More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Timah(II) oksida - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Timah(II) oksida - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Timah(II) oksida

  • العربية
  • تۆرکجه
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Հայերեն
  • Italiano
  • 日本語
  • Македонски
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • தமிழ்
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Timah(II) oksida
Nama
Nama IUPAC
Timah(II) oksida
Penanda
Nomor CAS
  • 21651-19-4 YaY
Model 3D (JSmol)
  • Gambar interaktif
3DMet {{{3DMet}}}
Nomor EC
PubChem CID
  • 88989
Nomor RTECS {{{value}}}
CompTox Dashboard (EPA)
  • DTXSID2066723 Sunting ini di Wikidata
InChI
  • InChI=1S/O.Sn
SMILES
  • O=[Sn]
Sifat
Rumus kimia
SnO
Massa molar 134.709 g/mol
Penampilan bubuk hitam atau merah jika sebagai anhidrat, putih jika dihidratkan
Densitas 6.45 g/cm3
Titik lebur 1.080 °C (1.980 °F; 1.350 K)[1]
Kelarutan dalam air
Tidak dapat larut
Suseptibilitas magnetik (χ)
−19.0·10−6 cm3/mol
Struktur
Struktur kristal
tetragonal
Termokimia
Entropi molar standar (So) 56 J·mol−1·K−1[2]
Entalpi pembentukan standar (ΔfHo) −285 kJ·mol−1[2]
Bahaya
Lembar data keselamatan ICSC 0956
Titik nyala Tidak mudah terbakar
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH):
PEL (yang diperbolehkan)
Tidak ada[3]
REL (yang direkomendasikan)
TWA 2 mg/m3[3]
IDLH (langsung berbahaya)
N.D.[3]
Senyawa terkait
Anion lain
Timah sulfida
Timah selenida
Timah telurida
Kation lainnya
Karbon monoksida
Silikon monoksida
Germanium(II) oksida
Timbal(II) oksida
Related
Timah dioksida
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Timah(II) oksida adalah suatu senyawa dengan rumus kimia SnO. Senyawa ini terdiri dari timah dan oksigen dan dalam senyawa ini timah memiliki bilangan oksidasi +2. Terdapat dua bentuk timah(II) oksida, yaitu bentuk yang berwarna biru-hitam dan stsabil, dan bentuk yang berwarna merah dan metastabil.

Persiapan dan reaksi

[sunting | sunting sumber]

SnO biru-hitam dapat dihasilkan dengan memanaskan hidrat timah(II) oksida, SnO·xH2O (x<1) yang mengalami pengendapan ketika garam timah(II) direaksikan dengan alkali hidroksida seperti NaOH.[4]
SnO merah yang metastabil dapat disiapkan dengan memanaskan endapan yang dihasilkan dari efek amonia cair pada garam timah(II).[4]
SnO dapat disiapkan sebagai substansi murni di laboratorium dengan memanaskan timah(II) oksalat tanpa adanya udara atau di atmosfer CO2. Metode ini juga diaplikasikan untuk memproduksi besi oksida dan mangan oksida.[5][6]

SnC2O4·2H2O → SnO + CO2 + CO + 2 H2O

Timah(II) oksida terbakar di udara dengan api hijau yang redup dan membentuk SnO2.[4]

2 SnO + O2 → 2 SnO2

Saat dipanaskan di atmosfer yang lembam, awalnya disproporsionasi terjadi dan menghasilkan logam Sn dan Sn3O4 yang kemudian bereaksi menjadi SnO2 dan logam Sn.[4]

4SnO → Sn3O4 + Sn
Sn3O4 → 2SnO2 + Sn

SnO bersifat amfoterik: senyawa ini larut di asam kuat dan menghasilkan garam timah(II), sementara di dalam basa kuat dapat menghasilkan stanit yang mengandung Sn(OH)3−.[4] Senyawa ini dapat dilarutkan di dalam asam kuat untuk menghasilkan kompleks ion Sn(OH2)32+ dan Sn(OH)(OH2)2+, dan di dalam larutan yang kurang asam untuk menghasilkan Sn3(OH)42+.[4] Perlu diingat bahwa stanit anhidrat (seperti K2Sn2O3, K2SnO2) juga diketahui keberadaannya.[7][8][9]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Tin and Inorganic Tin Compounds: Concise International Chemical Assessment Document 65, (2005), World Health Organization
  2. ^ a b Zumdahl, Steven S. (2009). Chemical Principles 6th Ed. Houghton Mifflin Company. hlm. A23. ISBN 0-618-94690-X.
  3. ^ a b c "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0615". National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
  4. ^ a b c d e f Egon Wiberg, Arnold Frederick Holleman (2001) Inorganic Chemistry, Elsevier ISBN 0-12-352651-5
  5. ^ Satya Prakash (2000),Advanced Inorganic Chemistry: V. 1, S. Chand, ISBN 81-219-0263-0
  6. ^ Arthur Sutcliffe (1930) Practical Chemistry for Advanced Students (1949 Ed.), John Murray - London.
  7. ^ The First Oxostannate(II): K2Sn2O3, M Braun, R. Hoppe, Angewandte Chemie International Edition in English, 17, 6, 449 - 450, DOI:10.1002/anie.197804491
  8. ^ Über Oxostannate(II). III. K2Sn2O3, Rb2Sn2O3 und Cs2Sn2O3 - ein Vergleich, R. M. Braun, R. Hoppe, Zeitschrift für anorganische und allgemeine Chemie, 485, 1, 15 - 22, DOI:10.1002/zaac.19824850103
  9. ^ R M Braun R Hoppe Z. Naturforsch. (1982), 37B, 688-694
Ikon rintisan

Artikel bertopik kimia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Timah(II)_oksida&oldid=24974993"
Kategori:
  • Oksida
  • Senyawa timah
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Chemical pages without ChemSpiderID
  • Articles without EBI source
  • Articles without KEGG source
  • Articles without UNII source
  • Articles containing unverified chemical infoboxes
  • Chembox image size set
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik kimia
  • Semua artikel rintisan Desember 2023

Best Rank
More Recommended Articles