More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahasa Banjar Samarinda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Banjar Samarinda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahasa Banjar Samarinda

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Silakan kembangkan artikel ini semampu Anda. Merapikan artikel dapat dilakukan dengan wikifikasi atau membagi artikel ke paragraf-paragraf. Jika sudah dirapikan, silakan hapus templat ini. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Bahasa Banjar Samarinda
basa Banjar Samarinda
Dituturkan diIndonesia
Wilayah
  •  Kalimantan Timur
    • Samarinda
      • Kecamatan Samarinda Kota
    • Kutai Kartanegara
      • Desa Melintang
      • Desa Pela
      • Desa Jantur
      • Desa Muara Aloh
    • Kutai Barat
      • Desa Muara Kedang
      • Desa Muara Ohong
      • Desa Pulau Lanting
      • Desa Bakung
    • Kutai Timur
      • Desa Pengadan
Penutur
Tidak diketahui
Rumpun bahasa
  • Austronesia
    • Melayu-Polinesia[1]
      • Melayu-Polinesia Barat
        • Kalimantan Utara Raya
          • Melayu-Chamik[2]
            • Melayik[3]
              • Banjar[4]
                • Banjar Samarinda
Tampilkan klasifikasi manual
    • Banjar Samarinda
Tampilkan klasifikasi otomatis
Kode bahasa
ISO 639-3–
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat
Tentang artikel
Pemberitahuan
Templat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek.
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.

{{PW Bahasa|importance=|class=}}


Terjadi [[false positive]]? Silakan laporkan kesalahan ini.

06.33, Rabu, 25 Juni, 2025 (UTC) •
hapus singgahan
Sebanyak 1.575 artikel belum dinilai
Artikel ini belum dinilai oleh ProyekWiki Bahasa
Cari artikel bahasa
Cari artikel bahasa
 
Cari berdasarkan kode ISO 639 (Uji coba)
 
Kolom pencarian ini hanya didukung oleh beberapa antarmuka
Artikel bahasa sembarang
Halaman bahasa acak

Bahasa Banjar Samarinda adalah ragam dialek bahasa Banjar yang dituturkan oleh etnis Banjar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.[5][6]

Dialek dan distribusi

[sunting | sunting sumber]

Di Kalimantan Timur, bahasa Banjar dituturkan di Desa Banua Baru, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur; Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda; Desa Kota Bangun Ulu, Kota Bangun Ilir, Kota Bangun I, Kota Bangun II, Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara; Desa Muara Lesan, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau; Desa Muyub Ulu, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat; dan Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kertanegara.

Bahasa Banjar di Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas tujuh dialek, yaitu:

  1. Dialek Samarinda, dituturkan di Kecamatan Samarinda Kota, Kota Samarinda.
  2. Dialek Banua, dituturkan di Desa Banua Baru, Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur.
  3. Dialek Kota Bangun, dituturkan di Desa Kota Bangun Ulu, Kota Bangun Ilir, Kota Bangun I, Kota Bangun II, Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara.
  4. Dialek Badeng.
  5. Dialek Muara Lesan, dituturkan di Desa Muara Lesan, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.
  6. Dialek Muyup Ulu, dituturkan di Desa Muyub Ulu, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat.
  7. Dialek Kahala, dituturkan di Desa Kahala, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kertanegara.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan antar dialek menunjukkan beda dialek yang berkisar 51%–80%. Sementara itu, isolek Banjar Samarinda merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81%–100% jika dibandingkan dengan bahasa Melayu, bahasa Bayan, dan bahasa Maanyan.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pada abad ke-14 kawasan Banjarmasin sudah disinggahi para pedagang Tionghoa sejak masa Dinasti Ming dan petualang Eropa seperi Odorico da Pordenone serta pedagang VOC Belanda sejak 1606. Sejak saat itu penduduk Kesultanan Banjar tidak hanya menerima kunjungan tetapi juga melakukan pelayaran niaga menuju kawasan selatan Filipina (Banjar Kulan), Brunei, Cochinchine, Champa, sehingga kawasan timur Kalimantan merupakan perlintasan jalur perdagangan orang Banjar sejak berabad-abad yang lalu, yang disebut juga negeri-negeri di atas angin di dalam Hikayat Banjar. Perpindahan suku Banjar ke Kalimantan Timur terjadi tahun 1565, yaitu orang-orang Amuntai yang dipimpin Aria Manau (Sang Pangaruntung Manau) alias Adji Tenggal (ayah Puteri Petung) dari Kerajaan Kuripan yang merupakan tokoh yang merintis berdirinya Kerajaan Sadurangas di daerah Paser (Paser Pematang), dari sana selanjutnya suku Banjar juga menyebar di daerah lainnya di Kalimantan Timur.[7]

Di Daerah Mahakam Tengah (DMT) ditemukan juga orang Banjar dan Bugis. Di beberapa desa seperti halnya di Muara Muntai dan Muara Kaman, beberapa keluarga orang Banjar bahkan telah bermukim semenjak ratusan tahun yang lalu. Mereka pun banyak yang sudah beranak pinak dan tidak mengetahui lagi kampung asal leluhur mereka di Kalimantan Selatan. Mereka sering disebut atau menyebutkan diri sebagai Banjar Kutai yang artinya orang Banjar yang telah menjadi Kutai, atau Kutai Banjar yang berarti perkampungan di Kutai yang berdialek Banjar.[6][8]

Di Kalimantan Timur, eksistensi orang Banjar sudah terjalin semenjak masa pemerintahan Kesultanan Banjar dipimpin Sultan Suriansyah (1520–1546). Dengan bala bantuan dari Kerajaan Demak, Kesultanan Banjar terus melebarkan pengaruhnya ke Paser, Kutai, dan Berau. Hikayat Banjar pada abad XVII juga mencatat adanya pernikahan mangkubumi Kesultanan Banjar Panembahan di Darat dengan putri seorang bangsawan dari Kota Bangun. Perjanjian yang ditandatangani antara Pieter Pietarsz (utusan VOC) dengan Aji Pangeran Sinum Panji Mendapa ing Martapura, Raja Kutai Kartanegara dalam tahun 1635 memuat antara lain bahwa perdagangan bebas hanya dibolehkan antara Kerajaan Kutai dengan orang-orang Banjar dan Belanda saja.[9]

Kekalahan Pangeran Antasari dan jatuhnya Kesultanan Banjar ke tangan Belanda dalam perang Banjar yang berlangsung dari tahun 1859-1863, menyebabkan para pengikut Pangeran Antasari dan bangsawan Kesultanan Banjar lain yang tidak mau tunduk dengan Belanda memilih pergi dan menetap di daerah lain termasuk Kesultanan Kutai, Paser dan Berau. Selain melalui pesisir pantai, mereka juga menembus jalan darat dan bermukim di sekitar danau-danau besar di bagian tengah Sungai Mahakam. Atas izin Sultan Aji Muhammad Sulaiman, empat bangsawan dari Banjar yaitu Pangeran Perbatasari, Pangeran Singa Menteri, Pangeran Nata dan Pangeran Surya Nata bersama pengikutnya diperkenankan menetap di Tenggarong. Selanjutnya Pangeran Nata lebih memilih bermukim di Muara Pahu yang saat itu diperintah oleh Raden Mara Jelau turunan dari Raden Baroh yang dahulunya merupakan kerajaan otonom kecil di Hulu Mahakam. Secara spontan orang-orang Banjar berdatangan untuk berdagang, mencari ikan dan mengumpulkan hasil hutan terutama rotan dan karet di daerah Mahakam. Pada saat Kesultanan Kutai dipimpin Aji Amidin gelar Pangeran Mangku Negoro, orang-orang Banjar dari Amuntai dan Nagara sengaja didatangkan dan disediakan tempat di Danau Jempang dan Melintang. Mereka membawa bibit ikan sepat dan biawan untuk ditaburkan di danau-danau tersebut. Hingga kini kedua jenis ikan tersebut merupakan komoditas penting hasil tangkapan nelayan di Mahakam Tengah.

Kepandaian orang Banjar dalam berdagang dan memperkenalkan kebudayaan Islam-Banjar sedikit banyak memberi pengaruh terhadap penyebaran Islam dan perkembangan bahasa Melayu dialek Banjar sebagai bahasa pergaulan dan perdagangan. Melalui kepandaian berdagang ini pula penyebaran orang Banjar terus berkembang dan bahkan hingga membentuk perkampungan-perkampungan Banjar baru yang terus berlanjut hingga kini.

Mata pencaharian Orang Banjar di Kalimantan Timur sangat bervariatif. Mereka yang bermukim di desa-desa adalah bertani dan nelayan perairan darat (sungai dan danau). Sebagian lagi hidup sebagai pedagang, pegawai, dan pekerja di perusahaan. Pemanfaatan lahan rawa dan perairan sungai serta danau di Kaltim untuk pertanian sawah dan perikanan banyak dilakukan oleh pemukim Orang Banjar. Mereka ada yang telah menetap permanen selama beberapa generasi dan sebagiannya lagi sebagai pendatang musiman yang datang untuk mencari ikan, berdagang, tambang emas tradisional dan bekerja di sektor lain. Di dalam perdagangan, orang-orang Banjar melakukannnya secara berkelompok sesuai daerah asal. Mereka berdagang hingga daerah pedalaman dengan memperdagangkan berbagai kebutuhan pokok sembako, elektronik, hasil pertanian dan hasil hutan.

Pemukiman orang Banjar di sekitar Mahakam Tengah banyak dijumpai di sekitar di Kecamatan Muara Muntai, Muara Kaman, dan beberapa desa Kahala dan Melintang. Di daerah ini Orang Banjar telah bermukim lama dan terus bertambah dengan pendatang pemukim musiman dari Banjar lainnya. Di kecamatan lain mungkin juga terdapat orang Banjar, tetapi jumlahnya sedikit dan kebanyakan sebagai pendatang baru.[10]

Di Muara Muntai dan Muara Kaman, pemukim Banjar yang telah lama telah bercampur baur dengan penduduk lokal orang Kutai. Sedangkan pendatang baru atau musiman sering kali mengelompok tersendiri dalam pemukiman yang terkonsentrasi. Di daerah ini dan di sekitar danau Jempang dan danau Melintang, Orang Banjar bukan saja memperkenalkan budi daya ikan model keramba dan jaring apung, tetapi juga memperkenalkan teknik penangkapan ikan modern lainnya yang destruktif seperti alat setrum, potasium, dan pukat harimau.[11]

Berdasarkan sensus penduduk yang dilakukan pemerintah kolonial Hindia Belanda tahun 1930 di Kota Samarinda, suku Banjar (54,93 %) merupakan suku asal Kalimantan terbanyak di kota tersebut.[12]

Sensus populasi kota Samarinda tahun 1930 berdasarkan Kelompok etnik menunjukkan dominasi etnik Banjar di antara Orang Melayu di Kutai.[12]

Kelompok etnik di Samarinda 1930 Banyaknya Keterangan
Banjar 4.620
Kutai / Melayu 1.225
Jawa 1.167
Bugis 572
Bajau 257
Dayak 30
Suku lainnya 540
Eropa 270
China 2.201
Timur Asing lain 204
Jumlah total 11.086

Kosakata

[sunting | sunting sumber]
Banjar Samarinda Banjar Indonesia
Bombon Gulaan Permen
Hali Gila Gila
Himpat Tawak Sambit (Lempar)
Hamput Tawak Sambit (Lempar)
Kokot Cucuk baju Peniti
Jawat Pingkut Pegang
Oté-oté Bakwan Bakwan
Bote’ Dusta Bohong
Hodengan Pacar Pacar
Nda Kada Tidak
Nda tau Kada tahu Tidak tahu
Bonto' Buruk Jelek, Busuk
Lembet Bayut Lambat, Lelet
Pujungan Ambungan Perilaku yang dibuat-buat demi mendapatkan pujian
Pembualan – Sombong
Olok ma-Hulut Ejek
Demun Aneh Aneh
Kêrésék Kantongan plastik Kantong plastik
Kompe' Tas plastik Tas plastik
Wadé Wadai Kue
Sokongan Pupuan Urunan
Oto Mobil Mobil
Kokos Kartun Kartun
Sekke’ Engken Pelit
Sanggar pisang Gaguduh pisang Gorengan pisang
Telengong – Bodoh sekali/“plonga-plongo”

Tokoh

[sunting | sunting sumber]
  • Abdoel Moeis Hassan
  • Muhammad Ardans
  • Myrna A Safitri

Teater rakyat

[sunting | sunting sumber]
  • Sandima (Sandiwara Mamanda)

Cerpen

[sunting | sunting sumber]
  • Si Alui

Kepustakaan

[sunting | sunting sumber]
  • Bahasa Dayak [Tunjung] Rentenuukng dan bahasa Banjar di Kalimantan Timur. Kalimantan Timur: Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2007. ISBN 9791628246. ISBN 9789791628242
  • Cerita rakyat berbahasa Banjar (Samarinda). Kalimantan Timur: Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 2022. ISBN 6239876852. ISBN 9786239876852
  • Kosakata dasar Swadesh di Kabupaten Berau, Kotamadya Samarinda, dan Kotamadya Balikpapan. Kalimantan Timur: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2002.
  • Pendayagunaan dan rehabilitasi lingkungan perairan Danau Semayang, Kalimantan Timur. Kalimantan Timur: Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1996. ISSN 0854-3593.
  • Inventarisasi Kosakata Populer Bahasa Kutai dan Bahasa Banjar [Inventory of Popular Vocabulary of Kutai language and Banjarese language]. Samarinda: East Kalimantan Provincial Linguistic Centre, Republic of Indonesia. 2007. ISBN 978-979-16282-5-9.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ https://www.ethnologue.com/subgroup/448/
  2. ^ https://www.ethnologue.com/subgroup/3974/
  3. ^ https://www.ethnologue.com/subgroup/3983/
  4. ^ https://www.ethnologue.com/subgroup/3985/
  5. ^ Nordhoff, Sebastian; Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2013). Glottolog.east2755 Leipzig: Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology.
  6. ^ a b Magenda, Burhan Djabier (2010). East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy (dalam bahasa Inggris). Equinox Publishing. hlm. 48. ISBN 6028397210. ISBN 978-602-8397-21-6
  7. ^ Antemas, Anggraini (54). Orang-Orang Terkemuka dalam Sejarah Kalimantan (Edisi 5). Kalimantan Selatan: Ananda Nusantara. Pemeliharaan CS1: Tahun (link)
  8. ^ https://123dok.com/document/y4ejk7rq-dinamika-kehidupan-di-tanah-banjar-pada.html
  9. ^ van Dijk, Ludovicus Carolus Desiderius (1862). Ne©erland's vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Camobdja, Siam en Cochin-China (dalam bahasa Belanda). Scheltema.
  10. ^ "Sejarah kampung Banjar di desa Melintang". Balai Pelestarian Cagar Budaya Samarinda Wilayah Kerja Kalimantan. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-06-28. Diakses tanggal 28 Juni 2023.
  11. ^ http://bioma.or.id/wp-content/uploads/2015/11/Dok_02_Sosekbud_Bioma.pdf Diarsipkan 2017-11-18 di Wayback Machine. Tipologi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Di Mahakam Tengah
  12. ^ a b Magenda, Burhan Djabier (2010). East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy (dalam bahasa Inggris). Equinox Publishing. hlm. 53. ISBN 6028397210. ISBN 978-602-8397-21-6


Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • https://id.glosbe.com/bjn/id
  • https://kaltim.tribunnews.com/2021/12/15/duta-wisata-kaltim-terpilih-abi-dan-elga-siap-majukan-ekonomi-kreatif-dan-pariwisata-kaltim
  • https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/09/e-Journal%20online%20(09-05-16-01-56-55).pdf
  • https://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB/article/view/1780
  • https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JBSP/article/view/12958
  • https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/14/110936765/kaum-muda-dan-nasib-bahasa-daerah-kaltim-di-ibu-kota-nusantara?page=all
  • https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2022/07/Jurnal%20Fachry%20Amy%20Tommy%20Ilmu%20Komunikasi%20fix%20(07-21-22-11-06-43).pdf
  • https://kaltimkece.id/historia/kisah-di-balik-ruhui-rahayu-semboyan-berbahasa-banjar-dalam-lambang-provinsi-kaltim
  • https://adjar.grid.id/read/543168014/daftar-bahasa-daerah-yang-ada-di-kalimantan-timur
  • https://adjar.grid.id/read/543168014/daftar-bahasa-daerah-yang-ada-di-kalimantan-timur?page=all
  • https://kaltimkece.id/historia/peristiwa/fenomena-sejarah-di-balik-imbauan-minyak-goreng-berbahasa-banjar-oleh-kepolisian-samarinda
  • https://samarinda.prokal.co/read/news/10714-bahasa-asing.html
  • https://www.kaltimprov.go.id/berita/tuntung-pandang-waja-sampai-ka-puting
  • https://www.niaga.asia/penduduk-samarinda-pengguna-bahasa-daerah-tinggal-1864/
  • https://www.kaskus.co.id/thread/55dc0240c0cb17ff7a8b456e/12-ungkapan-khas-orang-samarinda/
  • https://www.academia.edu/79653922/Kontroversi_Sejarah_La_Mohang_Daeng_Mangkona_dan_Hari_Jadi_Kota_Samarinda_Sebuah_Tinjauan_Kritis
  • https://glottolog.org/resource/languoid/id/mala1480
  • https://indian.web.id//bahasa/1q77jri/melayu
  • https://dapobas.kemdikbud.go.id/search?q=Banjar Samarinda
  • https://dapobas.kemdikbud.go.id/homecat.php?show=url/petabahasa&cat=&page=1
  • https://dapobas.kemdikbud.go.id/category?cat=Persebaran+Bahasa+Daerah+Berdasarkan+Provinsi
  • https://dapobas.kemdikbud.go.id/homecat.php?show=url/regbahasa&cat=5&page=3&listby=1
  • https://dapobas.kemdikbud.go.id/category?cat=Registrasi+Bahasa
  • https://petabahasa.kemdikbud.go.id/databahasa.php
  • https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php
  • https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/daftarbahasa
  • https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/vitalitas
  • Video di YouTube Sandiwara Mamanda dan Sejarah Keberadaanya di Kota Samarinda
  • Video di YouTube MAMANDA BENUA ETAM
  • Video di YouTube Mamanda edisi Hari anak nasional live tvri kaltim 25/7/2018
  • Video di YouTube Goyang Olah Bebaya
  • Video di YouTube Ngalihnya Mangganti ikam
  • Video di YouTube Sabarai
  • Video di YouTube Sabarai
  • Video di YouTube Sabarai
  • Video di YouTube Balarut di Sungai Mahakam - Bimo & Syapni
  • Video di YouTube Balarut di Sungai Mahakam - Shafa Meisya Qurratu’Ainiy
  • Video di YouTube Balarut di Sungai Mahakam - DINDA EFFENDY
  • Video di YouTube Bulan Haji
  • Video di YouTube SORANGAN
  • Video di YouTube Samarinda Tepian Mahakam - Cipta : A.B.C Djoka, Musik Panting Banjar Tepian Indah
  • Video di YouTube Samarinda Tepian Mahakam - video pesona samarinda
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahasa_Banjar_Samarinda&oldid=27446906"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: Tahun
  • Artikel yang menggunakan kotak info yang tidak memiliki baris data
  • Artikel Bahasa belum dinilai NA
  • Bahasa di Kalimantan
  • Bahasa di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Galat CS1: tanggal
  • CS1 sumber berbahasa Belanda (nl)
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Galat CS1: parameter berlebih
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Semua halaman yang perlu dirapikan
  • Artikel yang belum dirapikan Juni 2025
  • Artikel bahasa dengan parameter yang perlu diperiksa
  • Artikel bahasa dengan jumlah penutur yang tidak bertanggal
  • Artikel bahasa tanpa kode bahasa
  • Artikel bahasa tanpa referensi
  • Artikel bahasa tanpa kode Glottolog
  • Artikel bahasa Juni 2025
  • Semua artikel bahasa
  • Artikel bahasa yang membutuhkan penilaian
  • Artikel bahasa dengan kotak info bahasa

Best Rank
More Recommended Articles