More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Ali Sastroamidjojo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ali Sastroamidjojo - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ali Sastroamidjojo

  • English
  • Français
  • עברית
  • 日本語
  • Jawa
  • ქართული
  • Қазақша
  • Madhurâ
  • مازِرونی
  • Nederlands
  • Polski
  • Русский
  • ไทย
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Ali Sastroamijoyo)
Raden
Ali Sastroamidjojo
Perdana Menteri Indonesia ke-8 dan ke-10
Masa jabatan
30 Juli 1953 – 11 Agustus 1955
PresidenSoekarno
Wakil
  • Wongsonegoro
  • Zainul Arifin Pohan
Sebelum
Pendahulu
Wilopo
Pengganti
Burhanuddin Harahap
Sebelum
Masa jabatan
24 Maret 1956 – 9 April 1957
PresidenSoekarno
Wakil
  • Mohammad Roem
  • Idham Chalid
Sebelum
Pendahulu
Burhanuddin Harahap
Pengganti
Djuanda Kartawidjaja
Sebelum
Menteri Pertahanan Indonesia ke-10
Masa jabatan
24 Maret 1956 – 9 April 1957
Perdana MenteriAli Sastroamidjojo
Sebelum
Pendahulu
Burhanuddin Harahap
Pengganti
Djuanda Kartawidjaja
Sebelum
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia ke-4
Masa jabatan
3 Juli 1947 – 4 Agustus 1949
Perdana Menteri
  • Amir Sjarifoeddin
  • Mohammad Hatta
Sebelum
Pendahulu
Soewandi
Pengganti
Sarmidi Mangunsarkoro
Sebelum
Wakil Menteri Penerangan Indonesia ke-1
Masa jabatan
2 September 1945 – 14 November 1945
PresidenSoekarno
MenteriAmir Sjarifoeddin
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada; jabatan baru
Pengganti
Abdurrahman Baswedan
Sebelum
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
Masa jabatan
1960–1966
PresidenSoekarno
Ketua
  • Chaerul Saleh
  • Wilujo Puspojudo
Informasi pribadi
Lahir21 Mei 1903
Grabag, Keresidenan Kedu, Hindia Belanda
Meninggal13 Maret 1975(1975-03-13) (umur 71)
Jakarta, Indonesia
MakamTaman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata[1]
Partai politikPNI
Afiliasi politik
lainnya
  • Partindo
  • Gerindo
Suami/istri
  • Titi Roelia
    ​
    ​
    (m. 1922; meninggal 1966)​
  • Kurnianingrat
    ​
    (m. 1970)​
Anak4
KerabatAli Wardhana (keponakan)
Danukromo (kakek buyut)
AlmamaterUniversitas Leiden
Pekerjaan
  • Politikus
  • diplomat
Tanda tangan
  • Bintang Mahaputera
  • Pahlawan Nasional Indonesia Edit nilai pada Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mr. Raden Ali Sastroamidjojo (EYD: Ali Sastroamijoyo) (21 Mei 1903 – 13 Maret 1975) adalah Perdana Menteri Indonesia kedelapan dan kesepuluh selama dua periode yang berbeda, antara tahun 1953 sampai 1955 dan 1956 hingga 1957. Ketika berpolitik di Partai Nasional Indonesia, ia menjabat sebagai ketua umum. Ali merupakan tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.

Masa muda

[sunting | sunting sumber]

Raden Ali Sastroamidjojo lahir di Grabag, Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada tanggal 21 Mei 1903 dari keluarga bangsawan Kabupaten Magelang yang tergolong priyayi. Dia menghabiskan masa kecilnya di daerah setempat dan bermain dengan teman-temannya yang kebanyakan dari keluarga petani. Dengan harapan menemukan lingkungan yang layak bagi perkembangan anak-anaknya, maka keluarga Sastroamidjojo pindah ke kota di mana menjadi tempat Sastroamidjojo dikirim untuk mengenyam pendidikan Eropa, meskipun ia juga rutin belajar bahasa Jawa. Keluarga Sastroamidjojo mengabdikan diri untuk mengadvokasi pentingnya pendidikan Barat.[2][3][4]

Seperti kebanyakan pemuda bangsawan lainnya di Hindia Belanda, Ali bersekolah di sekolah Belanda, Queen Wilhelmina School, dan melanjutkan studi hukum di Universitas Leiden di Belanda, di mana ia menerima gelar Meester in de Rechten (sarjana hukum) pada tahun 1927. Kemudian, ia pergi ke praktik swasta. Semasa sekolah, ia aktif dalam organisasi pemuda, seperti organisasi Jong Java, dari tahun 1918 hingga 1922 dan Perhimpoenan Indonesia, dari tahun 1923 hingga 1928. Karena aktivitasnya, ia ditangkap pada tahun 1927 oleh Belanda bersama dengan Mohammad Hatta, Nazir Datuk Pamuncak, dan Abdulmadjid Djojoadiningrat. Setelah enam bulan di penjara, Ali dibebaskan. Ia kemudian kembali ke Jawa pada tahun 1928.[4][5]

Karier

[sunting | sunting sumber]

Pada 1928, Ali bersama dengan Soejoedi membuka kantor pengacara, dan bersama Soekiman, menerbitkan majalah Djanget di Kota Surakarta. Kemudian ia berpolitik di Partai Nasional Indonesia (PNI) pimpinan Soekarno, lalu masuk Gerindo saat PNI dibubarkan oleh Sartono. Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, ia kembali bergabung dalam organisasi PNI.

Seusai Perang Dunia II, Ali meneruskan aktivitasnya di lapangan politik dan pemerintahan, antara lain menjadi Menteri Pengajaran dalam Kabinet Amir Sjarifuddin I (Juli 1947) dan Kabinet Hatta (Januari 1948). Ia kemudian menjabat sebagai wakil ketua delegasi Republik Indonesia dalam perundingan dengan Belanda (Februari 1948) dan menjadi anggota delegasi Republik Indonesia dalam perundingan Konferensi Meja Bundar. Setelah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia, ia diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko (1950–1955). Selain itu, ia juga diangkat menjadi Ketua Umum Konferensi Asia Afrika di Kota Bandung pada 1955, wakil tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (1957–1960), dan menjadi Ketua Umum PNI (1960–1966)

Ali Sastroamidjoyo memimpin sebagai perdana menteri dalam kabinet Ali Sastroamidjojo I dan kabinet Ali Sastroamidjojo II dalam periode yang berbeda, yaitu sejak 31 Juli 1953 hingga 24 Juli 1955 untuk kabinet pertama, dan untuk kabinet Ali Sastroamidjoyo ke-2 dari 24 Maret 1954 sampai dengan 14 Maret 1957. Beberapa program kerja yang terkenal dalam kedua kabinet ini adalah memberikan hak otonomi untuk daerah, normalisasi hubungan Indonesia dengan Belanda, mengupayakan pembebasan Irian Barat, dan membatalkan hasil Konferensi Meja Bundar.[6]

Wafat

[sunting | sunting sumber]
Foto nisan makam Ali Sastroamidjojo di TMPNU Kalibata, Jakarta

Ali Sastroamijoyo wafat pada tanggal 13 Maret 1975 dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta Selatan.

Karya

[sunting | sunting sumber]
  • Pengantar Hukum Internasional (1971)
  • Politik Luar Negeri Indonesia Dewasa Ini (1972), otobiografi
  • Tonggak-tonggak Perjalananku (1974)
  • Empat Mahasiswa Indonesia di Negeri Belanda (1975)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Tanda Kehormatan

[sunting | sunting sumber]
  •  Indonesia :
    • Bintang Mahaputera Adipradana[7]

Akademik

[sunting | sunting sumber]
  • Meester in de Rechten oleh Universitas Leiden (1927)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Menjelajahi Rumah Terakhir 10 Mantan Perdana Menteri". detikcom. 16 Agustus 2006. Diakses tanggal 3 November 2021.
  2. ^ Setiawan 2012.
  3. ^ Vickers 2005, hlm. 227.
  4. ^ a b "Ali Sastroamidjojo". Tirto.id. Diakses tanggal 2021-11-03.
  5. ^ Adryamarthanino, Verelladevanka (2021-07-31). Nailufar, Nibras Nada (ed.). "Ali Sastroamidjojo: Karier, Peran, dan Kiprahnya". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-09-25.
  6. ^ Wenny, Raras. "Sejarah Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan 2". www.goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 2023-11-21.
  7. ^ Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 (PDF). Diakses tanggal 4 Oktober 2021.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Pejabat Menteri: Mr. Ali Sastroamidjojo Diarsipkan 2022-07-13 di Wayback Machine.
Jabatan politik
Didahului oleh:
Burhanuddin Harahap
Perdana Menteri Indonesia
1956–1957
Diteruskan oleh:
Djuanda Kartawidjaja
Menteri Pertahanan Indonesia
1956–1957
Didahului oleh:
Wilopo
Perdana Menteri Indonesia
1953–1955
Diteruskan oleh:
Burhanuddin Harahap
Didahului oleh:
Soewandi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
1947–1949
Diteruskan oleh:
Teuku Mohammad Hassan
Jabatan menteri baru Wakil Menteri Penerangan Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Abdurrahman Baswedan
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Sudjarwo Tjondronegoro
Duta Besar Indonesia untuk PBB
1957–1960
Diteruskan oleh:
Soekardjo Wirjopranoto
Posisi baru Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat
1950–1953
Diteruskan oleh:
Moekarto Notowidigdo
Posisi baru Duta Besar Indonesia untuk Kanada
1953–1954
Diteruskan oleh:
Usman Sastroamidjojo
  • l
  • b
  • s
Indonesia Perdana Menteri Indonesia

Sjahrir
Syahrir
1945–1947

Sjarifoeddin
Syarifuddin
1947–1948

Hatta
Hatta
1948–1950

Halim
Halim
1950

Natsir
Natsir
1950–1951

Soekiman
Sukiman
1951–1952

Wilopo
Wilopo
1952–1953

Ali
Ali
1953–1955
1956–1957

Burhanuddin
Burhanuddin
1955–1956

Djoeanda
Juanda
1957–1959

Soekarno
Soekarno
1959–1966

Lihat pula: Soesanto Tirtoprodjo (Pejabat Sementara Perdana Menteri), Soeharto (Ketua Presidium Kabinet)
  • l
  • b
  • s
Menteri Pertahanan Indonesia
Kementerian Pertahanan
  • Soeprijadi
  • Imam Muhammad Suliyoadikusumo
  • Amir Sjarifuddin
  • Mohammad Hatta
  • Sutan Rasjid
  • Sri Sultan Hamengkubuwono IX
  • Abdoel Halim
  • Sewaka
  • Sri Sultan Hamengkubuwono IX
  • Wilopo
  • Iwa Kusumasumantri
  • Burhanuddin Harahap
  • Ali Sastroamidjojo
  • Djoeanda Kartawidjaja
  • A. H. Nasution
  • M. Sarbini
  • Soeharto
  • Maraden Panggabean
  • M. Jusuf
  • Poniman
  • Leonardus Benyamin Moerdani
  • Edi Sudradjat
  • Wiranto
  • Juwono Sudarsono
  • Mohammad Mahfud
  • Agum Gumelar
  • Matori Abdul Djalil
  • Juwono Sudarsono
  • Purnomo Yusgiantoro
  • Ryamizard Ryacudu
  • Prabowo Subianto
  • Sjafrie Sjamsoeddin
  • l
  • b
  • s
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
  • Ki Hadjar Dewantara
  • Todung Sutan Gunung Mulia
  • Mohammad Sjafei
  • Soewandi
  • Ali Sastroamidjojo
  • Teuku Mohammad Hasan
  • Sarmidi Mangunsarkoro
  • Abu Hanifah
  • Sarmidi Mangunsarkoro
  • Bahder Djohan
  • Wongsonegoro
  • Bahder Djohan
  • Mohammad Yamin
  • Soewandi Notokoesoemo
  • Sarino Mangunpranoto
  • Prijono
  • Sarino Mangunpranoto
  • Sanusi Hardjadinata
  • Mashuri Saleh
  • Sumantri Brodjonegoro
  • Syarief Thayeb
  • Daoed Joesoef
  • Nugroho Notosusanto
  • Fuad Hassan
  • Wardiman Djojonegoro
  • Wiranto Arismunandar
  • Juwono Soedarsono
  • Yahya Muhaimin
  • Abdul Malik Fadjar
  • Bambang Sudibyo
  • Mohammad Nuh
  • Anies Baswedan
  • Muhadjir Effendy
  • Nadiem Makarim
  • Abdul Mu’ti
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ali_Sastroamidjojo&oldid=27277970"
Kategori:
  • Kelahiran 1903
  • Kematian 1975
  • Meninggal usia 71
  • Kematian 1976
  • Meninggal usia 73
  • Alumni Universitas Leiden
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh Jawa Tengah
  • Tokoh dari Magelang
  • Politikus Indonesia
  • Menteri Kabinet Presidensial
  • Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin I
  • Menteri Kabinet Amir Sjarifuddin II
  • Menteri Kabinet Hatta I
  • Perdana Menteri Indonesia
  • Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat
  • Duta Besar Indonesia untuk Kanada
  • Menteri Pertahanan Indonesia
  • Menteri Pendidikan Indonesia
  • Tokoh Orde Lama
  • Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
  • Politikus Partai Nasional Indonesia
  • Anggota DPR RI 1956–1959
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 21 Mei
  • Tanggal kematian 13 Maret
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Mei 2025
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles