More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Al-Mutawakkil II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Al-Mutawakkil II - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Al-Mutawakkil II

  • العربية
  • تۆرکجه
  • বাংলা
  • Català
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • فارسی
  • Français
  • עברית
  • Magyar
  • Português
  • Türkçe
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah.
Cari sumber: "Al-Mutawakkil II" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Al-Mutawakkil II
Khalifah Abbasiyah
Berkuasa1479-1497
PendahuluAl-Mustanjid II
PenerusAl-Mustamsik
WangsaAbbasiyah
DinastiAbbasiyah
AyahYa'qub bin al-Mutawakkil I
IbuHaj al-Malik

Abu al-'Izz Abdul Aziz al-Mutawakkil 'Alallah bin Ya'qub bin al-Mutawakkil 'Alallah (bahasa Arab: أبو العز عبد العزيز المتوكل على الله بن يعقوب بن المتوكل على الله) (lahir pada tahun 819 H,[1] wafat pada hari Rabu, 30 Muharram 903 H/27 September 1497) adalah seorang Khalifah Abbasiyah di Kairo, Mesir pada tahun 1479-1497.[2]

Kehidupannya

[sunting | sunting sumber]

Ibunya, Haj al-Malik, adalah seorang anak tentara. Ayahnya, Ya'qub, bukan seorang khalifah. Al-Mutawakkil II dibesarkan secara terhormat, banyak dimintai pendapat. Akhlaknya yang mulia membuat dia sangat dicintai masyarakat dan para pembesar. Dikenal sebagai khalifah yang rendah hati, perilakunya menyejukkan, dan wajahnya selalu ceria saat bertemu siapa pun. Ia juga memiliki wawasan yang luas, banyak menggeluti ilmu. Ia pernah belajar kepada ayah dari as-suyuthi dan kepada yang lain. Dia dinikahkan oleh pamannya Al-Mustakfi III dengan putrinya sendiri yang kemudian melahirkan anak yang saleh. Dengan demikian ia adalah Bani Hasyim di tengah Bani Hasyim.[2]

Ketika Al-Mustanjid II menderita sakit dalam waktu lama, ia mewasiatkan kekhalifahan kepadanya. Maka hari Senin, 16 Muharram 884 H, ia langsung dilantik sebagai khalifah setelah al-Mustanjid wafat. Pelantikannya dihadiri oleh sultan, para hakim dan para pembesar. Awalnya ia ingin menyandang gelar al-Musta'in Billah, tetapi akhirnya ia memilih gelar al-Mutawakkil 'Alallah. Dengan diiring oleh para hakim dan para pembesar, ia kembali ke kediamannya. Hari itu merupakan hari yang sangat bersejarah baginya. Tetapi kemudian ia kembali ke benteng, tempat yang pernah menjadi kediaman al-Mustanjid.[2]

Peristiwa penting

[sunting | sunting sumber]
  • Pada tahun ketika ia dilantik, al-Malik al-Asyraf Qaytbay mengadakan perjalanan ke negeri Hijaz untuk menunaikan ibadah haji. Ini adalah peristiwa penting karena lebih dari seratus tahun para sultan tidak pernah melakukan ibadah haji. Ia memulai perjalan hajinya dengan ziarah ke Madinah. Setelah membagi-bagikan uang sebesar enam ribu dinar di Madinah, ia pergi ke Mekkah dan membagikan uang sebanyak lima ribu dinar. Dia lantas menunjuk orang yang akan mengajar di sekolah yang ia bangun. Usai menunaikan ibadah haji, ia pulang ke Mesir. Kota-kota di Mesir dihias untuk menyambut kepulangannya.[2]
  • Pada tahun 885 H, tentara Mesir pimpinan Dawadar bergerak menuju Irak. Mereka bertemu dengan pasukan Ya'qub Syah. Dalam pertempuran ini tentara Mesir kalah. Sebagian dari mereka terbunuh, sedang sebagian lainnya ditawan. Dawadar sendiri ditawan dan kepalanya dipenggal. Peristiwa ini terjadi pada paruh kedua Ramadhan.[2]
  • Ahad, 17 Muharram 886 H, terjadi gempa bumi hebat usai salat Ashar. Gunung-gunung dan bangunan-bangunan bergoncang. Sekalipun gempa itu tidak berlangsung lama, namun memakan korban dengan meninggalnya hakim agung Syarafuddin bin Id, salah seorang ulama besar mazhab Hanafi karena tertimpa reruntuhan tembok madrasah as-Saleh.[2]
  • Pada bulan Rabiul awal pada tahun yang sama, seseorang yang bernama Khaki dari India datang ke Mesir. Ia mengaku berumur dua ratus lima puluh tahun. As-Suyuthi menemuinya, dan menanggapnya bahwa pria tersebut merupakan pria yang sangat kuat, semua jenggotnya hitam, sehingga secara logika tidak mungkin umurnya sudah tujuh puluh tahun, lebih-lebih jika telah mencapai dua ratus lima puluh tahun. Menurut as-Suyuthi pria tersebut telah berdusta. Menurut kabar tersiar yang didengar oleh as-Suyuthi, katanya, ia juga telah menunaikan ibadah haji pada usia delapan belas tahun. Lalu ia kembali ke India.[2]
  • Pada bulan Syawal pada tahun yang sama, datang surat dari Madinah yang mengabarkan bahwa pada malam 13 Ramadhan ada petir dari langit menyambar menara tempat azan, bahkan membakarnya petir itu menjatuhkan atas Masjid Nabawi dan menghanguskan sejumlah kitab, sehingga yang tersisa hanya tembok. Ini adalah kejadian yang begitu menakutkan.[2]
  • Hari Rabu, 30 Muharram tahun 903 H, khalifah wafat. Ia mewasiatkan jabatan khalifah kepada putranya yang bernama Ya'qub dengan gelar al-Mustamsik Billah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Al-Mutawakkil 'Alallah II Abdul Aziz bin Ya'qub". Diarsipkan dari asli tanggal 2008-06-11. Diakses tanggal 2008-06-11.
  2. ^ a b c d e f g h As-Suyuthi, Jalaluddin (2013). Rekam Jejak Para Khalifah Berdasartkan Riwayat Hadits. @as-prima pustaka, Jakarta. ISBN 978-602-14145-2-1. Halaman 654, 655, 656
Al-Mutawakkil II
Bani Abbasiyah
Didahului oleh:
Al-Mustanjid II
Khalifah Kairo
1479-1497
Diteruskan oleh:
Al-Mustamsik
  • l
  • b
  • s
Bani Abbasiyah
Pendiri
Abbas bin Abdul-Muththalib · Abdullah bin Abbas · Ali bin Abdullah · Muhammad bin Ali al-Abbas
Khalifah di Bagdad
as-Saffah · al-Mansur · al-Mahdi · al-Hadi · ar-Rasyid · al-Amin · al-Ma'mun · al-Mu'tashim · al-Watsiq · al-Mutawakkil · al-Muntashir · al-Musta'in · al-Mu'tazz · al-Muhtadi · al-Mu'tamid · al-Mu'tadhid · al-Muktafi · al-Muqtadir · al-Qahir · ar-Radhi · al-Muttaqi · al-Mustakfi · al-Muthi' · ath-Tha'i · al-Qadir · al-Qa'im · al-Muqtadi · al-Mustazhir · al-Mustarsyid · ar-Rasyid · al-Muqtafi · al-Mustanjid · al-Mustadhi' · an-Nashir · azh-Zhahir · al-Mustanshir · al-Musta'shim
Khalifah di Kairo
al-Mustanshir II · al-Hakim I · al-Mustakfi II · al-Watsiq II · al-Hakim II · al-Mu'tadhid II · al-Mutawakkil I · al-Watsiq III · al-Musta'shim II · al-Musta'in II · al-Mu'tadhid III · al-Mustakfi III · al-Qa'im II · al-Mustanjid II · al-Mutawakkil II · al-Mustamsik · al-Mutawakkil III
Wilayah penting
Bagdad · Kairo
Tokoh lainnya
pro-Abbasiyah: Ibrahim al-Imam - anti-Abbasiyah: Bani Umayyah · Hulagu Khan · Bani Fathimiyah
Lain-lain
Silsilah Bani Abbasiyah
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Al-Mutawakkil_II&oldid=22111473"
Kategori:
  • Pages using infobox royalty with unknown parameters
  • Khalifah Abbasiyah
  • Kematian 1497
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Semua artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi November 2022

Best Rank
More Recommended Articles