Jalur kereta api Tulungagung–Tugu
Jalur kereta api Tulungagung–Tugu | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
![]() Bekas abutment dari salah satu jembatan jalur KA yang berada di area Stasiun Tugu (Trenggalek). | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ikhtisar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jenis | Lintas Cabang | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sistem | Jalur kereta api rel ringan | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status | Tidak beroperasi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Terminus | Stasiun Tulungagung Stasiun Tugu (Trenggalek) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Stasiun | 21 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Operasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibangun oleh | Staatsspoorwegen | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Legalitas pembangunan | Wet 6 Juni 1919 Staatsblad No. 312 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka | 1921 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditutup | 1 November 1932 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dibuka kembali | 1947 (Segmen Tulungagung–Campurdarat) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ditutup kembali | 1970 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pemilik |
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Karakteristik lintas | Lintas datar dengan melintasi rawa-rawa | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Depo | Tulungagung, Trenggalek | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Data teknis | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Panjang rel | 39 km | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Jalur kereta api Tulungagung–Tugu adalah salah jalur kereta api nonaktif di Indonesia yang menghubungkan Stasiun Tulungagung dengan Stasiun Tugu (Trenggalek) sepanjang kurang lebih 39 Km dan terletak di area Daerah Operasi VII Madiun.
Sejarah
Jalur ini dibangun oleh Staatsspoorwegen dan diresmikan pada tanggal yang berbeda, untuk segmen Tulungagung–Campurdarat sepanjang 14 Km diresmikan pada tanggal 15 Juli 1921, sementara segmen Campurdarat–Tugu sepanjang 25 Km diresmikan pada tanggal 1 Juli 1922.[1]Biaya pembangunan jalur trem sepanjang 48 Km ini memakan dana f 1.893.000.[2]
Berdasarkan surat SS No. 3639 tertanggal 8 Maret 1902, diwacanakan akan dibangun jalur kereta dari Stasiun Jetis menuju Stasiun Tugu (Trenggalek) menghubungkan jalur kereta api Ponorogo–Slahung dengan jalur kereta api Tulungagung–Tugu, serta dari Stasiun Badegan menuju Stasiun Baturetno menghubungkan jalur kereta api Ponorogo–Badegan dengan jalur kereta api Purwosari–Baturetno yang ditujukan untuk mendukung jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa dengan rute Yogyakarta–Wonogiri–Ponorogo–Trenggalek–Tulungagung.[3]
Pada 25 April 1930, koran "De Indische Courant" mengabarkan bahwa SS berencana membuka perhentian baru di lintas ini yang kelak bernama Stopplaats Bandoengpasser pada km 21+300 pada 1 Mei 1930. Dalam Buku Jarak penerbitan Mei 2004, nama perhentian ini disesuaikan dengan ejaan yang berlaku sehingga ditulis sebagai Bandungpasar, tetapi letak km-nya ditulis km 21+285 atau 15 meter lebih awal dari pernyataan koran, sehingga terdapat dualisme letak km-nya.
Semasa beroperasi, Trem di wilayah Trenggalek dimanfaatkan sebagai angkutan penumpang maupun barang. Kereta penumpang dibagai menjadi tiga kelas, yakni kelas 2, kelas 3, dan kelas I. Kelas 2 diperuntukan bagi orang Asia Timur Tengah (Cina, Arab) dan juga pejabat pribumi, kelas 3 untuk campuran, sedangkan kelas I dikhususkan untuk orang pribumi. Pembagian penumpang pada saat itu memang berdasaran kelas sosial.
Jalur ini secara resmi ditutup oleh SS per 1 November 1932 karena opgebroken (dicabut) dikarenakan faktor resesi ekonomi global dekade 1930-an dan faktor terus meruginya lintas ini juga menjadi penyebab ditutupnya.[4][5][6] Relnya sendiri (Segmen Campurdarat–Tugu) telah dicabut Jepang pada tahun 1943. Sedangkan gundukan tanahnya (railbed) telah dikeruk untuk meninggikan jalan raya Campurdarat–Bandung. Karena jalan raya Campurdarat–Bandung memiliki peran penting untuk mobilitas rakyat dan tentara pada era perang revolusi dan satu-satunya jalan yang tidak tergenang dari awal tahun 1900-an hingga 1960. Sementara segmen Tulungagung–Campurdarat sempat dibuka kembali tahun 1947 oleh Djawatan Kereta Api Indonesia dan aktif hingga tahun 1970-an pada masa Perusahaan Negara Kereta Api sebagai angkutan gamping dan gula PG Mojopanggung, serta beberapa segmen jalur yang telah dibongkar oleh Jepang sempat dibangun kembali oleh pihak pabrik gula sebagai jalur lori perkebunan.
Namun dikarenakan jalur ini ditutup sebelum era kemerdekaan serta dianggap sebagai jalur lori pabrik gula, jalur ini tidak dianggap dan tidak dipatoki sebagai aset PT KAI, meskipun tercatat dalam buku Jarak antar Stasiun. Hanya meninggalkan bekas-bekas railbed dan fondasi jembatan yang masih kokoh.
Pada bulan Agustus tahun 2023 Eks jalur kereta api zaman dahulu atau trem yang melewati Tulungagung menghubungkan Trenggalek diinventarisir kembali oleh PT Kereta Api Indonesia Persero sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN menggunakan patok.
Hal tersebut dibenarkan oleh Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun, Supriyanto. Pihaknya berupaya menjaga aset- aset negara yang saat ini dikuasakan ke PT KAI. Termasuk aset berupa tanah maupun bangunan yang berada di ex jalur Kereta Api yang sudah tidak aktif.
"Aset perusahaan berupa tanah atau bangunan merupakan sumber daya dan kekayaan perusahaan yang wajib dikelola dengan baik. Tujuannya agar bermanfaat bagi perusahaan serta agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan perusahaan maupun negara," ujar Supriyanto saat dikonfirmasi, Senin, 14 Agustus 2023.
Menurutnya, secara periodik PT KAI Daop 7 Madiun berproses guna melakukan program rutin penandaan aset berupa penjagaan aset tanah atau bangunan. Melalui pemasangan tanda penunjuk aset atau patok batas aset tanah milik PT KAI.
"Tak hanya itu, inventarisasi ini sebagai bentuk tertib administrasi penjagaan aset. Upaya pengamanan dan penjagaan aset perusahaan tersebut dari penguasaan pihak lain atau aset terancam hilang," jelasnya.
Ia mengaku untuk wlayah Tulungagung-Trenggalek adalah salah satu wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun seperti di wilayah-wilayah lain. Dimana terdapat aset tanah KAI di ex jalur Kereta Api yang sudah tidak aktif yaitu seperti di kawasan wilayah Kabupaten Trenggalek.
Daop 7 Madiun menambahkan dalam pelaksanaan penandaan aset tidak hanya berupa patok. Akan tetapi juga terdapat plang hingga peneng. Sebelum pelaksanaan penandaan aset seperti pemasangan patok di jalur PT KAI, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak-pihak yang bersangakutan.
Stasiun Trenggalek
Stasiun Trenggalek adalah Stasiun nonaktif kelas I yang ada di Jawa Timur, Stasiun Trenggalek ini berada di lintas cabang Tulungagung-Trenggalek-Tugu. Stasiun Trenggalek memiliki ketinggian +103 m.
Stasiun Trenggalek memiliki fasilitas yang sama seperti Stasiun Tulungagung, Stasiun Trenggalek juga memiliki Depo lokomotif Stasiun Trenggalek juga pernah ada wacana reaktivasi jalur kereta api oleh Bupati Emil Elestiano atau Emil Dardak yang sekarang sudah menjabat sebagai Wakil Gubernur
Stasiun Trenggalek pernah memiliki wacana reaktivasi. Pada tahun 2014, PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan survei dan studi kelayakan untuk mereaktivasi jalur kereta api Tulungagung-Trenggalek-Tugu, termasuk Stasiun Trenggalek.
Namun, hingga saat ini, reaktivasi tersebut belum terealisasi. Berbagai faktor seperti biaya yang besar, kondisi infrastruktur yang memerlukan perbaikan, dan prioritas proyek lainnya menjadi beberapa alasan yang menyebabkan reaktivasi tersebut belum terwujud.
Meskipun demikian, masih ada harapan bahwa Stasiun Trenggalek dapat diaktifkan kembali di masa depan. Dukungan dari masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak terkait lainnya sangat penting untuk mewujudkan reaktivasi tersebut.
Jalur terhubung
Lintas aktif
Lintas nonaktif
Tidak terhubung dengan lintasan kereta api nonaktif manapun.
Daftar stasiun
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas Tulungagung–Tugu (Trenggalek) |
oleh Staatsspoorwegen Oosterlijnen Termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun | ||||||
Segmen Tulungagung–Campurdarat Panjang segmen 14 Km |
Diresmikan pada tanggal 15 Juli 1921 | ||||||
5014 | Tulungagung | TA | Jalan Pangeran Antasari 7, Kampungdalem, Tulungagung, Tulungagung | km 0+000 lintas Tulungagun–Trenggalek–Tugu km 156+820 lintas Bangil–Blitar–Kertosono |
+85 m | Beroperasi | ![]() |
- | Jepun | JPN | km 1+143 | +85 m | Tidak beroperasi | ||
- | Beji | BEJ | km 2+747 | +94 m | Tidak beroperasi | ||
- | Boyolangu | BYL | km 6+535 | +98 m | Tidak beroperasi | ||
- | Pojok | PJK | km 8+913 | +85 m | Tidak beroperasi | ||
- | Pelem (Tulungagung) | PEL | km 11+317 | +85 m | Tidak beroperasi | ||
- | Campurdarat | CPT | Campurdarat, Campurdarat, Tulungagung | km 13+670 | +82 m | Tidak beroperasi | |
Segmen Campurdarat–Tugu Panjang segmen 25 Km |
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1922 | ||||||
- | Duwet | DWT | km 16+840 | Tidak beroperasi | |||
- | Sokoanyar | SKR | km 19+320 | +72 m | Tidak beroperasi | ||
- | Bandung (Tulungagung) | BND | km 20+620 | +75 m | Tidak beroperasi | ||
- | Bandungpasar | BNDP | km 21+285 | +80 m | Tidak beroperasi | ||
- | Bulus | BLS | km 24+191 | +70 m | Tidak beroperasi | ||
- | Kedunglurah | KDL | km 27+780 | +64 m | Tidak beroperasi | ||
- | Bendo(Trenggalek) | BDO | km 31+212 | +108 m | Tidak beroperasi | ||
- | Ngetal | NTL | km 33+415 | +88 m | Tidak beroperasi | ||
- | Siwalan | SWN | km 36+820 | +96 m | Tidak beroperasi | ||
- | Trenggalek | TRG | Ngantru, Trenggalek, Trenggalek | km 38+762 | +103 m | Tidak beroperasi | |
- | Kedungsakal | KGS | km 40+990 | +105 m | Tidak beroperasi | ||
- | Nglongsor | NGS | km 43+720 | +108 m | Tidak beroperasi | ||
- | Winong | WNG | km 46+769 | +110 m | Tidak beroperasi | ||
- | Tugu (Trenggalek) | TGU | Dermosari, Tugu, Trenggalek | km 48+375 | +111 m | Tidak beroperasi | |
Keterangan:
Referensi:
|
Referensi
- ^ (Belanda) S. A., Reitsma (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Batavia (Jakarta) – Weltevreden. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
- ^ "Kisah Jalur TREM Tulungagung-Trenggalek-Tugu". Jejakjejak. 2022-01-06. Diakses tanggal 2023-05-06.
- ^ Reitsma, S. A. (1920). Indische spoorweg-politiek. Landsdrukkerij. hlm. 286–289.
- ^ (Belanda) "Spoor- en tramwegen; tijdschrift voor het spoor- en tramwegwezen in Nederland en Indië, jrg 8, 1935, no 16, 30-07-1935". Moorman's Periodieke PersDen Haag. 30 Juli 1935. hlm. 380. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-08-25. Diakses tanggal 3 Februari 2020. ;
- ^ (Belanda) "De ingenieur; Weekblad gewijd aan de techniek en de economie van openbare werken en nijverheid jrg 49, 1934, no 7, 16-02-1934". De ingenieur. De Vereeniging van Burgerlijke Ingenieurs. 16-02-1934. Diakses tanggal 2-8-2021.
- ^ (Belanda) Anonim.1932.Spoorlijn opgeheven.Jakarta:Bataviaasch nieuwsblad
- ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). ;
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.