More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Nazir Datuk Pamoentjak - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nazir Datuk Pamoentjak - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nazir Datuk Pamoentjak

  • Madhurâ
  • Minangkabau
  • Nederlands
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mohammad Nazir
Datuk Pamoentjak
Nazir sebagai Duta Besar Indonesia untuk Prancis
LahirMohammad Nazir
(1897-04-10)10 April 1897
Salayo, Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Hindia Belanda
Meninggal10 Juli 1965(1965-07-10) (umur 68)
Bern, Swiss
AlmamaterUniversitas Leiden
PekerjaanPolitisi, diplomat
Dikenal atasPejuang kemerdekaan
AnakJajang C. Noer
Nazir Datuk Pamoentjak (duduk paling kanan). Foto diambil pada 1926.

Mr. Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak (10 April 1896 – 10 Juli 1966) adalah seorang diplomat dan perintis kemerdekaan Indonesia.[1] Nazir merupakan putra Minangkabau asal Salayo, Solok, Sumatera Barat. Ayahnya menjabat sebagai larashoofd di Selayo. Setelah lulus dari HBS Batavia, ia menuntut ilmu di Fakultas Hukum, Universitas Leiden.

Di Belanda, ia pernah menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia, sebuah pekumpulan mahasiswa yang aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.[2] Setelah Indonesia merdeka, Nazir Datuk Pamoentjak berkarier sebagai diplomat. Ia beberapa kali dipercaya menjadi duta besar Indonesia untuk negara-negara sahabat.

Pada Januari 1918, Nazir Datuk Pamuncak datang ke Padang sebagai utusan Jong Sumatranen Bond (JSB). Dia datang diutus untuk mendirikan cabang-cabang di Padang dan Bukittinggi. Di Padang, usahanya berhasil. tetapi tidak untuk di Bukittinggi.[3] Nazir berpidato di depan para pelajar di Padang bahwa pemuda-pemuda Jawa sudah lebih dahulu maju daripada di Sumatra dengan satu organisasi bernama Jong Java. Jong Java didirikan pada 7 Maret 1915 oleh dr. Satiman. Jong ini bersemboyan, Sakti, Budi, Bakti.[4] JSB sendiri baru berdiri pada 9 Desember 1917 untuk menyatukan semua pelajar dari Sumatra.[4] Berikut adalah isi pidatonya:[3]

Pemuda-pemuda Sumatra harus mengikuti jejak pemuda-pemuda Jawa. Kita tak boleh ketinggalan. Pemuda-pemuda Sumatra mempunyai tugas yang berat. Kita harus memajukan masyarakat Sumatra. Di tangan pemudalah, terletak nasib bangsa dan tanah air.

Pada tahun 1927, ia bersama Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo dan Abdulmajid Djojohadiningrat dipenjara oleh Kerajaan Belanda karena dituduh mengikuti partai terlarang. Ali Sastroamijoyo dan Nazir Pamuntjak dipenjara dua tahun.[5] Mereka semua dipenjara di Rotterdam.[6] Beruntung Mohammad Hatta menolak semua dakwaan tersebut dengan pidatonya, Indonesie Vrij pada sidang kedua tanggal 22 Maret 1928,[6] sehingga ia dan kawan-kawannya dibebaskan. Pembebasan mereka disambut baik oleh Mr. Duys (anggota parlemen Belanda waktu itu), dan Willem Drees, Perdana Menteri Belanda tahun 1945.[5] Setelah ditahan beberapa bulan, mereka berempat dibebaskan dari tuduhan, karena tuduhan tidak bisa dibuktikan.[5]

Nazir Datuk Pamoentjak mempunyai seorang putri tunggal bernama Lidia Djunita Pamoentjak yang lebih dikenal dengan nama Jajang C. Noer yang berkarier sebagai seniman dengan menjadi pemeran (aktris) dan sutradara.[7]

Untuk mengenang jasa-jasanya, namanya diabadikan menjadi salah satu ruas jalan di Kota Solok, Sumatera Barat.

Jabatan diplomatik
Jabatan baru Duta Besar Indonesia untuk Prancis
1950–1953
Diteruskan oleh:
Ida Anak Agung Gde Agung
Didahului oleh:
Duta Besar Indonesia untuk Filipina
1965
Diteruskan oleh:
Abdul Karim Rasjid

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Rizqa, Hasanul. "Saat Liga Arab Perjuangkan Kemerdekaan RI | Republika ID". republika.id (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2023-06-04.
  2. ^ Umar Syadat Hasibuan, Muhammad. Revolusi Politik Kaum Muda. Yayasan Obor Indonesia. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ a b Imran, Amrin (1991). Mohammad Hatta:Pejuang, Proklamator, Pemimpin, Manusia Biasa. hlm. 14-15. Jakarta: Mutiara Sumber Widya. OCLC 9072338
  4. ^ a b Hardjosoediro, Soejitno (1984). Kronologi Pergerakan Kemerdekaan. hal.12 & 13. Jakarta:Pradnya Paramita.
  5. ^ a b c Noer, Deliar (2012). Mohammad Hatta:Hati Nurani Bangsa. hlm. 24-27. Jakarta: Kompas. ISBN 978-979-709-633-5.
  6. ^ a b Imran, Amrin. "ibid". hal. 29.
  7. ^ Wardani, Ravie (2021-08-11). "Jajang C Noer Artis Terbaik Era 1970-an, Anak Nazir Datuk Pamoentjak Motivator Pemuda Sumatera". iNews.ID. Diakses tanggal 2023-06-04.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nazir_Datuk_Pamoentjak&oldid=27005636"
Kategori:
  • Kelahiran 1896
  • Kematian 1966
  • Meninggal usia 70
  • Alumni Universitas Leiden
  • Cerdik Pandai Minangkabau
  • Diplomat Indonesia
  • Duta Besar Indonesia untuk Filipina
  • Duta Besar Indonesia untuk Prancis
  • Pamuncak
  • Pejuang kemerdekaan Indonesia
  • Politikus Indonesia
  • Tokoh dari Solok
  • Tokoh Indonesia
  • Tokoh diplomat Minangkabau
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 10 April
  • Tanggal kematian 10 Juli
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Maret 2025

Best Rank
More Recommended Articles