More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Naqiatuddin dari Aceh - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Naqiatuddin dari Aceh - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Naqiatuddin dari Aceh

  • العربية
  • Basa Bali
  • English
  • Bahasa Melayu
  • Svenska
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Sultana Naqiatuddin)

Nurul Alam Naqiatuddin
نور العالم نقية الدين
Sultanah
Sultanah Aceh
Berkuasa23 Oktober 1675 – 23 Januari 1678
PendahuluSafiatuddin
PenerusZakiatuddin
KelahiranSri Para Puteri
Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh
Kematian23 January 1678
Bandar Aceh Darussalam, Kesultanan Aceh
PasanganSultan Muhammad Syah
AyahMalik Mahmud Qithul Kahar Syah
AgamaIslam Sunni

Sultanah Naqiatuddin Nurul Alam adalah puteri Malik Radiat Syah. Ia memerintah setelah wafatnya Sultanah Safiatuddin, pada tahun 1675. Masa pemerintahannya hanya berlangsung selama 3 tahun sampai tahun 1678.[1]

Hal penting dan fundamental yang dilakukan oleh Naqiatuddin pada masa pemerintahannya adalah melakukan perubahan terhadap Undang Undang Dasar Kerajaan Aceh dan Adat Meukuta Alam.[1]

Aceh dibentuk menjadi tiga federasi yang disebut Tiga Sagi (lhee sagoe). Pemimpin Sagi disebut Panglima Sagi. Maksud dari pemerintahan macam ini agar birokrasi tersentralisasi dengan menyerahkan urusan pemerintahan dalam nagari-nagari yang terbagi Tiga Sagi itu. Untuk situasi sekarang, sistem pemerintahan Kerajaan Aceh dulu sama dengan otonomi daerah.[1]

Ia menghadapi tantangan yang lebih berat dari sultanah sebelumnya. Ia harus menghadapi ancaman dari kolonial Kristen (Belanda, Inggris dan Portugis), sementara konflik intern juga terjadi ketika komunitas Wujudiyah menyebarkan ajarannya. Selain itu, terdapat pula kelompok yang menentang pemerintahannya. Perlawanan terhadap pemerintahannya dilakukan melalui sabotase serta pembakaran Kota Aceh.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Perempuan-perempuan Aceh Tempo Dulu yang Perkasa. Kabari, 19 Maret 2008.
  2. ^ "Posisi Perempuan Dalam Politik Melayu Aceh". Diarsipkan dari asli tanggal 17 Desember 2008. Diakses tanggal 22 Juni 2008.
Didahului oleh:
Sultanah Safiatuddin
Sultanah Aceh
1675—1678
Diteruskan oleh:
Sultanah Zaqiatuddin
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Naqiatuddin_dari_Aceh&oldid=27253256"
Kategori:
  • EngvarB from September 2015
  • Kematian 1678
  • Sultanah Aceh
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan parameter tanggal yang tidak valid pada templat
  • Use dmy dates from September 2015
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Mei 2025

Best Rank
More Recommended Articles