More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pasar Gede Harjonagoro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pasar Gede Harjonagoro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pasar Gede Harjonagoro

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Pasar Gede" beralih ke halaman ini. Untuk kota di Persia kuno, lihat Pasargadae.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. Mohon bantu kami mengembangkan artikel ini dengan cara menambahkan rujukan ke sumber tepercaya. Pernyataan tak bersumber bisa saja dipertentangkan dan dihapus.
Cari sumber: "Pasar Gede Harjonagoro" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Oktober 2023)
Pasar Gede Harjonagoro
Pasar Gede Hardjonagoro pada tahun 2005.
AlamatJalan Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Jebres, Surakarta
ArsitekThomas Karsten

Pasar Gede Hardjonagoro (bahasa Jawa: ꦥꦱꦂꦒꦼꦝꦺꦲꦂꦗꦤꦒꦫ, translit. Pasar Gedhé Harjanagara) adalah pasar terbesar di Kota Surakarta. Pasar Gede secara harafiah berarti “Pasar Besar” dalam bahasa Jawa.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Perayaan Imlek 2574 Kongzili di Pasar Gedhé Hardjonagoro, Surakarta

Pada zaman kolonial Belanda, Pasar Gede mulanya merupakan sebuah pasar kecil yang didirikan di area seluas 10.421 hektare, berlokasi di persimpangan jalan dari kantor gubernur yang sekarang berubah fungsi menjadi Balaikota Surakarta. Bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. Thomas Karsten.[1] Bangunan pasar selesai pembangunannya pada tahun 1930 dan diberi nama Pasar Gedhé Hardjanagara. Pasar ini diberi nama pasar gedhé atau “pasar besar” karena terdiri dari atap yang besar. Seiring dengan perkembangan masa, pasar ini menjadi pasar terbesar dan termegah di Surakarta.

Pasar gede terdiri dari dua bangunan yang terpisahkan jalan yang sekarang disebut sebagai Jalan Sudirman. Masing-masing dari kedua bangunan ini terdiri dari dua lantai. Pintu gerbang di bangunan utama terlihat seperti atap singgasana yang kemudian diberi nama Pasar Gedhé dalam bahasa Jawa.

Gaya bangunan

[sunting | sunting sumber]
Pasar Gede pada tahun 2011.

Arsitektur Pasar Gede merupakan perpaduan antara gaya Belanda dan gaya Jawa. Pada tahun 1947, Pasar Gede mengalami kerusakan karena serangan Belanda. Lalu Pemerintah Republik Indonesia yang kemudian mengambil alih wilayah Surakarta dan Daerah Istimewa Surakarta kemudian merenovasi kembali pada tahun 1949. Namun perbaikan atap selesai pada tahun 1981. Pemerintah Indonesia mengganti atap yang lama dengan atap dari kayu. Bangunan kedua dari Pasar Gede dahulu digunakan sebagai kantor DPU yang sekarang digunakan sebagai pasar buah.

Lokasi Pasar Gede

[sunting | sunting sumber]
Pasar Gede pada tahun 2019.

Pasar Gede terletak di jalan Urip Sumohardjo di seberang Balai Kota Surakarta, di persimpangan jalan yang dulu disebut Jalan Ketandan, Cokronegaran, dan Warungpelem. dan terletak di Kelurahan Sudiroprajan. Pasar Gede dan sekitarnya merupakan daerah pecinan, Chinatown, kota Surakarta; banyak orang keturunan Tionghoa tinggal dan berdagang di situ. Hal ini berkaitan dengan sejarah segregasi yang dilakukan Belanda dengan menempatkan masyarakat sesuai dengan etnis masing-masing.

Budayawan Jawa ternama dari Surakarta Go Tik Swan merupakan salah satu keturunan Tionghoa yang diangkat menjadi bangsawan oleh mendiang Raja Kasunanan Surakarta, Ingkang Sinuhun Pakubuwana XII dan mendapat gelar K.R.T. (Kangjeng Raden Tumenggung) Hardjonagoro karena kakeknya adalah kepala Pasar Gedhé Hardjonagoro [perlu rujukan].

Terdapat sebuah kelenteng, persis di seberang, sebelah selatan pasar ini. Kelenteng ini bernama Vihara Avalokiteśvara Tien Kok Sie dan terletak pada Jalan Ketandan.

Pengrusakan dan renovasi

[sunting | sunting sumber]

Selain pernah terkena serangan Belanda pada tahun 1947, Pasar Gede tidak luput pula terkena serangan amuk massa yang tidak bertanggung jawab. Meski luput serangan pada Peristiwa Mei 1998, pada bulan Oktober 1999 dengan tidak dipilihnya Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Indonesia meski mendapat suara terbanyak, Pasar Gede dibakar oleh amuk massa. Namun usaha renovasi dengan mempertahankan arsitektur asli bisa berjalan dengan cepat dan dua tahun kemudian pada penghujung tahun 2001, pasar yang diperbaiki bisa digunakan kembali. Bahkan pasar yang baru tergolong canggih karena ikut pula memperhatikan keperluan para penyandang cacat dengan dibangunnya prasarana khusus bagi pengguna kursi roda.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Gede Harjonagoro, Surakarta"". Diarsipkan dari asli tanggal 2018-08-21. Diakses tanggal 2018-08-21.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Salah satu sumber artikel ini Diarsipkan 2009-03-18 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Topik Surakarta
Geografi
  • Bengawan Solo
  • Kecamatan dan kelurahan
  • Kecamatan Banjarsari
  • Kecamatan Jebres
  • Kecamatan Laweyan
  • Kecamatan Pasar Kliwon
  • Kecamatan Serengan
  • Batas wilayah
  • Kota satelit
Lambang Kota SurakartaPeta Kota Surakarta
Politik
  • Wali Kota : Teguh Prakosa
  • Wakil Wali Kota : –
  • Ketua DPRD Kota Surakarta: Budi Prasetyo
Sejarah
  • Kota Surakarta
    • Keresidenan Surakarta
    • Daerah Istimewa Surakarta
    • Provinsi Surakarta (wacana)
  • Arti nama
  • Kasunanan Surakarta
  • Kadipaten Praja Mangkunegaran
  • Pakubuwana XIII
  • Mangkunegara IX
  • Serangan Umum Surakarta
  • Banjir Besar tahun 1966
Lokasi terkenal
  • Arsitektur dan peninggalan sejarah
  • Benteng Vastenburg1
  • Galabo
  • Gedung Wayang Orang Sriwedari
  • Lokananta
  • Kraton Surakarta1
  • Istana (Pura) Mangkunagaran1
  • Pasar Gede Harjonagoro1
  • Pasar Klewer
  • Pasar Legi Surakarta
  • Pasar Triwindu (Windujenar/Ngarsapura)
  • Monumen Pers Nasional
  • Museum Batik1
  • Museum Radya Pustaka1
  • Taman Balekambang1
  • Taman Banjarsari1
  • Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa1
  • Taman Satwa Taru Jurug12
  • Taman Sriwedari1
Transportasi
  • Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo
  • Stasiun Balapan1
  • Stasiun Jebres1
  • Stasiun Purwosari1
  • Stasiun Sangkrah
  • Terminal Tirtonadi
  • Bus Batik Solo Trans
  • Bus rel Batara Kresna
  • Jalan: Slamet Riyadi
  • Jenderal Sudirman
Demografi & Budaya
  • Bengawan Solo (lagu)
  • Sensus 2010
  • Bahasa
  • Karnaval Batik Solo
  • Solo Batik Fashion
  • Daftar: Pasar tradisional
  • Pusat perbelanjaan
  • Rumah sakit
  • Tokoh
  • PMS
  • Tionghoa Solo
Pendidikan
  • Universitas Sebelas Maret
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • UIN Raden Mas Said Surakarta
  • Institut Seni Indonesia
  • Solo Techno Park
  • Daftar: Sekolah
  • Perguruan Tinggi
Tempat ibadah
  • Masjid Agung Kraton Surakarta1
  • Masjid Wustho Mangkunegaran1
  • Masjid Laweyan
  • Masjid Sholihin
  • Gereja Santo Antonius1
  • Gereja Santo Petrus
  • Gereja Santo Paulus
  • Gereja Santa Perawan Maria Regina
  • Gua Maria Mojosongo
  • GBI Keluarga Allah
  • Tien Kok Sie1
  • Vihara Am Po Kian
  • Poo An Kiong1
Olahraga
  • Klub olahraga
  • Persis Solo
  • Pasoepati
  • Stadion Manahan
  • Stadion Sriwedari
Media
  • Solopos
  • Radar Solo
  • Terang Abadi Televisi
  • stasiun radio
Kuliner
  • Nasi liwet
  • Timlo
  • Tengkleng
  • Nasi langgi
  • Gudeg
  • Kompyang
  • Serabi
  • Selat solo
  • Bakso Solo
1 Masuk ke dalam Daftar Benda Cagar Budaya yang Dilindungi Pemerintah Kota Surakarta, 2 Dicoret dari daftar karena usia pembangunan kurang dari 50 tahun
Portal Surakarta · Wikipedia:Buku/Surakarta
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pasar_Gede_Harjonagoro&oldid=27340031"
Kategori:
  • Pages using infobox shopping mall with unsupported parameters
  • Jebres, Surakarta
  • Pasar di Kota Surakarta
  • Bangunan bersejarah di Jawa Tengah
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel yang membutuhkan referensi tambahan Oktober 2023
  • Semua artikel yang membutuhkan referensi tambahan
  • Artikel mengandung bahasa Jawa
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles