U. U. Hamidy

U.U. Hamidy (lahir 17 November 1943) adalah seorang budayawan dan sastrawan dari Riau. Pada tahun 1998, beliau menerima hadiah Sagang sebagai penulis dari Riau terbaik.^[1][2]

Dikenal dengan tulisannya yang "nyentrik" dan berani oleh sebagian besar pembacanya, Datuk U. U. Hamidy lahir di Guloan Kuantan Singingi. Beliau menamatkan pendidikan dasar di Sekolah Rakyat (SR) Siberakun dan Benai (1950-1957). Menyambung ke Sekolah Guru Bawah di Teluk Kuantan (1958-1960). Kemudian melanjutkan ke Sekolah Guru Atas di Jambi (1961-1963). Setelah itu kuliah dan menyelesaikan S1 di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di PKIF Malang (1970). Selama satu tahun (1974) menelitik cerita rakyat di Aceh sebelum menyelesaikan studi S3 di Universitas Malaya dengan judul tesis: Randai dalam Kehidupan Masyarakat Melayu Riau (1980).

Dari 1970an hingga 2017, Hamidy telah menerbitkan lebih dari 60 buku. Kebanyakan dari buku-bukunya menceritakan sejarah Riau dan Aceh.^[3]

Beberapa karyanya yang terkenal di antaranya:

• Bahasa Melayu Riau (1973),
• Anzib Lamnyong Gudang Karya Sastra Aceh (1974),
• Cerita Rakyat Aceh (1977),
• Riau sebagai Pusat Bahasa dan Kebudayaan Melayu (1981),
• Orang Patut, bersama Muchtar Ahmad (1984),
• Kasin Niro Penyadap Enau (1987),
• Kebudayaan sebagai Amanah Tuhan (1989),
• Indonesia, Malaysia dan Singapura (1990),
• Perantau Jawa di Riau (1992),
• Islamisasi Nusantara melalui pendakwah Aceh, (1995),
• Jagad Melayu, (2003),
• Demokrasi direbut Pemimpin Belalang, (2012),
• Negeri Rantau, (2017),