More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pondok Pesantren Subulussalam, Sayurmaincat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pondok Pesantren Subulussalam, Sayurmaincat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pondok Pesantren Subulussalam, Sayurmaincat

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pondok Pesantren Subulussalam, Sayurmaincat
Alamat
Jl. Sayur Maincat No.3, Desa Sayurmaincat

Mandailing Natal
,
Sumatera Utara

Indonesia
Telepon/Faks.0636-41227
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiIslam
Didirikan5 Mei 1927 (1927-05-05) (umur 98)
PendiriBanda Kaya Lubis
PimpinanH.Ahmad Ali PRD
Lain-lain
Moto


Pondok Pesantren Subulussalam, Sayurmaincat merupakan salah satu pondok pesantren yang terletak di kabupaten Mandailing Natal dan berlokasi di desa Sayur Maincat, Kotanopan, Mandailing Natal, merupakan salah satu pesantren tertua di pulau Sumatra dengan usia sekitar hampir 1 abad, mempunyai andil besar dalam mengusir penjajah dari bumi Gordang Sambilan (Madina). Pengurus Ponpes ketika itu banyak yang ditangkap Belanda kemudian di buang keluar sumatera.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Masa kemerdekaan, Ponpes Subulusslam juga dijadikan markas Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Saat itu, pengurus, santri, guru-guru Ponpes Subulussalam mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Mereka ini mengadakan rapat dan musyawarah menentang kolonial Belanda di Ponpes Subulussalam. Namun gerakan ini tercium oleh Belanda, akhirnya beberapa pengurus dan guru Ponpes Subulussalam di panggil Asisten Residen ke Padang Sidempuan. Mereka di hadapkan kepada Demang bagian politik. Dari mulut Demang saat itu sempat terlontar kata-kata, bahwa Ponpes Subulussalam adalah gudang politik. Sejak itu pemerintah Belanda terus mengawasi kegiatan pengurus, santi dan gurunya.

Tidak berapa lama kemudian, Pemerintah Belanda menangkap lima orang pengurus Ponpes sekaligus warga desa Sayurmaincat, di antaranya Tinggi Lubis (di buang ke Digul – Irian Jaya), Yahya Malik Nasution (dibuang ke Digul – Irian Jaya), H. Alinafiyah Lubis (H. Mahals Lubis) di penjarakan di Suka Miskin-Jawa Barat, Makmur Lubis di buang ke Ternate dan Abdul Aziz di buang entah kemana. Walaupun terjadi pengkapan terhadap pengurus, tetapi santri-santri Subulussalam tetap meneruskan perjuangan kemerdekaan.

Pada tahun 1945 saat Proklamasi kemerdakaan RI, Ponpes Subulussalam kembali dijadikan Asrama TKR. Setelah asrama TKR dipindahkan, Ponpes Subulussalam di jadikan Asrama oleh Jawatan Sosial. Dan seterusnya, Ponpes Subulussalam dipergunakan tempat latihan Napindo. Kemudian tahun 1949, Ponpes Subulussalam kembali di buka dengan kepala sekolah H. Fahruddin Arjun Lubis

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Pondok Pesantren

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Data Pesantren - /pendis.kemenag.go.id Diarsipkan 2012-08-18 di Wayback Machine.
  • (Indonesia) http://ponpessubulussalam.wordpress.com/
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pondok_Pesantren_Subulussalam,_Sayurmaincat&oldid=24368800"
Kategori:
  • Pesantren di Mandailing Natal
  • Pesantren di Sumatera Utara
  • Pesantren di Indonesia
  • Sekolah di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles