More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Nya (aksara Bali) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nya (aksara Bali) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nya (aksara Bali)

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nya
Aksara Bali
Huruf LatinNya
IASTÑa
Fonem[ɲ]
UnicodeU+1B1C , U+
Warga aksaratalawya
Gantungan

Nya adalah salah satu aksara wianjana (huruf konsonan) dalam sistem penulisan aksara Bali yang melambangkan bunyi sengau lelangit /ɲ/. Bila Nya dalam aksara Bali disalin menjadi huruf Latin, maka ditulis "nya" atau "ñ".

Fonem

[sunting | sunting sumber]

Nya diucapkan seperti huruf "ny" atau "ñ" pada kata "nyanyi" (bahasa Indonesia), "nyamuk" (bahasa Indonesia), pañcan (bahasa Sanskerta), nyama (bahasa Bali).

Penggunaan

[sunting | sunting sumber]
Dantya (gigi)
Talawya (langit-langit)

Nya ditulis untuk kata-kata yang mengandung bunyi /ɲ/. Penggunaannya sama seperti ञ (ña) dalam aksara Dewanagari. Nya tidak digunakan pada kata-kata yang mengandung konsonan rangkap "ny" yang tidak diucapkan /ɲ/. Contohnya kata "Abimanyu". Konsonan [nj] pada kata tersebut tidak digabung agar menjadi bunyi sengau seperti dwihuruf "ny" pada kata "nyamuk". Bila dieja menurut suku katanya, kata Abimanyu dieja "A – bi – man – yu", bukan "A – bi – ma – nyu". Maka dari itu, huruf Nya tidak digunakan.

Dalam sistem penulisan dengan huruf Latin (kecuali di negara yang menggunakan huruf Latin terekstensi, dengan tanda diakritik), kata-kata yang mengandung sengauan /n/ yang disusul oleh /c/ ditulis "nc", sedangkan bila disusul oleh bunyi /ɟ/ maka ditulis "nj". Contohnya kata: "panjang", "pancing", "manja", "manca", dan sebagainya. Dalam aturan penulisan dengan aksara Bali, bila sengauan /n/ disusul oleh bunyi /c/, /tʃ/,[1] /dʒ/[1] maupun /ɟ/, maka sengauan tersebut akan berubah menjadi sengauan lelangit /ɲ/. Hal itu disebabkan karena menurut aturan penulisan aksara Bali, /n/ diucapkan dengan menyentuh gigi atas, sedangkan /ɲ/ diucapkan dengan mendekatkan badan lidah ke langit-langit mulut, dengan metode yang sama seperti mengucapkan /c/ maupun /ɟ/. Maka dari itu, huruf N pada kata "panjang", "pancing", "manja", "manca", dsb. ditulis dengan menggunakan huruf Nya apabila disalin ke dalam aksara Bali. Sebab, huruf N pada kata-kata tersebut tidak diucapkan dengan mendekatkan ujung lidah menyentuh kaki gigi atas, namun dengan mendekatkan badan lidah ke langit-langit mulut, seperti mengucapkan "ca", "ja", atau "nya". Hal ini menandakan berlakunya hukum "regresif" pada penulisan aksara Bali, maksudnya lambang bunyi yang di belakang (/c/, /ɟ/) memengaruhi yang di muka (/n/).[2] Dengan demikian, /n/ menyesuaikan diri dengan daerah artikulasi /c/ dan /ɟ/, menjadi /ɲ/.[2]

Dalam IAST, huruf Nya dialihaksarakan sebagai huruf N dengan tanda tilde di atasnya (Ñ). Maka, setiap menulis bahasa Sanskerta (atau Kawi) dengan huruf Latin, huruf N yang disusul oleh huruf C maupun J diganti dengan huruf Ñ. Contoh: pañca, sañca, pañjara, sañjivanī, dsb.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Na kojong
  • Alfabet Fonetis Internasional
  • Halaman panduan pengucapan fonem

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Bunyi langit-langit yang terdapat dalam bahasa Melayu.
  2. ^ a b Aturan penulisan aksara Bali

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Celah-celah Kunci Pasang Aksara Bali. Oleh: I Nengah Tinggen.


  • l
  • b
  • s
Aksara Bali
Aksara suara
(Vokal)
A
A kara
I
I kara
U
U kara
Ṛ
Ra repa
Ḷ
La lenga
E
E kara
O
O kara
 
Warga Kanthya
(Konsonan
langit-langit belakang
)
Ka
Ka
Kha
Ka mahaprana
Ga
Ga
Gha
Ga gora
Nga
Nga
Ha
Ha
 
Warga Talawya
(Konsonan langit-langit)
Ca
Ca
Cha
Ca laca
Ja
Ja
Jha
Ja jera
Nya
Nya
Sha
Sa saga
 
Warga Murdhanya
(Konsonan tarik-belakang)
Ṭa
Ta latik
Ḍa
Da madu
Ṇa
Na rambat
Ṣa
Sa sapa
 
Warga Dantya
(Konsonan gigi)
Ta
Ta
Tha
Ta tawa
Da
Da
Dha
Da madu
Na
Na
Sa
Sa danti
 
Warga Osthya
(Konsonan bibir)
Pa
Pa
Pha
Pa kapal
Ba
Ba
Bha
Ba kembang
Ma
Ma
 
Aksara ardhasuara
(Semivokal)
Ya
Ya
Ra
Ra
La
La
Wa
Wa
 
Pangangge (tanda diakritik)
Pangangge suara
(tanda vokalisasi)
a
Pepet
a
Tedung
i
Ulu
ī
Ulu sari
ṛ
Guwung macelek
u
Suku
ū
Suku ilut
e
Taling
ai
Taling detya
Pangangge tengenan
h
Bisah
r
Surang
ng
Cecek
-
Adeg-adeg
 
Pangangge aksara
(tanda semivokalisasi)
y
Nania
w
Suku kembung
r
Guwung
 
Ceciren ring babawosan (tanda baca)
 
,
Carik
.
Carik kalih
.
Pasalinan
:
Pamungkah
"
Idem
‘
Panten
“
Pamada
 
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nya_(aksara_Bali)&oldid=26975620"
Kategori:
  • Huruf Bali
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan teks IPA polos

Best Rank
More Recommended Articles