More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Andi (gelar) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Andi (gelar) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Andi (gelar)

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Andi (Gelar))

Andi atau Daeng ialah nama atau gelaran bagi Suku Bugis dan Suku Makassar yang diberikan kepada mereka yang berketurunan bangsawan Diraja Bugis Makassar. Nama ini diletakkan sebagai nama pertama dalam nama seorang Bugis makassar, contohnya (Andi Sipolan bin/binti Andi Sipolan). atau (Andi Sipolan bin/binti Daeng Sipolan). Gelaran ini merupakan yang tertinggi dan hanya diberikan kepada anak bangsawan asli, iaitu ibu bapanya kedua-duanya berketurunan bangsawan Diraja Bugis makassar, Atau bapanya berketurunan bangsawan diraja Bugis makassar. Kalau ibunya berketurunan bangsawan diraja Bugis dan Makassar tetapi bapanya tidak berketurunan bangsawan diraja Bugis dan Makassar dan tak ada gelaran bangsawan diraja Bugis makassar, bapanya ialah orang biasa tidak boleh menggunakan gelaran Andi' dan gelaran Daeng' bagi anak anaknya.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Kata Andi dikenalkan oleh B.F. Matthess, misionaris asal Belanda dan juga pendiri sekoleh OSVIA (Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren) pada zaman Kolonial Belanda di Indonesia. Ketika hendak menulis Standen Stelsel (asal-usul) di Zuid Celebes (Sulawesi Selatan, dia memberikan titel Andi kepada semua golongan bangsawan yang berada di jangkauan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan).[1][2]

Setelah menguasai Makassar, pemerintah kolonial Belanda mengintervensi kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan. Dan ketika sistem pemerintahan kolonial berjalan maka dibutuhkan tenaga-tenaga ahli yang memiliki kemampuan baca tulis –singkatnya kaum terpelajar. Upaya tersebut dilakukan dengan mendirikan sekolah-sekolah Belanda. Di Makassar sebagai tempat kedudukan pemerintahan kolonial dibangun sekolah lanjutan seperti OSVIA, MULO (Meerder Uitbreiding Lager Onderwijs), AMS (Algemene Middelbare School), Normaal School, dan HK (Holland Indlands Kwekschool).[3]

Sementara di wilayah distrik, dibangun sekolah Gubernemen atau Sekolah Desa dan Volks-School untuk sekolah lanjutan tiga tahun. Dan untuk pendidikan di tingkat Afdeling didirikan sekolah seperti HIS dan Schakel School.

Untuk dapat mengikuti sekolah dari tingkat HIS atau sekolah pamongpraja yang lazim disebut Sekolah Raja seperti OSVIA, maka setiap siswa harus menyertakan stamboom (daftar silsilah keturunan) dan lembar pernyataan kesetiaan pada pemerintah Hindia Belanda. Karena sekolah-sekolah ini mencetak pegawai untuk pejabat-pejabat pemerintahan dan pegawai administrasi di perusahaan Belanda.[4]

Anak-anak bangsawan yang telah menamatkan sekolah memperoleh gelar “Andi” di depan nama. Mattulada mencatat penggunaan gelar “Andi” ini dimulai sekitar tahun 1930-an oleh para kepala swapraja dan keluarga bangsawan untuk memudahkan identifikasi keluarga raja

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]

Dalam penggunaannya, terdapat peraturan dalam pemberian gelar andi. Aturan berdasarkan kebudayaan masyarakat Sulawesi Selatan, gelar Andi hanya boleh diturunkan dari garis ayah. Jika ayahnya tidak/bukan bergelar “Andi”, ia tidak boleh menempatkan gelar tersebut di depan namanya.

Tokoh-tokoh terkenal

[sunting | sunting sumber]
  • Andi Abdullah Bau Massepe – pahlawan nasional Indonesia masa revolusi
  • Andi Alfian Mallarangeng – Menteri Pemuda & Olahraga (2009–2012)
  • Andi Erna Anastasjia Walinono – Menteri Pemukiman & Prasarana Wilayah (1999-2001)
  • Andi Mallarangeng – Wali Kota Parepare termuda (1969–1972)
  • Andi Mappanyukki – Raja Bone (1931–1946)
  • Andi Mappetahang Fatwa – Wakil Ketua MPR RI (2004–2009)
  • Andi Mattalata – tokoh pejuang kemerdekaan RI
  • Andi Meriem Matalatta – penyanyi pop tahun 1980-an
  • Andi Muhammad Ghalib – Jaksa Agung RI (1998–1999)
  • Andi Muhammad Jusuf Amir – Panglima ABRI (1978–1983)
  • Andi Mutiara Pertiwi Basro – aktris Indonesia
  • Andi Nafsiah Walinono Mboi – Menteri Kesehatan (2012-2014)
  • Habibah Andi Soraya – aktris Indonesia
  • Andi Sultan Daeng Radja – tokoh kemerdekaan Indonesia
  • Andi Pangerang Pettarani — Gubernur Sulawesi
  • Andi Siti Nurhani Sapada — seniman Daerah
  • Andi Fadly Arifuddin — vokalis grup band Padi
  • KDYMM Paduka Sri Tuanku Datu H. Andi Maradang Mackulau — (Raja) Datu Luwu ke-40 Di Kedatuan Luwu Sulawesi Selatan Indonesia.
  • Andi Mudzakkar-Bupati Luwu ke-21 periode 2014-2019
  • Malaysia
  • Andi Bernadee -- Seorang penyanyi dan pelakon lelaki Malaysia.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Suku Bugis
  • Suku Makassar

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Rusdianto, Eko. "Asal Usul Gelar Andi di Sulawesi Selatan". Historia.id. Diakses tanggal 2019-09-24.
  2. ^ Thomas, Benmetan (2017-09-07). "Gelar "Andi" Untuk Bangsawan Sulawesi Selatan Ternyata Ciptaan Belanda. Benarkah?". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2019-09-24.
  3. ^ Mattalatta, Andi (2003). Meniti Siri dan Harga Diri: Catatan dan Kenangan. Jakarta: Khasanah Manusia Nusantara. ISBN 9789795300205.
  4. ^ Mattulada (1998). Sejarah, Masyarakat, dan Kebudayaan Sulawesi Selatan. Makassar: Hasanuddin University Press. ISBN 9799730503.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Andi_(gelar)&oldid=27723219"
Kategori:
  • Bugis
  • Gelar bangsawan

Best Rank
More Recommended Articles