More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Lahirnya Pancasila - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lahirnya Pancasila - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lahirnya Pancasila

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikisumber
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Lahirnya Pancasila" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Artikel ini berisi tentang sebuah pidato bersejarah. Untuk Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia, lihat Pancasila.
Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:
Lahirnya Pancasila
Pancasila dan bendera merah putih

Lahirnya Pancasila adalah judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato inilah konsep dan rumusan awal "Pancasila" pertama kali dikemukakan oleh Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK.

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]
Gedung Chuo Sangi In di Jakarta yang digunakan sebagai gedung Volksraad pada tahun 1925.

Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik, tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Chōsa-kai (独立準備調査会code: ja is deprecated , Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan, biasa disingkat BPUPK).

Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei (yang nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945). Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei 1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad (bahasa Indonesia: "Dewan Rakyat").[1]

Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakannya "Pancasila". Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima secara aklamasi oleh segenap anggota BPUPK.[2]

Selanjutnya BPUPK membentuk Panitia Kecil untuk merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.[3]

Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada sidang PPKI I tanggal 18 Agustus 1945.[4]

Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPK, Dr. Radjiman Wedyodiningrat menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “Lahirnya Pancasila”.

”Bila kita pelajari dan selidiki sungguh-sungguh “Lahirnya Pancasila” ini, akan ternyata bahwa ini adalah suatu Demokratisch Beginsel, suatu Beginsel yang menjadi dasar Negara kita, yang menjadi Rechtsideologie Negara kita; suatu Beginsel yang telah meresap dan berurat-berakar dalam jiwa Bung Karno, dan yang telah keluar dari jiwanya secara spontan, meskipun sidang ada dibawah penilikan yang keras dari Pemerintah Balatentara Jepang. Memang jiwa yang berhasrat merdeka, tak mungkin dikekang-kekang! Selama Fascisme Jepang berkuasa di negeri kita, Demokratisch Idee tersebut tak pernah dilepaskan oleh Bung Karno, selalu dipegangnya teguh-teguh dan senantiasa dicarikannya jalan untuk mewujudkannya. Mudah-mudahan ”Lahirnya Pancasila” ini dapat dijadikan pedoman oleh nusa dan bangsa kita seluruhnya dalam usaha memperjuangkan dan menyempurnakan Kemerdekaan Negara.”

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Hari Kesaktian Pancasila

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Perdana, Ridha Kusuma. "Sejarah Lahirnya Pancasila, Proses Panjang Menjadi Dasar Negara Indonesia". Data Indonesia. Diakses tanggal 2025-06-01.
  2. ^ Pangestuti, Yulisha; Ningsih, Widya (2024-06-03). "Sejarah Hari Lahir Pancasila". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2025-06-01.
  3. ^ Septiana, Tiyas (2025-05-29). "Asal Usul Hari Lahir Pancasila 1 Juni dan Peran Para Tokohnya". Kontan. Diakses tanggal 2025-06-01.
  4. ^ "Pancasila Bung Karno", Paksi Bhinneka Tunggal Ika, 2005
  • l
  • b
  • s
Artikel terkait ideologi Pancasila
Sejarah
  • Pidato "Lahirnya Pancasila"
  • Piagam Jakarta
  • Rumusan-rumusan Pancasila
  • Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
  • Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila
Tokoh terkait
  • Soekarno
  • Mohammad Hatta
  • Mohammad Yamin
  • Alexander Andries Maramis
  • Abikoesno Tjokrosoejoso
  • Abdoel Kahar Moezakir
  • Agus Salim
  • Adam Malik
  • Wahid Hasjim
Badan terkait
  • Panitia Sembilan
  • BPUPKI
  • PPKI
  • BP7
  • UKP-PIP
  • BPIP
Hal terkait
  • Garuda Pancasila
  • Hari Kesaktian Pancasila
  • UUD 1945
  • Gedung Pancasila
  • Daftar Anggota BPUPKI-PPKI
  • Filsafat Pancasila
  • Saya Indonesia, Saya Pancasila
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lahirnya_Pancasila&oldid=27343867"
Kategori:
  • Sejarah Indonesia
  • Pancasila
  • Soekarno
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel mengandung teks Jepang
  • Lang and lang-xx using deprecated ISO 639 codes

Best Rank
More Recommended Articles