudjono menjadi Letnan Dua (Anumerta) Sudjono dan menggelari Sudjono sebagai Pahlawan Pembangunan.Kemudian dibuatlah Tugu Letda Sudjono pada 1970-an di Kebun Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, dan pada tahun 1997 dibuat pula tambahan patung 7 Pahlawan Revolusi di belakangnya dengan latar ornamen Garuda Pancasila. Letda Sujono juga di abadikan sebagai nama jalan di kota Medan.