More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pembicaraan Wikipedia:Wikipedia bukanlah kamus - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pembicaraan Wikipedia:Wikipedia bukanlah kamus - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pembicaraan Wikipedia:Wikipedia bukanlah kamus

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
  • Halaman proyek
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting sumber
  • Bagian baru
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 8 hari yang lalu oleh ANNAFscience pada topik Proposal "Wikipedia bukanlah kamus", serta penambahan kebijakan mengenai neologisme dan kamus

Kembangkan

[sunting sumber]
Komentar terbaru: 2 tahun yang lalu1 komentar1 orang dalam diskusi

Bantu saya kembangkan kebijakan ini. Semakin banyak tangan yang bersama-sama menulis, isinya akan lebih baik. Jika Anda mengerti terjemahannya dari bahasa Inggris, tulis lah. Saya kurang mengerti topik selanjutnya. Pengetik-AMkirim teks! 12 Oktober 2022 04.51 (UTC)Balas

Proposal "Wikipedia bukanlah kamus", serta penambahan kebijakan mengenai neologisme dan kamus

[sunting sumber]
Komentar terbaru: 8 hari yang lalu27 komentar12 orang dalam diskusi

Menindaklanjuti diskusi yang ada di WKK, saya mengharapkan partisipasi rekan-rekan dalam mengembangkan proposal ini. Mohon izin untuk memanggil kembali: @Silvanus Aikaterine @F1fans @Badak Jawa @Sophia Guevara @RaFaDa20631 @Apri DAV @Serigala Sumatera @JumadilM @Rachmat04 @Affandy Murad @Rarani @Hysocc @Anne C @ANNAFscience @Hariadhi @MITGATVM @Murbaut @NaufalF @NFarras @Nyilvoskt @Pierrewee @Rachmat04 @RaFaDa20631 @Rahmatdenas @RaymondSutanto @RianHS @Rintojiang @RXerself @Symphonium264 @Taylor 49 @Ustad abu gosok @Veracious @Wagino 20100516 @WillsonEP09 @Yogwi21 @Kocengbarbar934 @Rinai Natsumi @Swarabakti @Muhammad Anas Sidik. Nohirara (bicara • kontribusi) 10 Agustus 2025 03.48 (UTC)Balas

Menyambung diskusi di WKK, sejujurnya saya hanya punya segelintir ide mengenai perihal neologisme di WBI. Setelah beberapa diskusi mengenai hal ini dengan Rama Maay, saya akhirnya berpihak netral mengenai hal ini, tetapi tetap ingin mengusulkan beberapa saran yang barangkali bisa dipertimbangkan untuk pedoman neologisme di WBI untuk kedepannya:
  • Neologisme bedasarkan nama daerah sebaiknya diizinkan, asal memiliki sumber dalam negeri yang kredibel, dapat diverifikasi atau banyak. Contohnya, beberapa nama seperti "Iganyana" tidak termasuk sebagai kredibel, karena tidak memiliki sumber dalam negeri yang substansial untuk menunjang nama itu. Di sisi lain, nama seperti "Pentae'n coboe" diizinkan karena sudah mempunyai referensi (dalam kasus ini, referensinya adalah sebuah buku panduan "Jenis-Jenis Kelelawar Khas Agroforest Sumatera" yang diterbitkan oleh CIFOR).
  • Penggunaan nama umum takson dengan format "[nama][deskripsi]" sebaiknya diperbolehkan, seperti "Elang laut dada putih", asal memperhatikan konteks dari penamaan tersebut. Hal ini karena banyak sumber Indonesia yang sudah terburu menerjemahkan nama umum hewan dalam bahasa Inggris secara langsung ke Indonesia, jadi tidak ada alasan untuk keluar dari tren tersebut. Perhatian mengenai konteks penamaan dilandaskan oleh kosakata Inggris yang lebih beragam dari pada bahasa Indonesia, sehingga beberapa kata memiliki makna yang sama (contohnya, "crowned" dalam beberapa nama umum hewan merujuk sebagai "kepala"/"berkepala", bukan "makhota"). Selain itu, hal ini saya usulkan untuk menghindari overlap deskripsi pada nama hewan (seperti "elang" dalam bahasa Indonesia yang dapat bermakna hawk, eagle atau buzzard). Terakhir, saya rasa hal ini memberi keuntungan bagi pembaca yang ingin mencari entri hewan ini di WBI, karena kebanyakan orang tidak mengetahui nama ilmiah atau nama daerah (selain nama umum pinjaman dari bahasa Inggris) dari hewan tersebut, sehingga nama umum sebagai judul akan sangat membantu pembaca.
Namun saya yakin kalau usulan saya di atas sangat terbias oleh pengalaman saya sendiri dalam belajar dan berwiki secara umum, jadi saya izin panggil orang yang bisa dibilang berada di spektrum opini yang bersebrangan dengan saya, agar dapat memasukkan pendapatnya di sini: @Rama Maay.
❮ANNAFscience ❮Sort Horse-stall?❯❯ 10 Agustus 2025 05.48 (UTC)Balas
Untuk organisme, jika tidak ada istilah Indonesia yang memiliki sumber tepercaya, bisa digunakan istilah Latin. Mungkin istilah Latin lebih baik daripada terjemahan harafiah nama umum dari bahasa Inggris. Karena wikipedia bukanlah kamus, artikel tentang topik yang layak tetapi tanpa istilah pasti bisa dibuat, dengan judul sementara, yakni istilah Latin untuk organisme dan kedokteran, istilah Inggris untuk perkomputeran, terjemahan "neologisme" dari bahasa lain untuk topik lain. Artikel di wikipedia sebaiknya tidak pernah atau sangat jarang tentang kata, jadi tidak tentang neologisme, bahkan jika judul sementara bersifat neologisme. Taylor 49 (bicara) 10 Agustus 2025 12.40 (UTC)Balas
Kalau begitu bukankah nama taksonomis bisa dijadikan pengalihan ke halaman tujuan dengan judul terjemahan harfiah? Karena mempertimbangkan kemudahan pembaca, aku masih bisa melihat beberapa sisi positif dari penggunaan istilah harfiah yang tidak berlebihan. Terkesan seimbang di antara dua ujung spektrum yang sama-sama menyulitkan pembaca untuk mencari entri halaman tersebut di WBI, yaitu penggunaan neologisme nama daerah yang obscure dan nama ilmiah yang asing di telinga orang.
Hal ini menurutku juga sebaiknya dipertimbangkan mengingat malasnya masyarakat Indonesia untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai nama ilmiah suatu takson, ditambah referensi umum yang biasa mereka dapat menampilkan nama umum takson sebagai serapan harfiah nama umum Inggris. Sesuai dengan spirit WBI sebagai ensiklopedia bebas, sebaiknya kita memudahkan akses para pembaca untuk mencari halaman-halaman tersebut. Saran saya agar hal ini bisa di-compromise adalah dengan mewajibkan semua artikel takson untuk memiliki nama ilmiahnya sebagai redirect ke halaman utama takson tersebut di WBI. ❮ANNAFscience ❮Sort Horse-stall?❯❯ 10 Agustus 2025 13.07 (UTC)Balas
Kalau kekhawatirannya soal keumuman kata kunci pencarian, bukankah lebih baik terjemahan harafiah nama umum bahasa Inggris (dengan berbagai kemungkinan variasi) yang dijadikan halaman pengalihan, sedangkan artikel utamanya menggunakan judul dengan nama latin? — swarabakti💬 10 Agustus 2025 13.57 (UTC)Balas
(Kemungkinan variasi terjemahan yang tercatat di internet, maksudnya. Kalau tidak pernah tercatat, biasanya tidak akan jadi kata kunci pencarian, sehingga tidak perlu halaman pengalihan khusus.) — swarabakti💬 10 Agustus 2025 13.59 (UTC)Balas
Ide yang bagus, bung. Tapi bukannya heading pencarian yang biasanya Google sediakan lebih menonjolkan nama umumnya ya? Maksudnya saya adalah memanfaatkan hal itu (dengan syarat nama umumnya sudah pernah hadir di situs-situs dalam negeri, tentu saja). Judul artikel adalah nama umum harfiah bila pernah hadir dalam ranah situs berbahasa Indonesia. Jika tidak, maka mengikuti saran anda. ❮ANNAFscience ❮Sort Horse-stall?❯❯ 10 Agustus 2025 14.03 (UTC)Balas
@Taylor 49 Untuk organisme saya sependapat, krna melihat adanya Citogenesis yg terjadi sperti "Sloth" menjadi "kungkang". Serap pinjam terjemah pun akan menggiring pada kesalahpahaman.. "Green pigeon" ="Merpati hijau"?, "Crowned pigeon" = "Merpati berjambul?" atau sangat2 harfiah "Merpati bermahkota". Spesies2 tsebut punya nama Indonesia yakni "Punai" dan "Mambruk". Bila spesies2 tadi tak sda di Indonesia kmungkinan kita menyerap penaamaan bhs Inggris . Contoh lain "Snake fruit" = "Buah ular"?, "Star fruit" = "Buah bintang"?, "Mouse-deer" = "Rusa tikus"?, tapi tidak, "Snake fruit" = "salak", "star fruit" = "belimbing", "mouse deer" = "kancil". Atau Serapan dri bhs Arab, Jerapah dri kata "Zarafah", mungkin kalau kita mengenal spesies ini dri bhs Inggris terlebih dulu dan mreka masih memakai nama klasik "Camelopard" maka kita akan "pinjam terjemah" menjadi "Macan tutul-unta", atau "Love apple" nma klasik "tomato" dlam bhs Inggris mnjadi "apel cinta". ®️ɑɱɑ ɱɑɑʏ (🗣️ Semangat Kontributor WBI) 10 Agustus 2025 14.40 (UTC)Balas
Lebih baik pakai "nama ilmiah" sambil menunggu nama resmi atau apalah atau terbitan dari buku yg bisa dijadikan sumber2 kredibel. ®️ɑɱɑ ɱɑɑʏ (🗣️ Semangat Kontributor WBI) 10 Agustus 2025 14.46 (UTC)Balas
Noted. Saya akan coba terapkan per Epomophorus. ❮ANNAFscience ❮Sort Horse-stall?❯❯ 10 Agustus 2025 22.30 (UTC)Balas
Untuk organisme sebaiknya dibuat pedoman/kebijakan terpisah yang coba saya rintis di Wikipedia:Pedoman penamaan/Flora dan Wikipedia:Pedoman penamaan/Fauna karena Wikipedia:Pedoman penamaan/Organisme isinya kurang spesifik. Silvanus Aikaterine (bicara) 25 September 2025 01.42 (UTC)Balas
Sedikit update, pintasan MONOTYPICFAUNA di Pedoman fauna kuganti jadi FAUNAMONOTIPIK agar memudahkan. ❮ANNAFscience ❮Sort Horse-stall?❯❯ 25 September 2025 01.46 (UTC)Balas
Seharusnya yang Iganyana itu masuk ke catatan kaki saja. Jangan sampai dua kali muncul kayak di artikel tsb. F1fans (bicara) 17 Agustus 2025 14.39 (UTC)Balas
ban Xoebectham (bicara) 24 Agustus 2025 20.55 (UTC)Balas
Selama masih ada tulisan dari suatu terbitan dan liputan situs berita resmi. Saya setuju bila digunakan sebagai nama tersebut dengan catatan semua referensi harus sumber terpercaya Agus Damanik (bicara) 11 Agustus 2025 04.39 (UTC)Balas
Menurut saya yaa, Tetap menggunakan english name tetapi jika ada bahasa indonesianya di jurnal atau KBBI bisa saja 🤭😋🤣😉🤡 (bicara) 13 Agustus 2025 00.18 (UTC)Balas
Ada di KBBI bukan jaminan penggunaan dalam konteks bahasa Indonesia, bahkan dalam bidang khusus sekalipun. Beberapa istilah di KBBI itu tidak diambil dari korpus bahasa Indonesia, melainkan hasil dari inventarisir pengayaan kosakata yang memang sengaja memuat serapan baru dari bahasa daerah sebagai alternatif padanan. Dalam kasus seperti ini, KBBI bisa dibilang merupakan sumber primer (karena tidak ada sumber lain yang membuktikan penggunaannya dalam konteks bahasa Indonesia) sehingga tidak bisa dikutip untuk menjadi rujukan penamaan di WBI.
Tidak ada yang salah dengan mengusulkan padanan baru ke dalam bahasa Indonesia, hanya saja caranya semestinya bukan dengan langsung memuatnya di kamus. Contoh pengusulan padanan dengan penyerapan istilah kedaerahan yang betul itu seperti kasus santai dari bahasa Komering, yang pertama kali muncul di media massa (Tempo)—itupun masih dengan penjelas serapan asing ("santai relaks")—sebelum menyebar ke media populer (termasuk di lagunya Bang Haji), baru kemudian diadopsi masyarakat dan masuk KBBI.
Maksimalkan tuh sidang peristilahan, glosarium padanan, sosialisasi di kalangan ahli bidang dan jurnalis dsb., bukannya malah jadi pemalas dan langsung ambil jalan pintas dimasukkan di KBBI. Nanti kalau sudah berterima tentunya layak masuk kamus dengan sendirinya. Kalau ternyata tidak berterima juga bukan berarti kiamat bagi pengembangan bahasa Indonesia; malah, ini membuka kesempatan bagi penutur untuk menghasilkan alternatif lain, yang tentunya akan turut memperkaya bahasa kita. — swarabakti💬 15 Agustus 2025 11.26 (UTC)Balas
Nah, kalau Sequoia sempervirens bisa gak sebut coast redwood, atau diterjemahkan menjadi "kayu merah pesisir pantai" atau "redwood pesisir pantai"? Dedhert.Jr (bicara) 8 September 2025 13.41 (UTC)Balas

Revisi proposal

[sunting sumber]

Berhubung sudah lebih dari 2 minggu, mohon pendapat dari rekan-rekan terkait revisi proposal yang sudah disusun. Izin memanggil kembali bagi kontributor yang telah menyampaikan pendapatnya: @ANNAFscience @Taylor 49 @Swarabakti @Rama Maay @F1fans @Agus Damanik @Kocengbarbar934. Salam. Nohirara (bicara • kontribusi) 26 Agustus 2025 06.06 (UTC)Balas

Setuju dengan pernyataan @ANNAFscience dengan catatan nama daerah harus lebih populer dari nama indonesia ketika pencarian google dilakukan Agus Damanik (bicara) 26 Agustus 2025 07.24 (UTC)Balas
asalkan nama Indonesia nya sering lebih digunakan di beberapa jurnal atau berita, ada di dalam KBBI, dan orang lebih familiar dengan istilah asingnya dengan menulis dimiringkan hurufnya. Maka saya Setuju Setuju atas pendapat @ANNAFscience 🤭😋🤣😉🤡 (bicara) 26 Agustus 2025 07.49 (UTC)Balas
Saya dsni ada lagi yang saya pertanyakan. Perhal nama organisme yang sudah diwakili oleh genus. Contohnya genus "Ochotona" yg sudah diwakili oleh Pika dan punya sumber Literatur. Saya rasa spesies pika pakai saja nama Pika mskipun blum ada rujukan. Contohnya "Pika kuping-besar". ®️ɑɱɑ ɱɑɑʏ (🗣️ Semangat Kontributor WBI) 1 September 2025 02.10 (UTC)Balas
Maksudnya, bila sebuah nama umum organisme mencakup kepada ke keseluruhan genus tersebut, maka otomatis semua spesiesnya akan dianggap menyandang nama tersebut? Kalau demikian, maka saya abstain. Terkadang saya mempraktekkan hal ini. ❮ANNAFscience ❮Sort Horse-stall?❯❯ 8 September 2025 13.49 (UTC)Balas
@Nohirara. Bagaimana dengan istilah yang diperkenalkan asal-usulnya, serta maknanya yang ambigu, asalkan sudah disertakan sumbernya, seperti "deltoid" pada Layang-layang (geometri), Aljabar#Definisi dan etimologi atau Tennessee#Etimologi? Aku rasa Anda bisa menambahkan WP:WORDISSUBJECT. Dedhert.Jr (bicara) 10 September 2025 01.39 (UTC)Balas
@ANNAFscience @Agus Damanik Untuk nama flora, fauna dan organisme lain sebaiknya dibuat pedoman terpisah dari kebijakan ini seperti en:Wikipedia:Naming conventions (flora) atau en:Wikipedia:Naming conventions (fauna). Karena di WBI saat ini cenderung asal-asalan dalam memberi judul artikel flora dan fauna tanpa memperhatikan standar ilmiah. Sementara isi Wikipedia:Pedoman penamaan/Organisme isinya kurang spesifik. Silvanus Aikaterine (bicara) 25 September 2025 01.03 (UTC)Balas
Setuju Setuju Di en.wiki dijelaskan lebih detail sampai ke level pengalihan-pengalihan mana yang diperlukan. Pemisahan pedoman seperti ini juga memberi kesempatan untuk revisi yang lebih in-depth untuk setiap bagian pedoman penamaan. ❮ANNAFscience ❮Sort Horse-stall?❯❯ 25 September 2025 01.37 (UTC)Balas
Walau pembuatan istilah di KBBI sudah mengikuti standar Badan Bahasa, ia memang tetap perlu dicek penggunaannya. Masalahnya, kalau sudah dipakai di WPID, masyarakat makin menganggap istilah itu baku, padahal kita sendiri belum yakin. Demikian juga untuk neologisme. Saya rasa kebijakan ini harus segera ditetapkan. Kita kerap mengambangkan proposal kebijakan sehingga berdampak pada masyarakat. –IvanLanin (bicara) 23 September 2025 01.02 (UTC)Balas
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pembicaraan_Wikipedia:Wikipedia_bukanlah_kamus&oldid=27917823"

Best Rank
More Recommended Articles