More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Nagabonar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nagabonar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nagabonar

  • English
  • Galego
  • Jawa
  • Português
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Nagabonar" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
Nagabonar
SutradaraM.T. Risyaf
ProduserBustaf Nawawi
Ditulis olehAsrul Sani
PemeranDeddy Mizwar
Nurul Arifin
Afrizal Anoda
Wawan Wanisar
Piet Pagau
Roldiah Matulessy
Yetty Mustafa
Nico Pelamonia
Kaharuddin Syah
Robert Syarief
Penata musikFranki Raden
SinematograferSri Atmo
PenyuntingKarsono Hadi
DistributorPrasidi Teta and Citra Sinema
Tanggal rilis
18 Juni 1987
Durasi95 menit
NegaraIndonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 1987
  • Pemeran Pria Terbaik : Deddy Mizwar
  • Pemeran Pendukung Wanita Terbaik : Roldiah Matulessy
  • Skenario Asli Terbaik : Asrul Sani
  • Cerita Asli Terbaik : Asrul Sani
  • Tata Suara Terbaik : Hadi Artomo
  • Penata Musik Terbaik : Franki Raden

Nagabonar adalah film komedi situasi tahun 1987 dari Indonesia yang mengambil latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia ketika sedang melawan kedatangan pasukan Kerajaan Belanda pasca kemerdekaan Indonesia di daerah Sumatera Utara.

Sinopsis

[sunting | sunting sumber]

Naga Bonar (Deddy Mizwar) adalah seorang pencopet di Medan yang sering keluar-masuk penjara Jepang, ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama Bujang (Afrizal Anoda). Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta, dan di Medan yang belum sempat dimerdekakan harus memperangi Belanda yang sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi. Lewat narator radio, diceritakan penolong Naga Bonar ketika sakit, Dokter Zulbi yang merupakan teman Bang Pohan diperkirakan sebagai mata-mata Belanda yang ternyata itu hanya isu. Naga Bonarpun menjadi tentara garis depan dalam perlawanan terhadap Belanda. Setelah beberapa perlawanan yang sengit, Naga Bonar dititahkan dari markas untuk mundur karena perundingan dengan Belanda mau dilaksanakan.

Perpindahan pasukan dari desa ke markas menjadi saat Naga Bonar mulai tertarik dengan anak Dokter Zulbi, Kirana (Nurul Arifin). Pada perundingan Belanda dengan Indonesia, Naga Bonar yang menjadi wakil Indonesia justru menunjuk Parit Buntar sebagai tempat wilayah tentaranya (karena Naga Bonar tidak bisa membaca peta). Juru tulis pasukan, Lukman, mengatakan bahwa Parit Buntar adalah tempat yang sudah diduduki oleh Belanda. Setelah itu, Naga Bonar mulai mendekati Kirana dengan hasil yang memuaskan. Sehari setelah itu, Bujang mengambil baju jenderal Naga Bonar dan pergi ke Parit Buntar untuk melawan Belanda, naas, ia tewas. Naga pun sangat terpukul dengan kepergian sahabatnya dan akhirnya bersama dengan Kirana, dan pasukannya Naga pergi ke Parit Buntar untuk memusnahkan markas Belanda dan berhasil. Film diakhiri dengan orasi Naga Bonar dan Kirana kepada pemuda indonesia.

Warisan dan sekuel

[sunting | sunting sumber]

Film Nagabonar versi rilis ulang yang telah direkam ulang dirilis pada tahun 2008 dengan menampilkan dialog yang direkam ulang oleh para aktor aslinya. Namun beberapa pemain terpaksa harus digantikan suaranya, di antaranya Roldiah Matulessy dan Robert Syarief yang kedua-duanya sudah meninggal.

Film lanjutan Naga Bonar dirilis pada tahun 2007 yang disutradarai oleh Deddy Mizwar dengan judul Naga Bonar Jadi 2. Film ini menceritakan kisah Naga Bonar (Deddy Mizwar) yang pergi ke Jakarta untuk menemui anaknya, Bonaga (Tora Sudiro).

Serba-serbi

[sunting | sunting sumber]
  • Salah satu dialog dalam film ini "Apa Kata Dunia?" juga menjadi judul lagu soundtrack dari versi 2008 dari film ini yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw secara duet bersama Deddy Mizwar.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Rania, Naura (2020-09-24). "Lirik dan Chord Lagu Apa Kata Dunia dari Melly Goeslaw & Deddy Mizwar". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-06-03.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Ibunda
(1986)
Film Bioskop Terbaik
(Festival Film Indonesia)

1987
Diteruskan oleh:
Tjoet Nja' Dhien
(1988)
  • (Indonesia) Script Naga Bonar Scene 1-16
  • (Indonesia) Deddy Mizwar Garap Sekuel Film Naga Bonar Diarsipkan 2007-03-12 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) Film Perjuangan Tempo Dulu Diarsipkan 2013-03-26 di Wayback Machine.
  • (Inggris) Naga Bonar @ YouTube.com
  • (Inggris) Naga Bonar orang Batak bonar-bonar?
  • (Inggris) IMDb.com
  • (Indonesia) http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filminfo/movie.php?uid=7e730cc50907 Diarsipkan 2017-02-10 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-n009-86-195721_naga-bonar#.V2nv8BIexWU
  • l
  • b
  • s
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia)
1950-an
hingga
1970-an
  • Lewat Djam Malam & Tarmina (1955)
  • Turang (1960)
  • Perkawinan (1973)
  • Cinta Pertama & Si Mamad (1974)
  • Senyum di Pagi Bulan Desember (1975)
  • Cinta (1976)
  • Jakarta Jakarta (1978)
  • November 1828 (1979)
1980-an
  • Perawan Desa (1980)
  • Perempuan dalam Pasungan (1981)
  • Serangan Fajar (1982)
  • Di Balik Kelambu (1983)
  • Kembang Kertas (1985)
  • Ibunda (1986)
  • Nagabonar (1987)
  • Tjoet Nja' Dhien (1988)
  • Pacar Ketinggalan Kereta (1989)
1990-an
  • Taksi (1990)
  • Cinta dalam Sepotong Roti (1991)
  • Ramadhan dan Ramona (1992)
2000-an
  • Arisan! (2004)
  • Gie (2005)
  • Ekskul (dibatalkan) (2006)
  • Nagabonar Jadi 2 (2007)
  • Fiksi. (2008)
  • Identitas (2009)
2010-an
  • 3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta (2010)
  • Sang Penari (2011)
  • Tanah Surga... Katanya (2012)
  • Sang Kiai (2013)
  • Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014)
  • Siti (2015)
  • Athirah (2016)
  • Night Bus (2017)
  • Marlina, Si Pembunuh dalam Empat Babak (2018)
  • Kucumbu Tubuh Indahku (2019)
2020-an
  • Perempuan Tanah Jahanam (2020)
  • Penyalin Cahaya (2021)
  • Before, Now & Then (Nana) (2022)
  • Women from Rote Island (2023)
  • Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2024)
Menurut subyek: Film · Sutradara · Aktor · Aktris · Aktor pendukung · Aktris pendukung · Skenario · Cerita Asli · Skenario Asli · Skenario Adaptasi · Tata Sinematografi · Tata Artistik · Penyuntingan · Tata Suara Tata Musik · Film Dokumenter · Film Pendek · Penghargaan khusus
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nagabonar&oldid=27847381"
Kategori:
  • Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia)
  • Film drama
  • Film komedi
  • Film Indonesia
  • Film Indonesia tahun 1986
Kategori tersembunyi:
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Semua film tanpa templat tanggal film di parameter released
  • Artikel film September 2025
  • Semua artikel film
  • Pages using infobox film with unknown empty parameters
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles