Suku Efraim
Suku Efraim (bahasa Ibrani: שבט אֶפְרַיִם / אֶפְרָיִם Shevet Efrayim, Šḗḇeṭ ʾEp̄ráyim atau ʾEp̄rā́yim; bahasa Inggris: Tribe of Ephraim) adalah salah satu suku terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah bangsa Israel. Mereka berasal dari Efraim, anak kedua Yusuf dan cucu Yakub. Dalam kisah yang mencengangkan di Kejadian 48, meskipun Efraim bukan anak sulung, Yakub secara sengaja menyilangkan tangannya dan memberikan berkat utama kepada Efraim, bukan kepada Manasye, anak sulung Yusuf. Tindakan ini menjadi simbol penting bahwa urutan kelahiran tidak selalu menentukan rencana Allah, dan sejak saat itu Efraim menempati posisi istimewa di antara suku-suku Israel.

Nama "Efraim" berasal dari kata Ibrani "parah", yang berarti "berbuah" atau "berlimpah", mencerminkan harapan Yusuf bahwa Allah membuatnya berbuah di tanah kesengsaraan (Mesir). Nama ini kemudian menjadi cerminan dari pertumbuhan dan pengaruh suku ini di antara bangsa Israel.
Wilayah Suku Efraim terletak di daerah tengah tanah Kanaan, wilayah yang sangat strategis dan subur. Kota-kota penting seperti Silo—tempat Tabut Perjanjian pernah disimpan sebelum Bait Suci dibangun di Yerusalem—terletak di wilayah mereka. Kedekatan geografis dan sentralitas wilayah menjadikan Suku Efraim memiliki peran sentral dalam kehidupan religius, politik, dan sosial Israel.
Dalam sejarah kerajaan Israel, Efraim menjadi simbol kekuatan dan kepemimpinan, terutama setelah terjadinya perpecahan kerajaan. Ketika sepuluh suku di utara memisahkan diri dari Yehuda dan Benyamin di selatan, Suku Efraim sering kali digunakan sebagai nama ganti untuk seluruh kerajaan Israel Utara. Bahkan, Yerobeam, raja pertama kerajaan Israel Utara, berasal dari suku ini (1 Raja–raja 11:26).
Namun, seperti halnya kekuasaan besar lainnya, pengaruh Efraim juga diiringi dengan peringatan keras dari para nabi. Suku ini sering ditegur karena penyembahan berhala dan kompromi rohani. Nabi Hosea, misalnya, menggunakan nama Efraim berkali-kali untuk menggambarkan kejatuhan spiritual dan pengkhianatan Israel terhadap Tuhan.
Meskipun demikian, janji pemulihan bagi Efraim tetap muncul dalam nubuatan para nabi, seperti dalam Yeremia 31, di mana Allah berjanji akan mengasihi Efraim sebagai anak-Nya yang dikasihi dan memulihkannya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Efraim sempat jatuh, mereka tidak ditinggalkan dalam rencana keselamatan Allah.
Wilayah
Daerah bani Efraim menurut kaum-kaum mereka ialah demikian: batas milik pusaka mereka ke timur ialah Atarot-Adar sampai Bet-Horon Hulu. Ke barat batas itu keluar di sebelah utara Mikhmetat; kemudian batas itu membelok ke timur ke Taanat-Silo, dan dari sana terus sampai ke sebelah timur Yanoah, turun dari Yanoah ke Atarot dan Naharat, menyinggung daerah Yerikho dan keluar ke sungai Yordan. Dari Tapuah batas itu terus ke barat ke sungai Kana dan berakhir ke laut.[1]
Tanah Tapuah adalah kepunyaan suku Manasye, tetapi kota Tapuah, dekat batas daerah Manasye, adalah kepunyaan bani Efraim. Kota-kota di sebelah selatan sungai Kana adalah kepunyaan suku Efraim, sekalipun di tengah-tengah kota-kota suku Manasye. Ke utara kepunyaan suku Manasye.[2]
Berkat Musa
Ulangan 33:13–17: Tentang Yusuf ia berkata: "Kiranya negerinya diberkati oleh TUHAN dengan yang terbaik dari langit, dengan air embun, dan dengan air samudera raya yang ada di bawah; dengan yang terbaik dari yang dihasilkan matahari, dan dengan yang terbaik dari yang ditumbuhkan bulan; dengan yang terutama dari gunung-gunung yang sejak dahulu, dan dengan yang terbaik dari bukit-bukit yang berabad-abad, dan dengan yang terbaik dari bumi serta segala isinya; dengan perkenanan Dia yang diam dalam semak duri. Biarlah itu semuanya turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya. Anak sulung lembu sapinya adalah kegemilangannya dan tanduk-tanduknya seperti tanduk-tanduk lembu hutan; dengan itu ia akan menanduk bangsa-bangsa, seluruh bumi, dari ujung ke ujung. Itulah orang Efraim yang puluhan ribu, dan itulah orang Manasye yang ribuan."
Sejarah
Ketika Kerajaan Israel pecah pada zaman raja Rehabeam, suku Efraim bergabung dengan Kerajaan Israel Utara bersama 9 suku lain. Sewaktu kerajaan utara dikalahkan oleh Asyur pada tahun 722 SM dan semua penduduknya dibuang ke tempat lain, suku ini ikut tersebar dan terhitung sebagai 10 suku terhilang dari Israel.
Referensi
Lihat pula
- Suku Yusuf
- Suku Manasye
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Kejadian 48, Ulangan 33, Yosua 16, Yosua 17.