Nusantara Vision
OkeVision (2008-2017) | |
Jenis perusahaan | Anak perusahaan |
Industri | Televisi satelit berlangganan |
Nasib | Layanan digabungkan ke MNC Vision |
Didirikan | 31 Agustus 2006 |
Kantor pusat | , Indonesia |
Tokoh kunci | Ade Tjendra[1] |
Pemilik | MNC Vision Networks |
Induk | Global Mediacom (MNC Asia Holding) |
PT Nusantara Vision merupakan anak perusahaan dari MNC Vision Networks[2] yang dahulu bergerak di bidang penyelenggaraan televisi satelit berlangganan dengan merek OkeVision.[3]
Perkembangan

PT Nusantara Vision didirikan pada 31 Agustus 2006 di Jakarta[1] dan mulai beroperasi di tahun yang sama.[2] Kiprahnya di bidang penyiaran berlangganan dimulai ketika mengajukan izin sebagai Lembaga Penyiaran Berlangganan di bulan Oktober-November 2006,[4] dan selanjutnya mendapatkan izin penyiaran di tahun 2008 yang diperpanjang pada tahun 2018.[5]
Produk televisi berlangganan Nusantara Vision diluncurkan dengan nama OkeVision pada November 2008. OkeVision menggunakan satelit Cakrawarta di frekuensi S-Band, sehingga diklaim lebih tahan terhadap perubahan cuaca di seluruh Nusantara.[6] Memiliki 50 kanal yang dikemas dalam dua paket, OkeVision diposisikan sebagai televisi satelit bagi pelanggan pemula dengan harga yang terjangkau, termasuk jika dibandingkan saudaranya, Top TV. Dengan skala operasinya yang lebih kecil, OkeVision dipercaya mampu memberikan kecepatan dan kegesitan yang diperlukan untuk bergerak.[7]
Sebagai bagian dari Global Mediacom (anak usaha MNC Group), OkeVision bekerjasama dengan perusahaan sejenis yang lebih established yaitu Indovision (PT MNC Sky Vision) dalam pemasaran, kerjasama konten hingga pembagian keuntungan sebesar 35% untuk MNC Sky Vision dan 65% untuk Nusantara Vision.[8]
Untuk menarik pelanggan OkeVision, Nusantara Vision melakukan berbagai langkah. Mulai dari kerjasama konten dengan Disney Channel,[9] hingga membuka kantor di Bandung pada tahun 2009. Dengan tawaran paket dasar seharga Rp 125.000 dan paket a la carte seharga Rp 30.000 dan 75.000,[9] per Agustus 2009 OkeVision memiliki 10.000 pelanggan.[10] Pada 17 Februari 2011 OkeVision meluncurkan paket lainnya bernama Nomat (Nonton Hemat), yang memiliki 39 saluran dengan harga Rp 55.000.[11] Selanjutnya, di tahun 2012, OkeVision menyelenggarakan kegiatan Okevision Showtime di sejumlah kota di Pulau Jawa, dengan target meraih 250.000 pelanggan.[12] Sebelumnya, di awal tahun 2012, Nusantara Vision menggandeng Lotte Mart untuk menjadi salah satu gerai penjualan OkeVision dalam skala nasional.[13]
Di tahun 2012 tersebut, OkeVision menguasai 9% pangsa pasar TV berlangganan,[14] naik dari 2,6% di akhir 2011,[15] dan berkontribusi 20% dari total pelanggan televisi berlangganan Global Mediacom yang mencapai 1,72 juta.[14] Meskipun memiliki kantor pemasaran di Jakarta, Bandung, Palembang dan Surabaya, sekitar 40% pengguna OkeVision berasal dari Jakarta.[16] Hingga akhir tahun 2016 OkeVision memiliki 375.000 pelanggan dan 71 saluran. OkeVision kemudian lebih berfokus pada pemirsa dan keluarga muda,[14] dengan saluran maupun tayangan hiburan dan film,[17] seperti dalam slogannya "Bioskop Masuk Rumah".
Sejak 12 Desember 2017, MNC Sky Networks melakukan penggabungan akan merek televisi satelitnya ke dalam satu merek: MNC Vision. Hal ini juga diterapkan pada OkeVision,[18] meskipun mereka berada di bawah entitas yang berbeda (PT Nusantara Vision) dengan Indovision dan Top TV (PT MNC Sky Vision Tbk). Pada awalnya, kepemilikan PT Nusantara Vision ada pada beberapa perusahaan, termasuk PT Infokom Elektrindo (bagian grup MNC). Lewat pembelian obligasi konversi di tahun 2009 dan 2018 yang kemudian ditukar menjadi saham, pada Februari 2019 perusahaan ini menjadi bagian PT MNC Vision Networks (bersama MNC Sky Vision), yang melakukan IPO-nya di tahun 2019.[1] Hingga kini PT Nusantara Vision masih dipertahankan sebagai anak usaha MVN,[2] meskipun kurang jelas perkembangan bisnisnya.
Belakangan, nama OkeVision kembali digunakan Grup MNC untuk layanan sejenis yang beroperasi di Malaysia bernama OK Vision, lewat kerjasama dengan perusahaan Ansat Broadcast Sdn. Bhd. OK Vision mulai beroperasi sejak Desember 2023,[19] dan mengharapkan bisa meraup 20% kepemirsaan televisi berlangganan di "negeri jiran" tersebut.[20] Sekitar 56% saham Ansat dikuasai oleh MNC Vision Networks, sisanya milik konglomerat Malaysia, Vincent Tan.[21]
Perangkat keras
Ada beberapa perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk dapat melihat tayangan-tayangan dari saluran TV yang didistribusikan melalui OkeVision. Berikut adalah perangkat keras yang dibutuhkan pelanggan untuk bisa menangkap tayangan-tayangan dari saluran-saluran TV tersebut:
- Dekoder digital, merupakan alat untuk mengembalikan sinyal dari bentuk teracak ke bentuk semula, sehingga bisa dinikmati oleh pelanggan.
- Viewing Card (kartu tayang), kartu yang dibutuhkan pelanggan untuk bisa mengakses dan membuka kode tayang sehingga tayangan menjadi aktif.
- LNB-F
- 2 F Konektor
- Kabel 20 Meter
- Remote Control
- Dish (parabola mini) dengan diameter 80 cm
Referensi
- ^ a b c Prospektus IPTV 2019
- ^ a b c Annual Report IPTV 2024
- ^ BAB II Eksplorasi Isu Bisnis
- ^ Pay TV Yang Belum Berizin Yang Perlu Penyelesaian Masalah Keberadaannya Secara Adil Namun Tegas
- ^ Perpanjang Izin Penyiaran, Oke Vision Jalani Proses EDP KPI
- ^ COMPANY PROFILE
- ^ Annual report BMTR 2011
- ^ Prospektus MSKY 2012
- ^ a b Playhouse Disney Hadir di Top TV dan Okevision
- ^ Okevision Buka di Bandung
- ^ Nusantara Vision Tawarkan Paket Nomat
- ^ VIA OKEVISION SHOWTIME, NUSANTARA VISION INCAR 250 RIBU PELANGGAN BARU
- ^ Perluas Pasar, Okevision Gandeng Lotte Mart
- ^ a b c MNC Sky Vision bidik 2,4 juta pelanggan tahun ini
- ^ MNC Sky Vision
- ^ Pemerintah Diminta Tertibkan TV Kabel Ilegal
- ^ Laporan Tahunan MSKY 2016
- ^ TV Berbayar Milik HT Dijadikan Satu Brand
- ^ Ok Vision Hadirkan Konten Berkualitas Tinggi di Malaysia
- ^ Punya Potensi Besar, Oke Vision akan Bidik 20 Persen Pelanggan Malaysia
- ^ Strategic Partnership Between MNC Media and Ansat Broadcast on Subscriber-based Television and Content Distribution Services
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi