Festival Lampion Waisak Borobudur


Festival Lampion Waisak Borobudur (bahasa Inggris: Borobudur Vesak Lantern Festival) merupakan festival meriah dan sarat makna spiritual yang diselenggarakan setiap tahun di Borobudur, Situs Warisan Dunia UNESCO yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.[1][2] Borobudur merupakan kompleks candi berunsur Buddhisme terbesar di dunia.[2] Festival ini bertepatan dengan perayaan Waisak, hari suci paling penting bagi umat Buddha di seluruh dunia, yang juga merupakan salah satu hari libur nasional di Indonesia.[3]
Festival Lampion Waisak Borobudur merupakan puncak dari rangkaian kegiatan seremonial yang diselenggarakan terutama oleh komunitas Buddha Indonesia, khususnya dari aliran Terawada dan Mahayana. Perayaan ini umumnya dimulai dari candi Mendut, dilanjutkan ke candi Pawon, dan mencapai klimaks di candi Borobudur, menelusuri jalur suci yang dikenal sebagai "tritunggal suci percandian Buddha Jawa".
Signifikansi
Festival Lampion Waisak Borobudur tidak hanya memperkuat identitas Buddhisme Indonesia, tetapi juga berperan sebagai wadah bagi harmoni antarumat beragama, promosi pariwisata, dan diplomasi kebudayaan. Festival ini menampilkan pluralisme Indonesia, di mana sebuah negara dengan mayoritas penduduk Muslim menghormati dan melestarikan warisan Buddha yang bersejarah.
Lebih dari sekadar peristiwa budaya, festival ini merupakan tradisi hidup yang memadukan refleksi spiritual, ekspresi seni, dan kesatuan komunitas. Saat ribuan lampion mengapung ke langit Jawa yang bertabur bintang, mereka membawa doa-doa umat—mewakili cahaya welas asih dan kebijaksanaan yang abadi, sebagaimana ajaran Sang Buddha.
Rangkaian festival
Khotbah Dharma dan pembacaan mantra (doa)

Para bhikkhu dari dalam dan luar negeri berkumpul untuk melaksanakan pembacaan mantra (doa), nyanyian meditatif, dan pembacaan kitab suci Buddha.
Pemandian patung Buddha

Sebuah ritual simbolis di mana para peserta menyiramkan air ke atas patung Buddha kecil, yang melambangkan penyucian pikiran dan jiwa.
Prosesi

Ribuan bhikkhu dan umat umum mengikuti prosesi lilin di sepanjang jalan yang dipenuhi dengan sesaji dan bunga, menciptakan suasana spiritual yang khidmat dan penuh kebersamaan.
Pelepasan lampion

Saat malam tiba, para peserta melepaskan ribuan lampion udara ke angkasa. Hal ini melambangkan pencerahan, harapan, dan pelepasan penderitaan. Lampion-lampion tersebut menerangi langit malam di atas Borobudur, menciptakan pemandangan visual yang memukau dan menarik perhatian para fotografer serta pengunjung dari seluruh dunia.
Referensi
Sitasi
Koran dan sumber daring
- "Borobudur Temple Compounds" [Kompleks Candi Borobudur]. UNESCO World Heritage Centre (dalam bahasa Inggris). United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). 2024.
- "Siaran Pers: Perayaan Waisak di Borobudur, Nikmati Kemilau Festival Lampion dan Jelajahi Wisata Magelang" [Press Release: Vesak Celebration in Borobudur, Enjoy the Splendid of the Lantern Festival and Explore Magelang Tourism]. Kementerian Pariwisata Indonesia. 2025.
- "7 Fakta Unik Perayaan Waisak Candi Borobudur, Sudah Ada Sejak 1929 Loh!" [7 Unique Facts About Borobudur Vesak Celebration, It Has Been Around (Officially) Since 1929!]. Kementerian Pariwisata Indonesia. 2025.
- "Hari Raya Waisak" [Vesak Day]. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC). 2024.

