More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bahder Djohan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahder Djohan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bahder Djohan

  • English
  • Minangkabau
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini bukan mengenai Bahder Johan Nasution.
Bahder Djohan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-7
Masa jabatan
6 September 1950 – 20 Maret 1951
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Sarmidi Mangunsarkoro
Pengganti
Wongsonegoro
Sebelum
Masa jabatan
3 April 1952 – 30 Juli 1953
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Wongsonegoro
Pengganti
Mohammad Yamin
Sebelum
Presiden Universitas Indonesia Ke-3
(Rektor UI)
Masa jabatan
1954–1958
Sebelum
Pendahulu
Soepomo
Pengganti
Soedjono Djoened Poesponegoro
Sebelum
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Ke-4
Masa jabatan
1952–1954
Sebelum
Pendahulu
BPH Bintoro
Pengganti
Paku Alam VIII
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1902-07-30)30 Juli 1902
Padang, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal8 Maret 1981(1981-03-08) (umur 78)
Jakarta, Indonesia
Suami/istriSiti Zairi
AnakIlya Waleida
Tempat tinggalJalan Kimia No. 9 Menteng, Jakarta 10320
AlmamaterSchool tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. (H.C.) dr. Bahder Djohan (30 Juli 1902 – 8 Maret 1981) adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Natsir dan Kabinet Wilopo. Bahder Djohan merupakan anak kelima dari sepuluh bersaudara pasangan Mohamad Rapal gelar Sutan Boerhanoedin orang Koto Gadang, Agam, dengan Lisah yang berasal dari Alang Laweh, Padang. Ayahnya berprofesi sebagai jaksa. Bahder Djohan menerima gelar Marah Besar pada pernikahannya dengan Siti Zairi Yaman.

Riwayat Hidup

[sunting | sunting sumber]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Djohan bersekolah pertama kali pada sekolah Melayu di Kampung Pondok, Padang. Pada tahun 1910, dia pindah sekolah ke Payakumbuh, mengikuti penempatan ayahnya. Pada tahun 1913, Djohan masuk sekolah 1e Klasse Inlandsche School di Bukittinggi. Di kota inilah Djohan berkenalan dengan Mohammad Hatta, yang kelak menjadi sahabat baiknya semasa sekolah maupun perjuangan. Hanya dua tahun ia bersekolah di Bukittinggi, sebelum akhirnya pindah ke HIS Padang. Pada tahun 1917, Djohan menyelesaikan pendidikannya di HIS dan melanjutkan ke MULO di kota yang sama.

Tahun 1919, Djohan diterima di STOVIA, Batavia dan tinggal di asrama yang terdapat dalam kompleks sekolah itu. Pendidikan di STOVIA dilaluinya lebih kurang 8 tahun. Pada tanggal 12 November 1927, ia menyelesaikan ujian akhir dan lulus dengan memperoleh gelar “Indish Arts”.

Kehidupan Setelah Sekolah

[sunting | sunting sumber]

Pada masa muda, Djohan merupakan salah satu pimpinan Jong Sumatranen Bond. Dia aktif terlibat dalam kepanitiaan Kongres Pemuda. Dalam Kongres Pemuda I, Djohan menyampaikan pidato tentang kedudukan wanita. Pidatonya yang berjudul "Di Tangan Wanita," dilarang beredar oleh pemerintah Hindia Belanda.[1]

Dr. Bahder Djohan adalah salah satu anggota panitia yang terdiri dari lima orang yang mempersiapkan terbentuknya Palang Merah Indonesia pada tanggal 17 September 1945, sebagai penulis, bersama Dr. R. Mochtar sebagai ketua dan Dr. Djoehana Wiradikarta, Dr. Marzuki dan Dr. Sitanala sebagai anggota.[2][3]

Setelah periode kemerdekaan, Djohan diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Natsir (1950-1951) dan Kabinet Wilopo (1952-1953). Pada tahun 1953 dia duduk sebagai direktur RSUP Jakarta (sekarang RSCM). Kemudian Djohan dipilih untuk menjabat Rektor Universitas Indonesia. Namun pada tahun 1958 sebelum masa jabatannya habis, Djohan mengundurkan diri. Dia tak setuju dengan pemerintah, yang menyelesaikan peristiwa PRRI dengan cara peperangan.[4]

Kepanduan

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan September 1951, tiga belas organisasi Pramuka yang lebih kuat bertemu dan memutuskan untuk membentuk badan federasi untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional. Ikatan Pandu Indonesia—disingkat Ipindo—muncul. Tuan Soemardjo terpilih sebagai komisaris utama, dan Dr. Djohan, seorang Pramuka tua, menjadi Presiden kehormatan.[5]

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Djohan, Bahder, Bahder Djohan Pengabdi Kemanusiaan, PT Gunung Agung, Jakarta, 1980
  • Hatta, Mohammad, Mohammad Hatta Memoir, Tinta Mas Jakarta, 1979

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
  •  Indonesia :
    • Bintang Mahaputera Utama (7 Agustus 1995)[6]
    • Bintang Jasa Pratama (21 November 1980)[7]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bahder Djohan, Stien Adam, Darsjaf Rachman, Di Tangan Wanita, Idayu, 1975
  2. ^ Pendiri PMI
  3. ^ Panitia tersebut terdiri atas dr R Mochtar sebagai Ketua, dr Bahder Djohan sebagai Penulis dan tiga anggota panitia yaitu dr Djoehana Wiradikarta, dr Marzuki, dr Sitanala.
  4. ^ Majalah Tempo, 14 Maret 1981
  5. ^ John S. Wilson (1959), Scouting Round the World. First edition, Blandford Press. p. 254
  6. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
  7. ^ Daftar WNI yang Menerima Anugerah Bintang Jasa Tahun 1964 - 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Berita[pranala nonaktif permanen]
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sarmidi Mangunsarkoro
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
1950–1951
Diteruskan oleh:
Wongsonegoro
Didahului oleh:
Wongsonegoro
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
1952–1953
Diteruskan oleh:
Mohammad Yamin
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Soepomo
Rektor Universitas Indonesia
1954—1958
Diteruskan oleh:
Soedjono Djoened Poesponegoro
Jabatan lain
Didahului oleh:
BPH Bintoro
Ketua Umum Palang Merah Indonesia
1952—1954
Diteruskan oleh:
Paku Alam VIII
  • l
  • b
  • s
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
  • Ki Hadjar Dewantara
  • Todung Sutan Gunung Mulia
  • Mohammad Sjafei
  • Soewandi
  • Ali Sastroamidjojo
  • Teuku Mohammad Hasan
  • Sarmidi Mangunsarkoro
  • Abu Hanifah
  • Sarmidi Mangunsarkoro
  • Bahder Djohan
  • Wongsonegoro
  • Bahder Djohan
  • Mohammad Yamin
  • Soewandi Notokoesoemo
  • Sarino Mangunpranoto
  • Prijono
  • Sarino Mangunpranoto
  • Sanusi Hardjadinata
  • Mashuri Saleh
  • Sumantri Brodjonegoro
  • Syarief Thayeb
  • Daoed Joesoef
  • Nugroho Notosusanto
  • Fuad Hassan
  • Wardiman Djojonegoro
  • Wiranto Arismunandar
  • Juwono Soedarsono
  • Yahya Muhaimin
  • Abdul Malik Fadjar
  • Bambang Sudibyo
  • Mohammad Nuh
  • Anies Baswedan
  • Muhadjir Effendy
  • Nadiem Makarim
  • Abdul Mu’ti
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bahder_Djohan&oldid=25494022"
Kategori:
  • Kelahiran 1902
  • Kematian 1981
  • Meninggal usia 78
  • Cerdik Pandai Minangkabau
  • Profesor Indonesia
  • Rektor Indonesia
  • Rektor Universitas Indonesia
  • Tokoh Minangkabau
  • Keturunan Koto Gadang
  • Tokoh dari Padang
  • Politikus Indonesia
  • Menteri Indonesia
  • Menteri Pendidikan Indonesia
  • Penerima Bintang Mahaputera Utama
  • Penerima Bintang Jasa Pratama
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Pages using infobox officeholder with unknown parameters
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 30 Juli
  • Tanggal kematian 8 Maret
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Maret 2024
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen

Best Rank
More Recommended Articles