Teuku Faizasyah
![]() | Artikel biografi ini berkualitas rendah karena ditulis menyerupai resume atau daftar riwayat hidup (Curriculum Vitae). |
Teuku Faizasyah | |
---|---|
![]() | |
Duta Besar Indonesia untuk Norwegia ke-12 | |
Mulai menjabat 26 Juni 2023[1] | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil Presiden | Ma'ruf Amin |
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia | |
Masa jabatan 17 Agustus 2021[2] – 3 Juli 2023 | |
Menteri | Retno Marsudi |
Duta Besar Indonesia untuk Kanada | |
Masa jabatan 17 Desember 2014 – 12 Januari 2018 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Wakil Presiden | Muhammad Jusuf Kalla |
![]() Pendahulu Dienne Hardianti Moehario Pengganti Abdul Kadir Jailani ![]() | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 23 Oktober 1964 Surabaya,[butuh rujukan] Jawa Timur, Indonesia |
Almamater | Universitas Padjajaran Birmingham University University of Waikato |
Pekerjaan | Diplomat, Birokrat |
![]() ![]() |
Teuku Faizasyah (lahir 23 Oktober 1964) adalah seorang diplomat berkebangsaan Indonesia yang menjabat sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Norwegia dan Islandia sejak 26 Juni 2023, dan telah menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Raja Harald V pada 21 September 2023.[1] Sebelumnya pada tahun 2014 hingga 2018, ia bertugas sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Kanada merangkap Wakil Tetap RI untuk Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang berkedudukan di Montréal, Provinsi Québec, Kanada.[3]
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia bertugas sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional merangkap Juru Bicara Kepresidenan Bidang Hubungan Luar Negeri.[4]
Setelah kembali dari penugasannya di Kanada, Faizasyah dipercaya menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI.[5] Pada Agustus 2021, ia dilantik sebagai Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI.[2]
Riwayat Hidup
Meskipun berdarah Aceh, Teuku Faizasyah lahir serta dibesarkan di Bandung. Ayahnya berasal dari Tringgadeng, Pidie Jaya, sedangkan ibunya berasal dari Lhoknga, Aceh Besar. Keduanya telah bermukim di Bandung sejak akhir tahun 1950.[butuh rujukan]
“Kami empat bersaudara belajar bahasa Aceh dari nenek. Memang tidak terlalu bagus logatnya sebab pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa Sunda. Jadi saya gunakan bahasa Aceh ketika dulu pulang ke Aceh saat liburan sekitar tahun 1980-an. Pada masa pemerintahan SBY, saya sering berkujung ke Aceh bersama Pak Hassan Wirayuda saat masih menjabat Menteri Luar Negeri,” ujar Teuku Faizasyah.[6]
Sejak remaja, ia sudah tertarik dengan dunia diplomasi yang akhirnya membawa dirinya setelah menyelesaikan sekolah SMA memilih untuk melanjutkan studinya di Fakultas Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1983. Dengan menjadi mahasiswa di universitas ini, minat Faiza, panggilan akrab Teuku Faizasyah, terhadap hubungan internasional dan diplomasi semakin meningkat. Pada tahun 1989, Faiza berhasil menyelesaikan studinya dengan gelar sarjana. Setelah itu, di tahun 1990, Faiza memulai kariernya sebagai diplomat dengan bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Dia dipercaya untuk menjabat sebagai staf Sub Direktorat Amerika Utara di Direktorat Amerika, hingga tahun 1992. Faiza kemudian memutuskan untuk memperdalam ilmunya di bidang internasional dengan mengambil gelar Master of International Studies di University of Birmingham, Inggris dan berhasil diselesaikan pada tahun 1993.[7]
Pada tahun 1994, Faiza kembali ke dunia diplomasi. Kala itu, dia langsung ditunjuk untuk menjadi Kepala Sub Bagian Pariwisata ASEAN di Biro Ekonomi ASEAN, hingga tahun 1995. Kemudian Faiza ditugaskan ke luar negeri sebagai staf ekonomi di Kedutaan Besar RI (KBRI) Washington DC, AS selama tiga tahun berikutnya. Pada tahun 1998, Faiza ditarik untuk menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Data, Riset dan Pengembangan Ekonomi, hingga tahun 2000. Setelah itu, Faiza memutuskan untuk kembali memperdalam ilmunya di University of Waikato, Selandia Baru. Di universitas tersebut, dia berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar Doctor of Philosophy. Tidak lama setelah studinya berakhir, pria berkacamata ini didaulat untuk menjadi Kepala Sekretariat Penasihat dan Utusan Khusus Presiden RI sejak tahun 2003 hingga tahun 2004.[butuh rujukan]
Bersamaan dengan itu, Faiza juga dipercaya untuk menjabat sebagai Kabag Penyajian Masalah Polsoskam di Biro Administrasi Menteri hingga tahun 2005. Setelah jabatannya usai, sekali lagi Faiza mendapatkan kesempatan untuk berkarier di luar negeri dengan ditunjuk sebagai Kepala Divisi Politik pada KBRI di Pretoria, Afrika Selatan. Pada tahun 2008, tepatnya sejak tanggal 14 April 2008, Faiza dilantik sebagai Kepala Biro Administrasi Menteri (BAM) yang secara fungsional, Kepala BAM mengemban tugas sebagai Jubir Deplu. Pada tahun 2010, pria Aceh kelahiran Bandung, 23 Oktober 1964 ini resmi berkantor di Istana Negara. Faiza ditunjuk untuk menjadi Juru Bicara Kepresidenan Republik Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri menggantikan Dino Patti Djalal. Adapun Dino menempati pos barunya sebagai Dubes RI di AS yang berkedudukan di KBRI Washington DC pada awal bulan September 2010.[8]
Pendidikan
Teuku Faizasyah menyelesaikan pendidikan Sarjana (S-1) Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran pada tahun 1989. Ia kemudian melanjutkan studi di bidang yang sama di Universitas Birmingham, Inggris, dan meraih gelar Magister Studi Internasional (MIS) pada tahun 1993. Lebih lanjut, ia meraih gelar Doktor Filsafat (Ph.D.) dari Universitas Waikato, Selandia Baru.[butuh rujukan]
Karier
- Staf Biro Sosial Budaya ASEAN (1989)
- Staf Sub Direktorat Amerika Utara di Direktorat Amerika (1992)
- Kasubbag Pengembangan Pariwisata, Biro Ekonomi ASEAN (1995)
- Kasubbag Data Hubungan Ekonomi dan Sosial Budaya, Badan Penelitian dan Pengembangan Masalah Luar Negeri (1998)
- Kepala Sekretariat Penasihat dan Utusan Khusus Presiden RI (2004)
- Kabag Penyajian Masalah Polsoskam, Biro ADM Menteri (2005)
- Kepala Divisi Politik pada KBRI di Pretoria, Afrika Selatan (2006)
- Kepala Biro Administrasi Menteri, Biro ADM Menteri (2008)
- Juru Bicara Departemen Luar Negeri (2010)
- Duta Besar RI untuk Kanada dan Wakil Tetap RI untuk International Civil Aviation Organization (ICAO) pada Kedutaan besar Republik Indonesia di Ottawa, Kanada (2014)[9]
- Staf Ahli Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Merangkap Jubir Kemenlu Repubik Indonesia) (2019)[10][11]
- Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik (Dirjen IDP) (2021–2023)
- Duta Besar Republik Indonesia untuk Norwegia ke-12 dan untuk Islandia ke-11 (2023–sekarang)[1]
Lihat pula
- Staf Khusus Presiden
- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
- Daftar Duta Besar Indonesia untuk Kanada
Referensi
- ^ a b c Oktavia Erwanti, Marlinda (26 Juni 2023). "Jokowi Lantik 12 Dubes RI, Termasuk Jubir Kemlu Teuku Faizasyah". Detik.com. Diakses tanggal 22 Juli 2023.
- ^ a b "Menlu RI Lantik Para Pejabat untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Madya, Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan 3 Konsul Jenderal RI". KEMENLU. 18 Agustus 2021. Diakses tanggal 22 Juli 2023.
- ^ "JPNN". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2025-07-16.
- ^ "Kesepakatan Indonesia-Australia "bisa pulihkan kepercayaan"". BBC News Indonesia. 2014-08-19. Diakses tanggal 2025-07-16.
- ^ "Staf Ahli Bidang Politik Hukum Dan Keamanan | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia". kemlu.go.id. Diakses tanggal 2020-05-07.
- ^ "Mengenal Teuku Faizasyah, Putra Aceh Jadi Dubes RI untuk Kanada". MEDIAACEH.CO. 2016-11-23. Diakses tanggal 2020-05-07.
- ^ "Profil - Teuku Faizasyah". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-07.
- ^ "Teuku Faizasyah — Nusakini". m.nusakini.com. Diakses tanggal 2020-05-07.
- ^ "Kunjungan Duta Besar RI, Dr. Teuku Faizasyah, di Vancouver – Consulate General of the Republic of Indonesia" (dalam bahasa American English). Diarsipkan dari asli tanggal 2019-12-28. Diakses tanggal 2020-05-07.
- ^ "Duta Besar Valery Kolesnik bertemu dengan Teuku Faizasyah, Plt. Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia - Kedutaan Besar Republik Belarus untuk Republik Indonesia (merangkap Malaysia, Singapura dan Filipina)". indonesia.mfa.gov.by. Diakses tanggal 2020-05-07.
- ^ "Jubir Kemlu RI, Teuku Faizasyah : Penolakan Kunjungan Diplomat Asing ke Papua Faktor Keamanan". Klik Warta (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-05-07.
Pranala luar
(Indonesia) Profil Teuku Faizasyah di Laman Resmi Kemenlu RI
(Indonesia) Twitter resmi Teuku Faizasyah