More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pusat Sejarah
Tentara Nasional Indonesia
Lambang Pusjarah TNI
Aktif5 Oktober 1964
Negara Indonesia
Tipe unitBadan Pelaksana Pusat
Bagian dariTentara Nasional Indonesia
MotoSenakatha (Cerita tentang Prajurit)
Situs websejarah-tni.mil.id
Tokoh
KepalaBrigadir Jenderal TNI Stevie Jantje Nuhujanan

Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia (atau Pusjarah TNI) adalah Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang berkedudukan langsung dibawah Panglima TNI.

Pusjarah TNI bertugas menyelenggarakan pembinaan kesejahraan dan tradisi TNI dalam rangka pengembangan dan pemeliharaan jiwa korsa dan semangat keprajuritan.

Pusjarah TNI beralamat di Jl. Gatot Subroto No.16, RT.6/RW.1, Kuningan Barat., Kec. Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pusat Sejarah dan Tradisi TNI lahir ditengah-tengah kancah perjuangan politik menentang kegiatan Partai Komunis Indonesia (PKI). Pada tahun 1964, PKI melakukan ofensif revolusioner, salah satu sasaran utamanya adalah bidang sejarah. Para tokoh PKI, termasuk Anwar Sanusi, berinisiatif menyusun buku sejarah perjuangan nasional versi PKI dengan memutarbalikkan fakta sejarah demi kepentingan perjuangan PKI. Sasaran utamanya adalah generasi muda, dengan tujuan mengubah opini umum.

Melihat upaya PKI tersebut, pimpinan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) menyadari bahwa upaya PKI sangat membahayakan generasi bangsa, merugikan kelestarian ideologi Pancasila, dan merusak Sapta Marga. Oleh karena itu, ABRI menggagalkan dan menghentikan kampanye sejarah tersebut dengan membentuk tim penulisan sejarah. Pimpinan ABRI merekrut sejarawan dari Universitas Indonesia yang dipimpin oleh Drs. Nugroho Notosanto untuk menyusun buku sejarah, khususnya sejarah Perjuangan Bersenjata Bangsa Indonesia. Dalam waktu tiga bulan, tepatnya bulan Juli 1964, tim berhasil menyelesaikan tugasnya dengan menerbitkan buku “Sejarah Singkat Perjuangan Bersenjata Bangsa Indonesia,” yang kemudian didistribusikan kepada semua instansi, jajaran ABRI, partai politik, dan front nasional. Peristiwa ini dianggap sebagai operasi di bidang sejarah untuk menghentikan kampanye sejarah PKI.

Atas keberhasilan ABRI dan pentingnya sejarah dalam perjuangan, pimpinan ABRI memutuskan untuk membentuk badan sejarah di Staf Angkatan Bersenjata (SAB). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koordinasi Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersenjata (MENKO Hankam/Kasab) No. M/B/197/1964 tanggal 5 Oktober 1964, dibentuklah Biro Khusus Urusan Sejarah pada Staf Angkatan Bersenjata (SAB) dengan tugas membantu Menko Hankam/Kasab di bidang kesejarahan. Kantornya berlokasi di Gedung Utama Markas SAB, Jl. Merdeka Barat No. 13, Jakarta Pusat, dan dipimpin oleh Drs. Nugroho Notosusanto, Pembantu Rektor III Universitas Indonesia.

Perkembangan Organisasi

Tiga bulan setelah berdirinya Biro Khusus Urusan Sejarah pada Staf Angkatan Bersenjata, tepatnya tanggal 21 Januari 1965, namanya diubah menjadi Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata (Pussejab) melalui Surat Keputusan Menko Hankam/Kasab No. M/A/10/1965. Pada tahun 1966, berdasarkan Surat Keputusan Wakil Perdana Menteri Bidang Hankam No. Kep/A/I/1966 tanggal 27 April 1966, nama Pussejab diganti menjadi Lembaga Kesejarahan Pertahanan Keamanan (Lajarah Hankam). Sebulan kemudian, tepatnya pada tahun 1966, melalui Surat Keputusan Menteri Utama (Menutama) bidang Hankam No. Kep/A/82/1996, tanggal 8 Agustus 1966, namanya diubah menjadi Lembaga Sejarah Hankam.

Selanjutnya, dengan adanya penyempurnaan organisasi ABRI sesuai Keppres No. 79/1969, nama Lembaga Sejarah Hankam juga disempurnakan menjadi Pusat Sejarah ABRI (Pusjarah ABRI). Pada tahun 1971, Pusjarah ABRI mengembangkan organisasinya dengan membangun Museum ABRI yang diberi nama Museum Pusat ABRI Satria Mandala dan Perpustakaan TNI. Pada tanggal 18 Juli 1977, untuk ketiga kalinya, nama Pusat Sejarah ABRI diubah menjadi Pusat Sejarah dan Perpustakaan ABRI (Pusjarah ABRI), melalui Surat Keputusan Menhankam/Pangab No. Kep/18/VII/1977. Pada tanggal 30 Juni 1970, kantor Pusjarah ABRI pindah dari Jalan Merdeka Barat ke Jalan Gatot Subroto No. 16, Jakarta Selatan.

Monumen Pancasila, yang dibangun pada tahun 1967 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1973, semula dikelola oleh Sekretariat Negara. Namun, sejak tanggal 14 November 1980, tanggung jawab dan pengelolaannya diserahkan dari Sekretariat Negara kepada Pusjarah ABRI melalui Surat Keputusan Menhankam/Pangab No. Skep/11/XI/1980. Ini sekaligus menjadikannya sebagai instalasi Pusjarah ABRI.

Kemudian, berdasarkan Keppres RI No. 60/1983, nama Pusat Sejarah dan Perpustakaan ABRI diubah menjadi Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI, disingkat Pusjarah ABRI. Pada tahun 1985, Pusjarah ABRI menambah sarana kesejarahannya dengan membangun Museum Keprajuritan Indonesia dan Museum Waspada Purbawisesa. Kedua museum tersebut diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 5 Juli dan 10 November 1987.

Pada tahun 1989, Pusjarah ABRI melengkapi sarana kesejarahannya dengan pembuatan Museum Pengkhianatan dan Penyiksaan PKI (Komunis). Museum ini menampilkan diorama yang menggambarkan kekejaman pengkhianatan dan penyiksaan PKI terhadap para Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya.

Berdasarkan Keputusan Menhankam/Pangab No. Kep/05/III/1999, tanggal 30 Maret 1999, Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI (Pusjarah ABRI) berubah menjadi Pusat Sejarah dan Tradisi TNI (Pusjarah TNI).

Dalam rangka validasi organisasi, sesuai dengan Keputusan Panglima TNI No. Kep/13/X/2001 tanggal 25 Oktober 2001, Pusat Sejarah dan Tradisi TNI berubah menjadi Pusat Sejarah TNI (Pusjarah TNI) sampai sekarang.

[1]

Museum dan Monumen

[sunting | sunting sumber]
  • Museum Satria Mandala
  • Museum Keprajuritan Indonesia
  • Museum Bhakti TNI
  • Monumen Dwikora
  • Monumen Trikora
  • Monumen Seroja
  • Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI
  • Monumen Pancasila Sakti

Kepala

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah Daftar Nama Kepala Pusat Sejarah TNI dari masa ke masa.

No Foto Nama Awal Jabatan Akhir Jabatan Keterangan
Pusat Sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
1 Brigadir Jenderal TNI (TIT) Prof. DR. Nugroho Notosusanto 1974 1983
2 Brigadir Jenderal TNI Gatot Suryadi 1983 1988
3 Brigadir Jenderal TNI Soedarko 1988 1991
4 Brigadir Jenderal TNI Idroes 1991 1993
5 Brigadir Jenderal TNI Slamet Sugijardjo 1993 1996
6 Brigadir Jenderal TNI Muhammad Mudakir 1996 1998
7 Brigadir Jenderal TNI Sumarno 1998 1999
Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia
8 Brigadir Jenderal TNI M. Sjaiful Islam 1999 2001
9 Brigadir Jenderal TNI Busri Boer 2001 2003
10 Brigadir Jenderal TNI M. Fahlevi, S.H., M.M 2003 2006
11 Brigadir Jenderal TNI Sarining Setyo Utomo 2006 2007
12 Brigadir Jenderal TNI Agus Gunaedi Pribadi 2007 2008
13 Brigadir Jenderal TNI Pamudjo 2008 2010
14 Brigadir Jenderal TNI M. Rusdi Zaini 2010 2013
15 Brigadir Jenderal TNI Karsiyanto 2013 2014
16 Brigadir Jenderal TNI Zaedun, S.Sos., M.M 2014 2015
17 Brigadir Jenderal TNI Darwin Haroen, S.Ip 2015 2018
18 Brigadir Jenderal TNI Prantara Santosa, S.Sos., M.Si. 2018 2021 [1]
19 Brigadir Jenderal TNI Triwahyu Mutaqin Akbar, S.Sos. 2021 2022 [2]
20 Brigjen TNI Rusmili, S.I.P., M.Si 2022 2024
21 Brigadir Jenderal TNI Mohammad Syech Ismed 2024 2025
22 Brigadir Jenderal TNI Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P. 2025 Petahana

Para Pejabat Pusjarah TNI Saat ini

[sunting | sunting sumber]
  • Kepala Pusjarah TNI : Brigadir Jenderal TNI Stefie Jantje Nuhujanan, S.I.P. (Akmil 1997)
  • Wakil Kepala Pusjarah TNI: Kolonel Adm Drs. Subari Santosa (Sepapk 1994)

Bidang Umum

[sunting | sunting sumber]
  • Kabidum : Kolonel Czi Dwi Imam Subagyo, S.T. (Sepapk 1999)

Bidang Penulisan dan Penyajian

[sunting | sunting sumber]
  • Kabidlissaji : Kolonel Laut KH Najib, S.Pd., M.M. (Sepapk 1997)

Bidang Dokumentasi

[sunting | sunting sumber]
  • Kabiddok : Kolonel Laut P Rudy Herdiono S.E, M.Tr.Hanla (AAL 2002)

Bidang Museum Monumen dan Perpustakaan

[sunting | sunting sumber]
  • Kabidmusmon : Letkol Arh Yudha Kusuma, S.Sos. (Akmil 2000)

Museum Satria Mandala

[sunting | sunting sumber]
  • Kamussatman : Letkol Adm Dr. Saparudin Barus. S.T., M.M. (Sepapk 1998)

Monumen Pancasila Sakti

[sunting | sunting sumber]
  • Kamonps : Letkol Caj Edi Bawono, S.S., M.T. (Sepapk 1999)

Museum Monumen Bhakti TNI

[sunting | sunting sumber]
  • Kamusmon Bhakti TNI : Letkol Laut KH Ardiansyah, S.Pd., M.Hum. (Sepapk 2006)

Museum Keprajuritan Indonesia

[sunting | sunting sumber]
  • Kamusjuritindo : Letkol Caj Muh Basyir, S.S. (Sepapk 2000)

Perpustakaan TNI

[sunting | sunting sumber]
  • Plh. Kapustaka TNI : Pembina IV/a Menik Nurtjahjani, S.S.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ ""Sejarah Pusjarah TNI"". Diakses tanggal 2016-05-18. ;
  • l
  • b
  • s
Tentara Nasional Indonesia
  • Tentara Nasional Indonesia
Pimpinan
  • Presiden RI
  • Menko Polkam
  • Menhan RI
  • Wamenhan RI
  • Panglima TNI
  • Wakil Panglima TNI
Organisasi
Unsur Pembantu Pimpinan
  • Staf Umum TNI
  • Itjen TNI
  • Sahli Panglima TNI
  • Srenum TNI
  • Sintel TNI
  • Sops TNI
  • Spers TNI
  • Slog TNI
  • Ster TNI
  • Skomlek TNI
Unsur Pelayanan
  • Puspsi TNI
  • Satkomlek TNI
  • Pusdalops TNI
  • Pusrb TNI
  • Setum TNI
  • Denma Mabes TNI
Badan Pelaksana Pusat
  • Sesko TNI
  • Akademi TNI
  • BAIS TNI
  • Kodiklat TNI
  • Koopssus TNI
  • Paspampres
  • Babinkum TNI
  • Puspen TNI
  • Puskes TNI
  • Puspom TNI
  • Pusku TNI
  • PMPP TNI
  • Pusjianstra TNI
  • Babek TNI
  • Pusbintal TNI
  • Pusjarah TNI
  • Pusinfolahta TNI
  • Puskersin TNI
  • Pusjaspermildas TNI
  • Pusada TNI
  • Pusinfomar TNI
  • Kogartap (I
  • II
  • III)
  • Satsiber TNI
  • PRCPB TNI
  • PPRC TNI
Komando Utama Operasi
  • Kogabwilhan
  • Kohanudnas
  • Kostrad
  • Koarmada RI
  • Koopsudnas
  • Pushidrosal
  • Kodam
  • Kopassus
  • Kolinlamil
  • Kormar RI
  • Kodaeral
  • Kopasgat
  • Koopsau
Sejarah dan Operasi
  • Sejarah militer Indonesia
  • Sejarah TNI
  • Daftar OMP dan OMSP TNI
Personel
Pendidikan dan Pelatihan
  • Perwira (Akmil
  • AAL
  • AAU)
  • Bintara dan Tamtama (Secaba dan Secata Rindam
  • Satdik dan Puslatdiksarmil Kodiklatal
  • Skadik 401, 403, dan 404 Wingdik 400 Kodiklatau)
Seragam
  • Tanda kehormatan
Pangkat
  • Kepangkatan TNI
  • Tanda Pangkat TNI AD
  • Tanda Pangkat TNI AL
  • Tanda Pangkat TNI AU
Kecabangan
  • Kecabangan TNI AD
  • Kecabangan TNI AL
  • Kecabangan TNI AU
Komponen Cadangan
  • Komponen Cadangan Matra Darat
  • Komponen Cadangan Matra Laut
  • Komponen Cadangan Matra Udara
  • Angkatan Darat
  • Angkatan Laut
  • Angkatan Udara
Ikon rintisan

Artikel bertopik Tentara Nasional Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pusat_Sejarah_Tentara_Nasional_Indonesia&oldid=27751036"
Kategori:
  • Badan Pelaksana Pusat Tentara Nasional Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: URL pengarsipan
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik TNI
  • Semua artikel rintisan Agustus 2025

Best Rank
More Recommended Articles