More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Ekonomi syariah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ekonomi syariah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ekonomi syariah

  • العربية
  • مصرى
  • Banjar
  • বাংলা
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Հայերեն
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • မြန်မာဘာသာ
  • پنجابی
  • پښتو
  • Português
  • Русский
  • Shqip
  • ไทย
  • Türkçe
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ekonomi Islam)
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Maret 2025)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
  • Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
  • Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
  • Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
  • Setelah menerjemahkan, {{Translated|en|Islamic economics}} harus ditambahkan di halaman pembicaraan untuk memastikan kesesuaian hak cipta.
  • Untuk panduan lebih lanjut, lihat Wikipedia:Terjemahan.
Globe icon.
Konten dan perspektif penulisan article ini tidak menggambarkan wawasan global pada subjeknya. Silakan bantu mengembangkan atau bicarakan artikel ini di halaman pembicaraannya, atau buat artikel baru, bila perlu. (Maret 2025) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Bagian dari seri
Islam
Rukun Iman
  • Keesaan Allah
  • Malaikat
  • Kitab-kitab Allah
  • Nabi dan Rasul Allah
  • Hari Kiamat
  • Qada dan Qadar
Rukun Islam
  • Syahadat
  • Salat
  • Zakat
  • Puasa
  • Haji
  • Sumber hukum Islam
  • al-Qur'an
  • Sunnah (Hadis, Sirah)
  • Tafsir
  • Akidah
  • Fikih
  • Syariat
Sejarah
  • Garis waktu
  • Muhammad
  • Ahlulbait
  • Sahabat Nabi
  • Khulafaur Rasyidin
  • Khalifah
  • Imamah
  • Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan
  • Penyebaran Islam
  • Penerus Muhammad
Budaya dan masyarakat
  • Akademik
  • Akhlak
  • Anak-anak
  • Dakwah
  • Demografi
  • Ekonomi
  • Feminisme
  • Filsafat
  • Hari raya
  • Hewan
  • Kalender
  • Khitan
  • LGBT
  • Madrasah
  • Masjid
  • Musik
  • Pendidikan
  • Perbankan syariah
  • Rukiah
  • Firkah, manhaj, dan mazhab
  • Seni
  • Politik
  • Puisi/syair
  • Perbudakan
  • Sains
  • Tasawuf
  • Wanita
Topik lainnya
  • Murtad
  • Kritik
    • Muhammad
    • al-Qur'an
    • Hadis
  • Agama lain
  • Islamisme
  • Kekerasan
    • Terorisme
    • Perang
  • Islamofobia
  • Jihad
    • Jihadisme
    • Peraturan perang
  • Daftar istilah
  •  Portal Islam
  • l
  • b
  • s

Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam.[1] Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari sistem kapitalisme, sistem Ekonomi Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan.[2] Selain itu, ekonomi dalam kacamata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral syariah islam.[3]

Perbedaan ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional

[sunting | sunting sumber]

Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen profitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen profitnya, yaitu sistem bagi hasil.

Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada di tengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggung jawab kepada warganya serta komunis yang ekstrem,[1] ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh ditransaksikan.[4] Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.

Ciri khas ekonomi syariah

[sunting | sunting sumber]
  • Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum muslim berperilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi.[5] Sebagaimana diungkapkan dalam pembahasan di atas, ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi syariah menekankan empat sifat, antara lain:
  1. Kesatuan (unity)
  2. Keseimbangan (equilibrium)
  3. Kebebasan (free will)
  4. Tanggung jawab (responsibility)

Manusia sebagai wakil (khalifah) Tuhan di dunia tidak mungkin bersifat individualistik, karena semua (kekayaan) yang ada di bumi adalah milik Allah semata, dan manusia adalah kepercayaan-Nya di bumi.[2] Di dalam menjalankan kegiatan ekonominya, Islam sangat mengharamkan kegiatan riba, yang dari segi bahasa berarti "kelebihan".[6] Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah ayat 275[7] disebutkan bahwa Orang-orang yang makan (mengambil) riba[8] tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.[9] Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...

Tujuan ekonomi syariah

[sunting | sunting sumber]

Ekonomi Islam mempunyai tujuan untuk memberikan keselarasan bagi kehidupan di dunia. Nilai Islam bukan semata-semata hanya untuk kehidupan muslim saja, tetapi seluruh mahluk hidup di muka bumi. Esensi proses ekonomi Islam adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlandaskan nilai-nilai Islam guna mencapai pada tujuan agama (falah). Ekonomi Islam menjadi rahmat seluruh alam, yang tidak terbatas oleh ekonomi, sosial, budaya, dan politik dari bangsa. Ekonomi Islam mampu menangkap nilai fenomena masyarakat sehingga dalam perjalanannya dapat berubah tanpa meninggalkan sumber hukum teori ekonomi Islam.

Potensi Ekonomi Syariah di Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Organisasi masyarakat di bidang ekonomi syariah, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menilai pada 2015 ekonomi syariah akan tumbuh lebih baik daripada tahun ini. Hal ini menyesuaikan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi secara nasional yang juga diperkirakan akan membaik di sekitar 5,5%. Beberapa perkiraan industri terkait ekonomi syariah seperti perbankan syariah dan asuransi syariah mendukungnya. Pertumbuhan perbankan syariah yang diperkirakan akan mencapai pangsa pasarnya antara 5-6%. Industri asuransi syariah Indonesia yang kini memegang posisi keempat dunia akan tumbuh sebesar 20% pada 2015. Menurut MES (Masyarakat ekonomi Syariah) pertumbuhan ekonomi Syariah pada tahun 2015 akan lebih baik.[10]

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "UIKA Bogor". Swipa. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ a b "Jurnal Ekonomi Rakyat". Swipa. Diarsipkan dari asli tanggal 2007-04-11. Diakses tanggal 2007-05-04. ;
  3. ^ "Waspada Online". Swipa. Diarsipkan dari asli tanggal 2009-05-05. Diakses tanggal 2007-05-04. ;
  4. ^ "Berita Harian". Swipa. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Hofmann Murad (2002). Menengok Kembali Islam Kita. Pustaka Hidayah. ;
  6. ^ Shihab Quraish (1996). Wawasan Al Qur'an. Mizan.
  7. ^ Terjemahan Al Qur'an dari Khadim al Haramain asy Syarifain (Pelayan kedua Tanah Suci) Raja Fahd ibn 'Abd al 'Aziz Al Sa'ud
  8. ^ Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhi. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhi ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda dan umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman Jahiliyah
  9. ^ Maksudnya:orang yang mengambil riba tidak tenteram jiwanya seperti orang kemasukan syaitan
  10. ^ MES: Pertumbuhan ekonomi Syariah pada tahun 2015 akan lebih baik.

[1]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Manajemen keuangan syariah
  • Muamalah
  • Perbankan syariah
  • Teknologi finansial syariah
  1. ^ Warta Ekonomi (2023-08-23). "Refleksi Ekonomi dalam Kacamata Syariah: Pelaku Ekonomi Perlu Bimbingan Agama". wartaekonomi.co.id. Diakses tanggal 2023-08-24.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ekonomi_syariah&oldid=27270908"
Kategori:
  • Artikel yang membutuhkan perubahan gaya penulisan from Maret 2025
  • Ekonomi Islam
  • Aliran pemikiran ekonomi
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Artikel yang perlu dikembangkan dari Wikipedia berbahasa asing
  • Articles with invalid date parameter in template

Best Rank
More Recommended Articles