More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Ratu Surga - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ratu Surga - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ratu Surga

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Bikol Central
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • Français
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Português
  • Русский
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • Tagalog
  • Українська
  • Tiếng Việt
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Terjemahkan ke bahasa Indonesia
Artikel ini perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Artikel ini ditulis atau diterjemahkan secara buruk dari Wikipedia bahasa Inggris. Jika halaman ini ditujukan untuk komunitas bahasa Inggris, halaman itu harus dikontribusikan ke Wikipedia bahasa Inggris. Lihat daftar bahasa Wikipedia. Artikel yang sama sekali tidak diterjemahkan dapat dihapus secara cepat sesuai kriteria A2.

Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah.
Artikel ini berisi tentang salah satu gelar Maria. Untuk doa atau Antifon Maria, lihat Doa Ratu Surga.
Salus Populi Romani dimahkotai demi Tahun Maria 1954

Ratu Surga adalah sebuah gelar yang diberikan kepada Perawan Suci Maria oleh umat Kristiani, terutama umat Katolik dan Ortodoks. Gelar ini merupakan konsekuensi dari Konsili Efesus dimana Sang Perawan Maria dinyatakan sebagai Bunda Allah. Umat Kristen Ortodoks dan Katolik juga percaya bahwa Maria diangkat ke surga, sesuatu yang menjadi dogma dalam Gereja Katolik Roma semenjak tahun 1950.

Dogma Katolik menyatakan bahwa Maria berada di surga, Bunda Allah yang Tak Bernoda, Sang Perawan Abadi Maria, setelah menyelesaikan perjalan kehidupan duniawinya, yang tubuh dan jiwanya diangkat ke dalam kemegahan surgawi[1] Gelar Ratu Surga telah menjadi sebuah tradisi Katolik, termasuk di dalam doa-doa dan karya sastra devosi, dan terlihat di dalam kesenian Barat yang bertemakan Pemahkotaan Sang Perawan, mulai dari Abad Pertengahan Tinggi, jauh sebelum hal ini diberikan status resmi oleh Gereja. Gelar ini dimasukkan oleh Paus Pius XII di dalam ensiklik-nya mengenai Ratu Surga, Ad Caeli Reginam.[2] Selama berabad-abad, umat Katolik, saat mengucapkan devosi Litani Loreto, merujuk Maria sebagai ratu surga.

Gereja Ortodoks Timur tidak mendukung dogma Katolik ini, tetapi memiliki dalam dirinya sendiri sejarah liturgi yang kaya (berbagai himne, khotbah, patung) mengenainya. Tema-tema yang dipakai antara lain naiknya Maria ke surga bersama para malaikat, berkumpulnya para rasul di sekeliling Perawan Maria yang sedang sekarat, prosesi pemakamannya, makamnya yang kosong dan, Maria di surga.[3] Umat Ortodoks juga memiliki sebuah sejarah kepercayaan devosi yang kebanyakan berasal dari Liber de Transitu Mariae (Buku peralihan Maria) yang diperkirakan dibuat di akhir abad ke-4.[4]

Agama Protestan dan tokoh reformasi gereja pada masa-masa awal seperti Martin Bucer, Johannes Brenz dan Bullinger menerima keberadaan Maria di surga sebagai sesuatu yang terbukti sendiri seperti halnya perihal iman.[5] Johannes Oecolampadius menganggap Maria sebagai leher dari Tubuh Mistis Kristus dan Ratu Semua Kuasa Surgawi[6] Martin Luther, dalam sebuah khotbahnya pada tahun 1522 pada Pesta Pengangkatan Maria ke Surga menyatakan bahwa Maria berada di surga, tetapi menolak untuk membahas bagaimana ia bisa berada di sana karena ketiadaan bukti dari Kitab Suci.[7] Dalam perkembangan teologi berikutnya di dalam agama Protestan, penghormatan kepada Maria ditentang secara luas. Mariologi, "sebuah hal asing bagi teologi Protestan, menjadi suatu sarana untuk mengajarkan perbedaan.[8] Dalam konteks ini, pertanyaan mengenai Maria sebagai Ratu Surga tidak pernah muncul.

Ratu Surga adalah sebuah gelar Maria yang menimbulkan penghormatan yang diwujudkan di dalam teologi, sastra dan liturgi seperti Ibadat Harian, musik dan karya seni. Semenjak Konsili Efesus, kehadiran gambaran Maria didorong keberadaannya sehingga menghasilkan banyak penggambaran maria sebagai Regina (ratu) sepanjang masa. Kota-kota di Italia dan tempat-tempat lain menyatakan Ratu Surga sebagai Ratu Siena, Massa Marittima, San Gimignano namun juga ratu bagi daerah Bavaria.[9]

Paus Benediktus XVI menunjukkan bahwa penerimaan Maria pada kehendak ilahi merupakan alasan utama bahwa ia adalag Ratu Surga. Oleh karena penerimaannya yang rendah hati dan tanpa pamrih pada kehendak Tuhan, "Tuhan menempatkannya dalam posisi yang lebih tinggi dibandingkan semua makhluk lainnya, dan Kristus memahkotainya sebagai Ratu surga dan bumi".[10]

Bagian dari seri Gereja Katolik tentang
Mariologi
Madonna del Magnificat (1481)
karya Sandro Botticelli
Artikel umum
  • Maria
  • Mariologi
Doktrin
  • Maria Diangkat ke Surga
  • Co-Redemptrix
  • Dikandung Tanpa Noda
  • Mediatrix
  • Bunda Allah
  • Bunda Gereja
  • Senantiasa Perawan
  • Ratu Surga
Dokumen kepausan
Bula
  • Dominici gregis
  • Ineffabilis Deus
  • Bis saeculari
  • Munificentissimus Deus

Ensiklik
  • Ad diem illum
  • Deiparae Virginis Mariae
  • Ingruentium malorum
  • Fulgens corona
  • Ad Caeli Reginam
  • Redemptoris Mater
  • Auspicia quaedam

Surat Apostolik
  • Gloriosae Dominae
  • Marialis Cultus
  • Rosarium Virginis Mariae
Wujud devosi
  • Seni Rupa
  • Gereja
  • Musik
  • Himne
Doa dan devosi
  • Alma Redemptoris Mater
  • Angelus
  • Ave Maris Stella
  • Ave Regina Caelorum
  • Doa Fatima
  • Flos Carmeli
  • Salam Maria
  • Magnificat
  • Memorare
  • Regina Coeli
  • Rosario
  • Salve Regina
  • Stabat Mater
  • Sub tuum praesidium
  • Tiga Salam Maria
  • Hati Maria Tak Bernoda
  • Skapulir
  • Tujuh Duka Maria
Gerakan dan paguyuban
  • Legio Maria
  • Gerakan Imam Maria
Penampakan
Disetujui Paus
  • Fátima
  • Guadalupe
  • Knock
  • La Salette
  • Lourdes
  • Medali Ajaib
  • Walsingham
Hari peringatan penting
  • Hari Raya Santa Maria Bunda Allah (1 Januari)
  • Hari Raya Kabar Sukacita (25 Maret)
  • Maria Diangkat ke Surga (15 Agustus)
  • Nama Santa Perawan Maria yang Mahakudus (8 Desember)
  • Dikandung Tanpa Noda (8 Desember)
 Portal Katolik
  • l
  • b
  • s

Agama Katolik

[sunting | sunting sumber]
RubensPemahkotaan Sang Perawan Maria

Dasar Mariologi

[sunting | sunting sumber]

Ratu Surga (Bahasa Latin Regina Caeli) adalah salah satu dari sekian banyak gelar yang dianugerahkan kepada Sang Perawan Maria. Gelar ini sebagian lahir dari ajaran Katolik kuno bahwa Maria, di akhir hidup keduniawiannya, diangkat tubuh dan jiwanya ke surga, dan bahwa ia disana dihormati sebagai ratu.[11]

Dasar

[sunting | sunting sumber]

Definisi dan dasar Mariologi pertama bagi gelar Maria Ratu Surga berkembang dalam Konsili Efesus, dimana Maria diartikan sebagai Bunda Allah. Para pemimpin gereja di Konsili tersebut menyetujui bentuk pengertian ini dan menolak opini bahwa Maria "hanyalah" ibu Yesus. Tidak ada orang lain yang lebih banyak ikut serta dalam kehidupan putranya dibandingkan Maria yang melahirkan Putra Allah.[12]

Pemahkotaan Salus Populi Romani oleh Paus Pius XII pada tahun 1954

Keratuan

[sunting | sunting sumber]

Gerakan untuk secara resmi menerima keratuan Maria diajukan oleh beberapa kongres Mariologi di Lyon Prancis, Freiburg Jerman, dan Einsiedelm Swiss. Gabriel Roschini mendirikan Pro Regalitate Mariae di Roma, Italia, sebagai sebuah perkumpulan internasional untuk memasyarakatkan Keratuan Maria.[13] Beberapa paus telah menggambarkan Maria sebagai Ratu dan Ratu Surga, yang terdokumentasi oleh Gabriel Roschini. Paus Pius XII berulang-kali menggunakan gelar tersebut di banyak ensiklik dan surat apostoliknya, terutama selama masa Perang Dunia II.[14][15][16][17][18][19][20] Pada akhir Tahun Maria yang mana ia dirikan, Paus Pius XII menciptakan sebuah pesta Maria baru, yaitu Keratuan Maria, yang dirayakan pada tiap tanggal 22 Agustus dan dengan cara memahkotai lukisan Sang Perawan Maria dari zaman Romawi kuno, Salus Populi Romani.[21]

Galeri

[sunting | sunting sumber]

Hingga tahun 1500

[sunting | sunting sumber]
  • Gentile da Fabriano Perangkat altar
    Gentile da Fabriano Perangkat altar
  • Fra Angelico dengan sebuah latar belakang ruangan yang lebih besar
    Fra Angelico dengan sebuah latar belakang ruangan yang lebih besar
  • Filippino Lippi
    Filippino Lippi
  • Botticelli, dengan hanya Allah Bapa yang tampak
    Botticelli, dengan hanya Allah Bapa yang tampak

Trinitas yang tidak umum

[sunting | sunting sumber]
  • Penggambaran umum trinitas, dengan Kristus memperlihatkan luka-luka dari penderitaannya
    Penggambaran umum trinitas, dengan Kristus memperlihatkan luka-luka dari penderitaannya
  • Enguerrand Quarton dengan Kristus dan Allah Bapa sebagai figur-figur yang sama, seperti yang diminta oleh rohaniwan yang memerintahkan pengerjaan karya ini
    Enguerrand Quarton dengan Kristus dan Allah Bapa sebagai figur-figur yang sama, seperti yang diminta oleh rohaniwan yang memerintahkan pengerjaan karya ini
  • Halaman dari Book of Hours, dengan tiga gambaran manusia yang mewakili trinitas
    Halaman dari Book of Hours, dengan tiga gambaran manusia yang mewakili trinitas
  • Jean Fouquet, juga dengan figur-figur manusia
    Jean Fouquet, juga dengan figur-figur manusia

Paska tahun 1500

[sunting | sunting sumber]
  • Albrecht Dürer menggabungkan tema utama dengan pengangkatan tubuh Maria ke surga, seperti yang dilakukan oleh para seniman setelah tahun 1500.
    Albrecht Dürer menggabungkan tema utama dengan pengangkatan tubuh Maria ke surga, seperti yang dilakukan oleh para seniman setelah tahun 1500.
  • El Greco
    El Greco
  • Rubens
    Rubens
  • Altar di Jerman dari abad ke-19
    Altar di Jerman dari abad ke-19

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Constitution Munificentissimus Deus, no 44
  2. ^ Encyclical Ad Caeli Reginam on the Vatican website
  3. ^ Kallinikos, Koimesis, Marienlexikon, 598
  4. ^ Kallinikos, 598
  5. ^ Bäumer, Marienlexikon, 200.
  6. ^ Bäumer 673
  7. ^ Bäumer, Marienlexikon, 200.
  8. ^ Bäumer, 200
  9. ^ Marienlexikon 596
  10. ^ Christ's Kingdom not based on human power, Pope says (Catholic World News Nov. 27, 2006)
  11. ^ Dictionary of Mary, Catholic Book Publishing Co., New York, 1985, p283-284
  12. ^ Tschochner, Königtum Mariens Marienlexikon, Eos, St.Ottilien, 1988, 590
  13. ^ Tschochner 591
  14. ^ AAS 1942, 126,
  15. ^ AAS 1942 315,
  16. ^ AAS 1943, 248,
  17. ^ AAS 1943 38,
  18. ^ AAS 1946,266,
  19. ^ AAS 1950, 763,
  20. ^ AAS 1950 774.
  21. ^ Tschochner 591

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • The Catholic Encyclopedia, 1912.
  • Dictionary of Mary, Catholic Book Publishing Co., New York, 1985
Ikon rintisan

Artikel bertopik Katolik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ratu_Surga&oldid=27413437"
Kategori:
  • Maria
Kategori tersembunyi:
  • Artikel yang perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris
  • Artikel yang perlu diterjemahkan dari bahasa Inggris Juni 2025
  • Halaman Wikipedia yang tidak diindeks
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik Katolik
  • Semua artikel rintisan Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles