More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Mangkunegara IX - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mangkunegara IX - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Mangkunegara IX

  • English
  • Jawa
  • Nederlands
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. Bantulah memperbaikinya berdasarkan panduan penulisan artikel. (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
Artikel ini mungkin terlalu panjang untuk dibaca dan dipahami secara nyaman. Silakan pertimbangkan untuk membagi konten di dalam artikel ini menjadi beberapa artikel lain jika layak.
Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai tata bahasa, gaya penulisan, hubungan antarparagraf, nada penulisan, atau ejaan. Anda dapat membantu untuk menyuntingnya.
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Mangkunagoro IX
ꦩꦁꦏꦸꦤꦒꦫ꧇꧙꧇
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya
Mangkunegara IX
Adipati Mangkunegaran ke-9
Berkuasa1987 – 13 Agustus 2021
Penobatan24 Januari 1988
PendahuluMangkunegara VIII
PenerusMangkunegara X
PresidenSoeharto
Bacharuddin Jusuf Habibie
Abdurrahman Wahid
Megawati Soekarnoputri
Susilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
KelahiranGPH. Sujiwakusuma (1951-08-18)18 Agustus 1951
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Kematian13 Agustus 2021(2021-08-13) (umur 69)
Jakarta, Indonesia[1]
Pemakaman
Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah
Pasangan
Sukmawati Soekarnoputri
​
​
(m. 1974; c. 1984)​

Prisca Marina Haryogi Supardi (GKP Mangkunegara IX)
​
​
(m. 1989)​
Keturunan
  • GPH. Paundrakarna Jiwo Suryonegoro
    GRAy. Putri Agung Menur Suniwati
    GRAj. Ancillasura Marina Sudjiwo
    KGPAA Mangkunegara X
Nama lengkap
Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunagara Kaping Sanga
WangsaWangsa Mataram
AyahKGPAA. Mangkunegoro VIII
IbuRAy. Soenituti (GKP. Mangkunegara VIII)
AgamaIslam

Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX (18 Agustus 1951 – 13 Agustus 2021) adalah penguasa Pura Mangkunegaran yang kesembilan dan merupakan putra laki-laki kedua dari KGPAA. Mangkunegara VIII.

Pada masa remajanya ia bernama Gusti Pangeran Harya Sujiwakusuma dan awam menyebutnya sebagai "Gusti Jiwo". Ia adalah mantan menantu dari presiden pertama Republik Indonesia, karena menikah dengan Sukmawati Soekarnoputri; pernikahan ini berakhir dengan perceraian.

Penobatan GPH. Sujiwakusuma dalam sejarah Pura Mangkunegaran merupakan yang pertama kali di alam Republik Indonesia, setelah semua pendahulunya dinobatkan di bawah pemerintahan VOC maupun Hindia Belanda.

KGPAA. Mangkunegara IX meninggal pada tanggal 13 Agustus 2021 di Jakarta, lima hari sebelum ulang tahunnya yang ke-70.[2] dan dimakamkan di kompleks pemakaman Astana Girilayu, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.

Biografi

[sunting | sunting sumber]

Adipati yang kesembilan pada dinasti KGPAA. Mangkunegara I ini dilahirkan di Surakarta sebagai putra KGPAA. Mangkunegara VIII dan bersaudara dengan : GPH. Raditya Prabukusuma, BRAj. Retno Satuti Rahadiyan Yamin, BRAj. Retno Rosati Hudiono Kadarisman, BRM. Susaktyo, BRM. Herwasto, BRM. Kumiyakto, BRAj. Retno Astrini. GPH. Sujiwakusuma sendiri adalah putra KGPAA. Mangkunegara VIII yang kedua.

Putra Mahkota

[sunting | sunting sumber]

GPH. Sujiwakusuma menjadi putra mahkota menggantikan GPH. Raditya Prabukusuma karena telah wafat mendahului karena kecelakaan di Ampel, Boyolali. Kemudian dilantik menjadi Adipati di Pura Mangkunegaran sebagai Adipati yang kesembilan.

Dilema Eksistensi

[sunting | sunting sumber]

Eksistensi kerajaan di Nusantara seperti halnya Pura Mangkunegaran mengalami situasi yang dilematis, terutama posisi dan keberadaannya dalam lapangan kehidupan di sistem negara modern Republik Indonesia. Kerajaan yang semula memiliki kapasitas seperti halnya sebuah negara dengan kekuatan bersenjata dan wilayah, dalam masa kini sudah bukan lagi pada tempatnya.

Sebagai dinasti yang mempunyai andil dalam memberikan sokongan dan dukungan pada negara baru bernama Indonesia, Pura Mangkunegaran juga dikenal karena berdiri dari sang cikal bakal anti-Belanda secara turun-temurun, hingga akhirnya mendapat anugerah bahwa Belanda yang semenjak dulu dilawan akhirnya hengkang juga dan sebagai gantinya Pura Mangkunegaran juga memaklumatkan diri ikut dalam negara baru bernama Indonesia yang didirikan oleh orang Indonesia sendiri.

Romantika Padang Kurusetra

[sunting | sunting sumber]

Padang Kurusetra adalah tempat bertemunya dua kekuatan bersaudara untuk saling beradu strategi dan taktik dalam menempuh penyelesaian yang kemudian ketika waktu sudah sampai pada saatnya mengumpulkan kembali tulang-tulang yang berpisah, dunia baru dalam kebersamaan mengiring langkah langkah para aktor menuju masa mendatang dalam harapan yang sama.

Pengenalan Padang Kurusetra ke dalam suatu paparan untuk mengilustrasikan adegan-adegan sekitar kejadian di Pura Mangkunegaran merupakan suatu wujud ideal bahwa dalam keberbedaan tetap senantiasa terpendam rasa rindu dan teringat persaudaraan. Tugas yang dijalankan para aktor tidak sekadar memenuhi ambisi pribadi semata karena seluruh aktor yang terlibat berbuat untuk kebaikan dan idealisasi warisan para leluhur.

Dalam dunia panggung pertunjukan wayang purwa kisah Mahabharata antara Pandawa dan Kurawa tidak bisa dinilai apalagi dihakimi secara hitam saja atau putih saja, karena keduanya berasal dari leluhur yang sama, sehingga hitam atau putih yang diacuankan tidak bisa dihindarkan ada pada keduanya.

Seluruh jalinan menjadi suatu romantika yang selalu menanamkan bentuk keindahan yang tidak terhapuskan. GPH. Sujiwakusuma yang naik takhta menjadi KGPAA. Mangkunegara IX tidak lepas juga dari romantika Padang Kurusetra.

Pura Mangkunegaran Surakarta pagi itu menampakan situasi gawat dan tegang, bahkan beberapa petugas keamanan berjaga-jaga di sekitar pura dan ketegangan itu baru berakhir ketika Sang Adipati tampil dan menyatakan bahwa dirinya tetap memimpin di Pura Mangkunegaran.

Adipati Ke IX

[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 19 Januari 1988, KGPAA. Mangkunegara IX genap 22 tahun bertakhta (jumeneng) sebagai Adipati kesembilan di Pura Mangkunegaran.

Kebijakan dan Keberadaan Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

[sunting | sunting sumber]
Piagam Penghargaan dari Kementerian Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi kepada Mangkunagara IX

Lewat Surat Keputusan Presiden RI, 6 Februari 1991, Pura Mangkunegaran menerima kembali sebagian kekayaannya yang selama ini dikelola oleh pemerintah. Hotel Dana Solo yang bernilai, pabrik obat nyamuk di Tawangmangu, sebidang tanah di barat Solo, villa di Tawangmangu dikembalikan kepada Pura Mangkunegaran (Lihat: Tempo 12 Oktober 1991 )

Haru Biru Dalam Dinasti

[sunting | sunting sumber]

Dinasti Mangkunegaran baik yang di dalam jajaran pura maupun di luar pura mencapai haru biru dalam menatap dan perbedaan pendapat untuk menampilkan yang terbaik bagi Pura Mangkunegaran. Dilantiknya GPH. Sujiwakusuma sebagai KGPAA. Mangkunegara IX menandai awal dari babak baru bahwa segala kemelut dan perbedaan pendapat telah selesai. GPH. Sujiwakusuma sah menjadi Adipati kesembilan pada dinasti Mangkunegaran.

Seni Tari Istana

[sunting | sunting sumber]

Sebagai pusat kesenian dan kebudayaan, Pura Mangkunegaran adalah tempat yang cocok dan lahan yang subur bagi pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini disebabkan Pura Mangkunegaran sebagai merupakan pusat anutan dan style yang kemudian memancar keluar sampai jauh menembus pelosok pelosok. Tidak heran bila KGPAA. Mangkunegara IX dalam soal kesenian tari juga sangat mahir dengan peran bambangan, yaitu seorang kesatriya lemah lembut dan halus yang dalam pertunjukan seni wayang selalu bertempur dengan raksasa yang kasar dan emosional (Tempo,26 Maret 2007). Peran bambangan ini tidak mudah diperankan berhubung untuk mencapai tingkat kehalusan yang optimal, selain karakter pemeran juga latihan yang terus-menerus untuk mencapai tingkat yang mendekati sempurna layak tampil.

Fondasi dan Benteng Budaya

[sunting | sunting sumber]

Seni pertunjukan semacam seni tari adalah merupakan hasil karya budaya yang sampai sekarang tetap menjadi barang pusaka peninggalan para leluhur.Kebudayaan sebagai benteng dan fondasi identitas merupakan wacana sekaligus instrumen kekuatan untuk melakukan bargaining terhadap tekanan kepentingan dan gerusan politik dialam Republik.

Seni tari ciptaan pendiri dinasti yang selama ini jarang dipentaskan berhubung materinya memiliki ketersinggungan dengan pihak lain mulai degelar dan dapat dinikmati alur alur ceriteranya. Beksan Bedhaya Diradameta yang menggambarkan perjuangan KGPAA. Mangkunegara I mau tidak mau juga harus keluar kandang untuk dipertunjukkan.Tidak ada alasan singgung menyinggung yang jelas bahwa seni tari dalam kejujurannya adalah cermin dan suatu kisah yang diungkapkan dalam seni untuk dikomunikasikan.

Sebagai salah satu elemen pondasi dan benteng budaya bersama dengan elemen lain, seni ini secara bersama sama menjadi kekuatan identitas sekaligus kebanggaan. Terciptanya kebanggaan menandai bahwa jatidiri dalam identitas kekamian dan kekitaan menjadi bukan kebohongan lagi.

Pada zaman KGPAA. Mangkunegara IX atensi pada penggalian kebudayaan Indonesia mendapat perhatian dan Pura Mangkunegaran memprakarsai area istananya untuk area bermain anak dari berbagai provinsi. Pura Mangkunegaran sebagai pusat pengembangan budaya, memberikan kesempatan bagi penggalian budaya Indonesia dalam hal mainan anak tradisional itu (TEMPO; 31 Juli 1993).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "KGPAA Mangkunegara IX Meninggal di Jakarta, Humas: Sudah 2 Bulan Pindah". Tempo. 13 Agustus 2021
  2. ^ Khairina, ed. (13 Agustus 2021). "KGPAA Mangkunegara IX Wafat Jumat Dini Hari". Kompas.com. Diakses tanggal 13 Agustus 2021.
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Mangkunegara VIII
Adipati Mangkunegaran
(1987—2021)
Diteruskan oleh:
Mangkunegara X
  • l
  • b
  • s
Soekarno
Presiden Indonesia ke-1
Keluarga
Orang tua
Raden Soekemi Sosrodihardjo (ayah) dan Ida Ayu Nyoman Rai (ibu)
Istri
  • Oetari
  • Inggit Garnasih
  • Fatmawati Soekarno
  • Hartini
  • Kartini Manoppo
  • Sakiko Kanase
  • Ratna
  • Haryati
  • Yurike Sanger
  • Heldy Djafar
  • Amelia De La Rama
Generasi ke-2
  • Guntur (anak)
  • Henny (mantu)
  • Megawati (anak)
  • Surindro (mantu)
  • Kiemas (mantu)
  • Rachmawati (anak)
  • Dicky (mantu)
  • Sukmawati (anak)
  • Mangkunegara IX (mantu)
  • Guruh (anak)
  • Sabina (mantu)
  • Taufan (anak)
  • Levana (mantu)
  • Bayu (anak)
  • Totok (anak)
  • Kartika (anak)
  • Frits (mantu)
  • Ayu (anak)
Generasi ke-3
  • Puti (cucu)
  • Rizki (cucu)
  • Prananda (cucu)
  • Puan (cucu)
  • Hendra (cucu)
  • Didi (cucu)
  • Paundrakarna (cucu)
  • Kiran (cucu)
Generasi ke-4
  • Jeje (cicit)
  • Putri (cicit)
  • Praba (cicit)
  • Prabha (cicit)
  • Diah (cicit)
Almamater
  • Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB)
Kekuasaan Soekarno
  • Revolusi Nasional Indonesia
  • Peristiwa 17 Oktober
  • Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955
  • Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
  • Permesta
  • Dekrit Presiden Republik Indonesia 1959
  • Pesta Olahraga Asia 1962
  • Operasi Trikora
  • Mustikarasa
  • Sarinah
  • Vivere pericoloso
  • Inggris kita linggis, Amerika kita setrika
  • Ganyang Malaysia
Budaya populer
  • Aktor pemeran Soekarno
  • Soekarno (film)
Jabatan baru
Digantikan: Soeharto →
  • l
  • b
  • s
Megawati Soekarnoputri
Presiden Indonesia ke-5
Keluarga
Orang tua
Soekarno (ayah) dan Fatmawati (ibu)
Pasangan dan saudara
Taufiq Kiemas (suami kedua) • Surindro Supjarso (suami pertama) • Guntur Soekarnoputra (kakak) • Rachmawati Soekarnoputri (adik) • Nazarudin Kiemas (adik ipar) • Dicky Suprapto (adik ipar) • Sukmawati Soekarnoputri (adik) • Mangkunegara IX (adik ipar) • Guruh Soekarnoputra (adik) • Gusyenova Sabina Padmavati (adik ipar)
Generasi ke-2
Mohammad Rizki Pratama (anak) • Muhammad Prananda Prabowo (anak) • Puan Maharani (anak) • Puti Guntur Soekarno (keponakan) • Hendra Rahtomo (keponakan) • Didi Mahardhika (keponakan) • Paundrakarna (keponakan) • Giri Ramanda Kiemas (keponakan)
Generasi ke-3
Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari (cucu) • Praba Diwangkara (cucu)
Almamater
Universitas Padjadjaran • Universitas Indonesia
Masa pemerintahan
Pelantikan Megawati Soekarnoputri • Bom Bali 2002 • Pengeboman Hotel Marriott 2003 • Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
← Didahului: Abdurrahman Wahid
Digantikan: Susilo Bambang Yudhoyono →
  • l
  • b
  • s
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Surakarta

Mangkunegara I
MN I
(1725–1795)

Mangkunegara II
MN II
(1796–1835)

Mangkunegara III
MN III
(1835–1853)

Mangkunegara IV
MN IV
(1853–1881)

Mangkunegara V
MN V
(1881–1896)

Mangkunegara VI
MN VI
(1896–1916)

Mangkunegara VII
MN VII
(1916–1944)

Mangkunegara VIII
MN VIII
(1944–1987)

Mangkunegara IX
MN IX
(1987–2021)

Mangkunegara X
MN X
(2022–kini)

  • l
  • b
  • s
Topik Surakarta
Geografi
  • Bengawan Solo
  • Kecamatan dan kelurahan
  • Kecamatan Banjarsari
  • Kecamatan Jebres
  • Kecamatan Laweyan
  • Kecamatan Pasar Kliwon
  • Kecamatan Serengan
  • Batas wilayah
  • Kota satelit
Lambang Kota SurakartaPeta Kota Surakarta
Politik
  • Wali Kota : Respati Ardi
  • Wakil Wali Kota : –

Astrid Widayani

  • Ketua DPRD Kota Surakarta: Budi Prasetyo
Sejarah
  • Kota Surakarta
    • Keresidenan Surakarta
    • Daerah Istimewa Surakarta
    • Provinsi Surakarta (wacana)
  • Arti nama
  • Kasunanan Surakarta
  • Kadipaten Praja Mangkunegaran
  • Pakubuwana XIII
  • Mangkunegara IX
  • Serangan Umum Surakarta
  • Banjir Besar tahun 1966
Lokasi terkenal
  • Arsitektur dan peninggalan sejarah
  • Benteng Vastenburg1
  • Galabo
  • Gedung Wayang Orang Sriwedari
  • Lokananta
  • Kraton Surakarta1
  • Istana (Pura) Mangkunagaran1
  • Pasar Gede Harjonagoro1
  • Pasar Klewer
  • Pasar Legi Surakarta
  • Pasar Triwindu (Windujenar/Ngarsapura)
  • Monumen Pers Nasional
  • Museum Batik1
  • Museum Radya Pustaka1
  • Taman Balekambang1
  • Taman Banjarsari1
  • Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa1
  • Taman Satwa Taru Jurug12
  • Taman Sriwedari1
Transportasi
  • Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo
  • Stasiun Balapan1
  • Stasiun Jebres1
  • Stasiun Purwosari1
  • Stasiun Sangkrah
  • Terminal Tirtonadi
  • Bus Batik Solo Trans
  • Bus rel Batara Kresna
  • Jalan: Slamet Riyadi
  • Jenderal Sudirman
Demografi & Budaya
  • Bengawan Solo (lagu)
  • Sensus 2010
  • Bahasa
  • Karnaval Batik Solo
  • Solo Batik Fashion
  • Daftar: Pasar tradisional
  • Pusat perbelanjaan
  • Rumah sakit
  • Tokoh
  • PMS
  • Tionghoa Solo
Pendidikan
  • Universitas Sebelas Maret
  • Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • UIN Raden Mas Said Surakarta
  • Institut Seni Indonesia
  • Solo Techno Park
  • Daftar: Sekolah
  • Perguruan Tinggi
Tempat ibadah
  • Masjid Agung Kraton Surakarta1
  • Masjid Wustho Mangkunegaran1
  • Masjid Laweyan
  • Masjid Sholihin
  • Gereja Santo Antonius1
  • Gereja Santo Petrus
  • Gereja Santo Paulus
  • Gereja Santa Perawan Maria Regina
  • Gua Maria Mojosongo
  • GBI Keluarga Allah
  • Tien Kok Sie1
  • Vihara Am Po Kian
  • Poo An Kiong1
Olahraga
  • Klub olahraga
  • Persis Solo
  • Pasoepati
  • Stadion Manahan
  • Stadion Sriwedari
Media
  • Solopos
  • Radar Solo
  • Terang Abadi Televisi
  • stasiun radio
Kuliner
  • Nasi liwet
  • Timlo
  • Tengkleng
  • Nasi langgi
  • Gudeg
  • Kompyang
  • Serabi
  • Selat solo
  • Bakso Solo
1 Masuk ke dalam Daftar Benda Cagar Budaya yang Dilindungi Pemerintah Kota Surakarta, 2 Dicoret dari daftar karena usia pembangunan kurang dari 50 tahun
Portal Surakarta · Wikipedia:Buku/Surakarta
  • l
  • b
  • s
Penguasa di Jawa
Kalingga
  • Ratu Shima
Mataram Kuno
Wangsa Syailendra
  • Sri Sanjaya
  • Sri Sanggramadananjaya
  • Jatiningrat
  • Sri Sajjanotsawatungga
  • Sri Jayakirtiwarddhana
  • Sri Dharmmodaya
  • Sri Mahottunggawijaya
  • Sri Sajjana Sannatanuraga
  • Sri Wijayalokanamottungga
Wangsa Isyana
  • Sri Isyanawikrama
  • Sri Isyana Tunggawijaya
  • Sri Makutawangsawarddhana
  • Sri Dharmawangsa
Kahuripan
Airlangga
Janggala
  • Mapanji Garasakan
  • Alanjung Ahyes
  • Samarotsaha
Kadiri
  • Samarawijaya
  • Jitendrakara
  • Jayawarsa
  • Bameswara
  • Jayabhaya
  • Sarweswara
  • Aryeswara
  • Gandra
  • Kameswara
  • Kertajaya
  • Jayakatwang
Singasari
  • Ken Arok
  • Anusapati
  • Wisnuwardhana
  • Kertanagara
Majapahit
  • Raden Wijaya
  • Jayanagara
  • Tribhuwana Tunggadewi
  • Hayam Wuruk
  • Wikramawardhana
  • Suhita
  • Kertawijaya
  • Rajasawardhana
  • Girishawardhana
  • Singhawikramawardhana
  • Girindrawardhana (Brawijaya)
Demak
  • Raden Patah
  • Pati Unus
  • Trenggana
  • Prawata
Kalinyamat
  • Ratu Kalinyamat
  • Pangeran Kalinyamat
Pajang
  • Adiwijaya
  • Awantipura
  • Prabuwijaya
Mataram Islam
  • Senapati
  • Anyakrawati
  • Anyakrakusuma
  • Amangkurat I
  • Amangkurat II
  • Amangkurat III
  • Pakubuwana I
  • Amangkurat IV
  • Pakubuwana II
  • Amangkurat V
Surakarta
  • Pakubuwana II
  • Pakubuwana III
  • Pakubuwana IV
  • Pakubuwana V
  • Pakubuwana VI
  • Pakubuwana VII
  • Pakubuwana VIII
  • Pakubuwana IX
  • Pakubuwana X
  • Pakubuwana XI
  • Pakubuwana XII
  • Pakubuwana XIII
Yogyakarta
  • Hamengkubuwana I
  • Hamengkubuwana II
  • Hamengkubuwana III
  • Hamengkubuwana IV
  • Hamengkubuwana V
  • Hamengkubuwana VI
  • Hamengkubuwana VII
  • Hamengkubuwana VIII
  • Hamengkubuwana IX
  • Hamengkubuwana X
Mangkunagaran
  • Mangkunagara I
  • Mangkunagara II
  • Mangkunagara III
  • Mangkunagara IV
  • Mangkunagara V
  • Mangkunagara VI
  • Mangkunagara VII
  • Mangkunagara VIII
  • Mangkunagara IX
  • Mangkunagara X
Pakualaman
  • Paku Alam I
  • Paku Alam II
  • Paku Alam III
  • Paku Alam IV
  • Paku Alam V
  • Paku Alam VI
  • Paku Alam VII
  • Paku Alam VIII
  • Paku Alam IX
  • Paku Alam X
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mangkunegara_IX&oldid=27894253"
Kategori:
  • Kelahiran 1951
  • Kematian 2021
  • Meninggal usia 69
  • Mangkunegara
  • Tokoh dari Surakarta
  • Tokoh Jawa Tengah
  • Tokoh Jawa
Kategori tersembunyi:
  • Artikel yang membutuhkan perubahan gaya penulisan
  • Artikel yang layak dipisahkan
  • Artikel yang membutuhkan penyuntingan lanjutan
  • Semua artikel yang membutuhkan penyuntingan lanjutan
  • Artikel mengandung aksara Jawa
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 18 Agustus
  • Tanggal kematian 13 Agustus
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi September 2025

Best Rank
More Recommended Articles