Gereja Santa Maria Regina, Bintaro Jaya
Gereja Santa Maria Regina | |
---|---|
Gereja Santa Maria Regina, Paroki Bintaro Jaya | |
![]() | |
![]() |
|
6°16′36″S 106°43′34″E / 6.276749681022593°S 106.726110229133°E | |
Lokasi | Jalan Muh. Thamrin Kav. B2 No. 03, Bintaro Jaya, Pondok Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten 15424 |
Negara | Indonesia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Jumlah anggota/umat | ±5.600 |
Situs web | parokibintarojaya |
Sejarah | |
Dedikasi | Santa Perawan Maria Ratu |
Tanggal konsekrasi | 17 Januari 2009 |
Arsitektur | |
Status | Paroki |
Status fungsional | Aktif |
Ditetapkan | 22 Agustus 2010 |
Arsitek | Yori Antar dan Tim Pembangunan Gereja |
Tipe arsitektur | Gereja Katolik |
Gaya | Modernisme |
Peletakan batu pertama | ca 2006 |
Spesifikasi | |
Kapasitas | ±1.500 orang |
Area lantai | 3 |
Administrasi | |
Paroki | Bintaro Jaya |
Dekenat | Tangerang II |
Keuskupan Agung | Jakarta |
Provinsi | Jakarta |
Klerus | |
Uskup Agung | Ignatius Kardinal Suharyo |
Imam yang bertugas | R.D. Bernardus Hardijantan Dermawan |
Imam rekan | R.D. Sylvester Nong R.D. Camellus Delelis da Cunha |
Parokial | |
Jumlah kapel | 1 |
Jumlah wilayah | 8 |
Jumlah lingkungan | 33 |
Gereja Santa Maria Regina adalah sebuah gereja paroki Katolik yang berlokasi di Bintaro Jaya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Gereja ini berada di bawah pengelolaan Keuskupan Agung Jakarta.[1] Secara administratif, Gereja ini disebut juga sebagai Paroki Bintaro Jaya. Gereja Santa Maria Regina didedikasikan untuk menghormati Santa Perawan Maria Ratu.[2] Gereja ini berada dalam reksa pastoral para imam diosesan Keuskupan Agung Jakarta.
Paroki Bintaro Jaya berbatasan langsung dengan Paroki Bintaro di utara, Paroki Serpong dan Paroki Pinang/Ciledug di bagian barat, dan Paroki Ciputat di bagian selatan.[3]
Sejarah
Gereja Santa Maria Regina merupakan buah pemekaran paroki dari Gereja Santo Matius Penginjil, Bintaro. Pembangunan Gereja Santa Maria Regina (SanMaRe) bermula pada September 1999 saat Perayaan Ekaristi diselenggarakan secara rutin di gedung Gereja Kristen Immanuel. Melihat perkembangan umat Katolik yang menghuni kawasan Bintaro Jaya dan sekitarnya, muncul gagasan untuk mendirikan paroki baru sebagai pemekaran dari Paroki Bintaro. Beberapa tokoh di balik gagasan ini termasuk R.P. Silvano Laurenzi, S.X. dan R.P. Francesco Marini, S.X. bersama Dewan Paroki Bintaro.
Setelah melewati beberapa kali perpindahan lokasi, lahan yang ditetapkan terletak di kawasan CBD Bintaro Jaya Sektor 7. Pembangunan gedung gereja SanMaRe dimulai pada Desember 2003 dan dikerjakan secara bertahap hingga rampung pada Januari 2009. Gereja ini memiliki empat lantai dengan luas total 8.503 m².
Gereja Santa Maria Regina ditetapkan sebagai Paroki oleh Uskup Agung Jakarta, Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo pada tanggal 22 Agustus 2010.[3]
Bangunan
Desain Gereja Santa Maria Regina secara umum adalah sederhana dan modern, yang menggambarkan perahu layar atau bahtera. Dari perspektif jalan di depan gereja, bagian atas bangunan tampak berbentuk segi lima yang menyerupai layar.[4]
- Tampak luar gereja
Bangunan gereja terbagi atas beberapa lantai/tingkat. Lantai pertama digunakan sebagai lahan parkir yang juga dapat digunakan sebagai tempat kegiatan. Terdapat juga klinik kesehatan pada lantai dasar. Lantai kedua terdiri atas bagian depan dan bagian belakang. Pada bagian depan terdapat sebuah gua Maria, sementara bagian belakang digunakan untuk beberapa kegiatan dan menyatu dengan lokasi sekretariat serta pastoran. Terdapat juga sebuah kapel dan toko rohani.
Lantai ketiga merupakan bangunan utama gereja yang dapat menampung sekitar 1.500 hingga 2.000 umat. Saat menaiki tangga menuju gereja, terdapat diorama Perjalanan ke Emaus yang terbuat dari elemen tembaga.[4] Terdapat juga sebuah balkon yang juga digunakan untuk menampung umat saat Perayaan Ekaristi berlangsung. Interior bangunan menggunakan bidang lipat dengan bentuk atap yang asimetris.[5]
-
Panti umat pada balkon gereja
-
Balkon gereja mengarah ke altar
Fasilitas
Gereja Santa Maria Regina memiliki patung Bunda Maria yang terletak di sekitar panti imam. Di lokasi yang sama juga terdapat sebuah lukisan Kerahiman Ilahi. Di dekat tangga menuju gereja, terdapat patung Pieta. Selain itu, di gedung utama gereja juga terdapat Kapel Santo Yohanes.
-
Patung Bunda Maria di sekitar panti imam
-
Lukisan Kerahiman Ilahi di sekitar panti imam
-
Pieta
-
Kapel Santo Yohanes
Di dalam kompleks gereja, terdapat Taman Doa Santa Maria Regina yang mencakup Jalan Salib, Patung Bunda Maria, dan Patung Santo Yusuf. Taman Doa tersebut diberkati pada 24 Agustus 2019 oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo. Di pelataran gereja terdapat Patung Santo Yusuf yang Tidur.
-
Patung Bunda Maria di Taman Doa
-
Patung Santo Yusuf di Taman Doa
-
Patung Bunda Maria di rubanah (lokasi sementara saat renovasi Gua Maria)
Peribadatan
Gereja Santa Maria Regina menyelenggarakan misa harian dan misa mingguan. Misa harian dilaksanakan pada pagi hari. Sementara itu, misa mingguan dilaksanakan satu kali pada Sabtu sore dan tiga kali pada hari Minggu. Liturgi umumnya diselenggarakan dalam Bahasa Indonesia.
-
Tampak dalam gereja dari lantai dasar
-
Tampak dalam gereja dari balkon pada tahun 2019
-
Tampak dalam gereja dari balkon pada tahun 2025
-
Altar
Imam paroki
Saat Gereja Santa Maria Regina masih merupakan stasi dari Paroki Bintaro, peribadatan dipimpin oleh para imam Xaverian. Sejak menjadi paroki, Paroki Bintaro Jaya dikelola oleh para imam diosesan (projo) Keuskupan Agung Jakarta.[3] Adapun pastor kepala paroki pertama, R.D. Heribertus Warnata Natawardaya merupakan imam diosesan Keuskupan Agung Semarang dan telah bertugas di Markas Besar TNI Jakarta sejak April 1991.
Adapun para imam yang pernah menjabat sebagai pastor kepala adalah sebagai berikut.
- R.D. Heribertus Warnata Natawardaya (2010–2013)
- R.D. Alphonsus Setya Gunawan (2013–2018)
- R.D. Kristoforus Lucky Nikasius (2018–2023)
- R.D. Bernardus Hardijantan Dermawan (sejak 2023)
Adapun para imam yang pernah menjabat sebagai pastor rekan adalah sebagai berikut.
- R.D. Aloysius Yus Noron (2010–2013)
- R.D. Antonius Baur Asmoro (2013–2016)
- R.D. Sylvester Nong (sejak 2016)
- R.D. Camellus Delelis da Cunha (sejak 2025)
Galeri
-
Porta Sancta (Pintu Suci) dalam rangka Yubileum 2025
-
Porta Sancta (Pintu Suci) dalam rangka Yubileum 2025
-
Porta Sancta (Pintu Suci) dalam rangka Yubileum 2025
-
Tampak luar pada tahun 2019
Referensi
- ^ "Gereja Santa Maria Regina". GCatholic. Diakses tanggal 13 November 2023.
- ^ Menuju Pintu Gerbang Sanmare. Tangerang: Paroki Bintaro Jaya. 2015. hlm. 8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ a b c "Paroki Bintaro Jaya - Santa Maria Regina". parokibintarojaya.id. Diakses tanggal 8 November 2023.
- ^ a b "Gereja Santa Maria Regina". Gereja Santa Odilia, Paroki Citra Raya. 19 Januari 2017.
- ^ "Gereja Santa Maria Regina: Gereja yang Lengkap di Lahan Terbatas". Paroki Bintaro Jaya - Santa Maria Regina. Diakses tanggal 23 November 2024.
Lihat juga
Pranala luar
