Hōjō Kunitoki
Hōjō Kunitoki | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
北条 邦時 | |||||||||||||
Informasi pribadi | |||||||||||||
Lahir | 22 November 1325 Kamakura, Kanagawa, Jepang | ||||||||||||
Meninggal | 29 Mei 1333 Kamakura, Kanagawa, Jepang | (umur 7)||||||||||||
Sebab kematian | Eksekusi | ||||||||||||
Orang tua |
| ||||||||||||
Kerabat | Hōjō Tokiyuki (adik) Muneshige Godaiin (paman) | ||||||||||||
Klan | ![]() | ||||||||||||
| |||||||||||||
![]() ![]() |
Hōjō Kunitoki (Jepang: 北条邦時 , 27 Desember 1325 – 29 Mei 1333) adalah putra tertua dari shikken Keshogunan Kamakura, Hōjō Takatoki dan kakak dari Hōjō Tokiyuki, ia juga merupakan calon kepala klan Hōjō menggantikan ayahnya.[1] Ceritanya masyhur di kronik militer Taiheiki, yang menceritakan bahwa ia dikhianati selama Pengepungan Kamakura tahun 1333 dan dieksekusi segera setelah ditangkap, saat berusia tujuh tahun.[2][3]
Kehidupan
Catatan epos militer Jepang kuno menunjukkan bahwa ia berusia 6 sampai 7 tahun ketika ia dewasa pada tanggal 15 Desember 1331[1][4] Sehingga, kalau dihitung mundur, tahun kelahirannya adalah tahun ke-2 era Shochu, sekitar 1325 M, akan tetapi sepucuk surat dari Hōjō Sadaaki tertanggal 22 November di tahun yang sama menyebutkan bahwa Tokiwa no Mae, yang merupakan "kekasih tuan" (selir Takatoki), melahirkan seorang anak laki-laki saat fajar di hari yang sama, tepat pada jam macan.[3] Jelaslah bahwa anak laki-laki yang secara keliru dipanggil Sadaaki sebagai "Nona Muda" adalah Kunitoki di masa depan, maka berdasarkan surat Sadaaki, tanggal lahir Kunitoki yang paling akurat adalah 22 November 1325. Dalam surat tersebut, Tokiwa no Mae, ibu Kunitoki dikatakan berasal dari klan Adachi.[5] Dikatakan pula bahwa pihak keluarga utama tidak datang saat kelahiran Kunitoki, dan nampaknya mereka tidak senang dengan kelahirannya karena Kunitoki adalah anak haram dari seorang selir, meskipun ia merupakan putra tertua.[6]
Tiga tahun kemudian, pada bulan April 1326, Takatoki jatuh sakit dan menjadi biksu serta berniat mengundurkan diri dari jabatannya sebagai shikken. Klan Adachi mendukung adik Takatoki, Hōjō Yasuie, sebagai penggantinya, tetapi klan Nagasaki ingin mencegah Yasuie menjadi shikken.[7] Kunitoki direkomendasikan sebagai penerus oleh klan Nagasaki. Akan tetapi, Kunitoki baru berusia tiga bulan saat itu (dua tahun menurut sistem usia tradisional Jepang), dan meskipun ia menggantikan Takatoki sebagai kepala klan, ia tidak memenuhi syarat untuk menduduki jabatan di keshogunan. Pada tanggal 16 bulan yang sama, klan Nagasaki mengangkat Sadaaki sebagai bupati hingga Kunitoki dewasa. Akan tetapi, beredar rumor bahwa klan Adachi berencana membunuh Sadaaki, dan Sadaaki mengundurkan diri setelah hanya sepuluh hari, dan sebagai gantinya, Hōjō Moritoki diangkat sebagai shikken.
Setelah ini, dalam sebuah surat dari Sadaaki pada tahun pertama era Gentoku, ia disebut sebagai "putra tertua Tashu Zenkaku Wakagozen," dan tampaknya ia akhirnya menjadi penerus Takatoki.[8][9] Mengikuti tradisi, ia mencapai usia dewasa pada bulan Desember 1331, saat ia berusia tujuh tahun. Upacara tersebut diadakan di Istana Keshogunan.[10] Ia diberi nama "Kunitoki" oleh Pangeran Morikuni, sang Shōgun.[11]
Ketika Restorasi Kenmu dimulai, Kaisar Go-Daigo mengerahkan Nitta Yoshisada untuk menumpas klan Hōjō di Kamakura demi mewujudkan reformasinya. Dengan bantuan Ashikaga Takauji yang mengkhianati klan Hōjō, Yoshisada dengan mudah memasuki dan membakar Kamakura. Hōjō Takatoki kemudian mempercayakan Kunitoki kepada Muneshige Godaiin, yang merupakan iparnya dan paman kandung Kunitoki.[12] Pada tengah malam tanggal 27 Mei, Muneshige menyuruh Takatoki untuk pergi terlebih dahulu secara terpisah ke Izuyama, sementara ia akan menyusul nanti.[12] Namun, Muneshige kemudian membocorkan lokasi persembunyian Takatoki kepada pasukan klan Nitta, sementara ia sendiri berencana untuk mendapat imbalan dan mengamankan tanahnya.[13] Dalam perjalanannya ke Izuyama, Kunitoki kemudian disergap di Sungai Sagami dan ditangkap.[13]
Kunitoki diikat erat dengan tali, dinaikkan di atas kuda, dibawa ke Kamakura di siang bolong, dan dieksekusi saat fajar keesokan harinya, pada tanggal 29.[2] Ia berusia sekitar 7 sampai 9 tahun (secara tradisional) saat dieksekusi,[14] Taiheiki mencatat bahwa setiap orang yang melihat Kunitoki dibawa pergi, atau mendengarnya, meneteskan air mata.[15][13]
Tak lama kemudian, tindakan Muneshige terhadap Kunitoki terbongkar dan ia dikutuk bahkan oleh Nitta Yoshisada ketika mendengar kebenaran tentang pengkhianatannya. Yoshisada memutuskan untuk mengeksekusi Muneshige, akan tetapi Muneshige berhasil melarikan diri.[15] Bagaimanapun, tidak ada yang bersedia melindunginya dan Taiheiki mengabarkan bahwa Muneshige kemudian mati di jalan karena kelaparan.[15][16]
Dalam budaya populer
- Kunitoki menjadi karakter sampingan di awal seri manga dan anime The Elusive Samurai, yang juga menggambarkan eksekusi Kunitoki kemudian.
Referensi
- ^ a b 『鎌倉年代記裏書』 元徳3年12月15日条。
「十二月十五日、太守禅閤第一郎七歳、ja:首服、名字邦時、於御所被執行、」 - ^ a b "Taiheiki" Volume 11 "Kisah Godai'uemon Muneshige dan Saemontaro."
- ^ a b "Surat dari Kanazawa Sadaaki" tertanggal 22 November (tahun ke-2 era Shochu). Kanazawa Bunko Komonsho (Dokumen Kuno Kanazawa) Edisi Komandan Militer No. 368, Kamakura Ibun (Dokumen Kamakura) Vol. 38, No. 29255.
- ^ Nagai, Kanazawa Sadaaki, hlm.139.
- ^ Hosokawa, Akita Jōnosuke Adachi Tokiaki, hlm. 151; sumbernya adalah Hōryakumanki dan silsilah klan Adachi di Keizu Sanyo).
- ^ Nagai, Kanazawa Sadaaki, hal.109.
- ^ Shigeo Hosokawa telah mengemukakan pandangan bahwa Takasuke mungkin telah mencoba mencegah Yasuie menjadi bupati, karena khawatir jika garis keturunan Yasuie akan lahir menjadi keluarga baru dengan status menghasilkan shikken baru, status kelompok istimewa yang merupakan inti pemerintahan akan menurun secara relatif dan keluarga Tokuso sendiri akan terpecah. (Hosokawa, 2000, hal.321)。Kondo Seiichi menyatakan bahwa Takatoki tidak ingin Yasuie menjadi bupati karena ada kemungkinan garis langsung akan berubah jika Yasuie, adiknya, menjadi bupati, dan dia takut keturunannya sendiri tidak akan dapat menggantikan keluarga Tokuso (Kondo Seiichi, "Seri Sejarah Abad Pertengahan Jepang 2: Keshogunan Kamakura dan Istana Kekaisaran," Iwanami Shinsho, 2016)
- ^ (Tertanggal 1 Desember tahun Gentoku/tahun ke-4 era Karaku?) "Surat dari Suken (Kanazawa Sadaaki)." Kanazawa Bunko Komonjo, Edisi Busho, No. 392, Kamakura Ibun, Vol. 39, No. 30854.
- ^ Setelah Tokimune, Tokimune, Sadatoki, dan Takatoki semuanya menjalani upacara kedewasaan pada usia tujuh tahun (Hosokawa, 2000, di akhir volume, "Tabel Pejabat Senior di Pemerintahan Kamakura," No. 7, 8, dan 9).
- ^ Yamano Ryutaro, hlm. 168-169; Takahashi Shinichiro, Hojo Tokiyori, hlm. 19).
- ^ Makalah Ryutaro Yamano, catatan (27) (Yamamoto, 2012, hal.182).
- ^ a b Itayu Tanigaki 1993, hlm. 19.
- ^ a b c 『太平記』』巻十一「五大院右衛門宗繁賺相摸太郎事」 [Taiheiki Volume 11: "Kisah Godai'emon Muneshige dan Sagami Taro"]
- ^ Volume 11 dari Taiheiki, "Kisah Godai'emon Muneshige dan Samurai Taro," juga memuat frasa "Karena pria ini masih anak-anak,... (dihilangkan)... tuan dari anak itu...", yang menunjukkan bahwa Kunitoki masih anak-anak.
- ^ a b c Itayu Tanigaki 1993, hlm. 20.
- ^ Nagai, "Penelitian tentang Klan Hojo Kanazawa," hal. 183, catatan (27). Sumbernya adalah "Istri Saburozaemon Fukasawa, pengasuh biarawati" dalam dokumen yang dikutip di atas, catatan 1.
Bibliografi
- Takaomi Ikoma [in Jepang] (2002). "鎌倉中・後期の摂津渡辺党遠藤氏について : 「遠藤系図」をめぐって". 人文論究. 52 (2). Nishinomiya: Fakultas Humaniora Universitas Kwansei Gakuin. ISSN 0286-6773. ;
- Nagai, Susumu; Kanazawa, Sadaaki (Seri Biografi) (Yoshikawa Kobunkan, 2003) ISBN 4-642-05228-3
- Ryutaro Yamano, "鎌倉期武士社会における烏帽子親子関係" (termasuk dalam Takashi Yamamoto, ed., Ruang Lingkup Teori Budaya Politik Jepang Abad Pertengahan (Penerbitan Shibunkaku, 2012)) ISBN 978-4-7842-1620-8
- Shinichi, Saeki dan Hiroaki, Takagi; "Edisi Sementara Hōrekikanki" (Izumi Shoin, 1999) ISBN 4870889641