More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Nusantara Vision - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nusantara Vision - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nusantara Vision

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Nusantara Vision
Nama dagang
OkeVision (2008-2017)
Jenis perusahaan
Anak perusahaan
IndustriTelevisi satelit berlangganan
NasibLayanan digabungkan ke MNC Vision
Didirikan31 Agustus 2006
Kantor pusat
Jakarta
,
Indonesia
Tokoh kunci
Ade Tjendra[1]
PemilikMNC Vision Networks
IndukGlobal Mediacom (MNC Asia Holding)

PT Nusantara Vision merupakan anak perusahaan dari MNC Vision Networks[2] yang dahulu bergerak di bidang penyelenggaraan televisi satelit berlangganan dengan merek OkeVision.[3]

Perkembangan

[sunting | sunting sumber]
Logo OkeVision

PT Nusantara Vision didirikan pada 31 Agustus 2006 di Jakarta[1] dan mulai beroperasi di tahun yang sama.[2] Kiprahnya di bidang penyiaran berlangganan dimulai ketika mengajukan izin sebagai Lembaga Penyiaran Berlangganan di bulan Oktober-November 2006,[4] dan selanjutnya mendapatkan izin penyiaran di tahun 2008 yang diperpanjang pada tahun 2018.[5]

Produk televisi berlangganan Nusantara Vision diluncurkan dengan nama OkeVision pada November 2008. OkeVision menggunakan satelit Cakrawarta di frekuensi S-Band, sehingga diklaim lebih tahan terhadap perubahan cuaca di seluruh Nusantara.[6] Memiliki 50 kanal yang dikemas dalam dua paket, OkeVision diposisikan sebagai televisi satelit bagi pelanggan pemula dengan harga yang terjangkau, termasuk jika dibandingkan saudaranya, Top TV. Dengan skala operasinya yang lebih kecil, OkeVision dipercaya mampu memberikan kecepatan dan kegesitan yang diperlukan untuk bergerak.[7]

Sebagai bagian dari Global Mediacom (anak usaha MNC Group), OkeVision bekerjasama dengan perusahaan sejenis yang lebih established yaitu Indovision (PT MNC Sky Vision) dalam pemasaran, kerjasama konten hingga pembagian keuntungan sebesar 35% untuk MNC Sky Vision dan 65% untuk Nusantara Vision.[8]

Untuk menarik pelanggan OkeVision, Nusantara Vision melakukan berbagai langkah. Mulai dari kerjasama konten dengan Disney Channel,[9] hingga membuka kantor di Bandung pada tahun 2009. Dengan tawaran paket dasar seharga Rp 125.000 dan paket a la carte seharga Rp 30.000 dan 75.000,[9] per Agustus 2009 OkeVision memiliki 10.000 pelanggan.[10] Pada 17 Februari 2011 OkeVision meluncurkan paket lainnya bernama Nomat (Nonton Hemat), yang memiliki 39 saluran dengan harga Rp 55.000.[11] Selanjutnya, di tahun 2012, OkeVision menyelenggarakan kegiatan Okevision Showtime di sejumlah kota di Pulau Jawa, dengan target meraih 250.000 pelanggan.[12] Sebelumnya, di awal tahun 2012, Nusantara Vision menggandeng Lotte Mart untuk menjadi salah satu gerai penjualan OkeVision dalam skala nasional.[13]

Di tahun 2012 tersebut, OkeVision menguasai 9% pangsa pasar TV berlangganan,[14] naik dari 2,6% di akhir 2011,[15] dan berkontribusi 20% dari total pelanggan televisi berlangganan Global Mediacom yang mencapai 1,72 juta.[14] Meskipun memiliki kantor pemasaran di Jakarta, Bandung, Palembang dan Surabaya, sekitar 40% pengguna OkeVision berasal dari Jakarta.[16] Hingga akhir tahun 2016 OkeVision memiliki 375.000 pelanggan dan 71 saluran. OkeVision kemudian lebih berfokus pada pemirsa dan keluarga muda,[14] dengan saluran maupun tayangan hiburan dan film,[17] seperti dalam slogannya "Bioskop Masuk Rumah".

Sejak 12 Desember 2017, MNC Sky Networks melakukan penggabungan akan merek televisi satelitnya ke dalam satu merek: MNC Vision. Hal ini juga diterapkan pada OkeVision,[18] meskipun mereka berada di bawah entitas yang berbeda (PT Nusantara Vision) dengan Indovision dan Top TV (PT MNC Sky Vision Tbk). Pada awalnya, kepemilikan PT Nusantara Vision ada pada beberapa perusahaan, termasuk PT Infokom Elektrindo (bagian grup MNC). Lewat pembelian obligasi konversi di tahun 2009 dan 2018 yang kemudian ditukar menjadi saham, pada Februari 2019 perusahaan ini menjadi bagian PT MNC Vision Networks (bersama MNC Sky Vision), yang melakukan IPO-nya di tahun 2019.[1] Hingga kini PT Nusantara Vision masih dipertahankan sebagai anak usaha MVN,[2] meskipun kurang jelas perkembangan bisnisnya.

Belakangan, nama OkeVision kembali digunakan Grup MNC untuk layanan sejenis yang beroperasi di Malaysia bernama OK Vision, lewat kerjasama dengan perusahaan Ansat Broadcast Sdn. Bhd. OK Vision mulai beroperasi sejak Desember 2023,[19] dan mengharapkan bisa meraup 20% kepemirsaan televisi berlangganan di "negeri jiran" tersebut.[20] Sekitar 56% saham Ansat dikuasai oleh MNC Vision Networks, sisanya milik konglomerat Malaysia, Vincent Tan.[21]

Perangkat keras

[sunting | sunting sumber]

Ada beberapa perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk dapat melihat tayangan-tayangan dari saluran TV yang didistribusikan melalui OkeVision. Berikut adalah perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk bisa menangkap tayangan-tayangan dari saluran-saluran TV tersebut:

  1. Dekoder digital, merupakan alat untuk mengembalikan sinyal dari bentuk teracak ke bentuk semula, sehingga bisa dinikmati oleh pelanggan.
  2. Viewing Card (kartu tayang), kartu yang dibutuhkan pelanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode tayang sehingga tayangan menjadi aktif.
  3. LNB-F
  4. 2 F Konektor
  5. Kabel 20 Meter
  6. Remote Control
  7. Dish (parabola mini) dengan diameter 80 cm

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Prospektus IPTV 2019
  2. ^ a b c Annual Report IPTV 2024
  3. ^ BAB II Eksplorasi Isu Bisnis
  4. ^ Pay TV Yang Belum Berizin Yang Perlu Penyelesaian Masalah Keberadaannya Secara Adil Namun Tegas
  5. ^ Perpanjang Izin Penyiaran, Oke Vision Jalani Proses EDP KPI
  6. ^ COMPANY PROFILE
  7. ^ Annual report BMTR 2011
  8. ^ Prospektus MSKY 2012
  9. ^ a b Playhouse Disney Hadir di Top TV dan Okevision
  10. ^ Okevision Buka di Bandung
  11. ^ Nusantara Vision Tawarkan Paket Nomat
  12. ^ VIA OKEVISION SHOWTIME, NUSANTARA VISION INCAR 250 RIBU PELANGGAN BARU
  13. ^ Perluas Pasar, Okevision Gandeng Lotte Mart
  14. ^ a b c MNC Sky Vision bidik 2,4 juta pelanggan tahun ini
  15. ^ MNC Sky Vision
  16. ^ Pemerintah Diminta Tertibkan TV Kabel Ilegal
  17. ^ Laporan Tahunan MSKY 2016
  18. ^ TV Berbayar Milik HT Dijadikan Satu Brand
  19. ^ Ok Vision Hadirkan Konten Berkualitas Tinggi di Malaysia
  20. ^ Punya Potensi Besar, Oke Vision akan Bidik 20 Persen Pelanggan Malaysia
  21. ^ Strategic Partnership Between MNC Media and Ansat Broadcast on Subscriber-based Television and Content Distribution Services

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Situs web resmi
  • l
  • b
  • s
MNC Asia Holding
Anak usaha
  • Global Mediacom
  • MNC Financial Services
  • MNC Energy Investments
Category Kategori
  • l
  • b
  • s
Penyedia televisi berlangganan di Indonesia
Beroperasi
Kabel/IPTV
  • Biznet Home
  • DensTV
  • First Media
  • IndiHome TV
  • Indosat HiFi
  • MyRepublic Indonesia
Satelit
  • Accola Play
  • K-Vision
  • MNC Vision
  • Nex Parabola
  • Transvision
Tidak beroperasi
Kabel/IPTV
  • IM2 PayTV
  • MNC Play
Satelit
  • aora
  • Astro Nusantara
  • BiG TV
  • Centrin TV
  • Matrix TV
  • Ninmedia
  • OrangeTV
  • Pentavision
  • Smartvision
  • Skynindo
  • Topas TV
  • Tren Vision
  • viva+
Terestrial
  • M2V Mobile TV
  • Nexmedia
  • Nexdrive
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nusantara_Vision&oldid=27281227"
Kategori:
  • Penyedia televisi berlangganan di Indonesia
  • MNC Vision Networks
Kategori tersembunyi:
  • Situs web resmi tidak ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles