Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg
Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg | |
---|---|
Tol Kaltara / Tol Kataraja / Tol PIK 2 | |
Informasi rute | |
Dikelola oleh PT Duta Graha Karya (konsorsium Agung Sedayu – Salim Group) | |
Panjang | 38,6 km (24,0 mi) |
Berdiri | Sejak 1 Agustus 2023 |
Sejarah | PPJT ditandatangani Agustus 2023; konstruksi dimulai sejak akhir 2023 Seksi 1–4 ditargetkan operasional pada 2025, Seksi 5–8 pada 2026 |
Persimpangan besar | |
Ujung Timur | Junction Pluit![]() |
Junction Sedyatmo / Kamal Simpang Susun Kosambi Simpang Susun Teluknaga Simpang Susun Tanjung Pasir Simpang Susun Kohod Simpang Susun Surya Bahari Simpang Susun Pakuhaji Simpang Susun Mauk Junction Rajeg | |
Ujung Barat | Junction Rajeg![]() |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Kota | Kabupaten Tangerang |
Sistem jalan | |
Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg, juga dikenal sebagai Tol Kaltara (singkatan dari Kamal–Teluknaga–Rajeg), adalah sebuah jalan tol yang dirancang untuk menghubungkan wilayah Kamal Muara di Jakarta Utara dengan kawasan Rajeg di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Jalan tol ini merupakan bagian dari pengembangan infrastruktur untuk menunjang kawasan baru di pesisir utara Jakarta dan Tangerang, termasuk kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, serta menghubungkan berbagai kawasan industri, pelabuhan, dan perumahan baru di utara Banten.
Jalan tol ini sering pula disebut oleh masyarakat dan beberapa sumber media sebagai Tol Kataraja (singkatan dari Kamal–Teluknaga–Balaraja), karena secara jangka panjang akan tersambung langsung dengan ruas tol Semanan–Balaraja dan jaringan tol barat & selatan lainnya. Namun demikian, penyebutan resmi dan legal yang digunakan oleh pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait, adalah Tol Kaltara, karena ruas ini hanya mencakup sampai Rajeg sebagai terminus (titik destinasi) akhirnya.
Jalan tol ini di-estimasikan memiliki total panjang sekitar 38,6 kilometer, dan pembangunannya dilakukan dalam delapan tahapan segment (seksi). Proyek ini diharapkan dapat menjadi penghubung strategis antara tol-tol utama seperti Tol Prof. Dr. Sedyatmo, Tol Akses Tanjung Priok, dan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR 1 dan 2), serta menyediakan akses cepat menuju Bandara Soekarno–Hatta dari sisi utara. Jalan tol ini disebut juga Jalan Tol PIK 2[1]
Sejarah dan Pembangunan
Proyek Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg mulai dirancang sebagai bagian dari pengembangan wilayah utara Tangerang dan sekitarnya, termasuk kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2). Jalan tol ini diharapkan dapat mempercepat konektivitas antara Bandara Soekarno–Hatta dengan kawasan ekonomi baru di pesisir utara Tangerang, dan kawasan hunian serta kawasan industri di Rajeg, Pakuhaji, dan Balaraja.[2]
Pembangunan dimulai secara bertahap pada tahun 2021–2022, dengan beberapa pekerjaan awal seperti pembebasan lahan dan konstruksi awal oleh kontraktor PT Waskita Beton Precast (WSBP) di kawasan PIK 2, khususnya dekat kawasan Pantai Pasir Putih.
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dilakukan pada 1 Agustus 2023 antara Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu PT Duta Graha Karya (anak usaha dari konsorsium Agung Sedayu Group dan Salim Group). Proyek ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang bersifat unsolicited (atau tidak diminta), dengan nilai investasi sebesar Rp 23,22 triliun.[3][4][5][6]
Jalan tol ini terdiri dari 8 segment (seksi), yaitu
- Seksi 1: Sedyatmo – Kosambi (6,7 km)
- Seksi 2: Kosambi – Teluknaga (3,7 km)
- Seksi 3: Teluknaga – Tanjung Pasir (3,1 km)
- Seksi 4: Tanjung Pasir – Kohod (3,65 km)
- Seksi 5: Kohod – Surya Bahari (5,15 km)
- Seksi 6: Surya Bahari – Pakuhaji (5,5 km)
- Seksi 7: Pakuhaji – Mauk (5,1 km)
- Seksi 8: Mauk – Rajeg (5,7 km)[7]
dan proyek ini dibagi ke dalam dua tahapan pembangunan, yaitu
- Tahap I : Seksi 1 – 4 (Sedyatmo – Kohod), ditargetkan selesai dan dapat beroperasi pada tahun 2025[8]
- Tahap II : Seksi 5 – 8 (Kohod – Rajeg), ditargetkan selesai pada 2026[9][10]
Realisasi di Lapangan
Namun hingga pertengahan tahun 2025, realisasi konstruksi di lapangan menunjukkan bahwa Seksi 1 (Sedyatmo – Kosambi) merupakan bagian yang paling maju, dan telah dipersiapkan untuk dapat dibuka bagi umum dalam waktu dekat. Seksi ini menghubungkan langsung dari Junction Kamal di Jalan Tol Prof. Dr. Sedyatmo menuju Simpang Susun Kosambi, dan diproyeksikan akan menjadi gerbang awal operasional tol ini.
Sementara itu, Seksi 2 (Kosambi–Teluknaga) telah memasuki tahap awal pembangunan, namun kemajuan konstruksi masih relatif terbatas, dengan pekerjaan yang baru mencakup land clearing di beberapa titik dan persiapan struktur awal. Beberapa lahan telah selesai dibebaskan, namun belum menunjukkan progres signifikan dalam pekerjaan fisik.
Adapun seksi-seksi selanjutnya (Seksi 3 hingga Seksi 8), meskipun sudah dilakukan beberapa pembebasan lahan, sebagian besar masih berada pada tahap perencanaan teknis dan koordinasi pembangunan, dan belum menunjukkan kegiatan konstruksi aktif di lapangan.[11][12]
Kondisi Geografis & Teknik Konstruksi
Jalur tol ini melewati kawasan pesisir dengan tanah dasar lunak, yang menimbulkan tantangan geoteknik, seperti potensi penurunan tanah dan pergeseran struktur. Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (periode 2019-2024), kondisi tersebut menuntut adanya penelitian geoteknik yang lebih teliti dan perkuatan khusus untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.[7][13][14][15]
Teknik Perkuatan Tanah
Untuk mengatasi tanah lunak, proyek ini menerapkan teknik perbaikan tanah dan fondasi dalam, termasuk penggunaan spun pile (tiang pancang beton) di area yang memiliki daya dukung tanah rendah.[16][17]
Struktur Elevated dan Open Deck
Sebagian awal ruas tol—khususnya dari Junction Sedyatmo hingga distrik pantai—direncanakan sebagai elevated structure guna menghindari potensi banjir dan memenuhi kondisi ruang terbatas di wilayah pesisir. Untuk sisa ruas selanjutnya, jalur akan dibangun sebagai jalan terbuka (on-grade) di atas permukaan tanah yang sudah dipadatkan.[16][14][15][13]
Teknologi Bridge (Jembatan Sungai Dadap)
Pada Seksi 1, pembangunan Jembatan Sungai Dadap menggunakan metode balance cantilever, yaitu sistem pembangunan bertahap dari kedua ujung ke tengah tanpa menggunakan penopang sementara di bawah. Teknik ini dipilih untuk menjaga kelancaran aliran sungai dan meminimalisasi dampak pada ekosistem sungai.
Rute dan Interkoneksi
Jalan Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg dirancang sebagai jalan tol lingkar utara dan penghubung strategis antara Jakarta Utara dengan kawasan di utara Banten. Berikut adalah rincian nya :
Rute
- Timur : Dimulai dari Junction Sedyatmo / Kamal, langsung terkoneksi dengan Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo — akses utama menuju Bandara Soekarno–Hatta
- Barat : Berakhir di Junction Rajeg, yang terkoneksi langsung dengan Tol Semanan–Balaraja, bagian dari koridor tol barat Jawa
Interchange / Simpang Susun
No | Interchange | Seksi | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | Junction Sedyatmo / Kamal (Timur) | 1 | Terkoneksi ke Tol Sedyatmo dan akses langsung Bandara Soekarno–Hatta. |
2 | SS Kosambi | Akses kawasan permukiman Kosambi dan Cengkareng. | |
3 | SS Teluknaga | 2 | Akses ke wilayah Teluknaga dan kawasan reklamasi PIK 2. |
4 | SS Tanjung Pasir | 3 | Menuju area wisata pantai dan kawasan resort Tanjung Pasir. |
5 | SS Kohod | 4 | Perbatasan wilayah Pakuhaji dan aliran Sungai Kohod. |
6 | SS Surya Bahari | 5 | Akses ke kawasan pesisir Pakuhaji dan area perumahan. |
7 | SS Pakuhaji | 6 | Akses ke pusat Kecamatan Pakuhaji dan permukiman sekitar. |
8 | SS Mauk | 7 | Akses wilayah industri dan permukiman Mauk, Tangerang Utara. |
9 | Junction Rajeg (Barat) | 8 | Terkoneksi ke Tol Semanan–Balaraja, koridor utama barat Jabodetabek. |
Gerbang Tol
KM | Seksi | Panjang | Gerbang Tol | Berbatasan dengan | Tujuan | Status |
---|---|---|---|---|---|---|
0.0 | Seksi 1 | 6,7 km[18] | Junction Sedyatmo / Kamal | Jalan Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo | Akses ke Jakarta Utara & Bandara Soekarno–Hatta | Rencana 2025 |
6.7 | Simpang Susun Kosambi | Jalan Raya Kosambi–Cengkareng | Kawasan Kosambi, Cengkareng | |||
10.4 | Seksi 2 | 3,7 km[19] | ||||
Simpang Susun Teluknaga | Jalan Raya Teluknaga | Akses Teluknaga, PIK 2, Tanjung Pasir | ||||
13.5 | Seksi 3 | 3,1 km[20] | ||||
Simpang Susun Tanjung Pasir | Jalan Raya Tanjung Pasir | Akses kawasan pesisir dan resort PIK 2 | ||||
17.2 | Seksi 4 | 3,65 km[21] | ||||
Simpang Susun Kohod | Jalan Raya Kohod | Dekat Sungai Kohod, Pakuhaji | ||||
22.3 | Seksi 5 | 5,15 km[22] | ||||
Simpang Susun Surya Bahari | Jalan Raya Surya Bahari | Kawasan pesisir Pakuhaji | Rencana 2026 | |||
27.8 | Seksi 6 | 5,5 km[23] | ||||
Simpang Susun Pakuhaji | Jalan Raya Pakuhaji | Akses pusat Kecamatan Pakuhaji | ||||
32.9 | Seksi 7 | 5,1 km[24] | ||||
Simpang Susun Mauk | Jalan Raya Mauk | Kawasan industri dan permukiman Mauk | ||||
38.6 | Seksi 8 | 5,7 km[25] | ||||
Junction Rajeg | Jalan Tol Semanan–Balaraja | Koridor tol barat Jawa menuju Rajeg |
Tujuan dan Manfaat
1. Mengurai kemacetan koridor barat Jabodetabek
Tol ini dirancang agar kendaraan dari wilayah barat (Jakarta dan Banten) tidak perlu melewati pusat kota Jakarta. Dengan koneksi langsung ke Tol Prof. Sedyatmo dan jalur ke Merak, pengguna dapat menghindari penggunaan Jalan Tol Dalam Kota (Cawang–Tomang–Pluit) yang padat.[26]
2. Memperlancar distribusi logistik ke Pelabuhan Merak
Menteri PUPR berharap tol ini dapat memperlancar alur barang antarprovinsi melalui Pelabuhan Merak. Ini sangat krusial untuk efisiensi pengiriman dan menurunkan biaya logistik di bagian barat Jawa.[27][28]
3. Mendorong pengembangan wilayah di utara Tangerang
Tol ini membuka akses cepat ke kawasan potensial seperti Sepatan, Rajeg, Pasarkemis, dan Sindang Jaya, mendukung pertumbuhan perumahan, industri, dan pusat ekonomi baru di daerah pinggir pantai.[29][26]
4. Bypass Jakarta dan konektivitas antarprovinsi
Dalam kerangka koridor tol barat Jawa, jalan ini menjadi jalur bypass yang memudahkan perjalanan dari Jakarta ke Merak dan sebaliknya tanpa harus masuk ke ruas tol dalam kota, mempercepat waktu tempuh lintas provinsi.[30][8][28]
5. Dukungan terhadap ekonomi lokal & kawasan pariwisata
Dengan membuka akses ke daerah pesisir utara (seperti PIK 2 dan Pantai Pasir Putih), tol ini diharapkan memicu pertumbuhan wilayah baru, bisnis pariwisata, dan perumahan premium di sepanjang koridor.[26]
Cakupan dalam Jaringan Jalan di wilayah Jabodetabek
Menghubungkan langsung ke Tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo, sehingga memungkinkan akses cepat dari Bandara Soekarno–Hatta ke wilayah pesisir utara Tangerang dan sekitarnya.
Menyediakan jalur bypass alternatif terhadap lalu lintas yang biasanya melewati JORR 1 dan JORR 2, mempercepat perjalanan dari Jakarta ke Merak tanpa harus memasuki pusat kota.
Kesiapan di masa yang akan mendatang : Akan terkoneksi langsung dengan Tol Semanan–Balaraja, sehingga dapat memfasilitasi integrasi wilayah Rajeg hingga ke Balaraja sebagai koridor pengembangan baru.
Referensi
- ^ Garap PIK 2, Salim Group dan Agung Sedayu Bangun Tol Rp 23 T https://finance.detik.com
- ^ "Penandatanganan PPJT Kamal-TelukNaga-Rajeg konektivitas jalan tol Jakarta menuju Banten bertambah".
- ^ Harazaki (2023-08-01). "Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Dimulai". Majalah Lintas (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ "Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg". KPBU Kemenkeu. 2023.
- ^ Zahira, Agustiyanti, Nadya (2023-08-02). "Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg akan Perlancar Logistik ke Merak - Makro Katadata.co.id". katadata.co.id. Diakses tanggal 2025-06-12. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ "Tol PIK 2 akan Terhubung dengan Pusat Pertumbuhan Baru di Kabupaten Tangerang". Tempo. 30 Mei 2024 | 11.39 WIB. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ a b Hilda B Alexander, Aisyah Sekar Ayu Maharani (02/08/2023). "Tol Kamal–Teluknaga–Rajeg Lewat Daerah Pantai". Kompas. Diakses tanggal 13/06/2025.
- ^ a b topkonstruksi (2023-08-03). "Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg Seksi 1 – 4 Ditargetkan Beroperasi Tahun 2025". Top Konstruksi (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ "Proyek Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Dukung Jalur Logistik ke Pelabuhan Merak - Tangsel Life". 2023-08-02. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ Yusuf Laksono, Muhdany (02/08/2023). "Tersambung Penuh Tahun 2026, Ini Profil Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg". Kompas. Diakses tanggal 13/06/2025.
- ^ Redaksi (2023-02-20). "Proyek Baru Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg, 35 Desa di Kabupaten Tangerang Masuk Lokasi Pembebasan · Faktabanten.co.id". Faktabanten.co.id. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ "portofolio". PT Promisco Sinergi Indonesia. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ a b "2025.01.06 - TOR Konsultan Perencana Jalan Tol Kataraja Seksi 4-8 | PDF". Scribd. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ a b kontakbanten.co.id. "Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg Sepanjang 38,6 Kilometer Mulai Digarap". Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ a b "KKJTJ - Portal Persetujuan Jembatan dan Terowongan Jalan". kkjtj.pu.go.id. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ a b Rakyat, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan. "Detail Project Jalan Tol Kamal - Teluk Naga - Rajeg". SIMPUL KPBU - Kementerian PUPR. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ "Suplai Produk WSBP ke Proyek Jalan Tol Kataraja Capai Progres 94,80%". waskitaprecast.co.id. Desember 4, 2024. Diakses tanggal 13/06/2025. ;
- ^ "Interchange Kaltara mulai dari Sedyatmo hingga Kosambi (6,7 km)". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ "Seksi 2 (Kosambi–Teluknaga) panjang 3,7 km". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ "Seksi 3 (Teluknaga–Tanjung Pasir) panjang 3,1 km". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ "Seksi 4 (Tanjung Pasir–Kohod) panjang 3,65 km". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ "Seksi 5 (Kohod–Surya Bahari) panjang 5,15 km". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ "Seksi 6 (Surya Bahari–Pakuhaji) panjang 5,5 km". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ "Seksi 7 (Pakuhaji–Mauk) panjang 5,1 km". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ "Seksi 8 (Mauk–Rajeg) panjang 5,7 km". Wikipedia. Diakses tanggal 2025-06-13.
- ^ a b c Media, Konstruksi (2025-01-12). "Banten Segera Miliki Jalan Tol Kamal-Teluk Naga- Rajeg Sepanjang 38,60 Kilometer, Investasi Capai Rp23,22 Triliun". KONSTRUKSIMEDIA.COM (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ Redaksi (2025-06-09). "Provinsi Banten Siap Bangun Jalan Tol Kamal – Teluknaga – Rajeg dengan Investasi Rp23,22 Triliun". Tangerang News. Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ a b PricewaterhouseCoopers. "Investment value at Rp23.22 trillion: Kamal - Teluk Naga - Rajeg toll road facilitates logistics to Merak". PwC (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ Arianto, Arif (2025-04-28). "Jalan Tol Kamal – Teluk Naga – Rajeg Tahap I Ditarget Segera Beroperasi, Punya Manfaat Ini – Mobilitas.id" (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-06-12.
- ^ "Saksikan Penandatanganan PPJT Kamal – Teluknaga – Rajeg, Menteri Basuki Harap Dapat Memperlancar Distribusi Logistik ke Pelabuhan Merak". Kementerian PUPR (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-12.