More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Djaja Suparman - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Djaja Suparman - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Djaja Suparman

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Djadja Suparman)
Djaja Suparman
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-25
Masa jabatan
24 November 1999 – 29 Maret 2000
Sebelum
Pendahulu
Djamari Chaniago
Pengganti
Agus Wirahadikusumah
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir11 Desember 1949 (umur 75)
Sukabumi, Jawa Barat
Suami/istri
Connie Bakrie
​
(c. 2014)​
Anak3
Orang tua
  • Momo bin H. Usman (ayah)
  • Hj. Aminah (ibu)
AlmamaterAKABRI (1972)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1972—2006[1][2]
Pangkat Letnan Jenderal
NRP25216
SatuanInfanteri
Pertempuran/perangOperasi Seroja
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Djaja Suparman (lahir 11 Desember 1949) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI-AD yang pernah menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dari 1999 hingga 2000, Panglima Kodam Jayakarta dari 1998 hingga 1999, dan Panglima Kodam V/Brawijaya dari 1997 hingga 1998.

Karier militer

[sunting | sunting sumber]

Djaja Suparman merupakan lulusan AKABRI tahun 1972 yang berasal dari kesatuan infanteri baret hijau.[3] Penugasan pertamanya adalah di Blitar, sebagai Komandan Peleton (Danton). Beberapa waktu kemudian ia dipercaya sebagai Komandan Yonif 507/Sikatan (Surabaya), yang merupakan pasukan andalan Kodam V/Brawijaya. Sesudahnya, ia dipercaya sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) di Probolinggo. Kemudian ditarik ke Makodam V/Brawijaya, sebagai Waasops Kasdam V. Setelah berdinas di staf, Djaja ditarik kembali ke satuan tempur, sebagai Komandan Brigif 13/Galuh Kostrad (Tasikmalaya).[4]

Kariernya terus semakin menanjak setelah ia dipercaya sebagai Komandan Resimen Taruna Akmil di Magelang. Sesudah menjadi Danmentar, bintang satu diraihnya saat dipercaya sebagai Kasdam II/Sriwijaya. Setelah bertugas di Palembang, ia kembali lagi ke Surabaya, sebagai Pangdam V/Brawijaya, dengan pangkat Mayjen. Kemudian pada akhir Juni 1998, Djaja dipercaya memegang komando sebagai Pangdam Jaya menggantikan Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin.[4]

Pada bulan November 1999, Djaja ditunjuk sebagai Pangkostrad menggantikan Letjen TNI Djamari Chaniago, pangkatnya pun naik menjadi jenderal berbintang tiga atau Letnan Jenderal. Namun ia hanya sebentar menjadi Pangkostrad setelah pada bulan Maret 2000 ia digantikan oleh Letjen TNI Agus Wirahadikusumah.[5] Setelah itu ia pun menjabat sebagai Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI (Dan Sesko TNI) dan sebelum akhirnya pensiun ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI (Irjen TNI).[6]

Kasus

[sunting | sunting sumber]

Pada 26 September 2013, di Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya, Djaja divonis 4 tahun penjara dan denda Rp 30 juta atas kasus korupsi senilai Rp 17,6 miliar ketika ia masih menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya.[7][8] Ia juga masih harus menyerahkan uang pengganti sebesar Rp 13,3 miliar, jika tidak mampu mengembalikannya ia harus menggantinya dengan hukuman tambahan selama 6 bulan.[7]

Kasus ini bermula pada tahun 1998 ketika ia menerima kompensasi dana sebesar Rp 17,6 miliar dari PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) atas tukar guling lahan seluas 8,8 hektar di Dukuh Menanggal, Surabaya milik Kodam V/Brawijaya.[7][8] Dari uang itu, sebesar Rp 4,2 miliar telah digunakan untuk keperluan Kodam dan sisanya sebanyak Rp 13,3 miliar tidak bisa dipertanggungjawabkan.[7][8]

Namun, Djaja beranggapan bahwa dana dari CMNP tersebut merupakan bantuan natura, bukan ganti rugi atas pelepasan aset Kodam. Ia menggunakan dana tersebut untuk pengamanan wilayah Jawa Timur terkait peristiwa 1998,[9] pengadaan kendaraan operasional Korem dan Kodim serta meningkatkan kesejahteraan prajurit, termasuk merenovasi Markas Kodam Brawijaya dan membangun gedung perwakilan Kodam Brawijaya di Jakarta.[10] Meskipun demikian, pelaksanaan eksekusi putusan Mahkamah Agung, baru dikeluarkan pada 13 Mei 2022, kemudian Djaja melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo pada 5 Juli 2022 karena merasa diperlakukan tidak adil. Surat tersebut dijawab melalui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bahwa pihak istana tidak dapat mencampuri proses hukum. Djaja melaksanakan putusan pengadilan pada 13 Oktober 2022 ke Lapas Sukamiskin, Bandung.[9]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda Kehormatan

[sunting | sunting sumber]

Djaja mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:

Dada kiri
Brevet Brevet Para Madya
Baris ke-1 Bintang Mahaputera Utama (19 Agustus 1999)[11]
Baris ke-2 Bintang Mahaputera Nararya Bintang Dharma Bintang Yudha Dharma Pratama
Baris ke-3 Bintang Kartika Eka Pratama Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
Baris ke-4 Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Seroja
Brevet Brevet Scuba TNI AL

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Oditur Militer Tinggi Tolak Eksepsi Djaja Suparman Diarsipkan 2013-12-19 di Wayback Machine. Tempo. 29 April 2013
  2. ^ Djaja Suparman Pensiun, Endang Suwarya Kasum TNI[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ ALUMNI - 1972 Lihat bagian Infanteri nomor 107
  4. ^ a b "TNI Watch!---PANGDAM JAYA MAYJEN TNI DJAJA SUPARMAN". Diarsipkan dari asli tanggal 2013-07-22. Diakses tanggal 2013-07-22.
  5. ^ "TNI Watch!---AGUS WIRAHADIKUSUMAH PANGKOSTRAD, AGUS WIJOYO KASUM TNI". Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-16. Diakses tanggal 2014-01-16.
  6. ^ "Prayitno Dan Sesko TNI, Djaja Jadi Irjen TNI". Diarsipkan dari asli tanggal 2014-01-15. Diakses tanggal 2014-01-15.
  7. ^ a b c d Jenderal Djaja Suparman Divonis 4 Tahun Penjara Diarsipkan 2014-02-27 di Wayback Machine. Tempo, diakses 23 Februari 2014
  8. ^ a b c Djaja Suparman, Mantan Pangdam Brawijaya, Divonis 4 Tahun Kompas, diakses 23 Februari 2014
  9. ^ a b Sudrajat (14 Oktober 2022). "Letjen Djaja Suparman, Jejak Kudeta, hingga Penjara Sukamiskin". Detik.com. Diakses tanggal 23 Juli 2023.
  10. ^ Ansar, ed. (6 Juli 2022). "Ingat Jenderal TNI Djaja Suparman? Eks Panglima Jual Aset Negara untuk Belanja, Kini Surati Jokowi". Tribunnews. Diakses tanggal 23 Juli 2023.
  11. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.
Jabatan militer
Didahului oleh:
Djamari Chaniago
Pangkostrad
1999—2000
Diteruskan oleh:
Agus Wirahadikusumah
Didahului oleh:
Sjafrie Sjamsoeddin
Pangdam Jaya/Jayakarta
1998—1999
Diteruskan oleh:
Ryamizard Ryacudu
Didahului oleh:
Imam Utomo
Pangdam V/Brawijaya
1997—1998
Diteruskan oleh:
Djoko Subroto
  • l
  • b
  • s
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
  • Soeharto
  • Umar Wirahadikusumah
  • Kemal Idris
  • Wahono
  • Makmun Murod
  • Wahono
  • Poniman
  • Himawan Soetanto
  • Leo Lopulisa
  • Wiyogo Atmodarminto
  • Muhammad Ismail
  • Rudini
  • Soeweno
  • Soeripto
  • Adolf Sahala Rajagukguk
  • Soegito
  • Wismoyo Arismunandar
  • Kuntara
  • Tarub
  • Wiranto
  • Sugiono
  • Prabowo Subianto
  • Johny Lumintang
  • Djamari Chaniago
  • Djaja Suparman
  • Agus Wirahadikusumah
  • Ryamizard Ryacudu
  • Bibit Waluyo
  • Hadi Waluyo
  • Erwin Sudjono
  • George Toisutta
  • Burhanudin Amin
  • Pramono Edhie Wibowo
  • Azmyn Yusri Nasution
  • Muhammad Munir
  • Gatot Nurmantyo
  • Mulyono
  • Edy Rahmayadi
  • Agus Kriswanto
  • Andika Perkasa
  • Besar Harto Karyawan
  • Eko Margiyono
  • Dudung Abdurachman
  • Maruli Simanjuntak
  • M. Saleh Mustafa
  • Mohamad Hasan
  • Mohammad Fadjar
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Djaja_Suparman&oldid=27571850"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Juni 2021
  • Orang hidup berusia 76
  • Kelahiran 1949
  • Tokoh militer Indonesia
  • Tokoh TNI
  • Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
  • Alumni Akademi Militer 1972
  • Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
  • Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya
  • Panglima Komando Daerah Militer Jaya
  • Tokoh Sunda
  • Tokoh Sukabumi
  • Penerima Bintang Mahaputera Utama
  • Penerima Bintang Mahaputera Nararya
  • Penerima Bintang Dharma
  • Penerima Bintang Kartika Eka Paksi
  • Koruptor Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Pages using infobox officeholder with unknown parameters
  • Semua orang hidup
  • Tanggal kelahiran 11 Desember
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juli 2025

Best Rank
More Recommended Articles