More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Vorstenlanden - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Vorstenlanden - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Vorstenlanden

  • English
  • Suomi
  • Italiano
  • Jawa
  • Nederlands
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Vorstenlanden
꧋ꦥꦿꦗꦏꦗꦮꦺꦤ꧀
Wilayah kepangeranan
Wilayah Vorstenlanden yang masih bertahan pada tahun 1939.
Wilayah Vorstenlanden yang masih bertahan pada tahun 1939.
NegaraKesunanan Surakarta Hadiningrat, Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa kolonial Hindia Belanda
Didirikan1755
Dibubarkan1945

Vorstenlanden[1] (bahasa Indonesia: wilayah kepangeranan, negeri berkerajaan, wilayah swapraja), bahasa Jepang: 公地 (kōchi, koti), bahasa bahasa Jawa: ꧋ꦥꦿꦗꦏꦼꦗꦮꦺꦤ꧀, praja kejawen) adalah empat wilayah kepangeranan di pulau Jawa pada masa kolonial Hindia Belanda. Secara nominal, keempatnya merupakan negara bagian yang memiliki pemerintahan sendiri di bawah kekuasaan Kerajaan Belanda. Namun, otonomi politik mereka menjadi semakin dibatasi oleh perjanjian dan penyelesaian yang berat. Dua di antaranya masih tetap eksis sebagai wilayah kepangeranan di dalam Republik Indonesia yang merdeka saat ini.

Keempat negara pangeran Jawa tersebut adalah:

  • Surakarta, sebuah kesultanan di sebelah utara
  • Yogyakarta, sebuah kesultanan di sebelah selatan
  • Mangkunegaran, sebuah kadipaten atau kerajaan di sebelah timur
  • Pakualaman, kadipaten atau kerajaan kecil yang sebagian besar berada di dalam wilayah Kesultanan Yogyakarta

Wilayah-wilayah kepangeranan ini merupakan negara penerus Kesultanan Mataram dan berawal dari perang saudara dan perang perebutan tahta di kalangan bangsawan Jawa. Susuhunan Surakarta mewakili garis suksesi langsung; tiga penguasa lainnya mewakili cabang-cabang kadipaten.

Awal mula

[sunting | sunting sumber]

Ketika Mataram belum terbagi, Kolonial Belanda menyebut wilayah yang dikuasainya sebagai Bovenlanden.[2] Kemudian, Perjanjian Giyanti diadakan pada tahun 1755 yang membagi Mataram menjadi dua, yaitu Surakarta dan Yogyakarta dengan wilayahnya masing-masing beserta Negara Agung yang diperintah bersama. Luas wilayahnya pada saat itu terbentang dari masa-kini Cilacap hingga sekitar Gunung Kelud di Jawa Timur.[2]

Ikatan budaya

[sunting | sunting sumber]

Secara khusus, nama ini sering muncul dalam pembahasan di bidang sosiologi pedesaan dan sejarah perkebunan. Daerah Vorstenlanden terkenal sebagai penghasil tebu (gula) dan tembakau cerutu. Untuk tembakau, tradisi ini masih berlangsung hingga sekarang, dengan daerah pusat utama di wilayah tenggara Kabupaten Sleman dan barat Kabupaten Klaten.

Era Modern

[sunting | sunting sumber]

Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman

[sunting | sunting sumber]

Kesultanan Yogyakarta merupakan satu-satunya tanah kepangeranan yang tetap berstatus istimewa dalam Republik Indonesia saat ini, yaitu sebagai daerah istimewa. Bekas tanah pangeran Pakualaman dikelola sebagai bagian dari Yogyakarta saat ini. Sultan Yogyakarta dan Adipati Pakualaman juga menyandang jabatan politik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlangsung seumur hidup, tidak sampai lima tahun seperti provinsi lain di Indonesia meskipun mereka tetap mengadakan pemilihan sebagai bentuk formalitas setiap lima tahun sekali, tetapi hanya satu pasangan calon, Sultan dan Adipati sendiri. Itu sebabnya Yogyakarta adalah satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki gubernur secara turun-temurun.

Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran

[sunting | sunting sumber]

Meskipun Kasunanan Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran digabung ke Provinsi Jawa Tengah setelah pembekuan Daerah Istimewa Surakarta, kedudukan Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegaran beserta institusi monarki tradisional masih ada dan tidak dibubarkan. Akan tetapi, mereka tidak memiliki kekuatan politik dan pemerintahan, melainkan berperan sebagai tokoh yang dihormati dan pemimpin seremonial yang memiliki pengaruh tinggi dalam konservasi dan pengembangan budaya Jawa. Sedangkan kekuasaan politik dipegang oleh masing-masing Kepala Daerah Tingkat II yang wilayahnya merupakan bekas daerah kekuasaan Kasunanan dan Mangkunegaran (Surakarta, Klaten, Boyolali, Sragen, Sukoharjo, Karanganyar, dan Wonogiri).

Galeri

[sunting | sunting sumber]
  • Vorstenlanden pada tahun 1757.
    Vorstenlanden pada tahun 1757.
  • Vorstenlanden pada tahun 1830.
    Vorstenlanden pada tahun 1830.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Encarta-encyclopedie Winkler Prins (1993–2002) s.v. "Vorstenlanden". Microsoft Corporation/Het Spectrum.
  2. ^ a b Sentalu, Dept Riset Ullen (2015-08-25). "Vorstenlanden". Ullen Sentalu (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2020-10-23.
Ikon rintisan

Artikel bertopik geografi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vorstenlanden&oldid=27095053"
Kategori:
  • Sejarah Jawa Tengah
  • Sejarah Yogyakarta
Kategori tersembunyi:
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Pages using infobox settlement with no coordinates
  • Artikel mengandung aksara Jepang
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik geografi
  • Semua artikel rintisan Maret 2025
  • Semua rintisan geografi
  • Semua artikel geografi
  • Rintisan geografi Maret 2025
  • Artikel geografi Maret 2025

Best Rank
More Recommended Articles