More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Adam Malik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Adam Malik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Adam Malik

  • العربية
  • مصرى
  • Basa Bali
  • Bikol Central
  • বাংলা
  • Batak Mandailing
  • Dansk
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Bahasa Hulontalo
  • हिन्दी
  • 日本語
  • Jawa
  • 한국어
  • Latina
  • Basa Banyumasan
  • Minangkabau
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Sunda
  • Svenska
  • Tagalog
  • Tiếng Việt
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ini adalah nama Batak Mandailing, marganya adalah Batubara.
Untuk halte Transjakarta yang sebelumnya bernama "Adam Malik", lihat Halte Transjakarta Petukangan Utara.
Adam Malik
Wakil Presiden Indonesia ke-3
Masa jabatan
23 Maret 1978 – 11 Maret 1983
PresidenSoeharto
Sebelum
Pendahulu
Hamengkubuwono IX
Pengganti
Umar Wirahadikusumah
Sebelum
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-4
Masa jabatan
1 Oktober 1977 – 23 Maret 1978
Sebelum
Pendahulu
Idham Chalid
Pengganti
Daryatmo
Sebelum
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ke-7
Masa jabatan
1 Oktober 1977 – 23 Maret 1978
Sebelum
Pendahulu
Idham Chalid
Pengganti
Daryatmo
Sebelum
Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa
Masa jabatan
1971–1972
Sebelum
Pendahulu
Edvard Hambro
Pengganti
Stanisław Trepczyński
Sebelum
Menteri Luar Negeri Indonesia ke-11
Masa jabatan
28 Maret 1966 – 23 Maret 1978
PresidenSoekarno
Soeharto
Sebelum
Pendahulu
Soebandrio
Pengganti
Mochtar Kusumaatmadja
Sebelum
Menteri Perdagangan Indonesia ke-16
Masa jabatan
13 November 1963 – 27 Agustus 1964
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Soeharto Sastrosoeyoso
Pengganti
Achmad Yusuf
Sebelum
Wakil Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat
Masa jabatan
29 Agustus 1945 – Februari 1950
PresidenSoekarno
Ketua KNIPKasman Singodimedjo
Informasi pribadi
Lahir(1917-07-22)22 Juli 1917
Pematangsiantar, Sumatera Timur, Hindia Belanda
Meninggal5 September 1984(1984-09-05) (umur 67)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
MakamTaman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata
Partai politik  Golkar
Afiliasi politik
lainnya
  • Partai Indonesia
  • Partai Musyawarah Rakyat Banyak
Suami/istri
Nelly Adam Malik
​
(m. 1942)​
Pekerjaan
  • Politikus
  • legislator
  • diplomat
  • jurnalis
Tanda tangan
Karier militer
PihakIndonesia
Dinas/cabangGerilyawan Indonesia
Masa dinas1940-an
PangkatKomandan
Pertempuran/perang
  • Perang Dunia II
  • Revolusi Nasional Indonesia
Penghargaan
  • Pahlawan Nasional Indonesia
  • Bintang Mahaputera
  • Bintang Republik Indonesia
  • Darjah Yang Mulia Setia Mahkota Malaysia Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Adam Malik (22 Juli 1917 – 5 September 1984) adalah seorang politikus Indonesia dan mantan jurnalis yang menjabat sebagai wakil presiden ketiga. Sebelumnya ia menjabat sebagai ketua parlemen, menteri luar negeri, presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan jurnalis. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998.[1]

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Latar belakang

[sunting | sunting sumber]

Adam Malik adalah anak dari pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis.[2][3] Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar.[2] Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara.[2] Adam Malik menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Madrasah Sumatera Thawalib Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang.[2]

Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Abdul Hakim, Djohan Sjahroezah, Soemanang, Albert Manumpak Sipahutar, dan Pandu Kartawiguna memelopori berdirinya Kantor Berita Antara.[3]

Karier

[sunting | sunting sumber]
Bab atau bagian ini tidak memiliki referensi atau sumber tepercaya sehingga isinya tidak bisa dipastikan. Tolong bantu perbaiki artikel ini dengan menambahkan referensi yang layak. Bab atau bagian ini akan dihapus bila tidak tersedia referensi ke sumber tepercaya dalam bentuk catatan kaki atau pranala luar.
Menteri Utama Bidang Politik/Menteri Luar Negeri Adam Malik sedang berbicara di mimbar PBB pada tahun 1966.
Menteri Luar Negeri Adam Malik mendampingi Presiden Soeharto mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Takeo Miki di Jepang pada tahun 1975.
Pengambilan sumpah jabatan Adam Malik sebagai Wakil Presiden RI pada 24 Maret 1978.
Adam Malik sudah resmi menjadi Wakil Presiden RI. Sri Sultan Hamengku Buwono IX memberi ucapan selamat kepadanya.
Suasana Pelantikan Adam Malik sebagai Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR RI.

Adam Malik juga aktif dalam pergerakan kebangsaan yang dilakukannya secara autodidak. Pada masa mudanya, ia sudah aktif ikut pergerakan nasional memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada tahun 1934-1935, ia memimpin Partai Indonesia (Partindo) Pematang Siantar dan Medan.[4]

Pada tahun 1940 hingga 1941, Adam Malik merupakan anggota Dewan Pimpinan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) di Jakarta. Bersamaan dengan itu, ia mengawali karier dengan bekerja sebagai wartawan di Jakarta dan merupakan salah satu pendiri Kantor Berita Antara.[5] Kantor Berita Antara didirikan di Buiten Tijgerstraat 38 Noord Batavia (Jl. Pinangsia II Jakarta Utara) kemudian pindah JI. Pos Utara 53 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sebagai Direktur diangkat Mr. Soemanang, dan Adam Malik menjabat Redaktur merangkap Wakil Direktur. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo. Tahun 1941 sebagai utusan Mr. Soemanang bersama Djohan Sjahroezah datang ke rumah Sugondo Djojopuspito minta agar Soegondo bersedia menjadi Direktur Antara, dan Adam Malik tetap sebagai Redaktur merangkap Wakil Direktur.

Di zaman penjajahan Jepang, Adam Malik juga aktif bergerilya melawan Pemerintahan Jepang dalam gerakan pemuda memperjuangkan kemerdekaan. Pada 1945, menjadi anggota Pimpinan Gerakan Pemuda untuk persiapan Kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Menjelang 17 Agustus 1945, bersama Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana, ia pernah membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Demi mendukung kepemimpinan Soekarno-Hatta, ia menggerakkan rakyat berkumpul di lapangan Ikada, Jakarta.

Mewakili kelompok pemuda, Adam Malik sebagai pimpinan Komite Van Aksi, terpilih sebagai Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat (1945-1947) yang bertugas menyiapkan susunan pemerintahan. Selain itu, Adam Malik adalah pendiri dan anggota Partai Rakyat, pendiri Partai Murba, dan anggota parlemen. Tahun 1945-1946 ia menjadi anggota Badan Persatuan Perjuangan di Yogyakarta. Kariernya semakin menanjak ketika menjadi Ketua II Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP), sekaligus merangkap jabatan sebagai anggota Badan Pekerja KNIP. Pada tahun 1946, Adam Malik mendirikan Partai Rakyat, sekaligus menjadi anggotanya. 1948-1956, ia menjadi anggota dan Dewan Pimpinan Partai Murba. Pada tahun 1956, ia berhasil memangku jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI) yang lahir dari hasil pemilihan umum.

Karier Adam Malik di dunia internasional terbentuk ketika diangkat menjadi Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh untuk negara Uni Soviet dan Polandia. Pada tahun 1962, ia menjadi Ketua Delegasi Republik Indonesia untuk perundingan Indonesia dengan Belanda mengenai wilayah Irian Barat di Washington D.C, Amerika Serikat. Yang kemudian pertemuan tersebut menghasilkan Persetujuan Pendahuluan mengenai Irian Barat. Pada bulan September 1962, ia menjadi anggota Dewan Pengawas Lembaga di lembaga yang didirikannya, yaitu Kantor Berita Antara. Pada tahun 1963, Adam Malik pertama kalinya masuk ke dalam jajaran kabinet, yaitu Kabinet yang bernama Kabinet Kerja IV sebagai Menteri Perdagangan sekaligus menjabat sebagai Wakil Panglima Operasi ke-I Komando Tertinggi Operasi Ekonomi (KOTOE). Pada masa semakin menguatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia, Adam Malik bersama Roeslan Abdulgani dan Jenderal Abdul Haris Nasution dianggap sebagai musuh PKI dan dicap sebagai trio sayap kanan yang kontra-revolusi.

Ketika terjadi pergantian rezim pemerintahan Orde Lama, posisi Adam Malik yang berseberangan dengan kelompok kiri justru malah menguntungkannya. Tahun 1966, Adam disebut-sebut dalam trio baru Soeharto-Sultan-Malik. Pada tahun yang sama, lewat televisi, ia menyatakan keluar dari Partai Murba karena pendirian Partai Murba, yang menentang masuknya modal asing. Empat tahun kemudian, ia bergabung dengan Golkar. Pada tahun 1964, ia mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Delegasi untuk Komisi Perdagangan dan Pembangunan di PBB. Pada tahun 1966, kariernya semakin gemilang ketika menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri II (Waperdam II) sekaligus sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di kabinet Dwikora II.

Karier murninya sebagai Menteri Luar Negeri dimulai di kabinet Ampera I pada tahun 1966. Pada tahun 1967, ia kembali memangku jabatan Menteri Luar Negeri di kabinet Ampera II. Pada tahun 1968, Menteri Luar Negeri dalam kabinet Pembangunan I, dan tahun 1973 kembali memangku jabatan sebagai Menteri Luar Negeri untuk terakhir kalinya dalam kabinet Pembangunan II. Pada tahun 1971, ia terpilih sebagai Ketua Majelis Umum PBB ke-26, orang Indonesia pertama dan satu-satunya sebagai Ketua SMU PBB. Saat itu dia harus memimpin persidangan PBB untuk memutuskan keanggotaan RRC di PBB yang hingga saat ini masih tetap berlaku. Karier tertingginya dicapai ketika berhasil memangku jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang diangkat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1978. Ia merupakan Menteri Luar Negeri RI di urutan kedua yang cukup lama dipercaya untuk memangku jabatan tersebut setelah Dr. Soebandrio. Sebagai Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Orde Baru, Adam Malik berperanan penting dalam berbagai perundingan dengan negara-negara lain termasuk penjadwalan ulang utang Indonesia peninggalan Orde Lama.

Pada tanggal 5-8 Agustus 1967, Adam Malik menjadi perwakilan Indonesia di tingkat menteri untuk pertemuan lima negara yang diadakan di Bangkok. Selain Adam Malik, pertemuan ini dihadiri oleh Tun Abdul Razak (Malaysia), Narciso Ramos (Filipina), Thanat Khoman (Thailand) dan S. Rajaratnam (Singapura). Pertemuan ini menghasilkan sebuah kesepakatan pembentukan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara oleh kelima negara pada tanggal 8 Agustus 1967. Kesepakatan ini kemudian disebut Deklarasi Bangkok.[6]

Sebagai seorang diplomat, wartawan bahkan birokrat, Adam Malik sering mengatakan “semua bisa diatur”. Sebagai diplomat ia memang dikenal selalu mempunyai 1001 jawaban atas segala macam pertanyaan dan permasalahan yang dihadapkan kepadanya. Tapi perkataan “semua bisa diatur” itu juga sekaligus sebagai lontaran kritik bahwa di negara ini “semua bisa di atur” dengan uang.

Akhir hidup

[sunting | sunting sumber]

Meninggal dunia

[sunting | sunting sumber]
Haji Adam Malik dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta (atas). Di kemudian hari, istrinya dimakamkan berdampingan dengannya (bawah).

Setelah mengabdikan diri demi bangsa dan negaranya, H. Adam Malik meninggal di Bandung pada 5 September 1984 karena kanker hati. Jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.[7] Kemudian, isteri dan anak-anaknya mengabadikan namanya dengan mendirikan Museum Adam Malik.

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1982, Adam Malik menerima Dag Hammarskjöld Award dari PBB.[butuh rujukan] Ia juga ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada tahun 1998 berdasarkan Keputusan Presiden Indonesia Nomor 107/TK/1998. Keputusan ini diterbitkan pada tanggal 6 Nopember tahun 1998. Nama Adam Malik berada dalam urutan ke-105 dari 156 pahlawan nasional hingga tahun 2010 berdasarkan rilisan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.[8]

Tanda kehormatan nasional

[sunting | sunting sumber]
  • Bintang Republik Indonesia Adipradana (10 Maret 1973)[9]
  • Bintang Mahaputera Adipurna (23 Maret 1973)[10]
  • Bintang Mahaputera Pratama (17 Agustus 1961)[10]
  • Satyalancana Pepera (29 April 1977)[11]

Tanda kehormatan luar negeri

[sunting | sunting sumber]
  •  Kamboja :
    • Grand Cross of the Royal Order of Sahametrei (1968)[12]
  •  Malaysia :
    • Seri Maharaja Mangku Negara (SMN) – Tun (1970)[13]
  •  Italia :
    • Knight Grand Cross of the Order of Merit of the Italian Republic (OMRI) (1972)[14]
  •  Perancis :
    • Grand Cross of the National Order of Merit (1972)
  •  Yugoslavia :
    • Yugoslav Star with Sash of the Order of the Yugoslav Star (1983)[15][16]
    • First Rank of the Order of the Yugoslav Flag with Sash (1975)[16]
  •  Korea Selatan :
    • Grand Gwanghwa Medal of the Order of Diplomatic Service Merit (1981)[17]
  •  Filipina :
    • Grand Collar of the Order of Lakandula (2017)[18]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Daftar Wakil Presiden Indonesia
  • Adam Malik Award
  • Halte Busway Adam Malik

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia Diarsipkan 2013-08-06 di Wayback Machine., Departemen Sosial RI Online, Januari 2010. Diakses 26 Agustus 2012.
  2. ^ a b c d Sunudyantoro, Sedikit Nasi, Banyak Minyak Rambut Diarsipkan 2008-12-04 di Wayback Machine., 1 Desember 2008, Copyright 2011 TEMPOinteraktif. Diakses 24 September 2011.
  3. ^ a b Akhir Matua Harahap, Surat Kabar di Padang Sidempuan ‘Tempo Doeloe’ dan Lahirnya Tokoh-Tokoh Pers Nasional dari Tapanuli Bagian Selatan Diarsipkan 2012-03-31 di Wayback Machine., akhirmh.blogspot.com. Diakses 24 September 2011.
  4. ^ Andryanto, S. Dian (2022-07-22). "105 Tahun Adam Malik: Wartawan, Menteri Luar Negeri, Wakil Presiden dan Isu Mata-mata CIA". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-11-07.
  5. ^ Situmorang, N., dna Sudibyo, R. S. (2017). Adam Malik Menembus Empat Zaman: Memperingati 100 Tahun Adam Malik. Jakarta Selatan: Arsip Nasional Republik Indonesia. hlm. 4. ISBN 978-602-6503-10-7. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  6. ^ Aman (2015). Nugrahini, Kartika N. (ed.). Sejarah Indonesia Masa Kemerdekaan 1945-1998 (PDF). Yogyakarta: Penerbit Ombak. hlm. 109–110. ISBN 978-602-258-312-7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. ^ "Membongkar Sejarah Makam Kalibata". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 2011-04-27. Diakses tanggal 2023-11-07.
  8. ^ Pagar, dkk. (September 2020). Sejarah Sosial Kesultanan Langkat (PDF). Jakarta Pusat: Litbangdiklat Press. hlm. 150. ISBN 978-623-91689-9-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. ^ "Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Tahun 1959–Sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2021-07-29. Diakses tanggal 2021-06-01.
  10. ^ a b "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2022-08-05. Diakses tanggal 2021-01-20.
  11. ^ Departemen Dalam Negeri, Indonesia (1976). Mimbar. Indonesia: Departemen Dalam Negeri. hlm. 29. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  12. ^ Indonesia. Embassy (Cambodia), Nazaruddin Nasution (2002). Indonesia-Cambodia Forging Ties Through Thick and Thin. Kamboja: Embassy of the Republic of Indonesia. hlm. 32. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  13. ^ "Semakan Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat" (dalam bahasa Melayu). Diarsipkan dari asli tanggal 2019-07-19. Diakses tanggal 2021-06-01.
  14. ^ "MALIK S.E. Adam, Cavaliere di Gran Croce Ordine al Merito della Repubblica Italiana" (dalam bahasa Italia). Diakses tanggal 12 February 2024.
  15. ^ "Одликувања" (PDF). Službeni list SFRJ (dalam bahasa Makedonia). XXXI (54): 1480. 14 November 1975.
  16. ^ a b "Recipient Order of Yugoslav Star". Gentleman's Military Interest Club (dalam bahasa Inggris (Britania)). 2017-08-11. Diakses tanggal 2024-05-28.
  17. ^ Chandramatchbox Channel (2023-06-26), Video Kunjungan Kenegaraan Presiden Korea Selatan Chun Doo-Hwan di Indonesia Tahun 1981, diakses tanggal 2024-06-09
  18. ^ "Roster of Presidential Awardees under Executive Order 236". Official Gazette. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-07-02. Diakses tanggal 2 July 2022.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Adam Malik Wakil Presiden RI (1978-1983) Diarsipkan 2017-07-06 di Wayback Machine.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Wakil Presiden Republik Indonesia
1978–1983
Diteruskan oleh:
Umar Wirahadikusumah
Didahului oleh:
K.H. Idham Chalid
Ketua DPR/MPR
1977–1978
Diteruskan oleh:
Daryatmo
Didahului oleh:
Subandrio
Menteri Luar Negeri Indonesia
1966–1978
Diteruskan oleh:
Mochtar Kusumaatmadja
Didahului oleh:
Suharto
Menteri Perdagangan Indonesia
1963–1964
Diteruskan oleh:
Achmad Yusuf
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Lambertus Nicodemus Palar
Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet
1960–1964
Diteruskan oleh:
Manai Sophiaan
Jabatan baru Duta Besar Indonesia untuk Polandia
1959–1962
Diteruskan oleh:
Gustaaf Adolf Maengkom
Pranala ke artikel terkait
  • l
  • b
  • s
Wakil Presiden Indonesia
  • 1 Moh. Hatta
  • 2 Hamengkubuwana IX
  • 3 Adam Malik
  • 4 Umar Wirahadikusumah
  • 5 Soedharmono
  • 6 Try Sutrisno
  • 7 Bacharuddin Jusuf Habibie
  • 8 Megawati
  • 9 Hamzah Haz
  • 10 & 12 Jusuf Kalla
  • 11 Boediono
  • 13 Ma'ruf Amin
  • 14 Gibran Rakabuming Raka
  • l
  • b
  • s
Menteri Luar Negeri Indonesia
Kementerian Luar Negeri
  • Achmad Soebardjo
  • Sutan Sjahrir
  • Agus Salim
  • Alexander Andries Maramis
  • Agus Salim
  • Mohammad Hatta
  • Mohamad Roem
  • Achmad Soebardjo
  • Wilopo
  • Soenario
  • Ida Anak Agung Gde Agung
  • Roeslan Abdulgani
  • Subandrio
  • Adam Malik
  • Mochtar Kusumaatmadja
  • Ali Alatas
  • Alwi Shihab
  • Hassan Wirajuda
  • Marty Natalegawa
  • Retno Marsudi
  • Sugiono
Kategori
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan III (1978–1983)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Adam Malik
  • Kementerian di bawah Menko Polkam: Maraden Panggabean
  • Mendagri: Amir Machmud, Soedharmono (Plt.)
  • Menlu: Mochtar Kusumaatmadja
  • Menhankam/Panglima ABRI: M. Jusuf
  • Menhak: Moedjono, Ali Said
  • Menpen: Ali Moertopo
  • Kementerian di bawah Menko Ekuin/Kepala BAPPENAS: Widjojo Nitisastro
  • Menkeu: Ali Wardhana
  • Mendagkop: Radius Prawiro
  • Mentan: Soedarsono Hadisapoetro
  • Menperin: A.R. Soehoed
  • Mentamben: Subroto
  • Menpu : Purnomosidi Hadjisarosa
  • Menhub: Rusmin Nurjadin
  • Menakertrans: Harun Al-Rasjid Zain
  • Menpan: J. B. Sumarlin
  • Menteri PP-LH: Emil Salim
  • Menristek: Bacharuddin Jusuf Habibie
  • Kementerian di bawah Menko Kesra: Surono Reksodimedjo
  • Mendikbud: Daoed Joesoef
  • Menkes: Suwardjono Surjaningrat
  • Menag: Alamsyah Ratu Perwiranegara
  • Mensos: Sapardjo
Menteri muda yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Menmupera: Cosmas Batubara
  • Menmukop: Bustanil Arifin
  • Menmuda: Abdul Gafur
  • Menmuprongan: Achmad Affandi
  • Menperwan: Lasiyah Soetanto
  • Menmutrans: Martono
Menteri dan pejabat setingkat menteri yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden:
  • Mensesneg: Soedharmono
  • Jaksa Agung: Ali Said, Ismail Saleh
  • Gubernur Bank Indonesia: Rachmat Saleh
  • Pangkopkamtib: Sudomo
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan II (1973–1978)
Presiden: Soeharto | Wakil Presiden: Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Mendagri: Amir Machmud • Menlu: Adam Malik, Syarief Thayeb (Plt.) • Menhankam/Panglima ABRI: Maraden Panggabean • Menhak: Oemar Senoadji, Mochtar Kusumaatmadja • Menteri Penerangan: Mashuri Saleh, Sudharmono (Plt.) • Menperin: M. Jusuf • Mendag: Radius Prawiro • Menag: Abdul Mukti Ali • Menkeu: Ali Wardhana • Mentan: Thoyib Hadiwidjaja • Mentam: Mohammad Sadli • Menteri PUTL: Sutami • Menhub: Emil Salim • Mendikbud: Sumantri Brodjonegoro, Syarief Thayeb • Menkes: GA Siwabessy • Mensos: M. S. Mintaredja • Menakertranskop: Subroto • Menteri Ekuin/Kepala BAPPENAS: Widjojo Nitisastro • Menteri Kesra: Sunawar Sukowati • Menpan/Waket BAPPENAS: J. B. Sumarlin • Menteri Negara Riset: Sumitro Djojohadikusomo • Jaksa Agung: Ali Said • Gubernur Bank Indonesia: Rachmat Saleh • Pangkopkamtib: Sumitro, Soeharto, Sudomo (Plt.) • Mensesneg: Soedharmono
  • l
  • b
  • s
Kabinet Pembangunan I (1968–1973)
Presiden: Soeharto
Mendagri: Basuki Rahmat, Amir Machmud • Menlu: Adam Malik • Menhankam/Panglima ABRI: Soeharto, Maraden Panggabean • Menhak: Oemar Senoadji • Menteri Penerangan: Boediardjo • Menkeu: Ali Wardhana • Mendag: Sumitro Djojohadikusomo • Mentan: Thoyib Hadiwidjaja • Menperin: M. Jusuf • Mentam: Sumantri Brodjonegoro • Menteri PUTL: Sutami • Menhub: Frans Seda • Mendikbud: Mashuri Saleh • Menkes: G.A. Siwabessy • Menag: Muhammad Dahlan, Abdul Mukti Ali • Menaker: Mursalin Daeng Mamangung, M. Sadli • Mentranskop: M. Sarbini, Subroto • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan, Idham Chalid (Plt.), M. S. Mintaredja • Menteri Ekuin: Sri Sultan Hamengkubuwono IX • Menteri Kesra: Idham Chalid • Menteri PPN/ Ketua BAPPENAS: Sunawar Sukowati, Widjojo Nitisastro • Menpenhukpemmen (dihapuskan sejak Reshuffle Kabinet pada 11 September 1971): M. S. Mintaredja • Menteri PPAN: Harsono Tjokroaminoto, Emil Salim • Jaksa Agung: Sugih Arto • Gubernur Bank Indonesia: Radius Prawiro • Pangkopkamtib: Maraden Panggabean, Sumitro • Mensesneg: Alamsyah Ratu Perwiranegara, Soedharmono
  • l
  • b
  • s
Kabinet Ampera II (1967–1968)
Pejabat Presiden: Soeharto
Menteri Ekuin: Sri Sultan Hamengkubuwono IX • Menteri Kesra: Idham Chalid • Mendagri: Basuki Rahmat • Menlu: Adam Malik • Menhankam/Panglima ABRI: Soeharto • Menhak: Oemar Senoadji • Menteri Penerangan: B.M. Diah • Mendikbud: Sanusi Hardjadinata • Menag: Muhammad Dahlan • Menkes: G.A. Siwabessy • Menaker: Awaluddin Djamin • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan • Menkeu: Frans Seda • Mendag: M. Jusuf • Mentan: Sutjipto • Menbun: Thoyib Hadiwidjaja • Menhub: Sutopo • Menteri Maritim: Jatidjan • Menteri PU: Sutami • Menperindariten: Ashari Danudirdjo • Menperinteksjin: Muhammad Sanusi • Mentam: Soemantri Brodjonegoro • Mentransvetbil: Sarbini Sumawinata
  • l
  • b
  • s
Kabinet Ampera I (1966–1967)
Presiden: Soekarno, Soeharto (Plt.)
  • Ketua Preskab: Soeharto
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Hankam: Soeharto
  • Menpangad: Soeharto
  • Menpangla: Muljadi
  • Menpangud: Rusmin Nurjadin
  • Menpangpol: Sutjipto Judodihardjo
  • Menvetdem: Sarbini Sumawinata
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Politik: Adam Malik
  • Menlu: Adam Malik
  • Mendagri: Basuki Rahmat
  • Menhak: Oemar Senoadji
  • Menteri Penerangan: B.M. Diah
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Kesra: Idham Chalid
  • Mendikbud: Sarino Mangunpranoto
  • Menag: Sjaifuddin Zuchri
  • Mensos: Albert Mangaratua Tambunan
  • Menkes: G.A. Siwabessy
  • Menaker: Awaluddin Djamin
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan: Hamengkubuwono IX
  • Menteri Perdagangan: Ashari Danudirdjo
  • Menkeu: Frans Seda
  • Menhub: Sutopo
  • Menteri Maritim: Jatidjan
  • Mentan: Sutjipto
  • Menhut: P.C. Harjasudirdja
  • Kementerian di bawah Menteri Utama Industri dan Pembangunan: Sanusi Hardjadinata
  • Menperin R&T: M. Jusuf
  • Menperin T&K: Muhammad Sanusi
  • Mentam: Slamet Bratanata
  • Menteri PU: Sutami
  • l
  • b
  • s
Indonesia Pahlawan Nasional Indonesia
Politik
Abdul Halim Majalengka · Abdoel Kahar Moezakir · Achmad Soebardjo · Adam Malik · Adnan Kapau Gani · Alexander Andries Maramis · Alimin · Andi Sultan Daeng Radja · Arie Frederik Lasut · Arnold Mononutu · Djoeanda Kartawidjaja · Ernest Douwes Dekker · Fatmawati · Ferdinand Lumban Tobing · Frans Kaisiepo · Gatot Mangkoepradja · Hamengkubuwana IX · Herman Johannes · Idham Chalid · Ida Anak Agung Gde Agung · Ignatius Joseph Kasimo Hendrowahyono · I Gusti Ketut Pudja · Iwa Koesoemasoemantri · Izaak Huru Doko · Johannes Leimena · Johannes Abraham Dimara · Kasman Singodimedjo · Kusumah Atmaja · Lambertus Nicodemus Palar · Mahmud Syah III dari Johor · Mangkunegara I · Maskoen Soemadiredja · Mohammad Hatta · Mohammad Husni Thamrin · Moewardi · Teuku Nyak Arif · Nani Wartabone · Oto Iskandar di Nata · Radjiman Wedyodiningrat · Rasuna Said · Saharjo · Samanhudi · Soekarni · Soekarno · Sukarjo Wiryopranoto · Soepomo · Soeroso · Soerjopranoto · Sutan Mohammad Amin Nasution · Sutan Syahrir · Syafruddin Prawiranegara · Tan Malaka · Tjipto Mangoenkoesoemo · Oemar Said Tjokroaminoto · Zainul Arifin
Militer
Abdul Haris Nasution · Andi Abdullah Bau Massepe · Basuki Rahmat · Tjilik Riwut · Jamin Ginting  · Gatot Soebroto · Harun Thohir · Hasan Basry · John Lie · R.E. Martadinata · Marthen Indey · Mas Isman · Muhammad Yasin · Syam'un · Soedirman · Soekanto Tjokrodiatmodjo · Soeprijadi · Oerip Soemohardjo · Usman Janatin  · Yos Sudarso · Djatikoesoemo · Moestopo
Kemerdekaan
Agustinus Adisoetjipto · Abdulrachman Saleh · Adisumarmo Wiryokusumo · Andi Djemma · Ario Soerjo · Bagindo Azizchan · Bernhard Wilhelm Lapian · Halim Perdanakusuma · Ignatius Slamet Rijadi · Iswahyudi · I Gusti Ngurah Rai · Muhammad Mangundiprojo · Robert Wolter Mongisidi · Sam Ratulangi · Soepeno · Sutomo (Bung Tomo) · Tahi Bonar Simatupang
Revolusi
Ahmad Yani · Karel Satsuit Tubun · Mas Tirtodarmo Harjono · Katamso Darmokusumo · Donald Izaac Panjaitan · Pierre Tendean · Siswondo Parman · Sugiyono Mangunwiyoto · R. Suprapto · Sutoyo Siswomiharjo
Pergerakan
Abdurrahman Baswedan · Maria Walanda Maramis · dr. Soetomo · Wage Rudolf Soepratman · Wahidin Soedirohoesodo
Sastra
Abdoel Moeis · Agus Salim · Amir Hamzah · Mohammad Yamin · Ali Haji bin Raja Haji Ahmad
Seni
Ismail Marzuki · Usmar Ismail
Pendidikan
Dewi Sartika · Kartini · Ki Hadjar Dewantara · Ki Sarmidi Mangunsarkoro · Rubini Natawisastra · Sardjito · Soeharto Sastrosoeyoso
Integrasi
Pajonga Daeng Ngalie Karaeng Polongbangkeng · Silas Papare · Syarif Kasim II dari Siak
Pers
M. Tabrani · Roehana Koeddoes · Tirto Adhi Soerjo
Pembangunan
Moestopo · Pangeran Mohammad Noor · Suharso · Siti Hartinah · Teuku Mohammad Hasan · Wilhelmus Zakaria Johannes
Agama
As'ad Samsul Arifin · Abdul Chalim · Abdul Wahab Hasbullah  · Ahmad Dahlan · Ahmad Hanafiah · Ahmad Sanusi · Albertus Soegijapranata · Bagoes Hadikoesoemo · Fakhruddin · Haji Abdul Malik Karim Amrullah · Hasyim Asy'ari · Hazairin · Ilyas Yakoub · Lafran Pane · Mas Mansoer · Masjkur · Mohammad Natsir · Muhammad Zainuddin Abdul Madjid  · Noer Alie · Nyai Ahmad Dahlan · Syech Yusuf Tajul Khalwati · Wahid Hasjim
Perjuangan
Abdul Kadir · Achmad Rifa'i · Andi Depu · Andi Mappanyukki · Aji Muhammad Idris · Aria Wangsakara · Baabullah · Bataha Santiago · Cut Nyak Dhien · Cut Nyak Meutia · Depati Amir · Hamengkubuwana I · I Gusti Ketut Jelantik · I Gusti Ngurah Made Agung · Ida Dewa Agung Jambe · Himayatuddin Muhammad Saidi · Iskandar Muda dari Aceh · Kiras Bangun · La Madukelleng · Machmud Singgirei Rumagesan · Mahmud Badaruddin II dari Palembang · Malahayati · Martha Christina Tiahahu · Nuku Muhammad Amiruddin · Nyai Ageng Serang · Opu Daeng Risadju · Paku Alam VIII · Pakubuwana VI · Pakubuwana X · Pangeran Antasari · Pangeran Diponegoro · Pattimura · Pong Tiku · Raden Mattaher · Radin Inten II · Ranggong Daeng Romo · Raja Haji Fisabilillah · Ratu Kalinyamat · Salahuddin bin Talabuddin · Sisingamangaraja XII · Sultan Agung dari Mataram · Sultan Hasanuddin · Teungku Chik di Tiro · Tuanku Imam Bonjol · Tuanku Tambusai · Teuku Umar · Tirtayasa dari Banten · Thaha Saifuddin dari Jambi · Tombolotutu · Untung Suropati · Zainal Mustafa
Diusulkan · Perempuan · Islam · Kristen · Hindu · Buddha · Kepercayaan asli · Portal Portal Indonesia
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Adam Malik.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Adam_Malik&oldid=27280447"
Kategori:
  • Kelahiran 1917
  • Kematian 1984
  • Meninggal usia 67
  • Pahlawan nasional Indonesia
  • Otodidak
  • Tokoh Batak
  • Marga Batubara
  • Tokoh dari Pematangsiantar
  • Politikus Indonesia
  • Wakil Presiden Indonesia
  • Menteri Luar Negeri Indonesia
  • Menteri Perdagangan Indonesia
  • Duta Besar Indonesia untuk Polandia
  • Duta Besar Indonesia untuk Rusia
  • Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
  • Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
  • Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana
  • Penerima Bintang Mahaputera Adipurna
  • Penerima Bintang Mahaputera Pratama
  • Anggota Jong Bataks Bond
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan wayback
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: karakter tidak terlihat
  • CS1 sumber berbahasa Melayu (ms)
  • CS1 sumber berbahasa Italia (it)
  • CS1 sumber berbahasa Makedonia (mk)
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (Britania) (en-gb)
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 22 Juli
  • Tanggal kematian 5 September
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Mei 2025
  • Artikel yang tidak memiliki referensi Mei 2025
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Mei 2025
  • Pranala kategori Commons dari Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles